Gunakan Smartphone, Cara Mudah Promosi Kuliner Nusantara
Tiga laki-laki duduk berjejer di sebelah kananku. Mas Nur, Mas Uje, dan Mas Castro, mereka adalah teman baikku yang kini makin asyik dengan pekerjaannya sebagai Jurnalis.
Tak ada hujan, apalagi pelangi, mereka tiba-tiba datang ke tempat kerjaku saat jam istirahat tiba. Artinya, aku harus prihatin dulu. Ngga kulineran sejenak. 😉
Ah…tak mengapa, karena saat itu belum ada rencana mau hunting kuliner apa, dan dimana. Tau sendiri, segala apa yang sudah direncanakan, dan ngga terlaksana, biasanya bikin batin perih. Apalagi kalau menyangkut kebahagiaan perut. Hayati bakal guling-guling tak berkesudahan. 😀
Bercerita, ngobrol asyik ngetan ngulon, ujung-ujungnya yang dibahas adalah kuliner. 😆 Ini memang pada doyan makan, ya. Alhamdulillaah dong, masih semangat makan tandanya sehat. 😉 Cuma bedanya, aku doyan makan, lalu dipamerin hasil buruan kuliner di media sosial, dan juga blog. Sementara mereka, ngga begitu doyan makan tapi hampir tiap hari mencari informasi kuliner untuk dijadikan bahan tulisan di koran. 😆 😆 Jadi, ngobrolnya memang punya tujuan, ya. Bermanfaat, ngga gosipin pilkada muluu. Wkwkwk
Disela-sela obrolan…
“Kamu masih setia pakai Smartphone ASUS untuk motret, Dah?” Tanya Mas Nur dengan ekspresi wajah tengil setengah meledek.
~Perjalanan ke Boyolali dan Soto Sedeep~ . Ada alasan-alasan pasti untuk kembali singgah ke Soto Sedeep. Yang pasti menu, rasa, harga, dan fasilitas umum menjadikan rumah makan ini salah satu langganan saat menuju timur , atau kembali ke barat lewat Jl. Jambu. . ? Soto Ayam Kampung ? Rp 9.500 per porsi ? Jl. Magelang Km. 5-Jl. Raya Jambu-Ambarawa . #RumahMakan #SotoSedeep #SotoGurih #KulinerSoto #SotoWAR #KulinerAmbarawa #Culinary #Icip2Cerdas #IdahnJajan
“Oooooo tentuuuuuuuu…” Jawabku tanpa ragu. Beuuh…mentang-mentang kameranya level sepuluh *emangmakicih*, dia selalu saja punya cara untuk meledekku. Maaph bangeeeet, aku sudah terlanjur nyaman motret pakai smartphone ASUS baik saat piknik, maupun wisata kuliner. Aku lebih mengandalkan kamera smartphone.
“Ooo…ternyata pakai smartphone ASUS. Bening juga hasil jepretannya, ya. Kirain pakai kamera model gini.“ Tambah Mas Castro sembari menyodorkan kamera SLR yang nyaris tak pernah lepas dari lehernya. Berasa kalung seberat satu kilo ya, Mas. 😛
Hari gini mau kulineran harus membawa kamera gede, gitu? Kelamaan. Iyaa kelamaan, soalnya aku belum punya. Hahaha. Lagipula, jepret kuliner pakai smartphone hasilnya ngga kalah bagus dengan kamera SLR, kok. Apalagi kalau smartphonenya ASUS ZenFone series. Kulineran terasa lengkap. Selesai jepret, tinggal nyalain paket data selular, langsung unggah makanan di Instagram.
