Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran

Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran. Rasanya sungguh mengerikan ketika melihat kenakalan remaja yang berupa tawuran antar pelajar yang dirangkum dalam sebuah berita di televisi. Setelah kejadian tawuran antar pelajar yang menelan korban jiwa, berita tersebut hampir setiap hari disajikan oleh media. Melihat dalam suguhan berita saja rasanya takut dan kecewa terhadap beberapa pelajar yang ikut dalam lingkup tawuran. Takut karena dalam aksi tawuran antar pelajar ada beberapa pelajar yang membawa senjata tajam atau alat. Yang berarti dengan membawa alat tersebut, sudah pasti pelajar akan menggunakan untuk aksi tawurannya tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi. Rasa kecewa terhadap para pelajar di sana yang ikut tawuran juga ada. Sangat disayangkan, pelajar-pelajar yang berada di kota besar itu memberikan contoh yang tidak baik untuk pelajar-pelajar lain yang khususnya berada di kota-kota kecil. Padahal mereka seharusnya memberikan contoh yang baik kepada pelajar lainnya, yang sekiranya bisa memengharumkan nama sekolah dan tentunya bisa mengharumkan nama bangsa.

Terjadinya tawuran sampai jatuhnya korban nyawa pada tawuran tersebut, sudah pasti karena ada faktor x atau konflik yang melatar belakangi tawuran antar pelajar. Faktor x inilah yang terkadang membuat pihak sekolah tidak tahu menahu kalau siswanya tiba-tiba melakukan aksi tawuran. Jika tawuran sudah terjadi, yang menjadi sorotan adalah seragam beserta atribut yang dipakainya. Identitas atau Nama Sekolah, itulah yang pertama disorot dan menjadi bahan pembicaraan, Image Sekolah yang menjadi taruhannya. Sedangkan latar belakang anak, tempat tinggal dan lain sebagainya mau tidak mau menjadi pelengkap setelah urusan antar sekolah selesai. Bahkan terkadang sama sekali tidak perhatikan, karena mungkin siswa tersebut adalah anak dari orang terkaya di Indonesia, jadi kenakalan seperti apapun tetap ditutupi.

Menurut saya, kenakalan remaja seperti tawuran seharusnya tidak diberitakan secara terus menerus di media televisi. Mungkin satu atau dua kali tayang saja dalam satu hari, tetapi itu tidak bermaksud untuk menyembunyikan berita. Selain merugikan pihak sekolah, berita tersebut merupakan berita kekerasan, khawatirnya para pelajar yang melihat berita tersebut malah mempunyai niat serupa dan merasa tergugah untuk mengaplikasikannya. Untuk mengatasi kenakalan remaja terutama pelajar, memang harus dilaksanakan bersama-sama. Semua hal yang berhubungan dengan pelajar bukan hanya tanggung jawab guru dan sekolah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pihak sekolah, orang tua dan pemerintah. Menurut saya, Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran yang tepat adalah dengan cara bergerak secara bersama-sama. Dalam bergerak secara bersama-sama untuk mecegah dan menaggulangi tawuran, sekiranya dibutuhkan kerjasama sebagai berikut:

1. Orang tua dan Anak (Pelajar)

Orang pertama yang dikenal dan dihormati oleh anak adalah orang tuanya sendiri. Lingkungan pertama yang dipakai untuk acuan anak dalam bersosialisasi adalah lingkungan terkecilnya yaitu keluarga. Orang tua memang mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anaknya. Memberikan pendidikan moral sejak dini yang telah diberikan oleh orang tua sangat berpengaruh besar pada kehidupan anak kedepannya. Komunikasi antara orang tua dan anak sudah seharusnya terjalin dengan baik nan indah, supaya anak merasa diperhatikan. Anak yang beranjak dewasa sudah seharusnya diberi wejahan dan aturan-aturan paten yang berkaitan dengan sekolah. Orang tua harus mempunyai sensor yang tajam supaya bisa mendeteksi keberadaan anak-anaknya, tetapi semua itu tidak bermaksud untuk membatasi ruang gerak anak melainkan untuk kebaikan anak.

