Pesona Alam Banjarnegara yang Menggoda Jiwa Petualangmu
Banjarnegara, sebentuk kabupaten yang kerap disebut dengan Kota Pensiun mempunyai banyak hidden paradise. Salah satu bentuk hidden paradisenya yaitu pesona alam banjarnegara yang kian hari makin dikenal dunia melalui media sosial. 😉
Kawasan Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu. Keberadaanya memang sudah dikenal oleh seluruh orang seantero jagat raya. Makanya, aku tidak akan menuliskannya di blog post ini. Lagipula, sudah banyak yang menuliskannya, kaaaan?
Tinggal dan hidup di Banjarnega mebuatku bahagia. SANGAT BAHAGIA. ASLI. Tidak hanya karena keluarga yang sebagian besar tinggal di sini, keberadaan Banjarnegara juga turut berkontribusi. Tenang, damai, meski beberapa kali pernah mendapat musibah longsor.
Musibah yang pernah menghampiri Banjarnegara tidak menyurutkan niatku untuk terus mengenalkan Banjarnegara dengan segala potensinya. Pelan-pelan, aku terus mencoba berbagi kepada dunia tentang Banjarnegara melalui tulisan. Mengenalkan segala apa yang dimilikinya: potensi daerah.
Sekadar informasi, ada banyak potensi wisata menarik, unik, yang tersebar hingga Kecamatan paling ujung Banjarnegara, yaitu Batur. Di sana, ada sebentuk Telaga yang sukses membuatku betah camping di sana. Bangun pagi, kemudian dilanjut jogging mengelilingi Telaga.
Yang paling ngangenin, tuh, banyak pepohonan rindang, tidak terlalu tinggi. Segar dan juga teduh rasanya. Pohon kecil nan kokoh yang berada hampir di ujung bukit juga instagramable banget.
Telaga apa itu? Temukan jawabannya di blog post ini, ya! 😆
Karena Banjarnegara dikelilingi Bukit dan juga Gunung, jadi pesona alam yang aku tulispun didominasi dengan hijaunya bumi Banjarnegara. Berikut Pesona Alam Banjarnegara yang menggoda jiwa petualangmu:
1. Hiking Ke Pangonan. Bukit Paling Menarik di Banjarnegara.
Pangonan adalah satu-satunya Bukit yang menarik dan juga unik di Banjarnegara. Mengapa?
Sesampainya di puncak, padang savana yang nampak luas akan menggoda kamu untuk lekas turun. Yups…cekungan bekas danau ini dikenal dengan Lembah Sumurup.
Saat kemarau tiba, bukit Pangonan nampak cukup gersang. Namun, pesonanya tidak berkurang suatu apa. Apalagi jika kamu telah turun Lembah ditemani Ninja Hatori, kemudian menyusuri hutan yang berada di utara bukit. Banyak kejutan yang kamu dapat.
Makanya, jika sudah sampai bukit, kamu harus banget nget nget masuk ke dalam hutan, kemudian bermain-main dengan pepohonan yang usianya ratusan tahun.
Candi Wisanggeni yang ditemukan tahun lalu di sekitar Bukit pun menjadikan Pangonan bukit ini unik. Secara, di bukit ada sebentuk candi. Langka, bukan?
Termasuk pemandangan alam di bawah ini. View Telaga Merdada dari Bukit Pangonan. Melihat yang seperti ini, hati ikut lapang.
Berada pada ketinggian di atas 2300 m dpl, hiking dapat ditempuh kurang lebih 30 menit melalui jalur pendakian belakang Museum Dieng Kailasa yang berlokasi di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Selain akses lewat Museum Kailasa, kini di Dusun Karangsari, Desa Dieng Kulon, tepatnya di samping SD N 2 Dieng Kulon telah dibangun basecamp Bukit Pangonan. Sebelum hiking, kamu harus registrasi senilai Rp 15.000 per orang. Semisal kamu takut KESASAR, kamu bisa minta ditemani pemandu wisata yang tak lain adalah warga setempat . 😉
2. Telaga Dringo, Pesona Alamnya Ngangenin.
Banyak yang bilang, Telaga Dringo ini Ranukumbolo-nya Dieng. Memang AGAK mirip dengan Ranukumbolo. Hijaunya alam sekitar Telaga, misalnya. Sebelas tiga belas dengan Ranukumbolo.
