Review Sroto Klamud Toyareja

Review Sroto Klamud Toyareja – Soto, Saoto, Sroto, Sauto, Coto, cukup beragam nama dari satu kuliner khas Indonesia yang satu ini. Soto ini seperti sup, hanya saja komposisinya berbeda, pun dengan kuahnya: ada yang bening, ada juga yang santan.

Dari beragam nama, yang membedakan biasanya isi dari seporsi Soto. Mulai dari daging, sampai pada bumbu rempah-rempah yang kadang terasa banget. Sroto yang mau aku bagikan di sini yaitu Sroto Klamud Toyareja. Jika Jogjakarta punya Saoto Bathok Mbah Katro yang udah terkenal karena penyajiannya khas dan menarik, Purbalingga punya Sroto Klamud Toyareja yang tak kalah menarik, dan juga unik.

FYI, Klamud merupakan akronim dari Kelapa Muda. Sudah mulai terbayang seperti apa Soto yang berkolaborasi dengan Kelapa Muda ini? Aku sangat tertarik dan ingin segera mencobanya saat tahu ada Soto ini. Yuk, baca dulu Review Sroto Klamud Toyareja!
Perjalanan Menuju Sroto Klamud Toyareja.
Lalu lintas Purbalingga kini makin ramai. Mungkin karena saat itu akhir pekan. Laju sepeda motor yang kunaiki bersama Raffa, ponakanku, tidak berani menambah kecepatan. Pelan-pelan, sok menikmati keramaian padahal was was juga karena boncengin anak kecil.
Untuk sampai warung Sroto ini sebenarnya cukup mudah. Hanya saja, Sroto Klamud Toyareja lokasinya tidak dekat dengan jalan raya. Dari jalan raya utama, masuk gang kira-kira lima menit jika menggunakan sepeda motor. Emmm…800 meter, mungkin.
Pas banget kami menggunakan sepeda motor karena tempat parkirnya belum begitu luas. Pun dengan warung Srotonya.
 
Seporsi Sroto Klamud Toyareja.

Sroto Klamud Toyareja penyajiannya langsung dengan batok kelapa yang masih segar lengkap dengan serabutnya.

Kelapa muda tidak hanya menjadi minuman, melainkan menjadi tempat atau wadah seporsi Sroto Klamud Toyareja. Ini yang punya ide pinter ya. Mengurangi tenaga buat cuci mangkuk.

Satu porsi Sroto Klamud terdiri dari ketupat, irisan daging ayam atau sapi (by request), seledri, daun bawang, kecambah, kerupuk dan ditambah taburan kacang tanah yang sudah dihaluskan untuk menambah rasa gurih. Sedaaap.

Yang unik dari Sroto Klamud nih, selain ada irisan daging ayam atau sapi, ada juga irisan daging kelapa muda sebagai pengganti mie. Kebayang uniknya daging kelapa muda yang masuk ke dalam porsi Sroto, kan?

Sroto dengan campuran daging kelapa muda yang sudah direbus ini tidak hanya manis, tapi juga guriiiihhh. Daging kelapa mudanya menambah nikmat santap Sroto ketika dikunyah bebarengan dengan isian Sroto lainnya.
Lokasi Sroto Klamud Toyareja.

Dari pusat kota tidak begitu jauh, kira-kira sepuluh menit. Langsung saja menuju Jl. Toyareja Rt 05 Rw 01, Purbalingga.

Start dari arah kota ambil ke arah bancar,. Kemudian, dari lampu merah kedua pilih arah kiri. Setelahnya, masuk dan terus jalan sampai menjumpai pertigaan. Nah, dari pertigaan ini ambil arah kiri. Sroto Klamud Toyareja ada di kanan jalan.

Kalau kamu bingung, manfaatkan Google Maps, ya. Sroto Klamud Toyareja dapat dicari melalui google maps.

Harga dan Menu Lain.

Harga seporsi Sroto Klamud Toyareja sebanding dengan Komposisi, dan inovasinya, yaitu Rp 18.000/porsi.

Di sini tersedia menu Sroto lain, seperti Sroto Ayam Kampung tanpa Kelapa Muda. Harganya pun lebih terjangkau. ???? Eeits, selain Srotonya yang menarik, minumannya juga unik lho. Nama minumannya bikin penasaran yang memesan. ????

Jalan-jalan ke Purbalingga, jangan lupa nyobain Sroto Klamud Toyareja ya!

Review Pempek dan Tekwan Cek Efi

Pempek dan Tekwan Cek Efi – Hai, Gengsku! Kalian pernah merasa lapar di jam istirahat tapi enggak ingin makan yang berat-berat? Maksudku, lapar tapi hanya ingin makan makanan ringan yang penting bisa buat mengganjal perut.

Emang ada, makanan ringan yang bisa bikin kenyang? 😛

Kalau aku lagi merasakan seperti itu, aku biasanya mencari rekomendasi makanan tapi lebih cenderung ke jajan. Penelurusan aku kali ini pilih Pempek yang lokasinya enggak begitu jauh dari kantor. Cukup berkendara kurang lebih lima menit sampai di lokasi. Asyik banget, kan.

Pempek memang menjadi pilihan yang paling tepat karena enggak hanya bisa mengganjal perut saja tapi bisa bikin kenyang meskipun enggak lama. Hahaha. Ya gimana, meskipun sama-sama ada kandungan karbo seperti halnya nasi, enggak tau kenapa kenyangnya makan Pempek itu enggak bisa tahan lama. 😀

Kuliner Pempek di Banjarnegara

Enggak usah lama-lama, mari aku ajak kalian jajan Pempek dan Tekwan Cek Efi yang mana pemilknya ini asli Palembang.

Tempat.

Pempek dan Tekwan Cek Efi ini dijual di depan rumah. Mereka menggelar karpet di teras, kemudian diberi meja dengan ukuran yang enggak terlalu lebar karena tempatnya memang sangat terbatas. Selain duduk lesehan di karpet, mereka juga menyediakan tempat duduk dengan kursi dan meja dengan kapasitas sampai 10 orang. Dan yang aku suka di sini, tempatnya bersih.

Baca lagi tentang Review Omah Dawet Ayu.

Menu Pempek dan Tekwan Cek Efi.

FYI, ada banyak pilihan menu Pempek di sini. Iya, Pempek kan emang ada beberapa jenis, ya. Yang paling terkenal tentu Pempek Kapal Selam yang dalamnya diisi telur ayam. Lalu, ada jenis Pempek lain seperti Pempek Lenjer, Pempek Ada’an, Pempek Kulit Ikan, Pempek Keriting, Pempek Lenggang, Pempek Telur dan Tekwan.

Review Pempek dan Tekwan Cek Efi

Pelayanan.

Warung Pempek ini yang jualan dua orang, Cek Efi dan suaminya. Sejauh ini pelayanannya memuaskan. Kalau lagi enggak ada antrean, bisa menunggu enggak sampai sepuluh menit jika pesannya adalah Pempek karena digoreng dulu, kan. Berbeda dengan Tekwan yang bisa sat set, gitu. FYI, di sini juga melayani pembelian online lewat GrabFood. Kalau lagi ramai di GrabFood, yang makan di tempat harus sabar sesuai antrean.

Btw, di sini yang jual sama kasir masih menjadi satu. Jadi, kalau mau melakukan transaksi pembayaran akan dihitungkan secara mendadak dan mereka enggak menggunakan nota kecuali memang pelanggan membutuhkan. Tenang, penjualnya ramah banget.

Rasa.

Aku jajan di Pempek dan Tekwan Cek Efi selalu bersama teman kantor. Kebetulan saat itu kami berdua saja. Kami memesan dua menu spesial yaitu Pempek Kapal Selam dan Tekwan. Kemudian tambah menu satu lagi yaitu Pempek Kulit Ikan.

Rasa Pempek Kapal Selamnya cukup terasa ikannya, berbeda dengan Pempek lainnya yang di jual di Banjarnegara, khususnya Pempek yang dijual keliling. 😀 Aku juga suka Pempeknya karena enggak terlalu keras. Iya, gorengnya matang tapi tetap kenyal. Seporsi Pempek Kapal selam bikin kenyang karena ukurannya cukup besar.

Untuk Pempek Kulit, ikannya sangat terasa, kres dan enak banget. Disiram cuko, lebih terasa enak gurih meskipun cukonya enggak sekental cuko Pempek yang ada di daerah asalnya yaitu Palembang. Pempek Kulit cocok banget buat disiram cuko yang rasanya pedas. Lebih greget. 😀

Pempek dan Tekwan Cek Efi

Seporsi Pempek Kulit berisi 5 biji dengan ukuran yang kecil. Terus, Tekwannya seger parah dan enak parah. Tekwan ini juga berasa banget ikannya dan enggak menyengat. Satu porsinya berisi 8 biji. Ditambah dengan sedikit kecap dan sambal, maknyus banget! Jujur, makan seporsi Tekwan beneran enggak bisa buat mengganjal perut. Harus tambah menu lain. Hahahaha.

Seluruh menu yang ada di sini disajikan dalam keadaan hangat. Jadi, rasanya sungguh menggungah nafsu makan. 😛

Harga.

Soal rasa, enak banget. Soal harga, terjangkau banget. Tekwan saja cuma Rp 7 ribu/porsi. Kalau Pempek, rata-rata harganya Rp 10 ribu sampai yang paling mahal yaitu Paket Komplit Rp 22 ribu.

Fasilitas.

