The Power Of Air Susu Ibu (ASI)

MERAWAT BAYI

Melihat kalender yang menempel dinding, ternyata tanggal 15 pada bulan ini jatuh pada hari Sabtu. *alhamdulillaah* Bahagianya… Memang ada apa dengan tanggal 15, Dah?

Begini, Temans. Tiap tanggal tersebut, Bidan Desa di tempat aku tinggal, Bu Indri, mengadakan pertemuan rutin untuk para Ibu hamil yang bertempat di Poli Desa. Mumpung libur, berarti aku bisa mengikuti pertemuan.

Tidak ada rutinitas wajib yang harus aku kerjakan sebagai seorang pekerja kantor, libur kerja! Iya, libur kerja di kantor, namun pekerjaan rumah tetap melambai-lambai. 😀 *nginem on the weekend*

Semenjak hamil, ini adalah kali pertama aku mengikuti pertemuan rutin. Usia kandungan sampai hari ini sudah 17 minggu. Tapi, baru bisa mengikuti pertemuan yang amat penting ini. Dan sekalinya berangkat, sudah sampai bab sembilan saja, dong. Dimana materinya sudah sampai perawatan bayi. *sedih*

Tepat pukul 10.30 WIB acara dimulai. Ngaret setengah jam dari jadwal yang sudah ditentukan, yaitu pukul 10.00 WIB. Acara dibuka langsung oleh Bu Indri, dengan diikuti oleh 4 Ibu hamil, kemudian langsung masuk materi. Ngga banyak yang datang. Mungkin sedang ada kegiatan lain.

Karena aku pertama kali ikut, Beliau menyampaikan, bahwa materi inti yang disampaikan terus berganti tiap bulannya, sampai akhirnya nanti akan kembali pada materi awal. Jadi, aku ngga perlu khawatir, nantinya aku akan mendapat materi dari awal juga, dengan catatan rajin hadir. 😛

Tiap masuk point penting, Bu Indri selalu mengajukan pertanyaan kepada para Ibu hamil. Tentang dampak postif dari menyusui, misalnya. “Apa yang harus Ibu lakukan jika Air Susu Ibu (ASI) tidak keluar setelah melahirkan?

Empat orang jawabannya beragam. Tiga dari empat orang yang hadir, sih, bukan merupakan kehamilan pertama. Hanya aku saja yang hamil anak pertama. “Berusaha dengan cara memompa ASI.

Jawaban di atas dari Mbak Sumi. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bu Indri. Namun, ada tindakan yang lebih penting dari memompa ASI. Yaitu, tetap memberikan puting Ibu kepada bayi. Entah keluar atau tidak, terpenting bayi dikenalkan dahulu dengan yang namanya puting.

Semisal ASI belum keluar, tetap ada banyak keuntungannya bagi Ibu. Seperti, merangsang rahim agar kembali pada ukuran normal, atau merangsang air susu supaya bisa keluar dengan memberikan puting kepada bayi.

ASI biasanya akan keluar lancar pada hari kedua atau tiga setelah bayi lahir. Selama satu sampai dua hari, bayi bisa bertahan tanpa asupan suatu apa karena masih mempunyai cadangan makanan. Tapi, biasanya Ibu ngga tega, ya. Dan memilih untuk memberikan susu formula sebagai ganti ASI sementara.

Bu Indri meminta kepada kami untuk tidak memberikan susu formula saat bayi masih berusia kurang dari sepuluh hari. Meskipun hanya untuk sementara. Sebab, pada hari pertama sampai kesepuluh, Ibu akan mengeluarkan ASI terbaiknya. ASI terbaik, yaitu Kolostrum. ASI yang keluar pertama kali yang berwarna kekuningan dan kental. Cairan ini banyak mengandung antibodi. Pedoman pemberiannya, hari pertama dan kedua 5-10 menit per payudara. Hari ketiga dan seterusnya 15-20 menit per payudara.

Saat Bu Indri mengatakan; “Ibu harus memberikan ASI tiap dua jam sekali. Jika bayi masih bobo, usahakan untuk dibangunkan dahulu.” Aku langsung membatin “Aduh…gimana kalau gue kerja, ya.” Hahaha Yaa…cuti bagi Ibu hamil, kan, tiga bulan tuh. Setelahnya, aku mungkin akan stok ASI ke dalam botol ASI untuk dedek. Memberikan putingnya nanti saat sudah pulang kerja. 😉

Masih ada banyak manfaat nyata tentang pemberian ASI. Pada bayi yang demam, panas karena dehidrasi, misalnya. Dengan memberikan ASI, kemungkinan besar akan segera normal kembali suhu badannya.

Begitu pentingnya Air Susu Ibu. *loe baru tahu, Dah?* 😆 Dari yang hanya membaca artikel, sampai dengan berbincang langsung dengan pakarnya, ASI memang menjadi prioritas untuk dedek bayi. Aku banyak berharap, berdoa, semoga bisa memberikan ASI penuh untuk calon anak-anakku nantinya. 😉

You Might Also Like

9 Comments

  1. Keke Naima

    Yup! Setuju dengan penjelasan ibu bidan. Pokoknya sekarang Idah banyak-banyakin info tentang ASI. Termasuk tentang bagaimana memberi ASI ketika bekerja. Semoga dilancarkan, ya 🙂

  2. Juvmom

    Aku sering keenakan kalau anak gak bangun2, gak aku susuin 😀

  3. rahmiaziza

    Iya Dah, aku juga hari ketiga baru lancar ASInya. Semangat ASI eksklusif ya Dahh

  4. momtraveler

    Selamat belajar ya… enak bener nih ada yang ngajarin..jamankummana ada yg ngajarin 🙁

  5. Lidya

    bagus banget nih dapet imu banyak tentang ASI sebelum anak lahir

  6. Rosa

    Semoga nanti ASInya langsung keluar lancar ya mbak 🙂 Aamiin

  7. Priyo Harjiyono

    waktu anak pertama sampe empat hari gak keluar asi nya, untung kakak ipar juga baru punya dede, jadi nebeng dulu jadi anak budhe 😀 klo anak kedua udah lancar sih

  8. otomoter

    hmmm… asi memang ounya banyak kasiat

  9. Ketika Ibu Menyusui Ingin Diet, Bolehkah? - ~_~ Langkah Baruku ~_~

    […] satu momen yang sangat berharga bagi seorang Ibu. Iya, seluruh Ibu di dunia sangat menikmati proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya. Kulit ketemu kulit, mata ketemu mata, dan hati ketemu hati. Enggak ada yang […]

Leave a Reply