Lauk Ini Menambah Napsu Makan

Melihat Ibuku makan dengan lauk ikan mujahir dan irisan berambang serta cabai rawit, tuh, nampak banget nikmatnya. Mulutnya yang penuh menjadikan pipinya ngga seimbang. Lebih besar pipi kanan, karena makanan yang masuk mulut memang dikunyah di sisi kanan semua. Mengunyahnya pun ngga pelan. Tapi bukan karena lapar, lho. Melainkan merasakan nikmatnya makan dengan lauk yang cocok.*semangat mengunyah*

Bahagia, tuh, memang sederhana banget. Hanya dengan nikmat sehat, kemudian makan dengan lauk yang pas di lidah, porsi makan pun kadang bisa bertambah. Ya..seperti Ibuku ini. Nasi yang biasanya cukup satu centong, dengan lauk yang pas menjadi dua kali lipatnya. Seperti masa pertumbuhan, ya. Sayangnya sudah ngga masuk masa-masa gold. 😆

Berbeda dengan Ibuku yang kian hari makin lahap makan. Ini ketiga kalinya aku kehilangan napsu makan. Makan sayur bayam yang termasuk sayur kesukaanku saja bisa mual. Makan dengan lauk telor bebek yang didadar, lalu aku kasih kecap, mual juga. Parahnya, makan buah pear yang biasanya bisa habis dua tiap harinya, mual parah. Sampai huek. Duuh…jangan-jangan aku mau hamil lagi, ya. Hahaha

Ini menakutkan banget. Serius. Secara, saat ini aku sedang menjadi BuSui alias Ibu Menyusui. Untuk menghasilkan ASI yang melimpah ruah, kan, harus banyak makan makanan yang bergizi, sayuran dan juga buah. Ini malah aku kehilangan napsu makan saat usia Jasmine menuju 20 hari. *late post*

Kehilangan napsu makan ini mengharuskan aku ke Dokter karena menyebabkan perut ngga enak banget. Harus konsumsi obat disaat sedang menyusui. Nyebelin banget, ih! Ngga biasanya aku merasa sakit perut yang teramat. Sehabis makan pedas saja, aku jarang sakit perut. Lha ini, ngga makan pedas, tapi perut sakit. -_- Ini gegara doaku yang ngga benar saat Jasmine demam di usianya ke 10 hari.

Usai diperiksa, ternyata lambungku sedikit bermasalah. Masalah tersebut datang karena aku sering telat makan. Ya ampuun…padahal semenjak menyusui, pukul 06.00 WIB, aku sudah harus sarapan karena lapar banget. Padahal, tiap kali Jasmine bangun, aku ngemil roti mini. 😀 Maklum lah, kan, aku sedang diminta terus oleh Jasmine. Harus memberi ASI tiap kali ia pingin.

Sarapan boleh lebih awal, tapi selebihnya kalau telat ya sama saja. Ya, beberapa hari kemarin aku memang sering telat makan siang, sore dan malam. Tanpa disadari, aku telat makan karena lauk yang biasa aku konsumsi sudah ngga menggairahkan lagi. 😆 PayBet alias payah banget.

Beruntung syukur alhamdulillaah, aku ngga punya riwayat sakit magh. Tapi, semisal telat makan ini berlanjut, waspada aja, deh! *elus-elus lambung*

Seketika, aku berpikir keras supaya Jasmine makin sehat dengan ASI. Aku harus mencari, mengingat lauk apa yang sekiranya bikin napsu makan bertambah. Teringat sebelum hamil, aku senang makan dengan lauk kering kentang dan abon sapi. Tanpa banyak pertimbangan, aku langsung membuat kering kentang! Beruntung, kentang sekarang mudah didapat. Aku pun stok banyak kentang. Niat banget.

Sedangkan abon sapi, seperti biasa aku beli di toko pak Haji Surya. Toko langgananku yang menyediakan aneka olahan daging sapi. Alhamdulillaah…dengan dua lauk tersebut, kini napsu makanku terus bertambah. Dikit-dikit makan. Dikit-dikit cekreeek! 😆 Napsu makan bertambah, tapi berat badan terus berkurang. KZL, ih. Takut dikira kekurangan gizi. 😉

Baca juga Steak Tempe, Lauk Favorit Keluarga.