Supaya anak mempunyai rasa tanggung jawab sebagai pelajar dan selalu berpikir positif, maka sebaiknya orang tua harus:

  • Menanamkan rasa disiplin kepada anak. Disiplin yang diterapkan untuk anak antara lain; disiplin waktu. Mengajarkan mereka disiplin waktu untuk sholat, untuk pulang sekolah, untuk bermain dan membantu anak untuk membuat jadwal untuk kesehariannya.
  • Menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak. Beri pengertian bahwa tanggung jawab pelajar adalah belajar, mengikuti pembelajaran di sekolah dan belajar di rumah.
  • Memberikan perhatian dan rasa nyaman kepada anak. Sesibuk apapun, orang tua harus memberikan perhatiannya kepada anak, luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak walaupun hanya melalui telephone supaya anak selalu teringat dengan orang tua, rindu dalam dekapan orang tua dan ingin segera pulang setelah aktifitas di sekolah selesai.
  • Melakukan sharing dengan anak-anak tentang kegiatan di sekolahnya. Beri sedikit atau banyak waktu untuk sekedar berbagi atau bercerita tentang aktivitas sekolah. Sebagai orang tua, bersifatlah terbuka dan mulailah membuka dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan agenda sekolah mereka.
  • Membatasi waktu untuk bermain. Tidak terlepas dari tanggung jawabnya sebagai pelajar, anak pasti terkadang jenuh dengan segala aktivitas yang ada di sekolah. Oleh karena itu, biarlah anak-anak bermain tetapi tentunya orang tua harus menentukan jadwal bermain untuk anak supaya anak tahu akan batasan waktu untuk bermain. Untuk keamanan bermain, berkomunikasilah secara berkala dengan anak.
  • Membatasi Fasilitas. Membatasi fasilitas yang dimaksud di sini adalah anak hanya dibekali fasilitas-fasilitas yang sekiranya diperlukan untuk sekolah mereka. Jangan memberikan fasilitas yang berlebihan kepada anak, sesuaikanlah dengan kebutuhan dan umur. Contoh; Jangan memberikan fasilitas sepeda motor untuk anak yang belum mempunyai SIM. Jangan memberikan fasilitas handphone kepada anak yang hendak belajar ke sekolah. Jika memang orang tua membutuhkan informasi tentang anaknya, lebih baik dan lebih akurat adalah dengan menanyakan kepada pihak sekolah atau wali kelasnya. Berilah fasilitas pada tempatnya.

2. Guru (Sekolah) dan Pelajar

Setelah orang tua menitipkan anaknya kepada pihak sekolah dengan tujuan untuk melaksanakan pendidikan, maka pihak sekolah pun harus bertanggung jawab untuk mendidiknya secara maksimal. Supaya anak merasa nyaman berada di lingkungan sekolah dan mempunyai rasa untuk tanggung jawab untuk menjaga seragam sekolah (almamater) maka pihak sekolah harus:

  • Memberikan pengertian dan pandangan tentang visi dan misi sekolah. Minimal satu kali dalam seminggu, pihak sekolah harus memberikan pandangan kepada pelajar tentang visi dan misi sekolah. Selalu diingatkan dan dibimbing untuk menuju visi dan misi sekolah tersebut.
  • Memberikan peraturan ketat untuk pelajar yang dirangkum dalam janji pelajar. Dalam janji pelajar terdapat peraturan-peraturan dan sanksi.
  • Memberikan tugas khusus kepada guru. Pada dasarnya kewajiban seorang guru adalah mengajar, tetapi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di sekolah, semua guru khususnya Guru BK (Bimbingan Konseling) sebisa mungkin memberikan perhatian dan pengawasan secara berkala.
  • Mengadakan razia dadakan untuk barang elektronik dan benda lain paling tidak seminggu sekali. Semua pelajar yang membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran, harus diamankan.
  • Memberikan ruang gerak khusus untuk menyalurkan bakat dan minat anak. Pihak sekolah harus memberikan waktu dan tempat yang khusus untuk kegiatan penyaluran bakat dan minat. Contohnya; Perpustakaan, Lapangan bola voly dan basket, kesenian, keagamaan dan lain sebagainya.
  • Membatasi jam efektif kegiatan di luar pembelajaran. Pihak sekolah harus membetasi jam efektif untuk kegiatan penyaluran bakat dan minat pelajar. Kegiatan tersebut memang positif tetapi alangkah baiknya jika ada batasan jam efektif untuk kegiatan bakat dan minat, supaya anak sampai rumah tidak terlalau sore.
  • Memberikan fasilitas telephone untuk berkomunikasi dengan orang tua. Setelah orang tua tidak memberikan fasilitas handphone saat belajar di sekolah, maka pihak sekolah harus memberikan fasilitas handphone untuk pelajar yang bisa digunakan pada jam istrirahat atau waktu-waktu tertentu.

