Terhipnotis Warna-Warni Pantai Batu Hiu

Long weekend pada bulan April lalu, saya bersama seorang teman berwisata ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kabupaten ini cukup banyak menyajikan wisata alam: Pantai, Air Terjun, Danau, dan juga Taman Wisata. Dari kesemuanya, pantai lah yang paling mendominasi sebagai objek wisata.

Indonesia memang kaya akan wisata. Tak heran, Wisata Alam berupa Pantai sering dijadikan destinasi utama oleh para wisatawan. Keindahan yang disuguhkan oleh masing-masing pantai juga sangat berragam. Seperti halnya suku bangsa kita, Indonesia. Oleh karenanya, kamu tidak akan merasa bosan berwisata ke Pantai.

Ini hari pertama saya di Pangandaran. Tidak terasa dalam sehari saya telah singgah di dua pantai: Karapyak dan Karang Nini. Tak heran, hari sudah gelap ketika kami sampai di Pantai Batu Hiu yang terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi.

Singgah dan memesan teh hangat di warung sekitar pantai adalah cara tepat untuk mendapat informasi yang akurat. Saat itu, kami bermaksud mencari tahu lokasi penginapan yang cukup dekat dengan pantai. Dan ternyata ada banyak penginapan yang dikolala warga dengan harga cukup terjangkau. Mulai dari Rp 75.000-Rp. 300.000 per kamar. Sudah bisa ditebak, kan, kami memilih angka berapa? Aaah…yang penting bisa terlelap. :mrgreen:

1 TEMPAT PARKIR PANTAI BATU HIU
Beberapa warung sekitar pantai. . .

Adzan subuh terdengar merdu dari surau yang cukup dekat dengan penginapan. Tak terasa sudah pukul setengah lima, alarm handphone saya pun berdering.

Kok dingin, ya. Sepuluh menit lagi saya akan bangun”.

Ketika mata masih naik-turun, tiba-tiba seorang teman mengetok pintu kamar saya. Ia mengajak saya untuk menikmati matahari terbit di tepi pantai.

Aaah…sunrise pantai!”. Bergegas saya bangun, dan segera melaksanakan kewajiban.

Ternyata masih sepi. Tapi, beberapa pintu kamar lain sudah terbuka. Saat itu juga, kami menuju bibir pantai ditemani udara pagi yang cukup dingin.

Hiiih…tiba-tiba merinding saat melihat Ikan Hiu yang begitu besar, dan mulutnya terbuka lebar. Andai Hiu itu bergerak, mendekat, dan memangsa saya. Hiih…ini kenapa berpikir yang aneh-aneh, ya. Berlebihan sekali, padahal itu hanya sebentuk patung yang menyerupai Ikan Hiu. :mrgreen:

2 SUNRISE PANTAI BATU HITU
Gunung Slamet kelihatan!

Kami terus berjalan menuju tepi pantai sebelah kiri bukit. Ya, di Pantai Hiu terdapat bukit yang begitu menawan. Bukit yang ditanami pohon Pandan Wong menjadikan pantai ini berbeda dengan pantai lainnya yang berada di Jawa Barat.

Matahari telah naik beberapa jengkal. Memandang lepas ke arah Samudera Hindia, Pantai Batu Hiu seperti telah disulap.

3 PANTAI BATU HIU BIRU
Birunyaaa!

Langit yang tadinya berwarna jingga, telah berubah menjadi biru. Suasana yang tadinya agak horor, telah berbalik 180 derajat. Pemandangan air laut nan jernih menghasilkan beragam warna: biru muda, hijau, hingga biru tua.

Akar Pohon Pandan yang berjejer di atas bukit, seakan menarik kami. Tidak lama kemudian, kami memutuskan untuk naik ke bukit dengan menapaki tangga kayu yang terletak di sebelah kiri bukit.

4 POHON PANDAN
Kokoh Pandan!

Saya merasa tidak berada di kawasan Pantai ketika melihat jalan, dimana kanan-kirinya terdapat pemandangan hijau. Ini sebentuk bonus yang hanya bisa didapat oleh pengunjung ketika berwisata ke Pantai Batu Hiu.

Namanya banci foto, pasti akan mendapat kepuasan tersendiri jika bisa mengabadikan momen tiap perjalanan.

5 PANTAI BATU HIU JAWA BARAT
Manis pokoke! Hahaha

Satu per satu objek mulai terrekam oleh kamera. Gazebo-gazebo mungil menambah pemandangan bukit, serta pantai menjadi lebih manis. Pengunjung memang harus naik bukit untuk mendapat pemandangan pantai secara maksimal.

Wisatawan diperbolehkan duduk di Gazebo, atau menggelar tikar di sekitar bukit. Beristirahat, menikmati camilan atau penganan, sembari memandang keindahan Pantai Batu Hiu dari atas bukit.

6 PANTAI BATU HIU PERSIS PANTAI TANAH LOT

Saat melihat air laut yang begitu jernih, tentu saja ada keinginan untuk berenang, kan? Di Pantai ini, para wisatawan tidak diperbolehkan untuk berenang. Sebab, deburan Ombak yang langsung dari Samudera sangat membahayakan keselamatan pengunjung.

Tapi itu tidak menjadi masalah. Karena, Pantai Batu Hiu yang sekilas mirip dengan Pantai Tanah Lot memiliki magnet kuat, dan menjanjikan tempat persinggahan menyenangkan dan menentramkan jiwa.

Merasa terus diintai oleh waktu, kami pun turun dari bukit. Terowongan yang berbentuk mulut Ikan Hiu saya lewati sebagai pintu keluar. Biasanya, terowongan yang terletak di sebelah kanan bukit digunakan sebagai pintu masuk ke Bukit. Entah kenapa, saat melewati terowongan ini tetap saja merinding. 😆 😆

Namun, keramaian di depan terowongan ini telah menepis rasa itu. Ya, suasana di depan terowongan cukup ramai. Sebab, di depannya terdapat tempat parkir dan warung-warung yang menjual baju, aksesoris, makanan, dan juga oleh-oleh khas daerah setempat.

7 PINTU GERBANG PANTAI BATU HIU copy
Kalau sore atau pagi jadi horor!

Ada keinginan untuk menikmati senja di pantai ini. Warna-warni yang ada di Pantai Batu Hiu membuat saya enggan berpindah ke objek wisata lain. Tapi, waktu tidak bisa ditawar. Sampai akhirnya kami kembali ke penginapan, dan melanjutkan perjalanan.

Jika kamu ingin berkunjung ke Pantai Batu Hiu, jadikanlah pantai ini sebagai pelabuhan. Maksudnya, setelah merasa lelah jalan-jalan atau bermain ombak di Pantai lain, singgahlah ke Pantai Batu Hiu yang letaknya kurang lebih 14 km dari Pantai Pengandaran. Saya yakin, kamu akan mendapat suatu yang berbeda di Pantai ini.

Nb. Biaya masuk dan parkir di Pantai Batu Hiu menyesuaikan kendaraan yang dinaiki. Mulai dari Rp 3.000 untuk pejalan kaki, sampai dengan Rp 172.000 per Bus Besar.