Yuk, Menjadi Bagian dari Relasi KPU Kabupaten Banjarnegara

Pertengahan bulan Januari 2019, bersama Icus dan Adib, aku ikut mendaftar menjadi calon Relawan Demokrasi (Relasi) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjarnegara. Pendaftaran ini dibuka oleh KPU Kabupaten Banjarnegara dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi pemilih Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019 yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang.

Keputusan yang aku ambil ini agakanya melenceng dari separuh jiwa karena dari dulu aku sama sekali tidak tertarik dengan dunia politik. Malah bisa dibilang anti politik. Maklumin ANAK MUDA yang satu ini, ya. 😆

Anti terhadap apapun yang berbau politik seperti sudah mendarah daging. Apalagi sebelumnya aku sudah aktif di dunia pariwisata dan juga menjadi relawan pariwisata. Ditambah lagi akhir tahun lalu, aku kembali memutuskan untuk menjadi bagian dari Netizen MPR RI yang mana aktif di media sosial untuk turut menyosialisasikan empat pilar MPR RI, generasi anti hoax dan lebih bijak dalam bermedia sosial.

Nah, sebelum diterkam banyak massa, aku perlu banget memberitahukan perihal Relasi supaya teman-teman yang follow akun sosial media punyaku tidak berpikiran macam-macam. 😆

Jadi gini, yang perlu dipahami yaitu Relasi ini tidak ikut berpolitik dan tidak ikut tergabung menjadi tim sukses salah satu pasangan calon. Maksudnya, siapapun yang tergabung dalam Relasi bersifat netral dan sekai lagi bukan bagian dari tim sukses. Ini musti diingat, ya. Please! Dan Relasi ini adalah produk dari KPU yang tersebar di tiap Kabupaten atau Kota dan bertugas untuk memberi pendidikan tentang pemilu.

RELAWAN DEMOKRASI KABUPATEN BANJARNEGARA

Bersenang semangat menjadi Relasi…

Tujuan dibentuknya Relasi yaitu untuk membantu KPU menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu atau apapun yang terkait dengan pelaksanaan pemilu 2019, seperti tata kelola, tahapan, dll dll. Nah, supaya lebih fokus dan tepat sasaran, Relasi ini dibagi menjadi 11 basis yaitu basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, perempuan, penyandang disabilitas, berkebutuhan khusus, kaum marjinal, komunitas, keagamaan, warga internet atau netizen, dan satunya aku belum hafal. 😀

Sebelum 11 basis terjun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi, anggota relasi yang berjumlah 55 terlebih dahulu dilantik dan kemudian diberi surat tugas untuk melaksanakan sosialisasi. Para relasi juga mengikuti Bimbingan Teknis sebagai bekal awal sebelum melakukan pemetaan untuk menentukan sasaran sosialisasi. Setelahnya, aku yang memilih dan masuk sebagai Relasi Basis Warganet mulai bingung harus mulai dari mana untuk bersosialisai tentang pemilu. Hahaha.

Kenapa bingung? Tahu sendiri, kan, Warganet atau Netizen kan pergerakannya lebih ke digital. Melakukan sosialisasi melalui Internet dan 95% memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk media sosialiasi. Artinya, harus lebih aktif membuat konten yang menarik tentang pemilu. Ini PR banget. Selain itu, yang masih menjadi PR terberat buatku yaitu mengubah mindset followers tentang Relasi adalah bukan bagian dari tim sukses. Hahaha. Ini penting banget!

Eh, ini kok tumben banget aku mau masuk ke ranah politik, ya.

Yuhuuii…! Tentu aku punya alasan, dong. Prinsip, tuh, pelan-pelan bisa luluh untuk sebuah kegiatan yang positif. Ternyata angka partisipan pemilu di Indonesia, khususnya di Banjarnegara, kurang. Merujuk pemilu tahun 2014, angka partisipan pemilu di Kabupaten Banjarnegara beberapa sudah memenuhi tarjet dan beberapa masih perlu diperhatikan. Sementara tarjet yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 menetapkan angka partisipan pemilih yaitu 77.5%. Di Kabupaten Banjarnegara sendiri, tingkat partisipasi pemilih untuk gender laki-laki ternyata lebih rendah ketimbang perempuan. Apa alasannya coba, ada yang tahu?

RELAWAN DEMOKRASI KPU KABUPATEN BANJARNEGARA
Terjun ke lapangan meski basisnya Warganet. 😉

Dari pemahaman dan informasi tersebut aku tergugah untuk ikut menjadi Relasi. Apalagi kalau tahu bahwa untuk menyelenggarakan Pemilu, pemerintah mengeluarkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Huft. Makanya, aku memutuskan untuk ikut menjadi Relasi KPU Kabupaten Banjarnegara untuk turut mensukseskan pemilu serentak tahun 2019.

Alasan lain kenapa aku berminat menjadi bagian dari Relasi yaitu karena program sosialisasinya jelas dan sudah tertata. Karena sudah dibekali materi dari KPU setempat, Relasi pun tinggal meneruskan materi kepada siapapun yang sudah menjadi sasaran. Dan aku sendiri tinggal memanfaatkan akun sosial media yang aku punya untuk sosialisasi. Ini sangat mudah, bukan?

Mudah namun bagiku menjadi sedikit problem, karena aku masuk dalam basis warganet yang mana anggotanya kurang greget membuat materi konten untuk diunggah di internet. Ini derita gue ya. Hahaha. Bersama empat teman lainnya, ada Icus, Resti, Ibra dan Mas Uje, kami berusaha menjalankan sosialisasi dengan semaksimal mungkin. Semoga setelah terbentuk Relasi di berbagai daerah, angka partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya bisa meningkat. Masyarakat pun tergugah dan menjadi lebih sadar tentang pentingnya pemilu. Siapapun pilihan kamu di 17 April 2019 nanti, jangan lupa untuk tetap menyebar kedamaian, ya.

Nah, buat masyarakat Banjarngara khususnya, yuk…ikut menyosialisasikan pentingnya pemilu. Ikut memberi pendidikan pemilu supaya masyarakat tidak malas memilih dan tidak golput! 😉

Ingat 2019, Ingat Pemilu! Pemilih berdaulat, Negara kuat! 😉