Sesaat Sebelum Shalat Ied

CENTRAL HALL BANJARNEGARA

Bercengkrama dengan sebentuk wajan besar, cobek, minyak goreng beserta teman-temannya telah usai. Kami, saya dan Ibu pun bergegas mandi.

Terdengar suara pelan, namun sedikit mendesak. Seorang perempuan cekatan, Ibu, meminta saya untuk mandi terlebih dahulu. Apa kamu tahu suara pelan Ibu saya seperti apa? Sebelas-Dua belas dengan suara Ibunya Giant Doraemon, ketika menyuruh Giant untuk menjaga warung. Pelan, namun sedikit mendesak.

Dengan terbirit-birit, saya mengambil handuk cokelat yang ada di kamar. Lalu, saya melanjutkan langkah kaki ini menuju kamar mandi. Tepat di depan kamar mandi, saya melihat sebotol shampo terbuka.

Sebotol shampo, tetiba saya teringat pada sebuah pesan, dari Nenek. Ya, pesan sederhana dimana saat hari kemenangan tiba, manusia disunnahkan untuk mandi keramas di pagi hari. Sesaat, sebelum menjalankan shalat Ied. Brrr…dinginnya cukup menusuk jantung. Tapi saya harus mandi keramas.

Saya tidak tahu ada perintah tertulis dalam hadits atau tidak. Sebab, sampai sekarang saya tidak mencari sumbernya. Saya hanya mengambil nilai positifnya. Yaitu, saya merasa lebih segar dan tidak mengantuk ketika sudah berada di dalam ruang yang hangat, Masjid.

Kamu tahu, kan? Tiap menjelang hari raya, hampir seluruh perempuan begadang dan bangun lebih pagi dari lawan jenisnya. Tak lain untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan hidangan lebaran. Jadi, jangan heran jika kamu melihat sebagian dari mereka asyik memainkan kelopak matanya, naik-turun.

Sesaat sebelum shalat Ied, panitia zakat, perwakilan ta’mir masjid, aparat pemerintah desa dan imam shalat Ied memberi sambutan. Cukup banyak sambutan, bukan? Jadi, jangan heran jika para jama’ah terbuai oleh suara emas mereka. Dan kembali lagi memainkan kelopak matanya, naik-turun.

Sambutan Bapak Shofan, sebagai perwakilan dari para ta’mir majid mengingatkan, bahwa pelaksanaan Shalat Ied dianjurkan mulai pukul 06.45 atau 07.00 WIB. Beliau juga menyertakan suatu hadits terkait pelaksanaan shalat Ied dan terbitnya matahari. Tapi, saya tidak ingat. Kamu bisa mencari hadistnya sendiri, jika dirasa perlu, ya.

Kami, seluruh masyarakat, mengerti bahwa sebelum shalat Ied dimulai, akan ada banyak sambutan. Dan tiap sambutan memerlukan waktu yang tidak sedikit. Tapi, kami selalu memilih datang lebih awal, pukul 05.15 WIB. Dengan harapan bisa menempati baris pertama.

Semua berlomba-lomba ingin mendapat shaf pertama. Namun, tak mungkin. Karena, pada kenyataannya saya sampai masjid pukul 05.20 WIB saja sudah terisi sampai shaf ke lima. Sedangkan shalat Ied dilaksanakan pukul 06.50 WIB.

Bahagia melihat semangat ibadah masyarakat di Desa saya. Semoga semangat ibadahnya akan terus ditingkatkan. Tidak hanya pada hari lebaran saja.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H. Mohon maaf lahir dan batin, Teman-Teman.

You Might Also Like

15 Comments

  1. Dunia Ely

    Para perempuan pada kecapekan ya menjelang Idul Fitri 🙂

    Happy Lebaran Idah 🙂

    HoOh, Mba El. Apalagi perempuan kampung. 😀

  2. comtelcell

    nang desane inyong juga esih pada semangat nganti ana sing mukenane keri, hahaha….
    oya… menawi kulo wonten salah luput kalihan njenengan, kulo nyuwun agunging pangapunten nggih…

    Seriusan? Kasian kalau ketingalan, ya. Sama2, Mas. Maaf lahir batin, Mas Awan.

  3. hm zwan

    Yaaa meskipun di kos2an tetep bgn jam 4 hihihi….

    Masak-masak ya, Ka. . .

  4. prih

    Deskripsi suara Bunda khas banget mbak Idah…pelan mendesak….
    Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf atas khilaf ya mbak…
    Salam hangat

    Maaf lahir dan batin juga ya, Bu.

  5. Kopiah Putih

    Kalau di desa saya, perempuan tidak melakukan shalad ied. Hanya untuk laki-laki saja.

    Selamat hari raya idul fitri ya, Idah..
    Maaf lahir batin. 🙂

    Waduuh, sayang banget. Padahal Sunnah, ya. Maaf lahir batin juga, Mas Kop.

  6. Blogs Of Hariyanto

    selamat lebaran..mohon maaf lahir batin,
    keep happy blogging always..salam dari Makassar 🙂

    Maaf lahir dan batin juga ya, Pak Har.

  7. Arifah Abdul Majid (@arifah_feibiii)

    What mbak, jam 5.20 udah sampai shaf ke 5??
    Saya datang ke tempat shalat Ied jam 6 lewat dan baru sepertiga yang hadir lho.. Semangat banget ya di sana 🙂

    Saking semangatnya, Mba Ar.

  8. Lusi

    Idah, mohon maaf lahir batin ya. Insya Allah nggak niat menyakiti, semata-mata karena kekurangan diri sbg manusia yang harus banyak belajar lagi *kiss

    Sudah dimaafkan, Mba Lus. Saya juga minta maaf, ya. Lahir dan batin.

  9. vizon

    Selamat Idul Fitri ya Idah..
    Maafkan atas segala salah dan khilaf
    Semoga pembelajaran selama Ramadhan dapat terus kita terapkan di bulan-bulan berikutnya..

    Kalau tradisi di Kweni, shalat dilaksanakan pukul 06.45 dan paling lambat pukuk 07.30 sudah selesai. Tidak ada sambutan kecuali laporan dari takmir masjid tentang keuangan dll. Setelah kembali ke rumah, barulah kita syawalan di RT masing-masing. Jadi, para perempuan yg matanya turun naik dapat terselamatkan.. 😀

    Maaf lahir batin juga ya, Uda. Para perempuan bahagia, terselamatkan. 😀

  10. Yudi

    Mohon maaf lahir & batin… :mrgreen:

    Sudah dimaafkan. Mohon maaf juga ya, Mas.

  11. Ina Rakhmawati

    semarak lebaran di banjarnegara ya mbak 😀
    di cilacap sepertinya tidak jauh berbeda,
    tapi inyong solat ied di tegal kemarin.

    selamat lebaran mbak,.
    minal aidin wal faizin

    Maaf lahir dan batin juga ya, Mba Ina.

  12. stupid monkey

    semoga ya, disini aja shaff udah kosong lagi selepas ied dan ramadhan, huft …

    Semangat, Ka. 😛

  13. @SobatBercahaya

    Keramas belum tentu mandi besar tapi klo mandi besar harus membasahi seluruh anggota badan.
    Nah sebelum shalat Ied kata ust emang disarankan mandi besar atau junub 🙂

    Kok junub? Hahahaha

  14. efi fitriyyah

    Aku baru dateng ke Masjid jam 6 pagi. Jam 5.20 baru mandi hehehe

    Sibuk masak ya, Bu. Hahahaha

  15. Lidya

    Allhamdulillah tahun ini aku bisa sholat Ied di Semarang dekat dengan imam 🙂 biasanya jauuuuuuuh

    Datangnya lebih cepat ya, Mba.

Leave a Reply