Satu hal yang paling nggemesyin dari Telaga Dringo yaitu wisatawan akan mendapat pandangan yang SELALU bikin kagum. Menangkap objek dari sudut manapun batin akan PHUUAS. Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing nampak lebih manis jika diteropong dari Dringo.
Hijaunya Savana juga akan menggoda kamu untuk guling-guling cantik seperti di film India, gitu. Atau, menari a la-a la Cinderela tanpa sepatu kaca. 😀
Btw, akses menuju Telaga yang berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, cukup menantang. Sepeda motor menjadi satu-satunya transportasi yang paling aman setelah Jeep untuk sampai lokasi. Coba baca Cara Mudah Menuju Telaga Dringo terlebih dahulu, ya. Sebagai gambaran kondisi jalan.
Sssst…ini telaga yang aku omongin itu, lho. Telaga yang ngangenin. Jika berniat camping di Telaga Dringo, jangan hanya tiduran di dalam tenda, please! Olahraga keliling Telaga, hutan, dan naiklah ke sebelah selatan. Di sana, kamu akan mendapat “miniatur Dieng”. Sumur Jalatunda saja nampak dari atas Telaga.
3. Rileksasi di Hot Spring D-Qiano.
Kelihatannya memang seperti KOLAM RENANG pada umumnya. Yang membedakan yaitu sumber mata air dan alam terbuka yang memberi kesegaran alami.
D-Qiano merupakan wahana wisata air yang berlokasi di Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Air kolam yang didapat dari sumber air dari Kawah Siler akan menggoda kamu untuk jeguran. Namanya kawah, sudah pasti panas, ya. Tapi kamu tidak usah khawatir, karena suhu kolam ini telah diatur. Tidak membahayakan pula.
D-Qiano juga menawarkan Kolam Refleksi Terapi dan Kolam Kèceh spesial untuk Balita. Cocok banget buat renang Jasmine dan 3A. 😉
Usai camping di Telaga Dringo, atau berkeliling wisata Dieng, renang di D-Qiano bisa menjadi pilihan paket wosata yang SAYANG BANGET kalau dilewati dowang.
Cukup dengan membayar tiket masuk Rp 25.000 per orang, kamu bisa renang mulai jam 08.00-17.00 WIB. Renang sampai lemas dan kulit keriput. Hahaha
Oya, di sini juga disediakan food court a la D-Qiano. Jadi, tidak usah khawatir bakal KELAPARAN, ya.
4. Fun Off-Road di Bumi Perkemahan.
Jangan underestimate tentang off-road di bumi perkemahan ini, ya. Off-road di sini tidak akan merusak alam. Sebab, di area tersebut memang sudah dibuat track khusus untuk off-road.
Track di sini tidak “segila” track yang sering buat olahraga Bos Shera, Off-roader dari Jogjes. Bagi kamu yang sama sekali belum pernah off-road, ada baiknya pacu adrenaline di bumi perkemahan Pagedongan.
Jika nyali sudah terkumpul, boleh lah melanjutkan track panjang, menyeberang sungai, melewati tebing, hutan untuk kembali mencari Rangga yang telah hilang 14 tahun yang lalu. 😛
Bumi perkemahan yang berlokasi di Kecamatan Pagedongan, cukup jauh dari tengah kota. Kira-kira 60 menit. Buat kamu yang ingin merasakan off-road di Bumi Perkemahan Pagedongan, silakan bisa sewa Jeep. Aku menawarkan jasa sewa Jeep, lho. Tapi bayar dua kali lipat, ya. Wkwkwkk *bercanda* Baca pengalamanku
5. Uji Adrenaline di River Tubing CBA (Curug Blimbing Adventure).
Curug yang dimaksud di sini bukanlah air terjun. Melainkan sebentuk Dusun di Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Dusun Wondogiri Curug, tepatnya.
Selain jeram sungai serayu yang dimiliki oleh Banjarnegara, derasnya arus Sungai Blimbing yang digunakan untuk tubing juga tidak kalah menantang dan mungkin akan menggoda jiwa petualang kamu.
Kamu takut air, tapi ingin merasakan sensasi river tubing Blimbing?
BISA BANGET!