Untuk sampai ke warung Pempek yang cukup terkenal di Banjarnegara ini, akses jalannya mudah banget. Karena tempat jualannya di depan rumah, jadi fasilitas Toilet paling ikut rumahnya, ya. Terus, yang paling disayangkan adalah area parkir. Enggak ada area parkir untuk mobil karena betul-betul di depan rumah dan seberang jalan raya. Buat parkir sepeda motor saja sangat minimalis. Mari kita doakan, semoga nantinya bisa membuka ruko khusus buat jualan, ya.

Pempek dan Tekwan Cek Efi melayani pemesanan dalam jumlah banyak. Silakan kontak melalui nomor  081271200076.

Baca artikel tentang Review Sigandul View, Temanggung.

Jam Buka.

Meskipun Pempek ini cukup ramai, faktanya baru bisa melayani pesanan atau buka pada pukul 11.00 WIB, lho. Iya, jam bukanya dari pukul 11.00 WIB – 21.00 WIB, setiap hari. Untuk update jam buka, kalian bisa memantaunya di akun Instagramnya @pempekbanjarnegara.

Pempek enak di Banjarnegara

Lokasi Pempek dan Tekwan Cek Efi.

Berlokasi di Jl. Al Munawaroh, Kelurahan Kutabanjarnegara, Pempek ini sangat mudah ditemukan karena lokasinya berada tepat di seberang jalan raya. Dari perempatan Pasar Wage masuk gang Al Munawaroh, kurang lebih 100 meter. Lebih akuratnya cek di Google Maps saja, ya! 😉

 

Secara keseluruhan, aku kasih rating bintang empat untuk Pempek dan Tekwan Cek Efi. Rasa-rasanya bisa dijadikan langganan karena memang enak banget. Buat para penggemar jajan Pempek, apakah kamu sudah menemukan Pempek yang enak banget di kotamu? Boleh dibagikan lokasinya lewat kolom komentar, ya!

Review Mie Ongklok & Sate Bu Umi

Review Mie Ongklok & Sate Bu Umi – Sepulang berwisata dari Telaga Menjer, aku dan Tante memang sudah berniat untuk wisata kuliner di Wonosobo. Tentu Mie Ongklok masuk dalam daftar pilihan kuliner yang wajib dinikmati, dong. Apalagi kita semua tahu, Mie Ongklok ini menjadi salah satu kuliner khas Wonosobo. 😉

Di Wonosobo cukup banyak warung atau restoran yang menawarkan menu mie rebus dengan kuah kental yang menjadi ciri khasnya. Karena siang itu kami kepalang sudah jajan salome di Telaga Menjer, jadi perut sudah lumayan terisi. Enggak begitu lapar tapi tetap ingin kulineran. 😀 Makanya, kami memilih warung Mie Ongklok & Sate Bu Umi yang porsinya tergolong pas.

Selain porsi pas, aku memilih warung ini karena aku pikir karena enggak terlalu ramai pengunjung. Enggak seperti warung sebelah yang selalu antre dan kadang bikin mood makan sampai hilang. Tapi ternyata sekarang udah cukup ramai dan lumayan antre juga meskipun hanya beberapa porsi saja.

Kuliner Khas Wonosobo

Yuk, langsung saja mulai review Mie Ongklok & Sate Bu Umi!

Tempat.

Mie Ongklok & Sate Bu Umi bertempat di warung sederhana. Ini bukan kunjungan pertama aku ke warung mie ongklok Bu Umi. Kalau enggak salah ingat, terakhir ke sini, tuh, sebelum ada si Covid. Eh..udah lama banget, ya. Hahaha. Hampir lima tahun, namun belum ada yang berubah dari segi tempat. Masih seperti dulu, sangat sederhana. Perbedaan yang cukup terasa, tuh, terlihat lebih bersih saja dari luar karena bangunan baru saja di cat dan banner di depan warung juga terlihat baru diganti.

Tempatnya memang enggak terlalu luas. Hanya ada dua ruang saja dan kalau lagi penuh, tuh, rasanya engap. Apalagi jika memilih duduk di ruang belakang, enggak ada sirkulasi udara, euy. Oiya, di sini enggak tersedia lesehan, ya. Hanya tersedia meja dan bangku panjang untuk duduk menikmati mie ongklok.

Menu & Harga.

Menu utama di sini tentu Mie Ongklok dan Sate. Warung Bu Umi ini menawarkan tiga menu sate yaitu Sate Sapi, Sate Ayam, dan Sate Kelinci. Untuk harga mie ongklok di sini sangat terjangkau yaitu Rp 10 ribu/porsi. Kemudian, menu sate sapi Rp 27 ribu/porsi dan Sate Ayam Rp Rp 16 ribu/porsi. Buat yang mau menambah nasi, disediakan juga, lho. Haraganya Rp 4 ribu/porsi.

Lanjut menu minumannya, di sini menyediakan minuman yang sangat standard yaitu ada Teh, Jeruk, Kopi, Coklat, Jahe dengan harga mulai dari Rp 3 ribu – Rp 5 ribu. Murah meriah banget, kan.

Mie Ongklok Khas Wonosobo

Sebagai pelengkap mie ongklok, di sini juga menyediakan gorengan seperti tempe kemul. Kebetulan saat aku ke sana pas banget baru goreng, jadi masih anget dan bikin kalap. 😛

Pelayanan.

Sebelum menuliskan review Mie Ongklok & Sate Bu Umi, aku mencoba membuka Google Review dan membaca testimoni dari para pelanggan yang pernah ke warung mie ini. Beberapa ada memberikan catatan kalau pelayanannya kurang baik dan waiters sering pasang muka judes. Aku ingat-ingat betul saat di lokasi, pelayanannya baik dan sopan. Ada beberapa mas-mas yang melayani dengan cukup ramah meskipun enggak ramah-ramah banget, tapi enggak judes juga. Ada juga Ibu-ibu yang sibuk meracik bumbu mie dan goreng tempe kemul pun ramah. Bisa jadi yang melayani beda orang, ya. 😀

Review Mie Ongklok dan Sate Bu Umi (3)

Btw, di sini yang jual sama kasir masih menjadi satu. Jadi, kalau mau melakukan transaksi pembayaran akan dihitungkan secara mendadak menggunakan kalkulator dan mereka enggak memberikan nota kecuali memang pelanggan membutuhkan.

Rasa.

Mie ongkloknya Bu Umi ini porsinya cukup alias enggak terlalu banyak. Rasanya pun enak banget dan kuahnya terasa gurih karena enggak hanya kuah kental dari tepung berkanji saja tapi juga ditambah sedikit bumbu kacang. Aroma daun kucai serta kuah dengan taburan lada dan juga irisan bawang merah menggoda banget. Lebih nikmat lagi ditambah dengan sambal karena aku doyan banget pedas.

Kebetulan saat itu kami juga pesan Sate Ayam yang rasanya juga lumayan. Ingin nyobain Sate Sapi yang katanya dagingnya empuk banget, tapi sayangnya sudah habis. Rating rasa menu secara keseluruhan, aku berikan 5/5, ya. Maksimal karena menurut aku serba pas.

Fasilitas.

Warung makan ini enggak banyak menyediakan fasilitas umum. Hanya terlihat ada tempat parkir saja. Itu pun enggak terlalu luas, hanya cukup buat parkir sepeda motor saja di samping warung. Jika kalian mengendarai mobil, bisa parkir di sebelah warung tapi mepet banget jalan raya. Pengunjung akan dikenakan biaya parkir di sini, Rp 2 ribu untuk sepeda motor. Masih sangat wajar.

Omong-omong, warung Mie Ongklok ini menerima pesanan dalam jumlah banyak. Baik untuk acara atau hajatan. 😉

Jam Buka Mie Ongklok & Sate Bu Umi.

Aku kira jam buka warung mie ongklok Bu Umi hanya sampai sore saja, lho. Tapi pas aku tanyakan ternyata sampai malam. Warung ini dibuka mulai pukul 10.00 WIB – 21.00 WIB. Tapi kalau sekiranya sudah habis, langsung tutup.

Untuk mendapatkan informasi jam buka, kalian juga bisa langsung menghubungi nomor 082134768719 atau DM melalui akun Instagram @mieongklokbuumi.

Lokasi.

Warung Mie Ongklok khas Wonosobo yang cukup terkenal ini berlokasi di jalan satu arah, sebelah barat masjid Al-Mansur, Kauman. Tepatnya di Jalan Masjid No.11, Kauman Utara, Kabupaten Wonosobo. Kurang lebih 1 km dari alun-alun Wonosobo. Lebih akuratnya cek di Google Maps saja, ya! 😉

Aku mencoba telusuri Google Review untuk Mie Ongklok Bu Umi, warung mie ongklok ini mendapat penilaian 4.4. Ada lebih dari seribu Local Guide memberikan bintang 4 dan 5 secara keseluruhan. Sebenarnya aku juga ingin memberikan bintang 5 secara keseluruhan, tapi karena fasilitas umum masih sangat terbatas, aku kasih rating 4 dulu, ya.

review mie ongklok bu umi wonosobo

Buat kalian yang sama sekali belum pernah nyobain Mie Ongklok, boleh lah mampir ke warung mie ongklok & Sate Bu Umi. Selain lokasinya mudah dicari, harganya murah meriah dan antreannya enggak begitu banyak.

Buat yang jauh dari Wonsobo tapi ingin menikmati Mie Ongklok, sekarang Mie Ongklok juga tersedia dalam bentuk instant, ya. Bisa dibeli di e-commerce kesayangan kalian!