3. Pemerintah (Daerah) dan Sekolah

Kerjasama antara Pemerintah dan sekolah memang sangat penting. Selama ini peran serta pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi berbagai macam kenakalan remaja dan kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar lebih fokus pada sistem keamananannya saja yaitu melibatkan dan bekerjasama dengan Aparat keamanan Polisi, TNI dan satuan keamanan lain yang tergabung dalam suatu kelompok.

Menurut saya, dalam kasus kenakalan remaja seperti tawuran antar pelajar, pemerintah juga harus siap menggerakkan beberapa instansi yang terkait dengan dunia pendidikan dan instansi lain yang sekiranya mendukung untuk bisa memberikan arahan untuk pelajar. Pemerintah Daerah juga mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membimbing dan memberikan arahan kepada pelajar supaya tercipta kerukunan antar pelajar.

Peran serta Pemerintah Daerah dalam menciptakan kerukunan antar pelajar sekolah dapat dilakukan dengan cara:

  • Merangkul instansi dan atau Forum. Pemerintah daerah harus bisa merangkul dan bekerjasama dengan instansi dan atau forum untuk menangani dan mencegah kenakalan remaja ini. Contohnya; Melibatkan Instansi Kesehatan untuk mengadakan sosialisasi tentang bahaya-bahaya akibat kenakalan remaja. Forum Keagamaan; Memberikan tips-tips ringan atau pengajian tentang bahaya kenakalan remaja yang diselenggarakan secara akbar, dimana kegiatannya wajib diikuti oleh semua pelajar.
  • Membuat peraturan khusus untuk pelajar, yang nantinya disampaikan kepada sekolah-sekolah atau melalui surat edaran. Contohnya; Peraturan tidak boleh membawa senjata tajam. Peraturan ini berawal dari pemerintah dan nantinya berlaku di sekolah-sekolah dan tentunya dalam peraturan tersebut sudah ada sanksi baik secara administratif maupun hukum.
  • Membuat agenda razia dadakan. Selain dilakukan oleh pihak sekolah, pemerintah juga sudah seharusnya mengadakan razia dadakan yang mungkin melibatkan kepoisian maupun satpol PP.
  • Menyediakan gedung sederhana untuk menyalurkan bakat dan minat pelajar. Gedung-gedung sedehana ini bisa dipakai oleh pelajar yang ingin mengisi kegiatan akhir pekan atau week end sesuai dengan bakat masing-masing. Hari dan Jam pakai khusus pelajar harus dibatasi. Baru-baru ini, Pemerintah Banjarnegara telah membuat sebuah gedung kesenian yang di buka setiap akhir pekan (Sabtu-Mingu) pada pukul 11.00-16.00 WIB.
  • Wajib Lapor. Sekolah dan pelajar yang pernah terlibat dalam kenakalan pelajar, diwajibkan lapor setiap harinya selama sebulan kedepan. Selama sebulan kedepan, nantinya juga akan dilakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi perbuatan serupa. Memang harus ada shock theraphy untuk mensggulangi kenakalan remaja supaya mereka kapok.

Itulah beberapa cara untuk Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran yang sudah seharusnya dilaksanakan secara bersama-sama antara orang tua, sekolah dan permerintah. :salaman: Semua pihak diatas harus saling memperkuat untuk mewujudkan kerukunan,  kenyamanan dan  kemanan antar pelajar. Kenakalan remaja terjadi bukan semata-mata didorong karena niat, tetapi jika ada kesempatan mereka pasti akan melakukan kenakalan tersebut. Untuk itu, mulai sekarang persempit kesempatan sampai tidak ada celah atau jalan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak bermanfaat dikalangan pelajar. :ok: Dengan menyadari peran serta dan atau tugas masing-masing, semoga sudah tidak ada lagi tawuran antar pelajar atau kenakalan remaja khususnya dikalangan pelajar. :semangat!:

RI-Bersatu

Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu: Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran.