Tip Menyelenggarakan Family Gathering Mandiri

Bertempat di Gua Pindul, Yogyakarta, ini kali ke dua aku mengikuti acara Family Gathering yang diselenggarakan oleh kantor. Saat tahu akan ada acara tersebut, aku langsung jejingkrakan, bahagia pakai norak. Gimana ngga bahagia, ya. Rekreasi dibayarin kantor, euy!

Satu yang spesial dari Family Gathering di Jogja saat itu yaitu karena aku sedang hamil muda. Nekatkah? Ngga juga. Semua karena tanggungjawabku sebagai panitia yang lumayan inti. 😛 *gayak banget*

Berbeda dengan Family Gathering pertama yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur, di mana kami tinggal duduk manis di dalam Bus, dilayani oleh biro perjalanan, rekreasi ke Jogja kami lakukan secara mandiri. Tanpa menggubakan jasa biro perjalanan. Mau tahu alasannya, kenapa kami memilih untuk tidak menggunakan Biro?

Tak lain karena keterbatasan dana. *ups* *keceplosan* Memalukan ngga, sih? Hahaha…ngga, dong. Secara tabungan yang kami punya memang tidak banyak. Beruntung ada Koperasi milik kantor yang mau menampung tabungan bulanan untuk plesiran. 😀

Omong-omong tentang acara kumpul bersama yang dikemas dalam sebuah rekreasi, aku mau berbagi tip menyelenggarakan family gathering secara mandiri. Please jangan bilang “idah sok yes”, ya. Ini sekadar sharing saja, kok. Sebab, acaranya tergolong sukses. Serius. *keprik-keprok*

PIKNIK MANDIRI
(Bukan) Bus Sekolah. . .

Tiga tip menyelenggarakan family gathering secara mandiri:

Pertama; Tinjau seluruh lokasi inti yang akan didatangi. Lokasi tersebut meliputi; tempat wisata dan tempat makan. Jangan lupa untuk menanyakan fasilitas apa saja yang disediakan oleh mereka. Survey bisa dilakukan secara langsung, bertanya kepada teman yang pernah atau bermukim di lokasi yang akan kita tuju, atau hanya browsing melalui internet. Ketiga jenis survey memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Silakan ambil pilihan sesuai kemampuan dan juga anggaran. 😉

Kedua; Buat RAB (Rencana Anggaran Belanja) inti yang meliputi; Biaya sewa transportasi, tiket masuk wisata, biaya konsumsi, biaya parkir, dan biaya pemandu wisata (jika diperlukan). Terus apa lagi, ya? 😀 Sudah, sih. RAB Inti ngga banyak, kok. Lebih banyak pritilan-pritilannya. Ngebeliin rokok buat Sopir Bus, misalnya. Meski sudah include dengan biaya sewa Bus, tapi ngga ada salahnya bahagiain Sopir. :mrgreen:

Ketiga; Membuat jadual atau agenda kegiatan yang detil dan terarah. Masjid yang akan digunakan untuk shalat berjama’ah, misalnya. Bagi seorang muslim, supaya perjalanan wisata bertambah nyaman, ada baiknya panitia menentukan kira-kira shalat akan dijama’ atau tidak. Masjid atau Mushala di daerah mana yang akan dimanfaatkan untuk shalat berjama’ah.

Nah, aku baru punya tiga tip menyelenggarakan family gathering secara mandiri. Meski sudah terlaksana, tapi lainnya sudah terlupakan karena ngga langsung ditulis. 😀 Teman-teman punya tip lain, kan? Share, dong!

You Might Also Like

9 Comments

  1. Keke Naima

    waktu maish ngantor, saya gak pernah ikut ngurus Family Gathering. Tapi, setau saya semua diurus sendiri, sih 🙂

  2. titi esti

    widiiiw…. Idah sukses bikini acara kantor. Padahal ngurusin orang sekantor kan sussyahhnyaa minta ampun. sering ada perbedaan justru di masalah printilan.
    Top deh, Udah bisa bikin perusahaan EO niiih.

  3. Lidya

    aku gak diajak kok family gatheringnya Idah 🙂

  4. Ceria Wisga

    hwaaa boleh dicoba ni tipsnya,tenkyuuu 🙂

  5. vera

    pernah ke goa pindul, mayan bagus dan murmer

  6. Astin Astanti

    Bikin ach, lebaran besok sewa satu kendaran yang muat 16 orang

  7. Lusi

    Suka iri kalau lihat family gathering, seseruan pake kaos seragam. Susah banget ngumpulin keluarga besar nih. Kawinan aja selalu nggak lengkap.

Leave a Reply