Review Dapur Alesha Banjarnegara

Review Dapur Alesha – Hello, Gengs! Menjelajahi kuliner di tiap sudut tanah kelahiran, tuh, asyik banget. Apalagi jika dilakukan bersama keluarga, tambah asyik tentunya. Nah, kali ini aku mengajak keluarga untuk menjajal cita rasa masakan Dapur Alesha.

Bagiku, ini adalah kunjungan aku untuk kesekian kalinya ke Dapur Alesha. Iya, rasa-rasanya sudah enggak bisa dihitung karena memang terlalu sering “nongkrong” di sini. Makan siang saat jam istirahat kerja, kalau duit lagi cukup pasti memilih untuk mengenyangkan perut di sini. Terus, kalau lagi pingin makan malam di luar bersama keluarga tapi duit lagi pas-pasan, aku juga memilih Dapur Alesha.

Lho, punya duit cukup dan duit pas-pasan, kok, pilihan restorannya bisa sama? 😆

Iya, dong. Jadi begini, di sini, tuh, beberapa menu bisa buat berdua atau bahkan bertiga. Jadi, kalau memang uang lagi limit tapi juga pas lagi malas masak, mlipir saja ke Dapur Alesha dengan pesan menu yang bisa dibagi-bagi. Cakep banget, kan? 😆

Ada yang penasaran, kira-kira menu apa yang bisa dibagi-bagi di Dapur Alesha? Yuk, mulai Review dan baca sampai habis artikel ini, ya! 😉

Dapur Alesha

Tempat.

FYI, kompleks Dapur Alesha adalah perumahan. Bagian depan dan samping kanannya jalan raya utama yang mana lalu lintasnya bisa dibilang lumayan padat. Masuk restoran ini seperti masuk sebuah garasi rumah. Tapi, garasi yang disulap sedemikian cantiknya dan estetik dengan penataan meja dan kursi yang padat namun tetap terlihat luas.

Enggak hanya meja dan kursi, penataan bunga pun rapi banget. Berjejer di dekat pintu masuk, tapi tetap memudahkan pengunjung saat masuk lokasi. Terus, nih, bunga-bunga dari plastik ang menjuntai di dinding bikin pemandangan restoran ini tambah segar. Belum lagi bunga-bunga kecil yang ditanam di dalam pot kayu, ya meskipun bunga plastik, tapi cantik dan terlihat segar.

Di sini juga disediakan tempat duduk lesehan, meskipun hanya satu area saja yang diisi tiga meja. Mungkin hanya cukup untuk 6 orang saja. Oiya, area ini cukup sempit, kalau buat berdua saja, sih, asyik. Tapi kalau bersama keluarga, mending pilih yang settingan tempat duduk dengan kursi.

Kalau ngomongin kebersihan, meskipun lantainya adalah coran, tapi bersih. Tempat cuci tangannya juga dilengkapi hand wash dan tisu. Pokoknya di sini nyenengin karena tempatnya nyaman dan dekorasinya bagus.

Menu & Harga.

Menu makanan di Dapur Alesha cukup beragam. Standard restoran pada umumnya di Banjarengara. Ada berbagai macam menu Ayam, mau ayam kampung atau ayam potong, tinggal pilih. Kalian kalau ke sini cobain Ayam Gepuk, deh. Menu ayam dengan topping bumbu kacang. Enak banget. Harga menu ayam ini mulai dari Rp 17 ribu/porsi untuk ayam potong, sampai dengan Rp 28 ribu/porsi untuk ayam kampung.

Selain ayam, ada juga menu Ikan Lele, Nila, dengan pilihan bumbu yang beraneka macam. Mulai dari Bumbu Rujak, Pecak Betawi, Bumbu Bali, sampai dengan Bumbu Acar yang segar banget. Di sini harga menu olahan ikan lumayan tinggi, mulai dari Rp 30 ribu-Rp 35 ribu/porsi. Tapi aku jamin kalian bakal puas dengan olahan menu ikan ini meskipun sedikit mahal dibandingkan dengan harga di restoran sebelah.

Buat yang penasaran dengan menu hemat bersama keluarga yang bisa dibagi-bagi, tuh, ada menu capcay dan nasi goreng. Harganya sama, Rp 25 ribu/porsi. Tapi porsinya jumbo banget. Buat dimakan sendiri bakal penuh banget sampai dua hari ke depan. 😀

Menu rice bowl dan dimsum juga tersedia di Dapur Alesha. Harga mulai dari Rp 20 ribu/bowl dan Rp 15 ribu/porsi dimsum dengan isi 3 biji. Menu sejuta umat yaitu mie ayam ada juga di sini. Harganya mulai ari Rp 17 ribu-Rp 20 ribu/porsi. Buat yang biasa makan mie ayam dengan harga Rp 10 ribu/porsi, pasti penasaran buat nyobain mie ayam di sini. 😀

Oiya, di sini juga menyediakan camilan yang rupa-rupa banget. Menurutku harganya lumayan mahal. Apalagi Pempeknya. Biasa makan yang seporsi paling Rp 10 ribu/porsi di Pempek Cek Efi, di sini Rp 17 ribu/porsi. Terus, olahan pisang juga. Harga mulai dari Rp 17ribu/porsi. Makanya aku jarang banget pesan camilan di sini selain mendoan isi 4 Rp 15 ribu karena porsinya emang udah bikin kenyang. Pasti bakal mubadzir kalau harus pesan camilan. Kecuali emang lagi pingin camilan tradisional seperti Sukun Goreng, aku baru pesan. Cuma Rp 12 ribu/porsi.

Menu minuman di sini juga banyak pilihan, ada jus, mixed juice, mixed yoghurt, mixed yakult, vietnam drip, wedang uwuh, wedang jahe, kopi hitam, dan menu minuman standard lainnya seperti lemon tea, es teh, es jeruk, dll dll. Untuk harganya, menurut aku premium banget. Mungkin yang standard ya Es Teh Rp 5 ribu. 😆 Lainnya mulai dari Rp 12 ribu sampai dengan Rp 20 ribu untuk menu minuman mixed yoghurt.

Pelayanan. 

Waitersnya di sini ramah-ramah banget. Kebanyakan perempuan dan selalu mengecek ulang menu-menu yang akan dipesan. Untuk pemesanan menu, aku biasanya bisa menunggu 20-30 menit di sini. Lama memang, apalagi kalau menu Ikan Nila.

Resto Dapur Alesha (7)
ini ada beberapa kerajinan tangan yang bisa dibeli pengunjung…

Btw, di sini transaksi pembayarannya bisa menggunakan uang tunai atau non-tunai seperti ATM. Kalau kalian banyak saldo di dompet digital, kalian bisa melakukan pembayaran digital scan QR Code QRIS. Pembayaran akan cepat karena sebelumnya sudah dilakukan rekap total pembayaran melalui aplikasi dan dapat dicek ulang melalui print out struk.

Rasa.

Karena aku sudah berkali-kali ke Dapur Alesha, tentu aku sudah mencicipi banyak menu di sini. Enggak hanya menu itu-itu saja. 😆 Dari segi rasa, rata-rata aku berikan rating 5/5 karena memang se-enak itu. Nyaris semua yang berkuah, terasa sekali bumbu rempahnya.

Fasilitas.

Sebagian besar fasilitas untuk pelanggan sudah tersedia lengkap di sini. Diantaranya yaitu:

  • Akses atau jalan menuju dapur Alesha sangat mudah dijangkau karena lokasinya berada di pinggir jalan raya.
  • Area parkir nyaris enggak ada. Hanya tersedia halaman sangat minim di depan pintu masuk. Hanya bisa buat parkir enggak lebih dari lima motor. Selebihnya, harus parkir mepet dengan jalan raya. Dan tentu itu sangat membahayakan. Termasuk parkir untuk mobil.
  • Tempat Sampah dapat ditemukan dengan mudah.
  • Terdapat kursi makan untuk bayi atau high chair.
  • Terdapat Mushola dan Toilet seadanya.
  • Tersedia koneksi WiFi dengan kata sandi, bukan free WiFi.
  • Hand sanitizer dan Tisu juga tersedia di tiap meja makan.

halaman parkir dapur alesha

Jam Buka.

Dapur Alesha dibuka setiap hari pukul 10.00 WIB-20.30 WIB. Jam buka ini dapat berubah sewaktu-waktu. Ada baiknya konfirmasi terlebih dahulu melalui telepon atau WhatsApp 082281868787. Bisa juga DM melalui akun Instagram Dapur Alesha di @dapuralesha.bna

Lokasi Dapur Alesha.

Buat yang baru pertama kali ke Dapur Alesha, kalian enggak perlu khawatir akan tersesat karena mudah dijangkau dan ditemukan. Restaurant ini berlokasi di gang masuk pertigaan Clincing, tepatnya di Jl. KH Bushaeri No.1, Krandegan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dari alun-alun Banjarnegara jaraknya kurang lebih 1km. Iya, Restoran ini berlokasi cukup strategis di tengah kota. Kalau masih bingung, Google Maps saja, ya! ????

