Meraba Museum Wayang dan Artefak, Purbalingga
Museum Wayang dan Artefak, Purbalingga β Ketika saya posting Taman Reptil dan Museum Serangga, ternyata banyak teman yang menyuarakan rasa takutnya pada binatang reptil. Kenapa takut coba?Β Orang reptilnya saja terpenjara dalam kotak kaca dan tertutup rapeeet.
Nah, bagi kamu yang takut Reptil, ini ada alternatif lain untuk mencari ilmu dan belajar di Sanggaluri Park. Yaitu, dengan cara mengunjungi Museum Wayang misalnya. Melihat prasasti yang berada di depan museum, terukir pengesahan atau diresmikannya museum wayang yaitu pada hari minggu tanggal 27 Desember 2009 oleh Bupati Purbalingga, Bapak H. Triyono Budi Sasongko, M.Si.
Cepot si gigi kelinci menyambut kedatangan para wisatawan Museum Wayang dan Artefak. Yang paling saya kenali di sini, ya, si cepot ini. Lainnya adalah tokoh pewayangan yang sama sekali tidak paham, hanya tahu sedikit nama saja. Mangkannya saya hanya bisa merabanya saja.
Saya bersama Tante mulai berjalan ke arah kiri. Pada museum ini menyuguhkan koleksi pakaian ada Banyumas yang pernah dipakai oleh Bupati Purbalingga pada hari jadi Purbalingga ke 178. Mulailah, dibelakang almari koleksi baju banyak banget tokoh pewayangan.
Tokoh pewayangan ini terbingkai manis di almari kaca. Mulai dari Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Sadat, Topeng Kelana, Wayang Tegal dan masih banyak wayang yang tidak saya tahu duduk ceritanya.
Oleh karenanya, lagi-lagi saya hanya bisa meraba wayang ini dengan membaca keterangan yang diketik dikertas, dilaminating dan terpasang kurang manis di depan kotak kaca.
Mulailah bertemu dengan si Arjuna, Nakula, Yudistira, dan bolo kurowonya. Kalau yang ini, saya paham. Tapi, hanya paham perawakannya, gak paham kisah atau ceritanya secara detailnya. Ketahuan banget dulu gak pernah nggatekna pelajaran seni budaya. Hahaha. Selain tokoh wayang yang terkenal kala itu, ada juga wayang revolusi.
Wayang Revolusi, bagian kiri adalah gambaran kompeni atau penjajah pada masa revolusi (1945-1949). Karena saat itu media konvensional seperti radio dikuasai Belanda, jadi pemerintah menggunakan media wayang untuk berjuang dan menyampaikan informasi. Tokoh dalam wayang ini menggunakan tokoh kontemporer seperti bung karho dan bung hatta.
Lanjut melihat deretan topeng tiba-tiba merinding. Topengnya tuh bukan macam dagelan, tapi yang ada rambutnya juga. Apa hayo namanya?. Hahaha. Saya lupa nama topengnya. Karena lupa, lanjut pada wayang cepak yuk.
Wayang Cepak Cirebonan Adalah salah satu jenis wayang golek sunda yang berkembang di daerah cirebon, majalengka, kuningan dan sekitarnya. Cepak atau Papak mempunyai arti datar. Cepak ini berhubungan dengan bentuk kepala pada wayang ini, kepalanya datar.
Berbeda dengan wayang golek lainnya, Wayang cepak berperan penting dalam uparaca tradisonal masyarakat seprti upacara adat atau pemakaman. Seandainya aneka pewayangan ditulis semua, maka yang membaca postingan ini akan teriak-teriak.
Mulai meraba jejak Akeologi Purbalingga. Membaca pada secarik kertas yang tertempel di kaca, penemuan pertama artefak di Kab. Pubalingga pada tahun 1970-an. Ditandai dengan ditemukannya sebuah periuk saat menggali tanah untuk membuat kolam. Kemudian, periuk dipecah, lalu terdapat bebrapa kapak batu didalamnya. Periuk ini ditemukan oleh Chamdi, penduduk Bobotsari.
Pada Museum Artefak yang satu lokasi dengan Museum Wayang, dipamerkan juga aneka jenis logam, batuan dan perunggu. Saya melihat juga beberapa Fosil binatang purba yang pernah ditemukan di Purbalingga. Diantaranya adalah Fosil Gigi Gajah yang ditemukan di Kedung Bunder, Sungai Klawing, Mrebet.
Di Mrebet tak hanya ditemukan fosil gigi gajah saja, ada fosil lainnya, seperti kerang dan siput. Begitu berartinya fosil-fosil zaman purbakala, ya. Fosil sebagai tanda adanya jejak kehidupan.
Sebelum meninggalkan Museum Wayang dan Artefak, terlebih dahulu saya njajal alat musik tradisional Gamelan. Ya, alat musik tradisional terletak di tengah museum. Alat musik yang ada antara lain; Kendang, Angklung, Gamelan, Gong dan Kenong.