Kamu tidak perlu was was. Kucinya tetaplah tenang meski arus terus menantang. Insya allah kamu akan tetap aman karena didampingi oleh rescue dan juga tim pemandu yang sudah berpengalaman.
River Tubing yang dikelola oleh para remaja Dusun Wondogiri menawarkan paket wisata seharga Rp 125.000 per orang dengan jarak tempuh 2 km atau 90 menit.
Ada banyak fasilitas yang didapat dari paket tersebut, antara lain yaitu makan dan asuransi.
Mengutip dari pamflet CBA, Sungai Blimbing termasuk dalam jenis peralihan sungai hulu dan hilir dengan lebar sungai antara 2,5 – 7 meter. Wisata ini start dari Desa Blambangan dan finish di Desa Mantiranom.
Kamu dapat memesan paket wisata secara langsung di Basecamp CBA, yaitu di Jl. Raya Blambangan KM. 5 (depan barat SPBU Blambangan, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah). CBA mulai beroperasi: pagi (08.00 WIB – 11.30 WIB) dan Siang (13.00 WIB – 15.30 WIB).
6. Sebelum Muncak Gunung Lanang, Singgah Dulu di Gunung Tampomas.
Tampomas yang santer diberitakan oleh media *lebay dikit* sebagai pasangan dari Gunung Lanang adalah satu-satunya Gunung di Banjarnegara yang banyak memberi berkah bagi masyarakat Desa Mendingin, khususnya.
Tidak disangka, legenda Gunung Tampomas yang bisa dibilang mengharukan endingnya dijadikan “tempat kerja” yang bisa diandalkan. Kekayaan alam berupa bebatuan dapat mereka dapat tiap hari.
Terik matahari pada siang hari tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus mencari rezeki dengan “menghancurkan” batuan beku Andesit.
Selain masyarakat Mendingin, sekarang mulai banyak rejama, wisatawan, yang datang ke Tampomas untuk menikmati pemandangan alamnya yang cukup menggoda. Bebatuan yang menjadi objek Tampomas tidak hanya dinikmati oleh para pekerja. Para petualang dan atau mereka yang hobi pe-poto-an pun makin banyak yang menyambangi Gunung ini.
Pemandangan di sekitar Tampomas akan menggoda jiwa petualang jika kamu tidak hanya duduk melamun memikirkan resuffle kabinet. Hutan pinus yang berada di sebelah kanan Tampomas, misalnya. Begitu menyenangkan untuk sekadar ngobrol atau boboan manja sama suami. 😆
Seperti yang sudah kukatakan, tepatnya di sebelah selatan Tampomas terdapat Gunung Lanang yang menurut Bu Sukanto belum banyak orang yang menyambanginya.
Gimana? Apakah kamu tergoda untuk ekspedisi ke Gunung Lanang? Katakan, IYA! 😛
Cukup membayar Rp 3.000 per kendaraan, kamu bisa masuk kawasan Tampomas yang mempunyai akses jalan lumayan ekstriiiiiim. Dengan tiga ribu rupiah, kamu juga bisa foto prewedding di sini! Yips…Tampomas mulai ngetrend digunakan sebagai tempat foto Prewed. 😀 Tiga ribu rupiah untuk Mas Tukiman yang sudah membantu membukak patrol jalan menuju Tampomas 😀
7. Ada Lebih dari 10 Curug yang Menawan di Banjarnegara. Aku Ajak Kamu ke Curug Sikopel Dulu, ya!
Tengok kanan-kiri saat perjalanan menuju Curug Sikopel. Bukit, pepohonan salak, hutan pinus! Subhanallah Banjarnegara, ya. Kebayang hijaunya Bumi Banjarnegara, kan? Syesuatu!
Curug Sikopel terletak di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Sekadar informasi, untuk mencapai Curug dengan ketinggian mencapai 70 meter, ada sedikit perjuangan yang harus kamu lalui demi berinteraksi dengan air yang dapat membuat kamu AWET MUDA! Bhahaha
YAKIN, gitu?
Kondisi jalan menuju Curug Sikopel membutuhkan cukup banyak waktu dan tenaga. Kira-kira 25 km dari pusat kota Banjarnegara. Satu jam perjalanan dari kota menuju Desa Babadan. Kemudian, dilanjut tracking untuk sampai Curug.
