Rekomendasi Obyek Wisata di Batang yang Lagi Hits
Rekomendasi Obyek Wisata di Batang – Tren pariwisata “zaman now” terus dimanfaatkan oleh para pelaku wisata di Indonesia karena dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan. Salah satunya yaitu para pelaku wisata di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Batang mengangkat trenĀ Natural Tourism atau Wisata Alam yang dikonsep secara menarik sesuai kebutuhan wisatawan khususnya generasi milenial.
Kenapa memilih wisata alam?
Kabupaten Batang menyimpan banyak potensi wisata alam. Mulai dari deretan perbukitannya yang indah, air terjun yang menyegarkan, pantai-pantai yang menawan, hingga hutan pinus yang telah disulap menjadi destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Bisa dibilang hampir 90% destinasi wisata di Batang adalah berbasis alam.
Aku mengatakan layak untuk dikunjungi atau merekomendasikan beberapa destinasi wisata di Batang karena sebelumnya aku sudah mengunjunginya saat kegiatan Fam Trip bersama teman-teman GenPI se Jawa Tengah selama dua hari satu malam. Waktu yang tidak lama memang, tapi setidaknya aku tahu kalau Batang memiliki destinasi wisata ramah anak dan keluarga namun bertempat di alam! Pingin tahu apa nama destinasinya? Baca artikel ini sampai tuntas, ya. š
Wisata Alam Sikembang Park
Nah, ini yang aku katakan destinasi wisata ramah anak, keluarga, dan juga kawula muda. Sikembang ParkĀ merupakan wisata alam yang berdiri pada bulan November 2016, di atas lahan hutan pinus milik perhutani.Ā Rute menuju Sikembang Park cukup mudah. Dari Banjarnegara, kalian bisa memilih jalur Batur-Batang yang mana jalannya sudah lumayan baik, hanya di beberapa titik saja yang rusak karena cor beton mulai rapuh. Ya, sebagian besar jalan menuju Batang ini bukan aspal, melainkan cor beton. Waktu tempuh dari Banjarnegara bagian kota sampai Sikembang Park yaitu kisaran 2 jam.
Kemudian, jika dari tengah kota Batang yaitu melalui Jl. Pemuda dengan jarak tempuh kira-kira 30 KM dengan estimasi waktu 60 menit. Begitu juga dari jalur pantura, hampir sama yaitu 60 menit. Nyalakan google maps, lalu cari titikĀ tujuan Sikembang Park jika kalian masih ragu atau tidak paham jalan, ya.
Wisata Alam yang berlokasi di Dukuh Kebaturan, Desa Kembanglangit, Blado, buka mulai pukul 08.00 WIB-17.30 WIB dengan harga tiket masuk senilai Rp 3.000 per orang. Nah, berikut 4 hal yang dapat kalian eksplor di Sikembang Park.
1. Area Outbound Anak
Sikembang Park menyediakan lahanĀ outboundĀ bertema fun and educative. Terlihat beberapa wahana yang dicat warna-warni ini tidak sekadar wahana outboundĀ biasa yang mungkin hanya membuat anak-anak capek, namun dapat melatih mereka untuk belajar keseimbangan dengan melompati bebatuan menuju lorong. Atau, melatih keberanian dan juga mengambil keputusan saat mereka melewati lorong-lorong taman labirin. Tidak hanya itu, pengelola juga menyediakan peraga edukatif di mana anak-anak harus berjalan di atas tambang yang terbentang diantara besi-besi. Sayang sekali tidak semua alat peraga diberi nama, jadi untuk menyebutkannya susah karena minimnya pengetahuan. š
2.Ā Area Bermain Anak
Mungkin di awal ada yang berpendapat jika harga tiket masuk kawasan ini terbilang mahal. Yaa….coba saja jika punya tiga anak, habis seratus ribu lebih hanya untuk HTM saja. Namun jika sudah masuk lokasi dan tahu fasilitasnya, pendapat tersebut akan terpatahkan. Yakali, di Mall mandi bola saja Rp 10.000 per anak. Kemudian, terapi ikan paling tidak Rp 10.000 per orang. Lalu ada kolam renang yang pasti di atas Rp 10.000. Lha di sini, tiga puluh lima ribu udah dapat banyak wahana. Subhanallah, ya. Coba di mana lagi bisa mandi bola di tengah hutan, ih! š
Sebenarnya wahana permainan anak di alam terbuka seperti ini bisa dibanderol dengan harga yang lebih mahal, lho.Ā Apalagi ada flying fox.Ā Tapi karena dibuat oleh warga setempat, pasti mereka tidak mengutamakan provit semata. Namun lebih pada keberlanjutan destinasi wisata dan juga kesejahteraan warga sekitar. Biasanya, sih, gituuuu.Ā Pingine kecipratan kabeh!
3.Ā Spot Swa Foto di Tengah Pohon Pinus
Ini nih, destinasi wisata alam yang kekinian, tuh, paling banyak diserbu oleh kaum milenial. Maklum, mereka masih butuh yang namanya pengakuan. Tidak hanya generasi milenial, mamak-mamak yang aktif di sosial media juga pasti demen banget foto-foto cantik di kawasan hutan pinus seperti ini. TerlebihĀ spot selfieĀ di tempat ini, tuh, lebih banyak yang natural ketimbang noraknya.
Payung-payung yang buka penuh, kemudian dicantelin di antara pohon pinus. Spot selfieĀ ini sering banget dijumpai di destinasi wisata pinus-an. Susah rasanya jika menjadi ikon suatu destinasi wisata kecuali desain payungnya lebih unik. Tapi, kalian akan tetap cantik jika foto-foto di sini. š Atau, geser ke bagian bawah di area Kids Warrior, ada semacam gazebo yang didepannya adalah taman bunga. Gazebo dengan atap melengkung ini sangat unik,Ā instagramableĀ banget! Kalian wajib foto di sini, deh. Sepertinya gazebo model seperti ini baru ada di Batang. š
Btw, Sikembang Park ini termasuk juara banget soalĀ spot selfieĀ karenaĀ spot-nya tidak hanya di dalam kawasan saja, tapi sampai dengan tempat parkir. Dan itu hampir 80%Ā spot selfienyaĀ tidak alay. š
4.Ā Camping Ground dan Kedai Pinus KopiĀ
Ini asyik! Camping masa kini, tidur di tenda tapi ada fasilitas khusus yaitu kedai kopi di sekitar lokasi. Berasa ada di kawasanĀ glamp camp. Hahaha Aku punya pengalaman camping di Sikembang Park selama satu malam. Aku menikmati tidur malam satu tenda sendiri dan itu ternyata bebas banget, tenang banget, bisa bobok pules banget. Ya, satu tenda yang biasanya diisi sampai 3 orang, kali ini diisi hanya 1 orang. Nikmat!Ā Untuk dapat camping di sini, kalian harus reservasi dulu. Bisa datang langsung atau melalui direct messageĀ akun @sikembangpark. Harga untuk camping mulai dari Rp 50.000 per malam, menyesuaikan include fasilitasnya.
Bagaimana dengan kedai kopinya? Kedainya nyaman banget, bisa duduk-duduk di dalam atau di luar. Kapasitas kedai yang di dalam bisa sampai 20 orang. Sementara untuk harga kopi danĀ snackĀ di @pinuskopisikembang lumayan terjangkau. Mulai dari Rp 10.000 per gelas.
Selain wahana di atas, Sikembang Park juga menawarkan wisata petualangan yaitu offroad. Terdapat dua paket offroad. Pertama yaitu jelajah Sikembang Park dengan jarak tempuh paling 5 KM dengan membayar Rp 50.000 per orang.Ā Kemudian, kedua yaitu jelajah Blado dengan jarak tempuh hampir 30 KM dengan biaya Rp 300.000 per orang. Untuk paket Blado iniĀ start pagi dan bisa sampai malam. Fasilitas umum seperti MCK atau kamar mandi, mushola, tempat parkir yang luas, ini dimiliki oleh Sikembang Park.
Jika ke Batang, kalian musti mampir ke Sikembang Park, ya! Lokasinya tepat di pinggir jalan raya dengan jam operasional dari pukul 08.00WIB-17.30 WIB.
Forest Kopi dan Kedai Dahar Bumbu Kampung
Setelah berswa foto berlatar belakang tempat-tempat instagramable di Sikembang Park, kali ini gemerlap lampu di tengah hutan seluas e hektar menjadi salah satu daya tarik wisatawan. YaituĀ Forest Kopi yang berlokasi di Kembanglangit, Blado, Batang.
Aku punya pengalaman berkunjung ke Forest Kopi dan ngobrol barengĀ ownernya yang ternyata masih muda. Bisa dibilang pengusaha muda yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis dan sukses. Aku ceritain mau, yaaaaaaaaaa…!
Lebih dekat dengan Pemilik Forest Kopi
Mbak Intan dan Mas Nanang, namanya. Sepasang suami isteri ini memulai membangun Forest Kopi pada 11 April 2019. Bisa dibilang usaha ini masih rintisan. Awal berdiri, kedai ini hanya berisi 6 meja saja, hingga kini sudah ada lebih dari 50 meja dan masih terus membangun sampai lantai 6. Lantai di sini bukan seperti lantai pada hotel, ya. Karena lokasinya tidak datar, terus ke atas, maka disebutlah lantai.
Dalam sesi tanya jawab, aku bertanya perihal alasan memilih usaha warung kopi. Aku pingin tahu saja karena setahu aku di Batang ini justeru lebih banyak produksi Teh ketimbang Kopi. Dan jawaban Mas Nanang cukup simpel, yaitu sekadar mengikuti tren, memanfaatkan apa yang sedang hits saat ini. Meski demikian, Mas Nanang tetap mengangkat teh lokal untuk para pengunjung.
Satu pernyataan dari Mbak Intan yang membuatku salut, yaitu tiap ada menu baru atau untuk sekadarĀ updateĀ di akun instagram @forest_kopi,Ā ownerĀ menyewa fotografer untuk membuat konten. Jadi, akun tersebut hanya berisi menu-menu yang ada di Forest Kopi, bukan akun repostĀ dari pengunjung, danĀ feednya rapih banget! š *pengabdiĀ feed
Sensasi Ngopi dan Kulineran di Forest Kopi
Mengusung konsep alam dan tradisional, Forest Kopi memberi pengalaman ngopi yang berbeda untuk para pengunjung. Berada di ketinggian kurang lebih 1.000 meter di bawah permukaan air laut dengan suhu mencapai 15 derajat, akan ada rindu setelah nongkrong di sini. Belum lagi ditambah suasana akrab tanpa gadget,Ā makin rindu.
Ya, dua kali Forest Kopi berusaha untuk mengadakan WiFi, namun gagal. Bukan putus asa, namun lebih pada menciptakan pengalaman unik,Ā ownerĀ akhirnya memutuskan untuk tidak mengadakan jaringan WiFi sebagai fasilitas umum dengan harapan para pengunjung lebih intens mengobrol atau ramah tamah bersama keluarga dan juga teman.
Di sini kalian dapat memesan kopi lokal yang didapat dari Desa Kembang Langit dan juga Desa Pacet. Kebutuhan kopi rata-rata 50 kg per bulan. Harga kopi mulai dari Rp 13 ribu-Rp 18 ribu. Sementara untukĀ kuliner tradisional dengan bumbu kampung, seperti sayur lodeh, ikan asin, telur dadar, kluban, dibanderol dengan harga rata-rata Rp 20 ribu.
Berdiri di atas lahan milik PT. Perhutani, kalian bakal betah berlama-lama nongkrong di sini. Terlebih ada hiburan musik keroncong di panggung, menambah suasana romantis pastinya. š
Kebun Teh Pagilaran
Factory tour Kebun TehPT. Pagilaran
Mas Andy, namanya. Dia adalahĀ guideĀ yang biasanya menemani perjalanan wisata berkeliling Kebun Teh. Aku punya pengalaman yang cukup menarik saatĀ factory tourĀ ke PT. Pagilaran.
Sebelumnya, aku pernah mengikutiĀ factory tourĀ di Kebun Teh Tambi, Wonosobo. Rasanya banyak sekali perbedaan antara Teh Tambi dan Teh Pagilaran ini. Hal ini sempat aku konfrimasi kepada Mas Erwin, peserta fam trip yang berasal di Wonosobo, ternyata memang jenis tehnya berbeda. Yasudahlah, fix. Soalnya dari wujudnya saja sudah terlihat beda. Aku makin yakin ketika Mas Andy menyampaikan bahwa teh Pagilaran termasuk jenis teh hitam. Makin fix, dong.
Sama seperti halnya aku, jika kalian datang ke sini pasti akan di ajak jalan keliling pabrik dan juga kebun teh. Saat keliling pabrik, kalian akan dikenalkan dengan nama-nama ruangan, nama-nama mesin yang usianya sudah tidak muda lagi, kemudian penjelasan tentang proses produksi teh mulai dari oksidasi sampai dengan grading, hingga akhirnya dikemas. Ada baiknya, jangan berkunjung pada hari minggu karena proses produksi libur. Dan kalau bisa, waktu berkunjunganya, tuh, saat pagi atau menjelang sore hari supaya tetap nyaman karena jika siang hari, tuh, matahari pas banget di atas kepala. HOT!
Oiya, untuk masuk danĀ tourĀ kebun teh ini, kalian cukup membayar Rp 25.000 per orang dengan minimal peserta 10 orang.
Keliling Kompleks Perkebunan Teh Pagilaran
Usai keliling pabrik, kami mampir ke sebuah rumah tua yang katanya tahun depan akan digunakan untuk syuting film apa, gitu. Rumah ini adalah rumah dinas milik direktur PT. Pagilaran yang juga dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ya, setelah sempat dimiliki oleh Jepang dan Inggris pada tahun 1920, akhirnya kepemilikan PT. Pagilaran di serahkan kepada UGM untuk bahan belajar dan penelitian para mahasiswanya. Kami tidak lama di kompleks bangunan tua itu, hanya sekadar ingin tahu saja. Kemudian lanjut berkeliling kebun teh.
Factory tourĀ ke PT. Pagilaran tidak hanya menikmati wisata alamnya saja, namun kalian dapat menikmati wahana lain sepertiĀ flying fox,Ā bebek air, panggung hiburan, dan wahana lainnya yang ada di kompleks wisata Pagilaran. Kalian juga dapat membeli oleh-oleh khas Pagilaran yang berada di halaman parkir.
Jadi, kapan kalian ke Batang? Jangan lupa kunjungi 3 destinasi wisata di atas, ya! #VisitBatangYear2022 #HeavenofAsia. š
Baca lagi Pengalaman Piknik ke Kota Solo.