Share hasil foto kuliner disertai caption yang informatif. Ini aku banget, deh. Coba follow instagramku @idahceris. Asli, itu hobiku banget. *promoterselubung* Hihihi
Saat melihat satu persatu hasil jepret kuliner di akun instagramku, Mas Uje pun mengomentarinya. Menurutnya, ada beberapa foto yang angle-nya kurang greget. Duuh, mana kupaham tentang angle, ya. Seketika, aku pun ingin belajar angle-angle syalalala kepada para Jurnalis itu. Qiqiqi
Belum mulai minta diajarin angle, mereka ingin melihat hasil jepretan kuliner secara langsung di smartphone ASUS. Woyoooooh! Yaudah, aku kasih lihat hasil jepretan kuliner menggunakan ASUS ZenFone 6 dengan menginformasikan mode-mode yang kupakai untuk motret kuliner.
Dari total 18 mode pada settingan kamera belakang ASUS ZenFone, aku lebih sering mengandalkan tiga mode ini untuk foto kuliner.
Mode Auto
Ini andalan banget. Mode yang kerap kupakai untuk foto kuliner. Tinggal jepret tanpa perlu nahan napas berdetik-detik, hasil sudah cukup bagus. Sekali kedip, hasilnya langsung dapat diunggah di sosial media, atau blog. Mudah banget, ya.
Kelebihan Mode Auto, pengguna tidak perlu mengatur pencahayaan, fokus, dan lain sebagainya karena semua pengaturan sudah dilakukan secara otomatis oleh kamera smartphone ASUS ZenFone.
Btw, potret di atas adalah Pempek, kuliner khas Palembang yang kini bisa juga dinikmati di Banjarnegara. Inu Pempek paling hits se Banjarnegara, lho. Memang, rasa tengiri kurang nampol, tapi gurihnya Pempek bikin aku kerap balik ke gerobak Mbah Badari. Hihihi
Mode Miniature
Ini mode andalan kedua. Jika ada beberapa objek di meja, dan aku hanya ingin fokus pada kulinernya saja, aku cukup menggunakan Mode Miniature. Pengguna bisa dengan mudah mengatur luas area objek kuliner yang akan dibuat fokus. Coba perhatikan titik garis yang ada pada layar kamera.
Ada dua model fokus yang disediakan yaitu bentuk lingkaran dan bentuk memanjang. Keduanya bisa digeser menyesuaikan objek yang akan difokuskan. Selain fokus objek, terdapat juga pengaturan untuk ketajaman objek, dan pencahayaan.
Omong-omong, mode miniature ini kerap bikin aku bahagia karena hasil jepretan dengan mode ini, tuh, seakan-akan udah jago jepret foto kuliner. Padahal cukup gonta-ganti mode saja. 😀
FYI, ini kuliner Nusantara khas Aceh. Mie Aceh, namanya. Dulu, pertama makan Mie Aceh tuh di Tebet. Mie Aceh Jali-Jali. Sekarang kalau lidah kangen Mie Aceh, cukup mampir ke warung Bang Alba yang standby di depan Masjid Agung An-Nur Banjarnegara.
Mode Depth Of Field
Waainiii…Mode Depth Of Field (DOF) kamera smartphone ASUS ZenFone yang nyenengin. Tanpa pengaturan rumit, pengguna bisa menciptakan efek latar belakang blur.
Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan mode ini, saat memotret sedapat mungkin tenang, karena kamera akan mengambil gambar sebanyak dua kali jepretan. Kenapa dua kali? Karena cara kerjanya juga dua kali. Jepretan pertama yaitu untuk menangkap objek dengan fokus, dan jepretan kedua untuk membuat latar belakang blur.
A post shared by Idah (@idahceris) on
Selain tenang, selama proses pemotretan, usahakan tangan jangan bergerak, tetap stabil agar hasil foto maksimal. Jika Mode Auto tetap bisa berjalan tanpa menahan napas, maka pada mode aku kerap menahan napas beberapa detik sampai kamera kembali pada posisi semula alias standby. Ngga lama kok, hanya 3-4 detik.
Kenapa harus menyematkan foto saat promosi kuliner?
