Tentang Cermin Kehidupan

Laksana pengintai, Cermin Kehidupan bisa memberi Anda informasi mengenai tentang kepribadian Anda secara detail dan menyeluruh. Ibu Icha, dalam artikel yang berjudul Cermin Kehidupan, berbagi tentang sifat manusia yang sudah seharusnya bisa menerima, instrospeksi diri atau mawas diri. Di dalam artikelnya berjudul Cermin Kehidupan, beliau juga menjelaskan tentang arti cermin secara bahasa.

Kaca cermin adalah salah satu perabot yang biasa ada dimana-mana. Ada cermin satu arah dan ada cermin dua arah. Cermin satu arah biasa digunaan orang untuk melihat bayangan diri yang terpantul. Sedangkan cermin dua arah biasa digunakan untuk keperluan khusus, misalnya keperluan penelitian atau penyidikkan kepolisian. Dimana cermin di pasang untuk digunakan mengobservasi target.

Penjelasannya sangat detail, kan? Jadi, sebelum ke pokok bahasan, beliau menjelaskan terlebih dahulu tetang arti cermin dan fungsinya. Ternyata, cermin yang biasa digunakan sehari-hari mempunyai banyak fungsi. Namun, sepertinya banyak orang yang hanya memanfaatkan cermin untuk sekedar berkaca, berdandan dan merapihkan penampilan setiap harinya. Ada juga yang memanfaatkan cermin untuk sekedar menyampaikan kata hatinya “Ternyata orang yang di dalam cermin itu cantik. Saya ganteng juga, ya? Saya tambah kurus, mata saya tambah sipit dan hidung saya tambah mancung”.

Tentang Cermin Kehidupan
Contoh Cermin Satu Arah 🙂

Cermin menampilakan atau memantulkan apa yang ada didepannya. Seperti halnya Sinar Matahari yang memantulkan cahayanya. Terkadang tampak cerah, bisa juga berubah menjadi gelap, jika langit mendung. Tidak ada pantulan cahaya sedikitpun, gelap gulita.

Cermin kehidupan adalah gambaran diri kita yang disampaikan/dilihat/di rasakat masyarakat sekitar kita. Atau dengan kata lain, pendapat orang tentang kita, itulah cermin kehidupan. Perbuatan diri akan menjadi cermin bagi diri sendiri. Masyarakat di sekeliling akan menjadi cermin kehidupan yang akan memantulkan gambaran bayangan tentang prilaku sehari-hari.

Kutipan di atas masih dalam satu artikel beliau. Gambaran diri kita akan tampak lebih jelas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum bercermin, sejatinya Anda sudah bisa menilai tentang kepribadian Anda sendiri, dengan melihat perilaku atau perbuatan Anda sendiri. Akan tetapi, seberapa baik atau buruk perilaku, Anda tidak bisa menilainya secara maksimal. Karena, kita adalah makhluk sosial. Dimana perilaku atau tingkah kita, seakan-akan diawasi oleh orang lain dan secara diam-diam mereka akan menilai kita, tanpa kita minta.

Cermin Kehidupan bisa juga kita dapat dari orang lain. Tentunya yang kita ambil adalah pantulan yang cerah, baik atau sisi positif dari orang tersebut. Apakah ada diantara sahabat yang menginginkan pantulan yang samar-samar, buram bahkan gelap, dari sebuah cermin? Saya yakin tidak ada. Bahkan, semua orang menginginkan pantulan yang mendekati sempurna.

Selain di kehidupan nyata ini, saya sering sekali belajar tentang cermin kehidupan dari dunia maya. Jejaring Sosial, misalnya. Dalam jejaring sosial, Anda bisa dengan bebas, semau Anda untuk menulis atau berbagi sebuah post. Tetapi, apakah Anda bisa mencegah orang lain untuk tidak menilai post yang sudah Anda bagikan? Tentu tidak bisa, kan? Malah mungkin orang lain akan berbalik membicarakan dan menilai apa yang sudah Anda bagika, dan itu tanpa diminta. 🙂 Fenomena yang ada di Jejaring Sosial, bisa membuat cermin Anda menjadi cerah atau bersih. Namun, bisa juga sebaliknya, suram dan kotor. Semua itu tergantung pada diri Anda.

Ada baiknya, Anda sering memandang, kemudian instrospeksi dari sebuah cermin kehidupan. Jika Anda sendiri enggan memandang pantulan dari cermin, apalagi orang lain. Perlu Anda pahami, bahwa Tuhan selalu memberi apa yang kita butuhkan, meski terkadang tidak sejalan dengan pikiran dan keinginan kita. Akan menjadi nikmat yang luar biasa, tatkala kaumNya bisa menerima semua yang telah Tuhan berikan. Dia Maha Mengerti dan Mengasihi kaumNya. Oleh karena itu, teruslah menanam kebaikan, niscaya cermin kehidupan akan memantulkan cahaya yang luar biasa indahnya. Dengan menikmati Cermin Kehidupan dengan baik, insya Alloh akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik. Aaamiin. . .

Terima Kasih Bu Elisa Koraag a.k.a Bunda Icha, sudah berbagi pengalaman dalam sebuah artikel yang sangat bermanfaat. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil dari artikel tersebut. Tulisan ini dibuat sebagai pengingat untuk saya pribadi. Supaya selalu ingat, bahwa saya hidup tidak sendirian. Saya mempunyai sebuah cermin, cermin kehidupan yang harus saya rawat dan jaga. Dengan harapan, hidup dan atau kehidupan saya ke depannya akan semakin baik.

Tulisan ini diikut sertakan untuk Elisa Koraag Give Away 2013

You Might Also Like

9 Comments

  1. ririe

    tuh yg ada d cermin satu arah kenapa wajahe si Unaaaaaa….

    #Cermin kehiudpan adalah kaca benggala, mlht ms lampau utk diambil pembelajarannya agar hr ini dan esok jd lbh baik

    Mumpung diijinkan menampangkan wajahnya, Mba. 😀 Kaca benggala, kayak punya maklam ya. 🙂

  2. lisa

    dari cermin saya bisa melihat cerminan diri, berawal dr cermin berusaha perbaiki diri. sukses ya semoga menang

    Mawas diri ya, Mba. 🙂 Aamiin. . 😀

  3. Lidya

    Jadi kalau aku lihat cermin satu arah akan bisa melihat Una ya hehehe

    Gak dong, bayanganya Pascal. 🙂

  4. Esti Sulistyawan

    Daleeem banget Dah, jos lah pokoknya 🙂

    Jos Mewooooooooooos ya, Mba. 😛

  5. keke naima

    semoga menang, ya 🙂

  6. opickaza

    bercerminlah sebelum anda di cerminin, dengan cermin itulah kita bisa melihat sosok kita sebenarnya, cermin ini bisa mengandung arti luas tentunya tinggal orang yang mengartikannya oke deh tulisannya emang mantab brooo

  7. Elisa Koraag

    Saya senang, kamu mau berpartisipasi di GA aku. Terima kasih juga sudah membaca-baca catatanku. Semoga bermanfaat yah.

    Heheh, mumpung ada waktu dan kesempatan, Mba. 🙂

  8. arga litha

    mbak kalau nulis selalu rinciiii >..<
    *iri positif ^^

    moga menang! keren!

  9. Ummu El Nurien

    selamat ya mba, tulisan terpilih jadi pemenang
    tulisan nya memang keren dan penuh makna.. 🙂

    Terima Kasih ya, Mba Umu. Btw, apakabar? Lama gak ketemu. 😆

Leave a Reply