Bisa bayangin Jalan Bebas Hambatan, kan?. Kalau orang kota, tak mampu untuk membayangkan, ya. Apa justeru sering membayangkan?. Ahahaha. Nyaman banget pastinya. Pernafasan kita enggak sesak seperti jalan penuh hambatan. Sesak, tidak bisa jalan atau bergerak, meski hanya satu langkah.
Ini bukan tiba-tiba saya bercerita jalan raya lho, ya. Memang sudah diniati. Kalau jalan raya kecamatan jadi diaspal hotmik, akan saya posting disini. Posting ini menjadi lanjutan dari posting yang berjudul kolam di tengah jalan.
Sebuah kemajuan, manakala mendapati suatu daerah mengalami perubahan baik pada bidang tertentu. Aksesibilitas, misalnya. Baru-baru ini, jalan raya kecamatan Madukara, tepatnya mulai Desa Singomerto sampai Rejasa kembali diaspal. Yang menjadi perhatian saya, yaitu adanya pembuatan selokan, parit dan atau pondasi baru sepanjang Jl. Raya Madukara-Kenteng. Mulai dari Desa Sawangan-Rejasa, minus Desa Dawuhan. Ya, pada jalan raya kecamatan, hanya Desa Dawuhan dan Bantarwaru yang tidak membuatkan parit. Padahal, ada saru titik pada Desa tersebut yang berpotensi banjir, menimbulkan genangan air di jalan ketika hujan lebat.

Jalan raya di dekat rumah. . .
Pembangunan parit baru di pinggiran jalan raya, dan atau perbaikan parit dikerjakan menggunakan anggaran PNPM-MD. Iseng tanya kepada Bapak, ternyata pada tahun anggaran ini pemerintah kabupaten mengharuskan tiap Desa untuk mengalokasikan dana untuk pembuatan jalan baru dan atau perbaikan. Di Desa saya pun tak hanya mengerjakan pembangunan parit saja, namun memperbaiki jalan “terobosan” yang menjadi akses ke kebun. Bahagianya para petani, yang sekarang ke kebun bisa naik sepeda motor. Atau, jika panen kelapa tau salak sudah bisa memanfaatkan motor sebagai transportasi. Tak lagi memanfaatkan tenaga manusia secara full (memikul).
Memang, kondisi jalan yang baik dapat melancarkan transportasi. Tak ada lagi hambatan dan tak ada lagi kolam di tengah jalan.

Titik jalan yang dulu ada kolamnya. . . 😆
Ketika ada satu hikmah dibalik kolam ditengah jalan, maka lain halnya jika aksesibitilitas makin membaik. Adanya dampak negatif, yaitu tingkah para pengguna jalan yang kurang baik. Terkadang banyak pengguna jalan cenderung menambah kecepatan lajunya, ketika jalan raya sudah mulus. Hihihihi. Ada saja, ya, sisi positif dan negatif, ketika jalan raya udah keren. Katanya, sih, manusiawi.
Yaaa, semoga para pengguna jalan raya bisa labih berhati-hati dan bisa lebih bijak dalam menggunakan jalan. Turut merawat, supaya jalan tetap menjadi jalan bebas hambatan.
Blognya bagus, bebas hambatan juga… Salam kenal 🙂
Salam kenal kembali dari Idah, ya. Terima Kasih sudah berkunjung. ^_*
wah perlu banget tuh parit, kalo jaman dulu masih banyak tanah jadi air mudah terserap 🙂 salam
Sekarang tanah udah berubah jadi apa, Mas Chandra?. Hahahaha ^_*
wah kayaknya asyik juga tuh ,,, tapi saynag say jauh ah di jakarta,,, susah cari suasana seperti itu,,, hehehe
Balik ke desa dulu, Mba Dadan. Hahaha ^_*
Visit perdana Mbak, senang ya mbak sudah tidak ada lagi hambatan..:D
Semoga ada visit ke dua dan selanjutnya ya, Mas Den. Ngareep. Hahaha ^_*
idenya bagus
Zzzz. .. ^_*
ini kontes ya kak
sukses yal.
Bukan, ini review. Hehehe ^_*
klo di Bekasi banyak kolam di tengah jalan, alias kubangan air hehehe
Padahal kota yooo, MbaRin. ^_*
seneng ya rasanya kalo jalan yg tadinya jelek sekarang udah bagus, tapi yaa gitu, pengguna jalannya malah kadang malah neko2 –”
apalagi kalo jadi sering dilaluin truk2 besar, pasti cepet rusak lagi jalannya..
Pengamat jalan nih keknya, Mba Ranii. Hahaha ^_*
jadi makin asyik ya kak dalam perjalanan apabila lancar nggak ada hambatan. Biasanya yang bikin macet itu mobil mogok, jalan rusak, demonstrasi dll 😀
Kamu satpam jalan ya, Rin? Hahahaha ^_*
wah jalan raya baru, semoga yg memakai punya rasa memiliki bersama, sehingga mau merawatnya dan menggunakannya dgn tertib 🙂
Merawatnya yang kadang lumayan sudah ya, Mas Event. ^_*
?
ijin baca2 bu haji…, slm knl… 😀
?
Silahkan. . . ^_*
Iya ya asyik juga kalo ke kebun bisa naik motor, jalanan sudah mulus.
Oya terima kasih banyak ya Idah. Insya Allah akan saya sampaikan ke panti asuhan ybs 🙂
Tapi jadi gak olahraga, Mba. Hahahaha. Terima kasih kembali, MbaNiar. ^_*
Benar itu. Kalau jalanan mulus, malah bisa dipakai untuk balap liar…. malah membahayakan banyak pengguna jalan.
Pengguna harus sadar jalan ya, MbaZi. ^_*
Jalanan menuju komplek aku kayak gitu lho Idaaaah…
Banyak kolam di tengah jalan…
Kalo lagi bawa motor dan hujan suka berasa syereeeem…huhuhu…
Kayak gitu mulus atau berlubang, Teh. Hahaha ^_*
kalo ada kolam di tengah jalan, bisa buat ternak lele ya hehehe…
Mau nyumbang Lele berapa kilo, Mba Susanti? Hahahaha ^_*
Hmm. Salatiga lancar tiada tara seperti muka saya. Haha.
Muka lancar tuh kek apa, Kakaa. 😀
blognya keren… salam kenal dari NGAWI
jalan bebas hambatan alias jalan toll…hehehehe