Aku mencoba telusuri Google Review untuk Dapur Alesha Banjarnegara, puluhan Local Guide menyampaikan kepuasan, memberikan ulasan bagus dan memberikan rating 5 untuk keseluruhan. Sebenarnya aku juga ingin memberikan bintang 5, tapi karena area parkir belum tersedia, aku kasih rating 4 dulu, ya.

review dapur alesha oleh idahceris.com

Meskipun area parkir ini memang susah diupayakan karena sudah enggak ada lagi lahan kosong di Dapur Alesha, aku tetap love sama restoran ini. 😆

Review Omah Dawet Ayu Banjarnegara

Omah Dawet Ayu Banjarnegara – Awal mendengar Omah Dawet Ayu Banjarnegara, aku mengira Omah yang dalam bahasa jawa berarti Rumah ini enggak hanya menawarkan kuliner khas Banjarnegara yaitu dawet ayu, tapi lebih dari itu. Yups, selain menikmati segarnya minuman dawet, pengunjung juga bisa melihat langsung pembuatannya atau malah bisa ikut praktik membuat dawet ayu sebagai salah satu bentuk atraksi. Tapi ternyata salah, Kawan! 😆

Omah Dawe Ayu adalah rumah makan yang menawarkan menu makanan tradisional, bakso, mie bebek, dan tak lupa minuman cendol dawet yang sudah mendunia. Pengunjung bisa mengambil nasi beserta lauknya secara mandiri atau self service karena penyajiannya secara prasmanan. Tapi kalau pilih menu bakso, mie, atau dawet, pengunjung harus melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui kasir.

Rumah makan ini bisa dibilang selalu ramai pengunjung. Selain banyaknya pilihan menu makanan, tempatnya juga cukup luas dan adem karena viewnya menghadap ke sawah dan sekelilingnya juga pepohonan hijau nan rindang.

Omah Dawet Ayu Banjarnegara

Di Balik Cerita Sebelum Menjadi Omah Dawet Ayu Banjarnegara.

Pengunjung yang datang ke rumah makan ini jarang yang tahu kalau sebelumnya Omah Dawet adalah sebuah obyek wisata buatan tepatnya taman wisata selfie. FYI, spot yang dipakai selfie sampai sekarang masih ada, lho. Iya, masih ada dan menyatu dengan rumah makan, tepatnya di bagian belakang.

Tampaknya beberapa spot selfie dibiarkan tetap ada untuk melengkapi wisata kulinernya. Karena kalau dilihat dari beberapa spot, tuh, terlihat masih layak untuk dijadikan latar belakang foto meskipun secara kondisi sudah sedikit pudar. Sayangnya, rumput-rumput yang berada di sekitar taman selfie sepertinya jarang tersentuh. Jadi, terlihat agak tinggi dan membuat kurang nyaman saat eksplorasi.

taman selfie omah dawet ayu

Konsep.

Rumah makan ini mengusung tema atau konsep rumah makan dengan tema khusus yaitu tradisional. Rumah joglo yang berdiri di tengah-tengah rumah makan ini cukup luas dengan kapasitas sampai 50 orang. Untuk tempat duduknya, di sini tersedia tempat duduk yang memanjang. Jadi, satu meja terdapat dua tempat duduk yang berhadapan dengan kapasitas masing-masing sampai 3 orang.

Omah Dawet Ayu (4)

Awalnya memang bertema khusus. Tapi saat ini sudah ada penambahan area untuk tempat makan yaitu dengan konsep lesehan. Di area ini enggak begitu luas, tapi kalau penuh bisa menampung sampai 40 orang. Penambahan tempat duduk enggak hanya lesehan saja, tapi juga tempat duduk ala cafe semacam mini bar yang mana pemandangannya langsung menghadap ke sawah.

Harga dan Menu Makanan.

Meskipun nama rumah makan ini menggunakan nama Dawet Ayu, tapi yang menjadi menu spesial di sini bukan Dawet Ayu melainkan menu makanan tradisional seperti nasi jagung, nasi oyek, urab, ikan asin, ikan kali, sambal korek, dan masih banyak lagi menu lainnya.

Banyak pengunjung yang makan di sini tanpa memesan Dawet Ayu. Mungkin karena segelas dawet ayu ini kalau dipesan bersamaan dengan menu makan berat itu sungguh kenyangnya poll. Maklum, kalau sudah melihat sajian prasmanan kadang suka lepas kontrol 😀

Baca juga Inovasi Minuman Dawet Ayu Lele.

menu tradisional omah dawet ayu
menu tradisional…

Menu prasmanan dengan lauk ayam goreng, opor ayam kampung, ikan, pindang, pepes, aneka sate, satu porsinya mulai dari Rp 20 ribu sampai dengan Rp 45 ribu. Kira-kira apa yang paling mahal? Adalah lauk Mentok Gobyos  yang enak gurihnya pakai banget. 😛 Ini harganya belum include minuman, ya.

Sementara menu lainnya, ada mie donald atau mie bebek yang rasanya unik banget dan irisan daging bebeknya gede-gede. Kuahnya super gurih dan aku baru menikmati kuah mie yang segurih ini. Harganya Rp 16 ribu/porsi. Kalian kalau ke sini wajib banget nyobain mie donald. 😉

mie donald omah dawet ayu

Lalu, ada menu bakso malang Rp 14 ribu/porsi dan terakhir ada minuman legendaris Dawet Ayu Rp 7 ribu/gelas. Selain Dawet Ayu, minuman lain yang bisa dipesan di sini ada Es Teh, Es Jeruk, Kopi dan aneka jus. Harga minuman tersebut mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 8 ribu/gelas. Terjangkau, bukan?

Buat yang suka nge-meal enggak usah khawatir karena di sini juga tersedia camilan seperti kentang goreng dan aneka macam gorengan. Aku punya gorengan favorit di sini yaitu tahu isi. Demi apa tahu di sini enak banget! Kalian wajib cobain kalau datang ke sini, ya!

gorengan di omah dawet ayu

Baca lagi Oleh-oleh Pie Cassava Dawet Ayu.

Fasilitas.

Kalau minta rekomendasi tempat makan tradisional di Banjarnegara, aku merekomendasikan Omah Dawet Ayu karena fasilitasnya cukup memenuhi standard. Halaman parkir cukup luas untuk mobil dan juga sepeda motor. Tempat parkirnya terpisah, ya. Nah, untuk biaya parkirnya mulai dari Rp 2 ribu/sepeda motor dan Rp 5 ribu/mobil.

Di sini juga sudah tersedia mushola, dan juga toilet umum. Jadi aman banget kalau mau sekalian ibadah di sini atau habis makan terus harus memnuhi panggilan alam karena kalap makan sambalnya. Hahaha. Terakhir aku berkunjung yaitu pada bulan Januari 2023, belum tersedia koneksi WiFi untuk pengunjung. Tapi tenang, singal internet dari segala operator selular bisa diandalkan.

Jam Operasional.

Rumah makan yang cukup teduh ini dibuka setiap hari mulai dari jam 09.00 WIB-17.00 WIB. Untuk update jam buka bisa langsung kepoin di akun Instagramnya @omahdawetayuofficial.

Lokasi Omah Dawet Ayu Banjarnegara.

Buat yang baru pertama kali datang ke Omah Dawet mungkin cukup susah untuk tahu lokasinya. Meskipun dekat dengan jalan raya, tapi enggak begitu terlihat karena harus masuk gang.

Lokasi Omah Dawet ini bertempat di seberang jalan raya Petambakan, tepatnya di depan SPBU Petambakan, Desa Petambakan, Kecamatan Madukara. Dari alun-alun Banjarnegara jaraknya kurang lebih 10km dengan waktu tempuh kira-kira 15 menit. Kalau masih bingung, Google Maps saja, ya! 😛

My Impression!

Aku sudah beberapa kali mengunjungi Omah Dawet Ayu. Seringnya, sih, sama teman-teman kantor pas jam makan siang. Padahal lokasinya dari kantor cukup jauh, lho. Tapi kami tetap ke Omah Dawet karena emang menu makanannya ngangenin. Begitu juga dengan suasananya, masuk rumah makan ini adem banget karena langsung pepohonannya rindang.

Di sini sistemnya pengunjung diperbolehkan ambil menu makanan sendiri karena konsepnya prasmanan atau pesan. Kemudian setelahnya langsung menuju kasir untuk dicatat manu apa saja yang diambil atau dipesan. Untuk pembayarannya boleh saat itu juga, boleh saat hendak pulang. Pelayanannya di sini lumayan sat set dan waitersnya juga sopan-sopan banget. Kalau kasirnya, lha, tegas banget. Apalagi pas membacakan menu atau daftar pesanan. 😀

Omong-omong, aku sudah mencoba beragam menu di sini. Mulai dari menu spesialnya sampai mie bebek yang buat aku, tuh, ngangenin banget karena kuahnya beda dari mie pada umumnya. Bumbunya lebih terasa gurih dan ada manis-manisnya dikit. Untuk menu prasmanan, aku lebih suka ambil nasi oyek, nasi jagung atau nasi merah. Lauknya biasanya pepes ikan atau ikan nila bumbu acar. Menu kuliner di sini fix enak banget karena mirip-mirip menu masakan rumah.

review omah dawet ayu banjarnegara

Selain sat set dan ramah, waitersnya juga tanggap. Aku pernah komplain tentang pesanan Dawet yang jumlahnya kurang. Waitersnya langsung gerak cepat, dong. 😀 Terus, aku pernah juga pas makan bareng keluarga, enggak sengaja Wildan numpahin minum. Waitersnya lihat dan langsung sat set ambil lap buat bersihin tumpahannya.

Secara keseluruhan dari sisi masakan dan tempatnya bisa dijadikan rekomendasi. Mungkin yang perlu dijaga, tuh, rumput di taman selfie. Karena anak-anak kalau melihat taman tersebut nalurinya ingin lari-larian. Apalagi ada patung domba di sana, menarik perhatian. Lalu, meja dan tempat duduk yang di dalam Joglo juga perlu diperhatikan kebersihannya. Karena berbahan kayu, jadi lebih ekstra perawatannya.

So, kalian kalau ke Banjarnegara jangan lupa singgah ke Omah Dawet Ayu, ya. 😉

Yuk, Cicipi Yogurt Segar dari Heavenly Blush di Program 24 Jam Live Shopping di GoPlay

Yogurt menjadi salah satu produk makanan sehat yang cukup populer. Selain rasanya yang lezat, yogurt juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Yogurt dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan menjaga berat badan.

Heavenly Blush, sebuah merek yogurt yang cukup terkenal, kini hadir dengan produk terbarunya yang dapat membantu kamu dalam menjaga kesehatan pencernaan dan berat badan ideal. Produk ini memiliki 3 langkah mudah yang sangat berguna bagi kesehatan pencernaan kamu. Selain itu, Heavenly Blush juga menyajikan berbagai macam rasa yang bisa dipilih sesuai selera kamu. Mulai dari rasa strawberry, mango, carrot, banana, berries, broccoli, hingga yogurt plain yang menjadi rasa favorit banyak orang.

yogurt segar

Untuk memperkenalkan produk terbarunya, Heavenly Blush mengadakan program 24 Jam Live Shopping di GoPlay selama sebulan penuh, mulai dari 1 hingga 31 Maret 2023. Program ini menawarkan berbagai macam promo menarik, termasuk diskon fantastis untuk produk-produk yogurt dari Heavenly Blush. Produk-produk yang ditawarkan meliputi Tummy Yogurt Bar lime, Tummy Yogurt Bar berries, Greek classic, Greek strawberry, Greek blueberry, Yoguruto strawberry, Yoguruto wholesome, Yoguruto peach, Yoguruto blackcurrant, Yoguruto passion fruit, dan Yogururo grapefruit.

Selama program ini berlangsung, kamu juga bisa mendapatkan berbagai macam informasi menarik seputar produk dan promo besar-besaran yang ditawarkan oleh Heavenly Blush. Kamu juga bisa mengajukan pertanyaan seputar produk dan mendapatkan tips dan trik seputar penggunaan produk.

Untuk kamu yang ingin membeli produk-produk dari Heavenly Blush, kamu bisa langsung mengakses fitur live shopping di GoPlay. Fitur ini akan mengarahkan kamu ke halaman etalase produk Heavenly Blush di Tokopedia. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengirimkan virtual gift lucu dan menanyakan seputar produk melalui fitur komentar.

Jangan sampai ketinggalan program seru ini ya, geng! Manfaatkan kesempatan ini untuk membeli produk-produk berkualitas dari Heavenly Blush dengan harga murah. Rasakan kelezatan yogurt yang bikin kamu jatuh cinta tanpa harus khawatir dengan berat badan. Selamat berbelanja dan jadilah Natural You Naturally beautiful dengan produk-produk andalan dari Heavenly Blush!

Ngobrolin Oleh-Oleh Khas Jember yang Legendaris

Ngobrolin Oleh-Oleh Khas Jember yang Legendaris – Belum lama ini aku dikagetkan dengan kabar bahagia yang datang dari Mbak Wulan, seorang teman domisili Jember yang aku kenal melalui kolom komentar blog ini. Aku pernah menuliskannya di postingan meet up with visitor from Jember. Bagaimana bisa kabar bahagia tapi mengagetkan? Bisa banget, dong! 😆

Ceritanya, awal saya bertemu dengan Mbak Wulan, tuh, kurang lebih sembilan tahun yang lalu. Tentu saat saya masih lajang, begitu juga dengan Mbak Wulan. Tujuan dia datang ke Banjarnegara yaitu karena ada misi. Dan yang bikin saya kaget, misi dari beberapa tahun yang lalu baru completed tahun ini. Yaitu menikah dengan orang Banjarnegara yang ditemuinya sembilan tahun yang lalu. Luar biasa sekali, bukan?

Kami sempat lost contact karena nomor telepon sama-sama sudah enggak tersave di kotak masing-masing. Mbak Wulan pun mengabari aku melalui DM facebook. Alhamdulillah…saat itu aku lagi buka FB, padahal hari-hari biasa aku jarang membuka aplikasi facebook. Ah…namanya jodoh, ya. Mau sepuluh tahun lost contact pun pada akhirnya dipertemukan kembali. 😆

ngobrolin oleh-oleh khas jember

 

Ngobrolin Oleh-Oleh Khas Jember yang Legendaris.

Mbak Wulan ini sebenarnya enggak punya banyak waktu untuk sekadar haha hihi karena emang agenda sudah tersusun selama dia sedang di Banjarnegara. Tapi karena lama enggak ngobrol, jadi dia menyempatkan banget buat ketemu aku. Yasudah, akhirnya aku pesankan tempat ngobrol di Batam Seafood karena kebetulan pertemuan kami di jam istirahat makan siang.

Aku pikir dia datang bersama suaminya, tapi ternyata sama Om-nya karena suami sedang cek up mobil yang sorenya mau digunakan untuk menghadiri acara ke Yogyakarta. Alhamdulillah aku bisa datang tepat waktu dan ternyata Mbak Wulan sudah sampai terlebih dahulu. 😆 Mulai pesan menu sambil ngobrol-ngobrol, aku kaget banget kalau ingatatnnya, tuh, bagus banget. Iya, aku kopdar sembilan tahun yang lalu tapi dia masih ingat situasi sembilan tahun yang lalu. Mulai dari aku yang menemuinya dengan ditemani sepupu, sampai oleh-oleh yang diberikannya saat pertemuan pertama kali.

Uniknya, nih, kemarin pas ketemu pada 8 Mei 2022, dia kembali membawakan aku oleh-oleh khas Jember dengan wujud yang sama yaitu Proll Tape dan Suwar-Suwir. Dia bilang, oleh-oleh ini aku bawakan sama dengan sembilan tahun yang lalu pas pertama kali kami bertemu. Duh…kalau pertemuan saat itu enggak aku tuliskan, sudah dipastikan aku lupa. Beruntung aku pernah menuliskan tentang oleh-oleh khas Jember dari Mbak Wulan. Ah…berasa legendaris banget oleh-oleh yang dia bawakan. 😉

Jumpa kali ini kami enggak lagi ngobrolin panjang lebar perihal kehidupan, melainkan bisnis. Salah satunya yaitu UMKM di Jember karena kebetulan dia punya bisnis itu. Punya toko oleh-oleh khas Jember, gitu. Namun untuk sekarang sudah enggak bisa kelola lagi tepatnya sejak pandemi. Omset yang didapatkan enggak bisa untuk menutup biaya pengeluaran. Miris juga, ya. Dan itu enggak hanya terjadi pada Mbak Wulan saja. Namun teman-teman yang punya usaha toko oleh-oleh dan juga UMKM juga sempat down. Beruntung sekarang banyak banget perusahaan swasta melalui dana CSR mengadakan bantuan untuk upgrade skill bagi karyawan demi UMKM bangkit, ekonomi Indonesia kembali pulih.

Bersama JNE Jember, Dorong UMKM di Pasca Pandemi.

Pandemi Covid 19 memang memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik hampir di seluruh penjuru negeri utamanya bagi UMKM, tak terkecuali juga dirasakan oleh UMKM Jember. Aku yang kerap berinteraksi dengan pelaku UMKM karena ikut mempromosikan dan menjualkan produknya saja ikut prihatin. Sampai aku bersama teman-teman membuta website khusus yang menyediakan oleh-oleh khas Banjarnegara sebagai etalase online.

JNE melalui kegiatan Goll…Aborasi Bisnis Online 2022 Kota Jember yang telah dilakasnakan pada 20 Mei 2022 memberikan edukasi kepada pelaku-pelaku UMKM di Jember dalam memperkuat branding bagi usaha mereka. Kegiatan ini dikemas dengan lebih efektif melalui webinar. Acara tersebut turut dihadiri oleh dua narasumber palaku UMKM Jember yaitu Nesi Septiani selaku Owner Khadijjah Collection dan Fathurrohman selaku Owner Musae Chips yang bercerita soal perjalanan bisnisnya.

JNE Jember

“Dulu itu saya berawal jadi reseller, dari situ saya dapat keuntungan dan tertarik untuk melakukan bisnis, kunci dari membuka bisnis adalah harus konsisten.” buka Nesi.

JNE juga melaksanakan program dengan para UMKM yaitu memberdayakan UMKM Jember sebagai partner untuk konsultasi bisnis UMKM, selain layanan bisnis terpadu. Selain itu, program UMKM lainnya adalah kolaborasi dengan bank BNI. Kemudian untuk program soslialnya juga terus berjalan di sana.

“Kita perusahaan yang dimiliki oleh putra bangsa. Jujur, bertanggung jawab dan visioner, termasuk dalam tagline kita “Connecting Happines” yang dimana tak hanya mengantarkan barang, tapi juga kebahagiaan”, ujar Agung Fathur R selaku Head of Sales and Marketing JNE.

Melihat peluang UMKM yang akan kembali naik kelas, aku pun menceritakannya kepada Mbak Wulan. Ya….siapa tahu usaha dia bisa kembali dijalankan. Belum lama ini, aku juga membagikan link acara webinar yang terekam di Kanal YouTube JNE. Semoga workshop tersebut mendukung pelaku UMKM untuk bangkit dari kondisi perekonomian yang dipengaruhi pandemi sesuai dengan harapan JNE.

