Anak PRAKERIN; Fitiriah, Dini dan Afni

Gedung Lembaga Kursus

Tuhan Maha Tahu. Ibu hamil yang saat ini mulai merasa dikit-dikit lelah, dikit-dikit sumuk, sering ngos-ngosan dan juga makin doyan ngemil, diberi teman baru bernama Fitiriah, Dini dan Afni. Mereka adalah anak Prakerin yang hadir sejak awal bulan ini. *hamdallah tiada henti*

PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) yaitu kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri (DUDI) yang relevan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai dengan bidangnya.

Bidang yang aku maksud yaitu jurusan yang ada pada SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Administrasi Perkantoran, misalnya. Setahuku, istilah Prakerin ini hanya ada di SMK.

Saat aku masih SMK *nostalgia*, rasanya bahagia banget saat tiba waktunya untuk Prakerin. Selain terbebas dari materi pelajaran *ini paling penting*, aku akan mendapat pengalaman dan saudara baru. Praktik tersebut dilaksanakan dalam waktu 3 bulan yang dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama saat kelas XI. Kemudian dilanjutkan awal masuk kelas XII.

Berbeda dengan anak yang melaksanakan Prakerin saat ini, dimana mereka melaksanakan Prakerin selama 3 bulan, tapi dalam satu tahap, yaitu saat kelas XI. Supaya saat masuk kelas XII, anak bisa mulai mengerjakan laporan Prakerin, dan fokus pada materi Ujian Nasional.

Bagiku, bulan ini adalah bulan yang penuh dengan rejeki. Banyak banget seabreg pekerjaan yang nampak di depan mata. Dengan kondisiku yang saat ini berbadan dua, aku harus bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

“Kerja yang santai, ya. Jangan terlalu capek. Kasihan Dedek cantik di dalam perut.” Ucapan tersebut seringkali kudengar dari orang terdekat, kerabat dan juga teman. Tapi, apa daya, hanya kita sendiri yang tahu berapa banyak volume pekerjaan kita, bukan? Inginnya, sih, santai. Tapi, saat melihat berkas panggilan perkara menumpuk, ngga bisa kalau harus santai, Beib. 😉

Kehadiran anak Prakerin yang menurut aku tepat waktu, membuatku merasa terharu bahagia. Tujuan dari Prakerin sendiri, siswa diharapkan bisa mengimplemantasikan ilmu yang telah didapat di Sekolah. Materi yang telah dipelajari di Sekolah adalah bersifat umum. Karena masih kelas XI, mereka pun belum banyak praktikum. Baru sebatas belajar teori. Mengenal peralatan kantor, misalnya.

“Nanti berkas ini dimasukkan Odner, ya. Tapi, sebelumnya ambil Perforator dahulu, biar berkas bisa masuk.” Fitriah mengangguk. Memahami apa yang kubicarakan. Karena, mereka Prakerin sesuai pada bidangnya. Coba saja jika Prakerinnya di Bengkel. 😀

Anak Prakerin tiap minggunya terus berputar, rooling dari ruang satu ke ruang lain. Hal ini dilakukan, agar mereka tidak jenuh hanya dengan satu pekerjaan, banyak mendapat pengetahuan, menambah ilmu, dan tambah cakap berkomunikasi.

“Bu, aku mau minta nomor surat keluar.” Pada Minggu ketiga, Dini berada di dekatku. Membantu pekerjaanku, banyak belajar memanfaatkan teknologi. Seperti menyelesaikan tata persuratan yang sekarang sudah menggunakan aplikasi.

Afni. Aku selalu susah menyebut namanya. Tapi, sudah seminggu ini dia satu ruang, dan satu meja denganku. 😀 Perlahan aku mulai hafal namanya. Afni, Afni, Afni, dan Afni. Tuh…aku sudah hafal. :mrgreen:

“Scan dokumen kalau sampai tiga lembar dalam satu halaman bisa ngga, Bu? Di Sekolah belum belajar Scan dokumen.”

“Kode surat pakai yang mana, sih, Bu?”

Server not found, Bu. Gimana?”

“Ini tampilannya aneh, Bu. Ngga seperti biasanya.”

“Setelah terupload, nanti ditulis manual ngga, Bu?”

Afni dan dua teman lainnya aktif bertanya, berkomunikasi. Apa yang akan mereka kerjakan, selalu mengkonfirmasikan terlebih dahulu. Mereka cukup hati-hati dalam membantu menyelesaikan pekerjaan. Meski celotehan mereka yang masih benar-benar polos sering membuat kami tertawa, tapi aku suka dengan attitudenya. Ngga pemalu dan begitu ramah. Mereka, Fitriah, Dini, Afni, anak Prakerin dari SMK N 1 Bawang, Banjarnegara.

You Might Also Like

18 Comments

  1. Arif Rahman

    Asyiknya punya siswa yang aktif bertanya. Selain menjadi tantangan buat sang pengajar, juga berguna untuk selalu mengupgrade kembali ilmu yang dimilikinya.

  2. nophi

    Senangnya kalau aktif kayak gitu…
    Kitanya ga bingung juga kan mau ngajarin apa ke mereka 🙂

  3. Fahmi

    makin banyak bertanya, makin banyak ilmu yang bisa didapat 🙂

  4. Nathalia DP

    Alhamdulillah, bumil ada yg bantuin 🙂

  5. Indah Nuria Savitri

    ada anak magaaang yaaa…senangnyaaa 🙂

  6. Indi Sugar

    Senangnya dapat teman-teman baru yang helpful dan aktif bertanya, ya. Mood bagus pasti kesehatan juga bagus 🙂

  7. Grace Melia

    Mereka baca blogpost ini nggak? itu yang aku bayangin dari tadi :p

  8. Ika Koentjoro

    Lumayan bisa lurusin kaki kalau ada yang bantuin gini ya, Dah

  9. Lianny Hendrawati

    Bu Idah, minta tolong scan kan dong, nggak punya scanner nih hehe *digetok Idah 🙂

  10. Ayu Citraningtias

    semangat ya bumilll.. alhamdulillah kalo ada bala bantuan.. ^^

  11. echaimutenan

    horeeeeee bumil ada asisten *eh
    jangan capek2 yaaa

  12. Tian

    Asik ya jadi ada yang bantuin

  13. Lidya

    Bu, kalau cara nulis komen di blog gimana sih? hehehe Itu anak prakerin diajarin ngeblog Idah

  14. narta

    seharusnya mereka baca blog ini 😀

  15. Efi Fitriyyah

    Asik ya, Idah tiap hari aja gitu dibantuin 😀 *disambit folder*

  16. Jiah

    Mb idah, ada yg bantuin mijit kagak?? Bilang aja ngidam #Modus

  17. Anazkia

    Ini anak2nya tahu nggak kalau ditulis di blog? Hehehehe

  18. james

    hmmm… andai mereka baca blogspot ini 😀

Leave a Reply