Saat mulai masuk hutan, kamu pasti akan merinding. Hiyaaaak…soalnya di dalam hutan banyak dedemit berkeliaran. Hayooolooh…takut kagak digoda adedemit? Wkwkwk *ini bohong banget* *maaf, yaak*
Kecamatan Pagentan, tuh, termasuk daerah pegunungan. Wajar lah udara di sekitar dingin. Terlebih di hutan. Tapi, mengingat waktu tempuh tracking kira-kira 25 menit, jadi habis dingin muncul lah keringat. GODRES dan NGOS-NGOSAN, pisan!
Sesampainya di depan Curug, dingin-dingin segar kembali menyapa. Debit air terjun Sikopel bisa dibilang cukup tinggi. Di sini tidak hanya terdapat Curug saja. Jika kamu tergolong manusia yang beruntung, akan bertemu dengan kerabat baik, yaitu Kera-kera yang suka godain pengunjung.
Gimana, kaki kamu merasa gatal pingin lekas ke marih?
Eiya...10 Curug, bahkan lebih, akan aku post tersendiri, ya. Biar makin menggoda kamu kamu kamu dan kamu untukpikni ke Banjarnegara. *janji* *doakan tidak “M”, ya”
8. Narsis Romantis di Bukit Asmara Situk.
Sesuai dengan namanya, Bukit Asmara, bukit ini disetting romantis pisan! Nampak dari ikon bukit ini yaitu dua lope-lope menyatu. Ikon yang Instagramable dan menjadi spot utama Tree Top.
Buat kamu yang takut ketinggian, boleh lah sesekali menguji detak jantung di Tree Top ini. 😛 Beberapa anak tangga HARUS kamu lalui untuk sampai ikon lope-lope dan rumah pohon yang cakepnya bikin pingin foto-foto terus di sana. Ada juga jembatan tambang, jembatan bambu, yang asyik banget buat goyang honey shake.
Tanjakan Pertemanan, Tanjakan Derita dan Tanjakan Bahagia. Kamu harus melalui tiga tanjakan tersebut untuk bisa NARSIS di BAS (Bukit Asmara Situk) yang berada tidak jauh dari Balai Desa Kalilunjar. Kurang lebih 350 anak tangga harus kamu taklukan dalam waktu kurang lebih 20 menit. Mampu, kan? 😛
Beeeuh…350, mah, kecwiiils! Apalagi kalau sudah sampai Tanjakan Bahagia. Kaki yang tadinya terasa ngilu tiba-tiba menjadi kuat. Mengambil gaya kuda-kuda, kamu akan lari karena tidak sabar untuk segera goyang gergaji di atas jembatan bambu. 😆
Naik-turun tangga di Tree Top menjadi lebih semangat karena menawarkan tempat-tempat yang menarik untuk disinggahi. Rumah Pohon yang manis itu, misalnya.
SEMUA orang berusaha untuk mendapat foto terbaik di Rumah Pohon BAS. Aku yakin itu. YAKIN banget! Karenanya, demi kebahagiaan bersama, pengunjung hanya mendapat kesempatan berfoto selama tiga menit dengan kapasitas 4 orang.
Selain itu, pemandangan alam sekitar BAS juga menggoda banget. Alam bawah bukit, aliran Sungai Merawu yang nampak jelas dari atas bukit dan rumah warga menjadi background foto.
Bukit Asmara Situk yang berlokasi di Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, tidak hanya menggoda kamu lewat pemandangan alamnya, masih ada objek lain yang membuatmu betah berlama-lama di sini. Susur Goa Silundu, misalnya. Hanya dengan membayar tiket terusan Rp 15.000 per orang, kamu bisa menikmati seluruh objek wisata yang ada di Bukit Asmara Situk.
Kamu juga bisa membeli tiket seharga Rp 5.000 jika tidak ingin goyang dumang di Tree Top. Hanya jalan-jalan di bawah Tree Top. Tidak bisa bernarsis di Rumah Pohon dan juga Jembatan Tambang.
Jadi, kapan ke Banjarnegara?
Aku tunggu, ya! Siapa tahu KITA bisa ngedate, jalan-jajan bareng, gituuuuuuu. ^_*