Btw, kalian pernah makan makanan khas Jember? Atau, oleh-oleh khas Jember. Boleh tahu apa favoritnya? 😉

Baca lagi: Proll Tape dan Suwar Suwir, Oleh-oleh Khas Jember.

6 Alasan Getuk Frozen Brooo Menjadi Pilihan Camilan

Gethuk Frozen Brooo! – Kami sekeluarga adalah penikmat penganan tradisional dari ubi-ubian, salah satunya yaitu singkong. Banyak olahan dari singkong yang menjadi camilan favorit kami, mulai dari singkong utuh baik direbus maupun digoreng. Atau, beragam olahan singkong lainnya mulai dari getuk, mata roda, sampai dengan lemet. Semuanya enak. Apalagi penganan ini sehat, bukan tipe junk food.

Aku merasa beruntung hidup di desa karena bisa dengan mudah mendapatkan penganan tersebut. Betul, cukup dengan pergi ke pasar tradisional, bisa mendapatkan lemet yang manisnya alami. 😀 Atau, kalau ingin mendapatkan singkong, cukup datang ke pasar tradisional yang khusus menjual hasil pala pendem. Di kota tempat aku tinggal, pasar ini bersebelahan dengan pasar salak yang tak jauh dari Stadion Sumitro Kolopaking, Banjarnegara.

Lho, kenapa enggak ambil dari kebun sendiri?

Meskipun tinggal di desa dan latar belakang orang tua kami adalah petani, kami enggak menanam singkong, dong. 😆 Padahal ya punya kebun, walaupun kebun orang tua tapi sampai saat ini enggak ada yang dimanfaatkan untuk tanam ubi. Yaa…blitung-itung berbagi rezeki lah, ya. 😛

Tepatnya sejak pandemi, aku mengupayakan stok camilan di freezer selalu tersedia. Iya, aku memilih frozen food (khususnya camilan) karena sadar diri dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan keahlian dalam membuat camilan untuk keluarga. Harap maklum, emak-emak yang juga pekerja kantoran sangat susah membagi waktunya untuk berkreasi di dapur. Akhirnya, jajan cepat saji menjadi alternatif untuk dihidangkan ketika anak-anak dan suami pingin yang anget-anget tapi selain pelukan Ibuknya. 😀

Gethuk Frozen Camilan Sehat

Ada beragam camilan frozen, tapi yang menjadi favorit kami adalah getuk frozen merek Singkong Brooo. Kenapa memilih getuk frozen Brooo yang O-nya ada tiga? 😆 Berikut 5 Alasan Getuk Frozen Brooo Menjadi Pilihan Camilan.

1. Getuk Salah Satu Camilan Sehat Alami.

Kita semua tahu bahan utama dari getuk adalah Singkong yang mana hasil bumi ini tumbuh tanpa disemprot obat-obatan. Berbekal tanah yang subur dan perawatan yang sangat ringan, seperti memberikan pupuk kompos, akan mendapatkan hasil yang berkualitas.

Singkong yang digunakan sebagai bahan utama Gentuk Frozen Broo tumbuh di tanah subur dan mendapatkan perawatan yang bagus oleh para petani. Mulai dari sini aku yakin bahwa getuk frozen dapat menjadi camilan sehat alami buat keluarga. Apalagi dalam kemasannya tertulis tanpa bahan pengawet.

2. Praktis Banget, Tinggal Goreng!

Aku sangat berterima kasih atas inovasi-inovasi dalam hal penganan atau camilan. Bagaimana tidak, ide atau inovasi terkait makanan sudah pasti sangat membantu Ibu-ibu yang kadang mengaku sibuk, padahal memang enggak bisa atau malas bikin camilan. 😀 Eh…memang benar sibuk karena rutinitas, ya.

Alasan kedua aku memilih getuk frozen Brooo buat camilan yaitu karena praktis banget, tinggal goreng. Meskipun sama dengan produk frozen pada umumnya yang tinggal goreng, tapi produk dari Singkong Brooo ini anti remuk dan ambyar saat digoreng.

3. Produk Berkualitas dan Banyak Varian Rasa.

Kebetulan yang punya produk Singkong Brooo adalah teman SMA aku. Aku tahu dia yang memproduksi getuk frozen Brooo, tuh, dari suaminya yang pernah bekerja satu kantor dengan aku. Dan fakta yang bikin aku kaget, ternyata produk ini sudah dipasarkan sejak tahun 2018. Aku kira produknya baru dipasarkan, loh. 😀

Rahasia usaha getuk ini bisa bertahan sampai sekarang tentu karena sangat memperhatikan kualitas. Terlepas dari packaging yang masih biasa (sesuai dengan harga), getuk dibuat dari singkong pilihan dan dihaluskan sampai betul-betul enggak ada sisa serabut tengahnya, getuk ini sumpah lembut banget dan bikin ketagihan. Kecemut kalau makan bisa habis sampai tiga biji. 😆

Ditambah dengan banyaknya varian rasa yang bisa dipilih, yaitu rasa Gula Jawa, Strawberry, Coklat, Blueberyy, Keju, Mocca, getuk frozen Brooo cocok banget buat camilan harian karena enggak membosankan. Bisa ganti rasa setiap harinya. 😉

4. Produk UMKM Kabupaten Banjarnegara.

Nah, ini yang membuat aku senang beli getuk frozen Brooo karena merupakan produk UMKM Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Desa Linggasari, Kecamatan Wanadadi.

Kita semua tahu bahwa sejak pandemi para pedagang kaki lima khususnya yang menjual jajan anak-anak, tuh, enggak diperbolehkan masuk ke desa-desa. Bahkan di beberapa sekolah atau Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) memasang imbauan dan atau larangan yang ditujukan kepada para pedagang kaki lima untuk enggak berjualan di sekitarnya.

Jajanan yang biasanya bisa dijual keliling kini belum bisa 100% kembali beroperasi atau memperoleh omset normal. Makanya selagi punya rezeki, aku berusaha untuk membeli produk-produk UMKM Indonesia khususnya produk lokal yang dibuat masyarakat Banjarnegara.

Semoga dengan membeli produk-produk UMKM dapat membantu pergerakan UMKM dan dapat kembali tumbuh, semangat.

5. Harga Sangat Istimewa.

Kalau udah ngomongin harga biasanya menjadi alasan yang paling ditunggu-tunggu oleh para konsumen, khususnya emak-emak yang selalu berhitung dalam hal apa pun demi kesehatan dompet. 😀

Produk Singkong Brooo dijual dengan harga Rp 6.000 per bungkus. Satu bungkus isi enam biji. Jadi, harga per bijinha yaitu Rp 1.000 tinggal goreng. 😀 Harga ini menurut aku cukup terjangkau karena kualitasnya bagus banget sampai bikin ketagihan. Sekali lagi, lembutnya itu, lhooo. 😀

6. Gethuk Frozen Bisa Dibeli Online.

Zaman sekarang kalau enggak ikut berjualan dengan memanfaatkan media online bisa tertinggal. Apa pun medianya, entah media sosial maupun market place, jika bisa menggunakannya Insya Alloh bisa menambah pesanan. Meskipun Getuk Frozen Brooo memang belum masuk dalam market place, namun sudah bisa dibeli secara online melalui kontak https://wa.me/+6285227622767. Kamu bisa beli kapan pun karena getuk frozen Brooo produksi tiap hari.

FYI, produk dari Singkong Brooo sampai saat ini masih berusaha untuk dapat terdaftar di BPOM. Semoga diberi kemudahan dalam pengurusannya supaya konsumen semakin yakin dengan produk ini.

Kamu Punya Rekomendasi Produk UMKM? Ayo, Ikut Content Competition 2021. Kompetisi Ini Diperpanjang, Lho!

Bulan lalu, aku pernah menuliskan tentang Content Competition 2021 yang diselenggarakan oleh JNE. Mengangkat tema “JNE bersama UMKM untuk Indonesia“, kompetisi ini mendukung dan menyemangati UMKM Indonesia untuk bangkit kembali. Pelan-pelan UMKM Indonesia sudah mulai bergerak. Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang bangga dan membeli produk UMKM, ya.

Getuk Goreng Frozen Enak

FYI, pelaksanaan kompetisi ini diperpanjang sampai akhir bulan Januari 2022. Berikut informasi lengkap tentang deadline Content Competition 2021 yang diperpanjang.

Writing Competition 

  • Kompetisi menulis untuk Jurnalis: Periode 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.
  • Kompetisi menulis untuk umum di Kompasiana: Periode 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.
  • Kompetisi menulis untuk Karyawan JNE: Periode 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.

Photo Competition 

  • Kompetisi fotografi untuk umum: 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.
  • Kompetisi fotografi untuk Karyawan JNE: 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.

Video Competition 

  • Kompetisi video untuk Umum: Periode 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.
  • Kompetisi video untuk untuk Karyawan JNE: 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.

Design Competition 

  • Kompetisi design untuk Umum: Periode 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.
  • Kompetisi design untuk untuk Karyawan JNE: 6 Desember 2021 – 5 Januari 2022.

