Rencana Mudik Lebaran 2024: Persiapan dan Antisipasi

Rencana Mudik Lebaran 2024 – Setiap tahun, tradisi mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti-nantikan bagi jutaan orang di Indonesia. Namun, untuk merencanakan perjalanan mudik Lebaran 2024, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan disiapkan dengan baik.

Meskipun kembali ke kampung halaman adalah momen yang menyenangkan, penting untuk melakukan persiapan yang matang agar perjalanan berjalan lancar dan aman bagi semua orang.

Pada artikel ini, aku akan membagikan rencana mudik Lebaran 2024. FYI, tempat mudikku masih sama yaitu ke Wonosobo atau kabupaten tetangga yang mana jaraknya nggak begitu jauh. Meski demikian, membuat rencana mudik sangat penting mulai dari persiapan mudik hingga antisipasinya.

Rencana Mudik Lebaran 2024: Persiapan dan Antisipasi.

1. Perencanaan Perjalanan.

Mudik Lebaran sering kali melibatkan perjalanan jauh, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Mulailah dengan merencanakan rute perjalanan dengan teliti, termasuk mengidentifikasi jalan alternatif dan titik-titik istirahat yang strategis. Pastikan juga untuk memperbarui kondisi jalan dan cuaca terbaru sebelum berangkat.

2. Pemesanan Tiket dan Akomodasi.

Jika kita berencana menggunakan transportasi umum, seperti pesawat atau kereta api, pastikan untuk memesan tiket jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Pemesanan tiket dan akomodasi lebih awal akan membantu kita menghindari kenaikan harga yang signifikan dan memastikan ketersediaan tempat.

3. Kesiapan Kendaraan Pribadi.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, pastikan untuk melakukan perawatan rutin dan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat. Periksa kondisi ban, rem, dan semua sistem kendaraan lainnya untuk memastikan keamanan perjalanan kita. Selain itu, persiapkan juga peralatan darurat seperti ban cadangan, alat pemadam kebakaran, dan peralatan pertolongan pertama.

4. Antisipasi Lalu Lintas dan Kemacetan.

Mudik Lebaran sering kali menyebabkan peningkatan lalu lintas yang signifikan di jalan-jalan utama. Antisipasi kemacetan dengan berangkat lebih awal dan menggunakan aplikasi navigasi yang dapat memberikan informasi lalu lintas secara real-time. Jika memungkinkan, hindari waktu-waktu sibuk untuk melakukan perjalanan.

5. Komunikasi dan Informasi.

Pastikan untuk terus berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman mengenai rencana perjalanan mudik lebaran. Berbagi informasi mengenai rute, perkiraan waktu kedatangan, dan nomor kontak yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat akan membantu memastikan keamanan kita selama perjalanan.

Dengan persiapan dan perencanaan yang matang, mudik Lebaran 2024 dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan. Tetaplah waspada, patuhi semua aturan dan protokol yang berlaku, dan nikmatilah momen bersama orang-orang terkasih di kampung halaman.

Selamat mudik dan selamat hari raya Idul Fitri 1445 H bagi semua yang merayakannya! 😉

Momen Ramadan yang Tak Terlupakan, Namun Bikin Was was

Momen Ramadan yang Tak Terlupakan – Mulai berat, nih, tantangan blog challenge. Berat karena karena temanya tentang momen Ramadan yang tak terlupakan. 😀 Rasanya sudah pingin ngomongin ramadannya Kecemut, eh tapi dia belum mulai belajar puasa, dong. Lagi pula ini yang diminta juga cerita masa kecilnya yang ikut challenge. Hahaha
Aku baca caption di akun Instagram Blogger Perempuan tentang tema kali ini. Sungguh caption yang sangat simpel tapi bikin nyengir karena aku pernah mengalaminya. Hahaha. Momen-momen Ramadan yang tak terlupakan nggak hanya memberi kenangan yang indah, tetapi juga menguatkan iman dan memberi inspirasi untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Aku pingin berbagi cerita ramadan saat masa kecil, kira-kira aku duduk di kelas 4 SD, gitu. Aku punya banyak kenangan, tapi setidaknya ada satu kenangan yang sampai sekarang masih terus teringat. Kenangan konyol. Hahaha.
Duuh…gimana ini, ya. Belum mulai bercerita malah sudah nyengir-nyengir sendiri. Hahaha. Jadi ceritanya begini. Aku punya beberapa saudara yang tiap akan lebaran idulfitri pasti membuat kue. Dulu, tuh, lagi hits banget roti kacang sama nastar yang atasnya dikasih cengkeh buat pegangan. Hahaha.
Karena bagian cetak mencetak roti sudah banyak, rata-rata oeamg dewasa, aku mendekati Uwa yang lagi sibu bersihin loyang yang baru digunakan untuk manggang roti di oven.
“Uwaaa, sini aku bantuin.” Aku menawarkan diri untuk membantu Uwa saat loyang masih penuh dengan bekas margarin. Btw, sisa margarin yang menempel pada loyang, tuh, kadang cukup tebal. Karena sudah masuk oven, margarin ini harumnya menggoda bangettt. Naaah, alih-alih membersihkan loyang, aku makan sisa margarin yang sedap bangetttt dengan ngumpet-ngumpet, gitu. Hahaha.
Ya ampuun…ini kenangan terkonyol kayaknya. Konyol tapi lucu. Kalau inget kejadian ini aku bakal ketawa sendiri karena memang tidak ada  seorang pun yang tahu kelakuanku ini. Hahaha. AIB banget! Sayangnya nih, makin ke sini, makin jarang saudara yang bikin kue lebaran. Aku jadi ngebayangin andai Kecemut melakukan hal yang sama denganku, ngakak bangett. ????
Eeehh…kamu punya kenangan atau momen ramadan saat masa kecil yang bikin kamu ketawa-ketawa? Sharing laah!

Menggali Kearifan Spiritual di Wisata Religi Tuban

Wisata Religi Tuban – Sapaan Pak Edi, guide dari Bimo Tour melalui microphone cukup mengagetkan kami. Bagaimana tidak, masih dini hari beliau menyalakannya dengan suara yang cukup keras. Terdengar jelas sampai salon bagian belakang. Terlebih, ketika semua lampu Bus dinyalakan. Seakan kami adalah ninja malam yang tertangkap basah oleh tuan rumah karena terangnya lampu di dalam Bus.

Perlahan, satu per satu dari kami mulai beraksi. Tak sedikit dari mereka langsung menyingkirkan selimut tipis yang telah disediakan oleh agen tour. Tidak banyak pula dari bebedapa teman mengacuhkan suara tersebut, tetap menikmati tidurnya. Salah satunya itu saya! 😛

Perjalanan yang dilakukan pada malam hari terasa lebih cepat dibanding siang hari. Berangkat dari tempat kerja pukul 16.30 WIB, tahu-tahu sudah sampai kota Tuban. Tentunya karena disepanjang perjalanan saya tidur teruuuuuus. 😆

Kami sampai Tuban kurang lebih pukul 03.45 WIB. Sesuai prediksi awal, sampai Tuban tepat saat adzan subuh berkumandang. Sekira tujuh jam perjalanan.

Bus Bimo maju mundur cantik di area terminal Sunan Bonang atau Syaikh Maulana Makhdum Ibrahim untuk parkir. Saya menyebutnya terminal Sunan Bonang. Sebab, terminal tersebut cukup dekat dengan Makam Sunan Bonang.

Entah apa nama yang tepat untuk terminal tersebut. Beberapa kali saya bertanya kepada Ibu yang berjualan di warung, mereka tidak tahu nama terminalnya. Mereka hanya menyebut Sunan Bonang saja. Apakah teman-teman ada yang tahu?

“Becak, Pak, Bu”

“Becaknya, Mbak, Mas”

Melangkah turun dari Bus langsung disapa oleh Abang becak yang banyaknya bejibun. Mungkin jumlahnya ratusan! Abang Becak terus mendekati kami untuk menawarkan jasa. Ya ampun, kami hanya akan shalat di masjid yang masih dalam tahap renovasi, masjid yang lokasinya tidak jauh dari terminal. Hanya beberapa meter saja. Tidak lebih dari dua ratus meter.

Setelah tahu kami akan shalat di masjid terdekat, mereka tidak lagi mengejar-ngejar kami. Tapi, usai shalat berjama’ah, mereka kembali menyapa kami. Jemput bola! Ya…menjemput kami di masjid tersebut! Hebat banget usaha mereka.

Saya berbincang sejenak dengan Abang Becak sembari menunggu teman-teman keluar dari masjid. Dan ternyata, mereka menawarkan jasanya untuk mengantarkan kami ke Masjid Agung Tuban, yang katanya lokasinya cukup jauh jika jalan kaki dari masjid tempat kami shalat. Kurang lebih 2 km.

MASJID AGUNG TUBAN
Cantik banget masjidnya!

Ini kenapa salat subuhnya tidak di Masjid Agung Tuban saja, sih, Pak Edi. Ndilalah ya saya enggak peka radarnya. Huwaaaa…kuciwa dikiit!

Membangun Kebaikan Melalui Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan

Kegiatan Sosial Bulan Ramadan – Helohei, Temankuh! Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan ibadah dan introspeksi diri, Ramadan juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk memperkuat hubungan sosial, berbagi kebahagiaan, dan membantu sesama.

Kegiatan sosial di bulan Ramadan nggak hanya memperkaya pengalaman spiritual, tetapi juga menguatkan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan. Aku jadi ingat momen buka bersama atau bukber pada Ramadan ke 15 di kantor. Selain kegiatan khotmil qur’an, pada momen bukber ini kami manfaatkan untuk kegiatan sosial. Kali ini, kami bukber bareng adik-adik panti asuhan.

Kegiatan sosial di bulan Ramadan bukan hanya sekedar bentuk ibadah, tetapi juga wujud nyata dari nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Selama makan bersama, kami juga berbincang-bincang dan berbagi cerita.

Kami mendengarkan dengan penuh perhatian ketika adik-adik panti menceritakan pengalaman hidup mereka, harapan, dan impian mereka untuk masa depan. Meskipun kehidupan mereka mungkin penuh dengan tantangan dan kesulitan, namun semangat dan keteguhan hati mereka menginspirasi kami untuk tetap bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kami.

Nggak hanya bukber dengan anak-anak Yatim, kegiatan berikut juga menajdi kegiatan Sosial di Bulan Ramadan.

Membangun Kebaikan Melalui Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan.

1. Berbagi Takjil Gratis.

Salah satu kegiatan sosial yang paling umum dilakukan selama Ramadan adalah pembagian takjil gratis. Takjil merupakan makanan atau minuman kecil yang biasanya disantap untuk berbuka puasa, seperti kurma, kolak, atau air minum.

Banyak organisasi, yayasan, dan individu yang secara sukarela mengadakan pembagian takjil gratis di berbagai tempat, seperti di sekitar masjid, taman, atau area publik lainnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu orang-orang yang sedang berpuasa dan nggak mampu membeli takjil, serta memperkuat solidaritas sosial di antara masyarakat.

2. Bersedekah dan Zakat.

Ramadan juga merupakan waktu yang ideal untuk melakukan sedekah dan menunaikan zakat. Selama bulan suci ini, banyak orang yang meningkatkan aktivitas beramal mereka dengan memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan.

Sedekah dan zakat yang diberikan di bulan Ramadan diyakini memiliki nilai pahala yang lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk berbagi rezeki kepada sesama.

3. Program Berbagi Makanan dan Membagikan Paket Sembako.

Beberapa lembaga amal dan yayasan mengadakan program berbagi makanan dan paket sembako kepada keluarga yang kurang mampu selama bulan Ramadan. Hal ini bertujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga-keluarga tersebut sehingga mereka juga dapat merayakan bulan suci ini dengan lebih tenang dan bahagia.

Program ini sering kali melibatkan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat luas.

4. Berbagi dengan Orang Tua dan Anak Yatim.

Menjenguk dan berbagi dengan orang tua dan anak yatim juga menjadi kegiatan yang banyak dilakukan selama bulan Ramadan. Momen ini nggak hanya memberikan kebahagiaan bagi mereka yang dikunjungi, tetapi juga menguatkan rasa empati dan persaudaraan di antara semua pihak yang terlibat

Banyak orang yang merasa terpanggil untuk berbagi kasih sayang dan kebahagiaan kepada sesama, terutama kepada mereka yang mungkin merasa kesepian atau terpinggirkan.

Melalui berbagai kegiatan ini, masyarakat dapat mempererat hubungan antar sesama, membangun solidaritas, dan menyebarkan kebaikan kepada orang lain. Semoga semangat kebaikan dan kepedulian yang ditunjukkan selama bulan Ramadan tetap terjaga dan berlanjut di luar bulan suci ini, sehingga kita dapat terus membangun masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan bagi semua.

Tips Memilih Pakaian Lebaran yang Tepat untuk Menyambut Idulfitri

Tips Memilih Pakaian Lebaran – Helohai, Temankuh! Hari Raya Idulfitri, atau yang lebih dikenal sebagai Lebaran, merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk merayakan kesuksesan menunaikan ibadah puasa selama Ramadan. Selain aspek keagamaan, Lebaran juga menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman serta merayakan kebahagiaan bersama.

Salah satu persiapan yang penting menjelang Lebaran adalah memilih pakaian lebaran yang tepat. Pakaian Lebaran nggak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga mencerminkan identitas dan gaya pribadi seseorang. Apalagi buat yang suka sarimbit, nih. Tentu dapat mencerminkan identitas keluarga.

Tahun ini, aku sedang berada di level nggak mentingin pakaian lebaran. Kalau nggak ingat punya anak-anak, mungkin aku nggak hunting baju lebaran, nih. Hahaha. Beruntung anak-anak kami bukan tipe yang harus mengenakan baju baru saat lebaran. Tetapi sebagai orang tua, tentu kami nggak tega, ya. Pada akhirnya, aku membelikan baju lebaran buat mereka di Ramadan ke 20. Niat nggak niat ini, ya. 😆

Meskipun membeli baju lebaran mepet, tapi tetap boleh berbagi tips memilih pakaian Lebaran, kan? 😆

1. Pilih Bahan yang Nyaman.

Selama Lebaran, umumnya cuaca cenderung panas, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan yang nyaman dan mudah menyerap keringat seperti katun atau linen. Bahan-bahan tersebut akan membantu kita tetap merasa segar dan nyaman sepanjang hari.

2. Perhatikan Warna dan Motif.

Warna dan motif pakaian memiliki peran penting dalam menciptakan kesan yang sesuai dengan suasana Lebaran. Pilihlah warna-warna cerah dan ceria seperti putih, krem, pastel, atau warna-warna lembut lainnya yang sesuai dengan tema tradisional Lebaran. Kita juga dapat memilih motif-motif yang sederhana seperti pola bunga atau geometris yang elegan.

3. Perhatikan Kebutuhan Personal.

Setiap individu memiliki preferensi dan kebutuhan personal yang berbeda dalam memilih pakaian. Pastikan pakaian yang kita pilih nggak hanya cocok dengan selera fashion, tetapi juga sesuai dengan ukuran dan bentuk tubuh. Pakaian yang pas dan nyaman akan meningkatkan rasa percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain.

4. Perhatikan Etika Berpakaian.

Meskipun Lebaran adalah momen perayaan, namun tetap penting untuk memperhatikan etika berpakaian yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya. Hindari memilih pakaian yang terlalu ketat, terbuka, atau mencolok sehingga nggak menimbulkan kontroversi atau menyinggung perasaan orang lain.

Memilih Pakaian Lebaran: Online atau Offline?

Memilih baju Lebaran secara onilne dan offline tentu akan mendapatkan hasil yang nggak sama. Kita semua tahu, transaksi secara online hanya dapat dilihat menggunakan smartphone. Kita bisa melihat barangnya, tapi nggak bisa memastikan bahan yang digunakan akan memberikan kenyamanan atau nggak. Ya…meskipun sudah ada keterangan dalam deskripsi produk, tetapi memilih pakaian lebaran secara online harus hati-hati dan teliti terutama pada deskripsi ukuran baju.

Aku lebih merasa tenang memilih pakaian Lebaran secara offline. Kita dapat melihat barang secara nyata baik dari segi warna, motif, bahan dan juga ukuran. Memilih baju secara offline juga memudahkan kita dalam retur barang. Apalagi jika toko yang kita datangi dekat dengan tempat tinggal kita.

Memilih pakaian Lebaran yang tepat dapat membuat kita semakin percaya diri dan dapat tampil maksimal. Ingatlah bahwa pakaian hanyalah bagian dari keseluruhan perayaan, dan yang terpenting adalah semangat kebersamaan, kebahagiaan, dan kedamaian yang membawa berkah di hari yang mulia ini.

Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri, Teman-teman. Mohon maaf lahir dan batin, ya.

Tradisi Ramadan yang Paling Familier di Indonesia

Tradisi Ramadan yang Paling Familier – Halohei, Temankuh! Ngomongin tentang tradisi tentu tak jauh dari embel-embel nenek moyang. Yaps! Menurut Wikipedia, Tradisi merupakan adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Kebiasaan atau cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.

Hidup di pedesaan, tradisi menyambut ramadan dan juga saat ramadan, masih sangat terasa. Sebagai contoh yaitu tradisi menyambut datangnya bulan suci ramadan seperti Nyadaran atau tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa. Di Jawa Tengah, tradisi ini masih terus dilestarikan karena memang tradisi yang baik.

Sama halnya di daerah lain juga terdapat tradisi menyambut datangnya Ramadan. Di daerah Aceh, misalnya. Di sana juga ada tradisi Meugang atau tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh. Jadi, tradisi kurban berupa kambing atau sapi dilaksanakan setahun tiga kali, yaitu pada bulan Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. Unik, ya.

Indonesia Kaya Akan Tradisi di Bulan Penuh Berkah.

Indonesia menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Ramadan menjadi momen istimewa yang dipenuhi dengan berbagai tradisi dan budaya. Tradisi Ramadan di Indonesia nggak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga memiliki nuansa budaya yang unik dan beragam. Ini yang menjadikan pengalaman Ramadan di Indonesia sangat istimewa. Mari kita eksplorasi beberapa tradisi Ramadan di Indonesia yang membuat Indonesia kaya akan tradisi  tersebut.

Tradisi Ramadan yang Paling Familier di Indonesia.

Selain menjadi bulan di mana umat Islam menjalankan puasa sebagai ibadah, Ramadan juga dipenuhi dengan berbagai tradisi yang kaya akan nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya. Berikut adalah beberapa tradisi di bulan penuh berkah yang umumnya ada di setiap daerah di Indonesia.

1. Klotekan.

Keliling kampung dengan menabuh beberapa alat untuk membangunkan sahur menjadi tradisi yang sampai saat ini masih terus dilestarikan. Alat yang digunakan adalah alat sederhana terpenting dapat mengeluarkan suara, seperti galon air minum atau kenthong.

Di tempat aku tinggal, tradisi ini namanya Klotekan. Biasanya satu grup terdiri dari beberapa orang. Mereka nggak hanya menabuh alat, tetapi juga menyerukan kata “sahur” dengan suara yang cukup lantang.

2. Ngabuburit.

Salah satu tradisi yang paling populer di Indonesia dan hanya ada di bulan Ramadan adalah ngabuburit. Sebuah tradisi di mana kita menunggu waktu berbuka puasa sambil melakukan aktivitas, baik aktivitas fisik maupun non fisik.

Ngabuburit ini menjadi momen untuk memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kebersamaan di bulan Ramadan. Aku sudah menuliskan tentang ide ngabuburit di bulan ramadan. Silakan klik tautannya untuk tahu ide-ide ngabuburit.

3. Berburu Takjil.

Siapa yang nggak senang dengan tradisi yang satu ini? Setiap ramadan tiba, banyak pedagang kaki lima yang menjual takjil di pinggiran jalan raya. Di beberapa daerah, ada yang menyediakan tempat khusus untuk jualan takjil. Semua penjual takjil dengan beragam menunya berkumpul menjadi satu. Tentu cara seperti ini sangat memudahkan masyarakat dalam berburu takjil. Apalagi jika terorganisasi dengan baik, mulai dari tempat parkir, sampai dengan pengelompokan menu takjil. Sungguh memudahkan dalam war takjil.

Btw, aku sudah menuliskan tentang takjil menjadi daya tarik di bulan Ramadan. Silakan klik tautan tersebut untuk tahu kenapa takjil bisa menjadi daya tarik.

4. Bukber atau Buka Bersama.

Tradisi bukber atau buka bersama bareng teman atau keluarga menjadi momen yang selalu dinanti saat Ramadan tiba. Selain silaturahim, momen bukber bareng teman-teman biasanya dimanfaatkan sebagai ajang reuni. Tradisi ini terus dilestarikan karena dirasa banyak manfaat, salah satunya melekatkan tali silaturahim.

 

Ide Ngabuburit Ramadan yang Bermanfaat dan Menyenangkan

Ide Ngabuburit Ramadan – Halohei, Temankuh! Kalian termasuk tim yang harus banget ngabuburit saat Ramadan atau lebih memilih untuk melakukan kegiatan di rumah saja, nih? Sebagai Ibu bekerja, aku lebih sering ngabuburit di rumah saja meskipun jam pulang kerja lebih cepat dibandingkan dengan hari biasa.

Yaps, jam pulang kerja khusus Ramadan yaitu pukul 15.00 WIB. Tapi karena aku lebih memilih memasak sendiri, nggak beli makanan di luar, kegiatan masak pun baru bisa aku mulai pukul 15.30 WIB. Kalau lagi banyak cingcong, biasanya selesai pukul 17.00 WIB. Setelah itu, karena aku punya target-target amalan di bulan Ramadan, aku lebih memilih untuk ngabuburit di rumah saja. Kecuali di akhir pekan, aku bisa mengajak anak-anak ngabuburit ke luar rumah.

Sebenarnya anak-anak lebih suka jika aku mengajaknya ngabuburit di luar rumah. Mungkin mereka merasa sumpek setelah seharian di rumah, nonton teve, tiduran, atau main game. Makanya saat aku menwarkan untuk ngabuburit keluar rumah, mereka senang sekali.

Sebelum aku membagikan ide ngabuburit Ramadan, yuk kita cari tahu terlebih dahulu, apa itu ngabuburit?

Apa Itu Ngabuburit?

Salah satu tradisi yang paling populer di bulan Ramadan adalah ngabuburit. Sebuah tradisi di mana kita menunggu waktu berbuka puasa di Bulan Ramadan. Sebenarnya ngabuburit adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari kata “nga” (sambil), “buka” (berbuka), dan “purit” (menunggu).

Secara harfiah, ngabuburit berarti menunggu berbuka puasa sambil melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan. Ngabuburit juga merupakan momen untuk memperkuat hubungan sosial, meningkatkan kebersamaan, dan merayakan kebahagiaan di bulan Ramadan.

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Muslim di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Mau beli jajanan khas ramadan atau takjil ke luar saja bilangnya mau ngabuburit. Hahaha. Nah, untuk membuat pengalaman ngabuburit lebih menyenangkan, berikut ini aku bagikan ide ngabuburit ramadan yang bermanfaat.

Ide Ngabuburit Ramadan yang Bermanfaat dan Menyenangkan.

1. Tadarus Al-Qur’an.

Sebagian besar orang muslim pasti punya target meng-khatam-kan Al-Qur’an saat bulan Ramadan. Mereka pun punya waktu khusus untuk tadarus Al-Qur’an demi mencapai targetnya. Beberapa jam menuju buka puasa menjadi salah satu waktu yang tepat untuk tadarus. Jadi, kita dapat memanfaatkan waktu ngabuburit untuk tadarus Al-Qur’an bersama keluarga atau teman-teman.

2. Jalan-jalan Sore.

Aktivitas jalan-jalan sore saat Ramadan menjadi kegiatan menyenangkan. Kita dapat menikmati suasana yang menyenangkan di luar ruangan. Kita sebaiknya punya tujuan jalan-jalan supaya lebih berkesan. Ke taman, misalnya. Jadi, nggak hanya melihat orang ber lalu lalang di jalanan saja, tetapi juga dapat menikmati udara segar dengan bonus pemandangan taman.

3. Ngabuburit Virtual.

Kegiatan ini cocok banget buat keluarga yang malas gerak seperti keluargku. Hahaha. Aku kerap memanfaatkan ngabuburit virtual dengan memanfaatkan teknologi terkini. Berbagi cerita lewat video call, telephone, atau aktivitas lainnya yang bermanfaat.

Tahun ini, aku nggak ikut kelas kajian online, nih. Padahal dari awal Ramadan sudah reminder banget. Tetapi ternyata waktunya belum pas. Mendengarkan kajian online di waktu ngabuburit juga menjadi salah satu aktivitas yang bermanfaat dan juga menyenangkan.

4. Mengerjakan Hobi.

Semua orang punya prioritas kegiatan saat Ramadan. Perubahan waktu saat Ramadan sangat terasa dan kadang membuat kita terlena. Waktu tidur, misalnya. Meskipun tidurnya orang berpuasa merupakan ibadah, tapi bukan berarti setelah Subuh dimanfaatkan untuk tidur lagi atau saat ngabuburit dimanfaatkan untuk tidur. Tentu ini nggak manfaat dan kurang menyehatkan.

Aku lebih cocok memberikan ide untuk mengerjakan hobi. Apa pun hobi teman-teman, bisa dilakukan di waktu ngabuburit. Ini lebih bermanfaat dan tentu sangat menyenangkan karena menjadi lebih produktif.

5. Bermain Games Tradisional.

Anak-anak masa kini banyak yang lebih memilih untuk main bareng atau mabar menggunakan gadgetnya. Mereka dapat merasakan keseruan bermain game bersama teman-temannya. Tetapi sebagai orang tua, kita boleh banget mengajak anak-anak untuk bermain game tradisional. Belum lama ini, aku kerap mengajak anak-anak beramain putren, ular tangga, dan juga bermain kartu.

Bagi kami, ngabuburit merupakan waktu yang berharga dan tak kalah menyenangkan. Dengan mengajak keluarga bermain game tradisional, bonding bersama mereka pun dapat. Bermanfaat, kan.

Yuk, coba beberapa ide di atas! Ide ngabuburit ramadan membuat pengalaman ngabuburit menjadi lebih berkesan dan bermakna. Selamat menikmati ngabuburit di bulan penuh berkah!

Takjil Ramadan Menjadi Daya Tarik di Bulan Suci

Takjil Ramadan Menjadi Daya Tarik di Bulan Suci – Halohai, Temankuh! Ramadan tahun ini, aku beberapa sempat berusaha meluruskan niat anak-anak ketika belajar berpuasa dan ikut menjalankan kegiatan dan juga amalan di bulan suci Ramadan. Salah satunya yaitu saat mereka mengikuti kegiatan pengajian bakda Ashar.

Di desa tempat aku tinggal, ada satu masjid yang setiap harinya mengadakan kegiatan pengajian. Waktunya bakda Ashar dan cukup panjang. Ini bukan kultum, ya. Tapi materinya adalah kajian yang disampaikan oleh beberapa Ustadz dan Ustadzah yang aktif mengajar di TPQ.

Anak-anak kami termasuk yang aktif mengikuti kegiatan kajian tersebut, khususnya Kecemut. Hampir setiap hari dia mengikutinya bersama dengan bestienya. Sayangya, dia belum fokus mengikuti kajian karena setiap kali aku tanya tentang materi yang disampaikan pasti ketawa dowang. Yang dia fokuskan baru takjil yang melimpah di masjid. Ini nggak perlu ditanyakan pasti dia cerita kalau di masjid baru makan takjil ini itu, enak, enak banget, dan nikmat. Kadang aku sampai dibawain takjilnya, lho. 😆

Takjil Menjadi Daya Tarik di Bulan Suci Ramadan

“Bun, aku mau ikut pengajian dulu di masjid, ya. Aku pulang setelah Maghrib, soalnya mau makan takjil dulu di sana. Suka banget ikut ngaji soalnya banyak banget takjil.” Ucapnya saat dia berpamitan ke pengajian.

Mengenal Apa Itu Takjil?

Takjil adalah hidangan ringan atau minuman yang disiapkan khusus untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Kata “takjil” berasal dari bahasa Arab yang berarti “mempercepat” atau “memburu”. Tradisi ini dimaksudkan untuk memuaskan rasa lapar dan haus setelah seharian menahan diri dari makan dan minum. Nggak heran kalau ada istilah berburu takjil atau war takjil, ya. 😆

Ragam Takjil yang Lebih dari Sekadar Hidangan.

Takjil datang dalam berbagai bentuk dan rasa, mencerminkan kekayaan budaya dan kebiasaan kuliner masyarakat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, misalnya, takjil bisa berupa kurma, kolak, atau sup buah. Aku sudah menuliskannya tentang jajanan khas Ramadan yang juga menjadi bagian dari Takjil. Selain jajanan tersebut, banyak juga yang memilih aneka gorengan sebagai takjil, lho. Gurih-gurih bikin nagih. 😆

FYI, di negara-negara Timur Tengah, takjil sering kali berupa kurma segar dan beragam hidangan penutup seperti baklava atau kue kering yang kaya akan rempah-rempah. Sementara itu, di negara-negara Asia Selatan, takjil biasanya terdiri dari makanan manis seperti jalebi (kue berbentuk spiral yang digoreng dan direndam dalam sirup gula) atau samosa.

Takjil Menjadi Daya Tarik di Bulan Suci Ramadan.

Banyaknya ragam takjil yang dijual di pasaran menjadi daya tarik di bulan Ramadan. Kita sering menyempatkan waktu untuk membuat takjil home made karena merasa lebih semangat jika ada takjil sebagai pembuka puasa. Lebih dari itu, ada yang lebih sering keluar rumah hanya untuk membeli takjil. Rasa-rasanya ada yang kurang buka puasa tanpa takjil, ya.

Meskipun takjil menjadi hidangan yang dapat memuaskan rasa lapar setelah berpuasa, tradisi ini juga memiliki makna yang lebih dalam. Berbagi takjil dengan orang lain, baik keluarga, tetangga, atau bahkan orang asing, adalah bagian penting dari budaya Ramadan. Ini adalah waktu untuk memperluas kebaikan, solidaritas, dan kasih sayang kepada sesama.

Aku tetap merasa bahagia ketika anak-anak pergi ke masjid nggak hanya mengaji, tapi juga ingin menikmati takjil berasama banyak orang. Lebih nikmat, katanya. Benar saja, karena kadang ada beberapa menu takjil yang mereka malas makan ketika tersedia di rumah, tapi tetap menyantapnya ketika di masjid. Bakwan sayur, misalnya.

Ketika aku membuat bakwan sayur, mereka hanya mengambil satu atau maksimal dua saja untuk dimakan. Namun ketika di masjid ada takjil aneka gorengan, mereka bisa makan lebih dari dua. Tahu isi sayur yang biasanya mereka malas makan, di masjid bisa menikmatinya. Begitu pun dengan Es Buah. Mereka lebih suka Sup Buah karena Es Buah ini kan banyak isinya seperti kolang kaling, rumput laut, cincau, dll. Sungguh itu menjadi daya tarik yang luar biasa, bukan.

Teman-teman pasti punya menu takjil favorit, kan? Yuk, bagikan menu takjil yang menjadi daya tarik di bulan Ramadan!

Berkonten Bersama IndiHome: Berawal Dari Hobi, Bisa Jadi Cuan

Berkarya dalam hening. Cukup pencapain yang mengguncangkan dunia. -Status WhatsApp Suami 😉

Ada yang pernah membaca buku karya Arini T. Soemohadiwidjojo yang berjudul “Berkarya Dalam Hening”? Buku ini terinspirasi dari pengalaman dan curahan hati seorang introvert yang harus berhadapan dengan dunia yang memiliki tuntutan tinggi terhadap ekstroversi. Meskipun seorang introvert, mereka enggak hanya berdiam diri di rumah. Mereka dapat membuat karya yang mampu mengguncangkan dunia.

Ternyata status WhatsApp suamiku terinspirasi dari buku yang pernah dia baca, tak lain yaitu buku yang berjudul “Berkarya Dalam Hening”. Mungkin dia pernah atau sedang merasakan bahwa dirinya seorang introvert. Dia mengaku, kalau dari dulu merasa susah bergaul. Butuh waktu enggak sebentar untuk menyesuaikan diri di tempat baru. Tapi jangan ditanya kalau sudah mulai akrab dengan orang yang menurutnya cocok diajak ngobrol. Bakal lupa waktu, oh!

seorang introvert

Ketika Si Introvert Mempunyai Keahilan.

Sudah dua tahun ini, suamiku menekuni hobi barunya sebagai tukang bongkar pasang barang perabotan rumah tangga khususnya yang ada di Ruang Dapur. Sebenarnya bukan hobi baru, sih. Sejak duduk di bangku SMK, dia mulai punya hobi mengotak-atik barang elektronik yang rusak. FYI, saat itu, dia mengambil jurusan Teknik Eklektronika Industri. Jadi, apa yang dia pelajari di sekolah dan dia praktikkan ketika di rumah, tuh, sesuai. Entah pada akhirnya berhasil diperbaiki atau enggak, yang jelas dia berusaha keras untuk memperbaikinya.

Tepatnya semenjak kami membangun rumah, dia lebih eksplorasi lagi dengan hobinya karena ternyata banyak banget kebutuhan rumah baru, salah satunya yaitu pengadaan listrik yang mana saat instalasi listrik rumah membutuhkan bantuan teknisi. Kami pun membuat anggaran untuk pemasangan listrik. Ternyata biayanya enggak sedikit, dong. Aku pun sempat kaget saat tahu bayarnya, tuh, ternyata tiap titik. Kalau instalasinya ada 5 titik, tinggal dikalikan saja. Pingsan! 😛

Mulai dari sini, suami getol banget setiap hari memanfaatkan Internet Provider buat nonton konten YouTube yang membagikan cara instalasi listrik rumahan. Berbekal sedikit keahlian yang dimiliki, akhirnya dia memberanikan diri untuk instalasi secara mandiri. Gimana dengan hasilnya? Yuhui…yang mengaku seorang introvert ini dapat menyelesaikan seluruh instalasi listrik di rumah. Alhamdulillah…dapat menghemat pengeluaran. Hahaha.

Semakin Percaya Diri dengan Hobinya.

Dapat memasang instalasi listrik dan juga air di rumah menjadi salah satu tolak ukur kepuasan atas keahliannya. Iya, dia merasa puas banget dengan apa yang telah dikerjakannya. Bapakku saja seperti enggak percaya kalau anak mantunya yang lebih sering diam di tempat bisa menyelesaikan instalasi listrik di rumah.

Oiya, kebetulan rice cooker di rumah tiba-tiba enggak panas. Tangan aku langsung meraih smartphone untuk mencari rekomendasi penanak nasi, dong. Otak ini langsung “lari” ke e-commerce kesayangan.

Lagi mulai memasukkan ke keranjang belanja, kok, suami nyeletuk “gini dowang gampang! tunggu tiga puluh menit aku perbaiki.”

Apaaa? Mata ini langsung berbinar love-love, dong! Hahaha. Aku pun langsung mendampinginya untuk mulai bongkar-bongkar si penanak nasi yang usianya baru seusia anak PAUD. Ternyata sebelum mulai action, dia searching di YouTube mencari video yang menayangkan masalah serupa. Beruntung pakai IndiHome dari Telkom Indonesia. Kegiatan menonton video pun lancar tanpa kesal karena buffering.

Semakin Percaya Diri dengan Hobinya.

Setelah menonton sampai habis, dia mulai eksekusi. Aku beneran takjub karena memang hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit rice cooker bisa dipakai lagi! Asyik banget, anggaran buat beli magic com enggak jadi dikeluarkan. Bisa kembali menghemat ratusan ribu rupiah. Alhamdulillah…

Memperbaiki rice cooker yang rusak bukan menjadi pertama kalinya dia bongkar pasang perabot rumah tangga. Dia sebelumnya pernah memperbaiki mesin cuci yang mampet, handphone yang mati total, sampai memperbaiki kompor gas yang apinya kecil. Baru-baru ini, dia sedang rajin buat mengganti lampu yang sudah mati. Berbekal kaca lampu dengan harga Rp 5 ribu/pcs, lampu mati bisa hidup kembali di tangan si introvert ini. 😀

Meskipun banyak barang yang diperbaiki adalah milik keluarga dan tetangga, tapi ada rasa puas dan bangga. Semua dia kerjakan sendiri berbekal pengetahuan yang dimiliki, skill, serta browsing di internet untuk mencari informasi tambahan dan juga solusi.

Berbekal dari skill yang katanya tak seberapa, dia mulai percaya diri dengan hobinya. Sekarang, dia sudah mulai berani menerima servis perabotan rumah tangga di rumah, lho. Aku pernah menuliskan artikel di blog ini “Selamat Datang di Omah CERIS.” Iya, tempatnya untuk servis dan membuat konten dia beri nama Omah CERIS. Lokasinya di rumah saja, tepatnya di bagian belakang.

Berkonten Bersama IndiHome

Berkonten Bersama IndiHome: Berawal Dari Hobi Menjadi Cuan!

Sebagai seorang Istri, aku merasa tergerak untuk mendorongnya mengembangkan keahliannya. Apalagi kalau dari hobinya ini bisa menghasilkan cuan, harus didukung karena siapa tahu bisa menjadi tambahan penghasilan. Kan pasti bikin Ibu tambah happy! 😀

Iya, kegiatan yang berawal dari hobi sekarang sudah mulai menghasilkan pundi-pundi rezeki. Ya…meski pun belum banyak, tetap harus disyukuri karena dia merasa kalau skill yang dimiliknya, tuh, gratis. Enggak yang harus mengikuti kursus, kemudian baru bisa. Makanya, dia pun patok tarifnya sangat bersahabat. Tarif teman sayang teman, bukan teman makan teman.

Padahal kalau dipikir-pikir, sih, enggak gratis. Secara dasar dari skill tersebut dia dapatkan dari Sekolah. Dia bayar sekolah pastinya. Hanya saja, dia merasa saat masih sekolah enggak begitu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Terus, dia kira dengan membuka aplikasi YouTube untuk mencari referensi enggak bayar, ya? Hahaha. Lalu, dia sering banget rela begadang, kadang hanya tidur satu sampai dua jam menuju subuh saking seriusnya menganalisa masalah.

Namanya berangkat dari hobi, apa pun yang dikerjakan kadang enggak terasa capeknya karena melakukannya dengan suka cita. Nah, berikut beberapa hal yang aku support untuk Suami supaya semakin semangat berkreasi.

1. Menambah Peralatan Servis.

Semenjak mulai percaya diri dengan hasil servisnya yang selalu memuaskan, dia mulai membuat daftar keperluan peralatan servis yang sangat dibutuhkan. Iya, dia menambah peralatan, tuh, betul-betul buat investasi. Bukan sekadar ingin beli apalagi buat koleksi. Jadi, kadang ada peralatan yang harus dibeli mendadak karena memang butuh untuk pengerjaan servis. FYI, aku memberlikan kebutuhan peralatan pakai uang hasil servis, lho.

menambah peralatan service

2. Update Skill Edit Video.

Ini support paling spesial buat suami! Punya istri yang suka buat konten, aku pun mengajak suami untuk ikut berkonten, dong. Hahaha. Yups, apa yang dia servis sekarang dijadikan konten. Nah, karena aku enggak mau jadi tukang edit video, aku menyarankan kepada suami untuk update skill edit video.

Awalnya aku sarankan untuk mengikuti kursus editing video, gitu. Tapi dia lebih memilih untuk belajar otodidak dari YouTube. Alhamdulillah…sekarang dia sudah enggak malas-malasan lagi buat edit video, dong. Produksi konten sampai unggah di kanal YouTube Omah CERIS, semua dia yang handle.

YouTube Omah CERIS

3. Memilih Internet Provider yang Paling Stabil.

Bagi kami, internet sudah menjadi kebutuhan pokok. Apalagi sejak suami ikut membuat konten, kecepatan internet di rumah pun ditambah. Kami memilih IndiHome dari Telkom Indonesia yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk kebutuhan membuat dan publikasi konten memang membutuhkan koneksi internet yang stabil, dan IndiHome juaranya internet lancar.

Asalan Memilih IndiHome untuk Berkonten.

Banyak kelebihan dan benefit yang diberikan IndiHome. Layanan digital yang menyediakan Internet Rumah, Telepon Rumah dan TV Interaktif (IndiHome TV) dengan beragam pilihan paket kerap memberikan promo. Selama menggunakan provider ini, internet rumah jarang bermasalah. Saat cuaca sedang buruk pun, internet IndiHome di rumah tetap bisa digunakan. Makanya, aku percayakan IndiHome untuk kebutuhan berkonten di rumah. Berikut beberapa alasan, kenapa memilih IndiHome.

1. Menawarkan Internet Sesuai Kebutuhan.

Internet merupakan salah satu layanan IndiHome yang menggunakan jaringan fiber optik dan tersebar di seluruh negeri. IndiHome hadir dengan menawarkan pilihan kecepatan Internet unlimited hingga 300 Mbps. Selain cepat, akses internet IndiHome lebih stabil dan tahan terhadap cuaca. Aktivitas membuat konten di rumah pun terasa lebih tenang dan senang.

keunggulan indihome

2. Menyediakan TV Interaktif.

Serunya bisa nonton beragam tayangan favorit di TV berbeda dalam waktu yang bersamaan dengan Hybrid Box (STB) Tambahan. Jadi makin nyaman nonton acara TV favorit karena pemasangannya didukung dengan perangkat PLC (Power Line Communication), yaitu alat pengganti instalasi kabel yang tidak akan mengganggu estetika rumah Anda. Ciptakan keseruan nonton tayangan TV bersama keluarga di rumah dengan Hybrid Box (STB) Tambahan dari IndiHome.

 

3. Terdapat Benefit Game.

IndiHome menyediakan empat paket yang bisa dipilih, mulai dari All-In-One Game, Mobile Game, PC Game, hingga Board Game. Nah, buat para gamers bisa berlangganan game favorit yang bekerja sama dengan IndiHome dengan harga yang lebih terjangkau.

4. IndiHome Eazy.

Berbekal Smartphone, kita bisa mengatur dan mengawasi semua perangkat pintar di rumah dengan layanan intelligent home dari IndiHome, kapan pun dan di mana pun. Fitur canggih cloud recording untuk IP camera juga bisa digunakan. Tinggal pilih durasi perekaman sesuai kebutuhan.

5. Cloud Storage.

Penting banget buat para pembuat konten punya cloud storage. Pelanggan IndiHome dapat menikmati layanan penyimpanan data digital seperti foto, musik dan dokumen penting lainnya di Cloud Storage for IndiHome. Kapasitas penyimpanannya bisa dipilih sesuai kebutuhan. Harga mulai dari Rp16.000/bulan.

kenapa memilih indihome

 

IndiHome menawarkan beragam layanan sesuai dengan kebutuhan kita untuk berkonten di rumah. Dengan membuat konten sesuai dengan keahliannya, harapannya apa yang sudah diunggah di kanal YouTube dapat bermanfaat buat orang lain yang sedang mengalami masalah yang sama, sekaligus buat portofolio.

Kalau sudah punya portofolio yang bagus, dari hobi akan semakin mudah untuk dapatkan cuan, bukan?

Hello, Guys! Selamat Datang di Omah CERIS

Selamat Datang di Omah CERIS – Setiap orang pasti punya cita-cita. Uniknya cita-cita itu dapat berubah sewaktu-sewaktu. Enggak usah ngomongin semasa kecil, deh. Saat lulus SLTA atau Kuliah kadang masih belum yakin, apakah dapat mewujudkan apa yang telah menjadi keinginan. Apalagi jika pada akhirnya mampu mendongkrak potensi yang berasal dari dalam diri, bisa jadi say good bye dengan cita-cita!

Oke, mari kita pecahkan gelasnya satu per satu biar ramai! 😆

Di dunia Ibu-Ibu zaman now, banyak banget dari mereka yang memanfaatkan gadgetnya untuk berjualan perabot rumah tangga, camilan, fashion, dan masih banyak lagi barang-barang lainnya. Berjualan secara online mungkin enggak pernah ada dalam benak mereka dan bisa jadi enggak masuk dalam cita-cita mereka. Namun karena melihat ada peluang dan dapat menghasilkan cuan, maka ambillah!

Kemudian berlanjut pada circle pertemananku di blogsphere. Sama halnya dengan Ibu-Ibu zaman now, banyak teman-teman Bloger yang pada akhirnya memilih untuk freelance sebagai Bloger bahkan ada yang memilih menjadi full time Bloger. Ini dilakukan karena pekerjaan sebagai penulis di media Blog memang dapat menghasilkan cuan. Tentu enggak semua dari mereka punya cita-cita menjadi Bloger. Mungkin dulu ada yang bercita-cita menjadi seorang Pengusaha, Direktur, Dosen, Guru, dan lain-lain.

Cita-Cita yang Dapat Berubah Sewaktu-waktu.

Behind The Story Omah CERIS.

Lalu, apa hubungannya pekerjaan-pekerjaan yang aku sebut di atas dengan Omah CERIS? 😆

Oh…tentu masih berhubungan dengan cuan, dong. *eh 😀 Belasan tahun yang lalu -ini biar kelihatan lama banget-, saat itu aku masih menjadi admin di salah satu Lembaga Kursus dan Pelatihan bidang Komputer. Saking menjiwainya dan merasa enjoy dengan pekerjaanku saat itu, aku sampai punya cita-cita membuat lembaga kursus. 😆 Dih…duplikasi banget, ya. Jangan-jangan nafsu belaka, nih. Hahaha.

Memang cita-citanya terlalu berlebihan, sih. Apalagi jika dilihat dari sisi modal awal berupa gedung dan perangkat yang digunakan untuk kursus mahal-mahal, gengs. Tapi keinginan itu sangat besar. Sampai-sampai aku pernah semangat banget buat mencari nama untuk calon lembaga kursus yang entah mulai kapan aku dapat merintisnya. Rasanya ingin sekali punya tempat untuk belajar bersama dan berbagi ilmu dengan mereka yang membutuhkan. Tentu sesuai dengan kemampuan aku, dong. 😉

Bekerja Sebagai ASN Dan Keinginan Itu Tetap Ada.

Salah satu hal yang paling aku takutkan ketika memutuskan untuk menjadi ASN adalah kesibukan. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu supaya enggak mengganggu pekerjaan teman lainnya yang kadang memang satu kesatuan. Tapi karena keinginan punya rumah belajar begitu besar, Allah pun memberikan kemudahan untuk mewujudkan keinginanku. Pelan-pelan tapi Insya Allah terwujud meskipun ada beberapa pembaruan karena menyesuaikan zaman dan pasangan. 😀

Bekerja Sebagai ASN

Yups, ini enggak hanya mewujudkan keinginan aku saja tapi juga mewujudkan keinginan suami. Kami sama-sama bekerja di luar rumah dan sesampainya di rumah lebih sering masih ingin mencari rezeki lewat “pintu” lain. Ya…selagi mau dan mampu, kenapa tidak! 😉

Aktivitas di Omah CERIS Kerap Menjadi Konten.

Yes! Tempat belajar dan berbagi ilmu yang aku rintis bareng suami bernama Omah CERIS. Aku masih setia menggunakan nama CERIS, dong. Sudah terlanjur nyaman dengan nama yang sempat hits pada zamannya. Nama gengs aku semasa SMP. 😆

Banyak yang bilang, seberapa banyak karya jika enggak dipublikasikan maka enggak akan diketahui. Iya, sudah dibagikan pun kadang hanya beberapa orang saja yang tahu. Seperti aktivitas atau hasil service peralatan rumah tangga yang telah dia bagikan melalui kanal YouTube OmahCERIS. Tujuan kami membagikan aktivitas dalam bentuk konten ini supaya jika ada orang yang punya masalah yang sama, misalnya setrika tidak panas, bisa mengikuti langkah demi langkah untuk memperbaikinya. Yuk, saling follow! 😉

Omah CERIS 2

Konten Lancar Karena Dukungan Perangkat Yang Mumpuni.

Ada banyak perangkat yang dibutuhkan saat membuat konten untuk Omah CERIS. Salah satunya yaitu kecepatan internet untuk kebutuhan mengunggah video. Terlebih hasil videonya berkualitas tinggi, selain membutuhkan koneksi internet yang bagus, juga membutuhkan banyak kuota intenet.

Nah, kali ini aku mau mengenalkan salah satu perangkat yang dapat melancarkan proses upload konten. Apalagi kalau bukan modem! Yaitu modem Orbit Star N2. Modem router ini merupakan hasil kolaborasi antara Telkomsel dengan Harapan Karunia Makmur (HKM) yang merupakan vendor lokal yang bergerak di bidang distribusi perangkat elektronik seperti mobile wifi, IP Cam dan lain-lain.

Konten Lancar Karena Dukungan Perangkat Yang Mumpuni.

Ada beberapa keuntungan produk router Orbit Star N2 yang harus kalian ketahui sebelum membelinya.

  • Bisa digunakan hingga 32 perangkat;
  • Mampu mentransmisi sinyal internet dengan kecepatan rata-rata hingga 15 Mbps;
  • Mendapatkan paket data sebesar 150 GB dan bonus 25 GB per bulan selama 6 bulan. (syarat dan ketentuan berlaku);
  • Garansi pengembalian 7 hari setelah diterima dan garansi 1 tahun untuk kerusakan modem.

Router ini bisa menjadi solusi bagi kalian yang mempunyai kebutuhan internet cukup tinggi, namun rumah tidak terjangkau oleh layanan internet berbasi fiber optik. Iya, Telkomsel Orbit adalah layanan internet rumah tanpa kabel yang menggunakan modem WiFi dan didukung oleh kualitas jaringan 4G LTE Telkomsel.

FYI, jika kalian membeli Router di bulan Februai akan mendapatkan hadiah lampu pintar dari Philips, lho. Promo hadiah langsung ini bisa didapatkan jika kalian membeli router Orbit Star N2 secara online di https://bit.ly/LaunchOrbitN2freePhilip. Dengan harga Rp 500 ribuan, kalian akan mendapatkan Orbit Star N2, Telkomsel Sim Card, Welcome Guide, Kabel LAN, Power Adapter, dan Kartu Garansi. Untuk aktivasi modem ini sangat mudah. Cukup unduh aplikasi MyOrbit, kalian sudah bisa melakukan aktivasi dan membeli kuota internet sesuai dengan kebutuhan.

Dan Sekarang, Selamat Datang Di Omah CERIS!

Nah, kalau dulu aku punya keinginan membuat lembaga kursus komputer, kali ini aku mengubahnya menjadi lebih banyak aktivitas yang dapat dilakukan di tempat ini sesuai dengan passion aku sebagai Bloger dan passion suami sebagai teknisi alat rumah tangga dan elektronik.

Belajar bareng aku tentu yang dasar-dasar dan sesuai kemampuanku. Dan kebetulan suami punya kemampuan dasar teknik elektronika. Hanya saja dia baru memaksimalkan kemampuannya belum lama ini. Jadi, kami dengan senang hati jika ada orang yang ingin belajar bersama atau minta tolong buat service alat rumah tangga. Kadang ada yang datang ke rumah membawa magic com rusak dan mau diperbaiki bersama-sama tapi endingnya dipasrahkan kepada suami. 😆

Oiya, kami saat ini sedang membuat semacam bengkel elektronik untuk memudahkan suami dalam beraktivitas saat melakukan reparasi barang. Insya Allah menyusul tempat untuk belajar di luar ruangan. Lokasinya ada di samping rumah. Doakan lancar dan dimudahkan, ya.

Titik lokasi Omah CERIS sudah tersedia di google maps. Ini kami lakukan untuk memudahkan mereka dalam pencarian alamat. Ya gimana lagi, kebetulan rumah kami cukup susah dicari. Berada di area perkebunan dan merupakan warga yang belum cukup dikenal. Maklum, masih sering numpang nama orang tuaku yang sudah duluan tenar. 😀

Nikmat itu bernama kolaborasi antara cita-cita dan passion. Jika kalian mempunyai passion dalam suatu hal pasti akan bersemangat melakukannya. Apalagi manfaatnya enggak hanya dapat dirasakan untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.