Dibelakang alat musik ini dipamerkan berbagai macam wayang (lengkap) yang biasa digunakan untuk pentas para dalang. Saya sempat njajal memperagakannya dan ternyata asyik juga. Meski satu tangan gak bisa isi dua wayang. Hahaha
Belajar sejarah, seni budaya memang seperti ini adanya. Bisa menjadi bosan jika hanya membaca literatur saja. Tapi, menjadi asyik jika kalau bisa bertandang langsung! Di Museum ini juga terdapat perpustakaan mini yang berisi buku-buku sejarah Purbalingga dan juga buku seri pewayangan.
Jika merasa sudah cukup belajar di Museum Wayang dan Artefak, Kamu bisa melanjutkan ke wahana lainnya. Masih banyak wahana menarik lainnya di Sanggaluri Park. Ada Istana Boneka, Museum Uang, Rumah Prestasi, Rumah IPTEK, Rumah Kaca, Kebun Naga atau Naik Kereta Mini. Hahahaha
Museum Wayang dan Artefak
HTM: Rp 12.000 per orang
Parkir Sepeda Motor: Rp 2.000
Alamat : JL. Raya Kutasari Purbalingga
Telp : 0281 β 7664758, 0281 β 6599296
Email : reptile_insectpark@yahoo.co.id
Buka: Tiap hari (termasuk hari libur besar) pukul 09.00-1700 WIB
Lidya
serem lihat rambut topengnya
Jangan dilihat, Mba.. .^_*
MS
lengkap juga fasilitasnya Sanggaluri Park ya..
isi Museum Wayangnya sama dengan yang di Museum Wayang Jakarta,
di sana ada juga wayang sadat dan wayang revolusi
Mirip berarti, Bund. . . ^_*
Ranii Saputra
Ini ky macem TMII di Jakarta ya kaa,
seruuu yah mengenal budaya Indonesia π
Semiriipkalik, Ran. . . π ^_*
tuteh
Kapan saya bisa pergi ke tempat-tempat seperti ini? China saja punya wayang! π huehehehe… semoga tempat-tempat seperti ini terpelihara selalu ya, agar adik2 kita masih dapat mengunjunginya…
Sekarang saja tak temenin, Ka. .. mrgreen: ^_*
duniaely
postingannya bikin iri nih, kapan bisa ke sana ya π
Nek mudik, Mba El. .. ^_*
EventJogja
wah baru tau lho mbak, ada wayang versi tiongkok. museum seni budaya kayak gini harus dilestarikan, ditingkatkan manajemen/strategi pemasarannya π
Bener banget, ben laris ya, Mas. .. Hahaha ^_*
annosmile
kok kliatannya sepi ya..
apa tiket masuknya kelewatan mahal??
Ramai banget malah. Di Museum dilarang teriak2, Kakak. .. ^_*
stupid mokey
iyah banyak yang gak kenal, kira-kira dalang mana ya yang bisa bawain karakter cepot paling seru ???
Coba kamu yanb bawain, Mas. . . π ^_*<
Yuniari Nukti
Sayangnya koleksi wayangnya gak bisa dipegang ya Dah..
Sama Dah aku juga gak begitu paham soal Wayang. Kok paham, nama-nama tokoh wayang aja gak hapal kok π
Jangan main pegang ah, rusak nanti, Mba. ^_*<
Yuniari Nukti
Tes komen
Tes diterima. . . ^_*<
nunu
Menurutku ini yang ngeri mbak kalo tetiba wayang jalan sendiri.. reptil mah udah dilindungi jadi aman… hihihi
Imajinasinya oke banget, sih, Mba. ^_*<
Ika Koentjoro
Koleksi wayangnya beragam ya. Museum wayang depan rumahku cuma wayang kulit aja
Di depan rumah ada Museum, Mba? Kereen! ^_*<
ika yuniasih
menarikk,,kayaknya perlu kesana nieh mbak,,hehehe…
Silakan. .. ^_*<
andre bp
Bagus juga ya museum wayang dan artefak di purbalingga, kalau kesana layak dikunjungi museumnya
Benar banget. . . ^_*<
echaimutenan
bagus kayak e aku pengen kesana ih… g pernah sampe purbalingga ini π
Sini Mama RAfi, kopdar sama majalah Tempo. Hahaha ^_*<
rahmi
ada arena bermain juga ya, Thifa pasti suka nih
Hana juga diajak. Hahahah ^_*<
Muhammad Lutfi Hakim
Saya belum pernah ke sana…
Rencanakan saja. .. ^_*<
Keke Naima
kalau dateng langsung ke tempatnya biasanya lebih mudah mengerti
Benar banget, Mba. ^_*<
Sanggaluri Park Purbalingga
Bagus banget untuk studi wisata siswa. Sambil piknik belajar juga.Di Sanggaluri Park selain museum wayang juga ada museum uang dan taman reptil.
Yeeaah. . .Betul!
Wisata Bangkok dan Destinasi Impian | Langkah Baruku
[…] Raja dan keluarganya. Selain menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan, Grand Palace juga menjadi museum yang menyimpan banyak sejarah Thailand yang selalu […]