Kamu punya rekomendasi produk UMKM? Boleh banget ikut kompetisinya, lho. Langsung saja klik url https://microsite.kompasiana.com/jne-competition-2021 untuk mengikuti kompetisinya, ya. Kompetisi ini bukan sekadar kompetisi tapi juga cara lain mengenalkan atau mempromosikan produk UMKM yang ada di daerah. Makanya, kamu wajib ikut!

Omong-omong, meskipun orang desa, tapi kami enggak pernah bosan makan singkong, dong. Selain camilan sehat, segala macam olahan singkong ini mengenyangkan. Apakah kamu juga suka getuk frozen? Ayo, bisa order di Singkong Brooo! 😉

Sensasi Menghabiskan Mie Ayam Hot Plate di De Papringan

Kuliner dengan penyajian makanan di atas wadah tebal berbentuk piringan besi yang dilengkapi dengan alas kayu sebagai dudukan memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Umumnya, hidangan yang disajikan di atas hot plate yaitu steik yang mana makanan dari bahan daging memang lebih nikmat jika tersaji dalam keadaan hangat. Lalu, bagaimana ketika seporsi mie ayam, kuliner yang sangat merakyat juga dihidangkan menggunakan hot plate seperti yang ada di daftar menu makanan De Papringan? 😉

Berawal dari kebiasaan hunting menu makan siang bersama teman-teman kantor, saya tertarik untuk mencoba makan di De Papringan karena selama ini memang belum pernah mencoba mie ayam hot plate. 😆 Tidak hanya dengan menu makanannya saja, saya juga tertarik untuk mengunjungi De Papringan setelah dengar cerita dari Bu Dwi yang merekomendasikan tempat makan tersebut karena katanya suasananya asyik, tipe semi outdoor, gitu. Ketimbang penasaran, kami pun saat itu sepakat mengunjungi De Papringan saat jam istirahat.

O..o…ou…ternyata rumah makan yang desainnya full bambu ini lokasinya sangat dekat dari tempat kerja kami. Tidak sampai lima menit dengan berkendara sepeda motor. “Wah…bisa jadi langganan, nih!” Gumam saya setibanya di tempat parkir dan mendapati tempat yang sesuai dengan ekspektasi. Semi outdoor, semilir euy! 😆

Seperti Apa Rumah Makan De Papringan?

Singgah untuk pertama kali di De Papringan, saya terpesona melihat bangunan sederhana yang terbuat dari bambu. Bentuk bangunannya letter L. Dalam satu ruang lurus memanjang, terdapat dua sisi. Satu sisi dilengkapi dengan tempat duduk memanjang, satu sisi lagi lesehan untuk kapasitas empat orang. Kemudian untuk satu ruang lagi yang cukup luas, dibuat lesehan untuk kapasitas mencapai 15 orang.

di mana lokasi de papringan

Sebenarnya pengunjung sudah bisa menebak ketika membaca kata Papringan. Orang Jawa bisa jadi langsung paham jika tempat yang dimaksud pasti ada unsur pring atau bambu. Entah dari bangunannya, interiornya, atau sekadar aksesori. Untuk De Papringan ini, selain bangunan utama yang terbuat dari bambu, fasilitas seperti toilet dan mushola juga dibuat dari bambu. Satu yang tak kalah menarik yaitu loket kasir. Desain dinding muka terbuat dari bambu wulung, terkesan manis. Apalagi ditambah dengan benda-benda unik yang terbuat dari bambu tertata rapi di rak bambu. Cantik. Usut diusut meski belum tuntas, ternyata akan dibangun galeri yang lokasinya tidak jauh dari resto ini, tepatnya di samping kanan pintu masuk.

desain rumah makan bambu

Kalau melihat dari bangunan dengan dinding berupa anyaman bambu, rasanya resto ini fix menyajikan makanan khas Sunda, Jawa Barat. Terlebih saat saya masuk area dan mendengar alunan instrumen musik khas sunda, tambah yakin kalau De Papringan adalah rumah makan sunda yang berdiri di tanah Banjarnegara, Jawa Tengah. 😆 Pengunjung pun bisa mengobati rasa kangen dengan masakan sunda seperti nasi tutug oncom, nasi timbel, mie kocok, dan masakan sunda lainnya yang kadang bikin kangen. Tapi ternyata saya salah!

gazebo de papringan

Masuk resto, kami memilih tempat duduk lesehan yang cukup untuk berempat. Seorang laki-laki yang mengenakan kaus krah menghampiri kami dan menyerahkan selembar daftar menu. Saya pun membaca pilihan menunya dari atas sampai bawah dan ternyata perkiraan saya salah! Resto yang mengusung tema tema food, garden, & gallery tidak menawarkan masakan khas sunda sama sekali, malah mie ayam hot plate menjadi menu utama di sana. Salah konsep nih resto. Hahaha.

Baca juga: Ngopi cantik di Kopi Sabin, Banjarnegara.

Saatnya Mencoba Mie Ayam Hot Plate!

Duh…sebenarnya saya bukan anak kampungan banget, ya. Tapi enggak tahu kenapa, mau makan mie saja jadi deg-degan. Apa mungkin karena pengalaman pertama mencoba mie ayam hot plate, ya? Hahaha. Saya jadi ingat saat dulu pertama kali mencoba kuliner Curry Beef di Pepper Lunch, rasanya deg-degan juga. Asli, geli sendiri kalau mau nyobain menu makanan baru tapi pakai jantung berdebar. Norak, tapi enggan disebut kampungan. 😆 😆

Tertera dalam daftar menu, ada beberapa pilihan mie ayam hot plate. Maksudnya, De Papringan tidak hanya menjual mie ayam original saja, namun tersedia juga dengan berbagai pilihan topping. Ada dua pilihan topping yaitu jamur kancing dan katsu ayam. Saya dan Bunda Eling memesan mie ayam jamur, sementara Bu Dwi memesan mie ayam original, dan Bu Widi memesan Mie Ayam katsu.

Kami menunggu pesanan kurang lebih dua puluh menit karena siang itu cukup ramai konsumen. Ah…akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, laki-laki ganteng penuh kharisma, calon suaminya Bunda Eling. Satu-satunya personil hunting kuliner yang masih single tapi senang banget kalau dipanggil Bunda. 😛 😛 Tapi ngaco. Ini yang datang bukan akhi penuh pesona, tapi mie ayam hot plate. Datang di waktu yang tepat, tapi bukan jodoh. 😆 

Waa..waa…waaa..jantung ini tiba-tiba biasa saja saat mie ayam jamur datang. Sudah tidak ganjen sok dag dig dug karena terlalu fokus dengan mie yang kalau tidak saya aduk sesegera mungkin bakal gosong. Hahaha. Namanya mie di atas wajan yang masih panas dibiarkan begitu saja, pasti gosong. Sedikit minyak, enggak ada air sedikitpun. Fix bakal gosong kalau dibawa melamun. 😆

 

Ternyata e ternyata, harusnya mie ayam diguyur air terlebih dahulu sebelum mulai diaduk. Ini saya bilang diguyur bukan berarti kami diberi air kaldu satu ember, ya. 😆 Dalam satu porsi mie ayam hot plate, De Papringan memberikan satu mangkuk kecil berisi kaldu sebagai kuah mie. Buat yang suka kuah, porsi satu mangkok kaldu ini lebih dari cukup. Kuah kaldunya gurih dan segar karena ada irisan daun bawang. Seperti dalam porsi mie ayam, ada irisan daun bawang yang masih segar. Iya, selain sayur sawi yang pada umumnya menjadi bagian dalam seporsi mie ayam, pada mie hot plate ini juga ditambah irisan daun bawang dan juga ditaburi wijen.

Mie ayam terlihat coklat seperti sudah ditambah dengan kecap saat memasaknya. Rasanya juga manis. Bagi saya yang tidak begitu suka manis cukup tertolong dengan kuah yang gurih dan sedikit saus pedas. Rasa manis pun menjadi buyar. Eh… kok buyar, sih, kayak fokus pandangan ke gebetan saja. 😆

Baca lagi: Amrina Gallery, Banjarnegara.

Lalu, bagaimana dengan pelayanan dan harga?

Sejak kami datang dan duduk di lesehan, waiters langsung menyambangi kami. Gerak cepat. Si waiters pun sabar menunggu kami memilih menu dan menuliskannya di selembar kertas pesanan yang sudah ada menunya. Tinggal centang saja menu yang dipilih, lalu ditambahkan banyaknya pesanan. Btw, kamu bisa menuliskan sendiri pesanannya jika dirasa perlu atau enggak enak dengan pelayannya karena mungkin harus menunggu lama saat memilih menu. Soalnya, selain mie ayam hot plate, ada juga menu lain seperti ayam goreng.

Oiya, saat saya melakukan pembayaran pun, kasirnya ramah banget. Berulang kali bilang makasih dengan memberikan senyuman terbaiknya. Asli, ramah banget. Tidak pemalu pula. Ada komunikasi, gitu.

Harga makanan di De Papringan termasuk ramah di kantong. Untuk mie ayam hot plate, harga mulai Rp 15.000 – Rp 18.000. Untuk menu lain seperti olahan ayam, harga mulai Rp 13.000 – Rp. 20.000. Pun dengan minumannya, harga masih pada umumnya.

Lanjut ke fasilitas di De Papringan, ya!

Fasilitas apakah yang paling kamu cari ketika sampai di rumah makan? Mungkin fasilitas umum berupa toilet, ya. Di sini ada banget toilet, dong. Toiletnya sederhana, semi permanen dari batu bata merah dan pintu dari anyaman bambu. Untuk fasilitas lain, ada mushola dengan ukuran 3×2 meter dan cukup bersih. Di sini menyediakan alat ibadah juga. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir jika tidak membawa mukena atau sarung. 😉

Perihal tempat parkir, di De Papringan punya lahan cukup luas untuk parkir. Ramah untuk parkir mobil, apalagi sepeda motor. Hanya saja karena tipenya semi outdoor, tempat parkirnya panas banget, tanpa atap. Khususnya untuk tempat parkir mobil. Sementara untuk kendaraan roda dua, disediakan tempat khusus dekat lokasi perkebunan.

Generasi millennial atau generasi konten, ketika sampai di kedai atau resto, selain fasilitas di atas, fasilitas WiFi pasti sangat dinanti. Sayangnya di De Papringan belum menyediakan jaringan WiFi. Mungkin ke depannya kalik, ya. Karena ternyata resto ini belum lama berdiri.

tempat parkir de papringan

Baca lagi tentang Pie Dawet Ayu, Banjarnegara.

Eh, di mana lokasi De Papringan?

Tidak sampai lima menit dari tempat kerja, lokasi De Papringan sangat mudah dijangkau dari jalan raya. Cari saja di google maps dengan kata kunci De Papringan atau kalau kamu sudah paham jalan di Banjarnegara, silakan menuju  Jl. Selomanik, ya. De Papringan sangat mudah dicari karena berada di pinggir jalan raya.

Guys, apakah kamu pernah mencoba mie ayam hot plate? Boleh dong, rekomendasi mie ayam hot plate terendeus di kotamu. ^_*

Note: Mohon maaf, saat ini De Papringan sudah tutup. Artikel ini ditulis sebagai momen.

Lokasi De Papringan, Banjarnegara.

Ibu Menyusui Makan Mie Instan. Bahaya Tidak?

Hidup di lingkungan keluarga yang tidak memegang prinsip katanya katanya dan katanya, tuh, bikin hidup makin happy. Apalagi jauh banget dari kata mitos, sungguh hidup ini penuh dengan nikmat. 😉 Jujur, saya merasa beruntung memiliki orang tua yang ngga banyak cak cek cok dan selalu membicarakan atau bahkan percaya dengan adanya mitos. Khususnya saat saya sedang hamil dan menyusui. Beruntung banget. 😉

Lanjut ngomongin hati, rasa sensitif pada tiap orang ada masanya, ya. Khususnya bagi seorang perempuan yang hatinya kadang selembut Hello Kitty. 😆 Setidaknya dua masa mudah tersinggung sebagai perempuan alhamdulillaah sudah saya lewati. Pertama, saat sedang hamil. Kedua, saat menjadi ibu menyusui. Keduanya masuk pada masa menjadi seorang Ibu. 😀

Saat sedang hamil, posisi baru saja mencuci baju, eh…airnya ngga boleh disiramkan ke kaki. Bikin kaki bengkak, katanya. Terus, baru saja melahirkan, butuh banyak istirahat, tidur siang tidak boleh. Bisa bikin sel darah putih meningkat, katanya. Bahaya bagi Ibu menyusui. Hmmm…banget. Beruntung mitos-mitos itu tidak berlaku di keluarga saya. Suami malah selalu menyarankan kepada saya untuk memperhatikan pola istirahat, termasuk memanfaatkan waktu untuk tidur siang supaya badan selalu sehat dan tidak mudah capek.

Lanjut lagi saat menyusui, mau makan mie instan ngga boleh. Kebutuhan gizi anak bisa tidak tercukupi, katanya.  Apalagi sebelum masa MP-ASI yang mana bayi hanya mengandalkan asupan dari air susu Ibuknya. Yamasa iya, tiap hari mau makan mie instan. 😆 Etapi…kalau misal mau tiap hari ngga apa-apa, sih, karena ada mie instan yang tetap aman dikonsumsi baik untuk ibu hamil maupun ibu menyusui. 😉

Kenapa Ibu Menyusui Tidak Direkomendasikan Makan Mie Instan?

Kita semua tahu bahwa mie instan bisa dibilang junk food, ya. Kandungan gizinya tak seberapa dan lebih banyak kandungan bahan kimia, gitu. Memang, Busui mustinya menjaga asupan makanan sebaik mungkin supaya nutrisi anak tercukupi. Namun, bukan berarti mereka ngga boleh konsumsi mie instan, dong. Apalagi ketika mie instan ini sudah menjadi makanan favoritnya, dududu…ketika hujan dan cuaca dingin saja ingatnya mie instan. Hahaha.

Mie instan yang mengandung monosodium glutamat ini membuat ngga sehat. Kandungan tersebut yaitu berupa bahan kimia industri yang berperan membuat mie instan lebih awet. Zat inilah yang nantinya dapat menimbulkan masalah pada kesehatan. Apalagi jika dikonsumsinya berlebihan, bisa meningkatkan sindrom metabolik atau sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan karena kandungan mie instan juga tinggi sodium.

ibu hamil menyusui makan mie instan

Terkait dengan sodium, nih, ada studi yang yang menunjukan bahwa perempuan yang makan mie intan dua kali seminggu atau lebih, berisiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik dibandingkan dengan mereka yang hanya makan sedikit mie instan atau malah tidak sama sekali. Eh…sebenarnya perempuan, tuh, lebih hati-hati perihal konsumsi makanan, ya. Terlebih untuk mie instan. Soalnya, jika sampai menjadi makanan sehari-hari dan nantinya anak juga meniru kebiasaan tersebut, duh…gugur sudah nilai-nilai kepahlawanannya. 😆

Tenang, Ada Solusi Spesial untuk Ibu Menyusui.

Yuhuii…tenang, sayang. Ada cara aman supaya Busui tetap bisa menikmati mie instan tanpa kenal waktu. Mau dikonsumsi pagi, siang, malam, Ibu menyusui boleh banget makan mie yang memang sangat populer itu. Ya gimana…namanya wanita sedang menyusui, tuh, kadang banyak makanan yang diinginkan karena bawaannya lapar. Hanya saja, memilih untuk gendut bersama bayi atau gendut sendiri adalah pilihan. 😆

Jadi, supaya Busui tetap aman konsumsi mie instan, ada baiknya lakukan cara beikut:

  • Ambil Mie Lemonilo di brankas persembunyian, ya. Yups, harus mie lemonilo karena hanya mie tersebut tanpa bahan pengawet dan aman bagi siapa saja termasuk Bumil dan Busui;
  • Tambahkan sumber nutrisi lain seperti telur, sayuran, irisan tahu, atau udang. Ini pasti jadi enak banget dan nutrisi juga bertambah;
  • Siapkan minuman yang menyegarkan seperti jus jambu, jus mangga, atau jus buah lainnya supaya makin kenyang sehingga tengah malam perut aman; 😆
  • Jangan lupa tambahkan kerupuk supaya makan mie instan menjadi makin nikmat!

produk camilan lemonilo (1)

Mama Kiano Juga Lahap Konsumsi Mie Instan!

Siapa yang ngga kenal dengan Kiano? Anak dari pasangan artis Baim Wong dan Paula yang wajahnya bulet menggemaskan. Makin ke sini, pamor Kiano ini ngalah-ngalahin pamor orang tuanya, deh. Terbukti tiap kali orang tuanya unggah foto Kiano melalui akun sosial media, pasti jumlah komentar banyak banget. Pun dengan yang like, bejibun. Belum lagi, video-video yang diungah melalui kanal youtube Bapau, yang nonton juga banyak banget.

Tiap harinya, Paula lebih memilih untuk mendampingi dan mengasuh Kiano, ketimbang menjalankan kariernya sebagai artis. Paula ini masih berpredikat sebagai Busui, lho. Dan ternyata, dia juga sering merasakan apa yang dirasakan para Busui pada umumnya yaitu lapar tengah malam. 😆 Saya kira artis yang juga busui ngga punya rasa lapar tengah malam. Hihihi.

Nah, kalau tengah malam sudah mulai lapar, Paula membuat mie dengan telur rebus. Paula mengatakan, mie instan Lemonilo adalah makanan favoritnya karena praktis, enak, dan nyaman dimakan setiap hari. Ini  dikonsumsi setiap hari karena kandungannya, tuh, aman. Ngga hanya seminggu dua kali. 😆 Alasan kenapa mie ini menjadi mie favoritnya, tuh, karena tanpa penguat rasa, pengawet, dan juga pewarna buatan.

Buat yang belum tahu atau penasaran kenapa air rebusan mie sehat ini, tuh, tampak jernih alias tidak keruh, itu karena proses pembuatan mie instan Lemonilo tidak melalui penggorengan melainkan diproses dengan pemanggangan. Oiya, untuk mendapatkan mie yang kenyalnya istimewa, proses memasaknya sedikit lebih lama, yaitu sekitar 5 menit. Terus, mie ini kan warnanya hijau, tuh, ya. Itu warna hijaunya dibuat dengan saripati bayam sehingga seratnya lebih tinggi. Untuk harga, Mie Lemonilo memang sedikit mahal. Tapi kalau melihat kandungan dan manfaat yang ada di dalamnya, rasa-rasanya tidak masalah.

Jadi, ketika ada Ibu Menyusui makan Mie Instan dari Lemonilo, tuh, jangan dihujat, ya. Hempaskan, tuh, yang namanya mitos-mitos soal Busui makan mie instan. Soalnya kalau konsumsinya mie-nya Lemonilo, aman banget  dan tentunya  ngga bikin gemuk, dong. 😆