Jawabannya simpel banget! Karena pastinya akan terasa hambar, kurang informatif, jika mengunggah informasi kuliner tanpa ada visualisasi. Kurang greget, dan kurang meyakinkan juga, kan.
Kalian mau ngomong Mie Aceh Bang Alba enak banget, tapi ngga memperlihatkan foto kulinernya, yang lihat ngga bisa turut menikmati, dong. 😛 Lagipula ASUS sudah mendesain smartphone canggih, kenapa ngga memanfaatkannya?
Selain itu, sekarang kuliner Nusantara dapat dijumpai hampir di tiap kota. Di Banjarnegara, misalnya. Cukup banyak kuliner khas Nusantara bertebaran di kota kelahiranku ini. Tapi, belum banyak orang tahu tempat atau lokasi yang menjual kuliner enak, baik kuliner khas Banjarnegara, maupun khas Nusantara. Padahal, sekarang makin beragam kuliner di sini, lho. Asli.
Nah, dengan menyematkan atau mengupload foto, baik di akun media sosial, blog, atau media online lainnya, kuliner khas Nusantara bisa lebih dikenal banyak orang. Ini salah satu cara mudah memperkenalkan kuliner Nusantara lewat dunia online.
Gimana? Ternyata semudah ini mempromosikan kuliner Nusantara, ya. Semudah ini juga cara pamer, sekaligus memperkenalkan kuliner ke khalayak followers khususnya, dan pengguna internet umumnya.
Kalau kuliner Nusantara makin banyak dikenal orang, turut bangga, kan? Apalagi ngehitsnya sampai kancah dunia. Uwwwh…;)
Lalu, kenapa pakai ASUS ZenFone Series?
Jawabannya juga gampang banget! Karena mode kamera pada ASUS ZenFone ngga bikin ribet pengguna. By the way, ASUS menyematkan teknologi yang sama di semua seri Zenfone, yaitu ASUS PixelMaster Camera.
PixelMaster adalah sebentuk teknologi yang dikembangkan ASUS untuk kamera smartphone dengan menggabungkan tiga unsur, yakni software, hardware, dan desain lensa. Nah, karena teknologi ini lah hasil foto dan video yang diambil menggunakan smartphone ASUS bisa dibilang memuaskan. Ngga pandang siang, maupun malam.
DELAPAN BELAS Mode Kamera milik ASUS ZenFone. KECEEE!Selain tiga mode yang sudah kutulis di atas, 15 mode lainnya juga sering kupakai. Wefie bersama keluarga, dan atau teman, misalnya. Tentu hasilnya makcling banget dengan mode kamera beautification, dong. Mode lain juga bersahabat banget jika digunakan pas piknik. Buat pepotoan objek wisata dengan mode panorama juga cantik banget karena dapat menghasilkan foto seluas 360 derajat. *njerit*
Motret pas malam hari juga hasilnya tetap bagus dengan mode night dan low light. Pokokya, ngga bakal bingung motret kalau pakai kamera smartphone ASUS.
Ternyata promosi kuliner itu gampang banget, ya!
Betuuullll. Cukup berbekal smartphone yang mumpuni seperti ASUS ZenFone dan Internet, promosi kuliner makin mudah. Mengenalkan kuliner Nusantara lewat media online semudah minta uang kepada suami. 😛 Iyaaa kan, Ayaah? Awal bulan, lho. 😆 😆
Btw, apakah aku juga cuap-cuap sepanjang ini di depan para Jurnalis? Kagak laaah! Bisa-bisa aku ngga makan siang, ngga kulineran. 😀 Aku ngasih tahu hasil foto-fotonya, sama penggunaan mode yang pas. Kalau tulisan panjang ini ya buat bacaan kalian yang mau pada baca. Hahaha. 😛 😛
Makasih atas sharingnya, Mas Castro, Mas Uje, dan Mas Nur. Kapan-kapan, hunting kuliner bareng seru kalik, ya. Sambil belajar jepret kuliner dengan angel syalala, gitu. 🙂
Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel