Dari Gubernuran Sampai McDonald’s Semarang

Dari Gubernuran Sampai McDonald’s Semarang saya tempuh dengan jalan kaki lho. Tapi bohong. πŸ˜† Awalnya saya memang berniat jeng-jeng saja ke Semarang. Tapi, karena mempunyai beberapa teman yang tinggal di sana, *sok* jadi saya sempatkan untuk silaturrahim dahulu dengan mereka. Emm. . .aliasnya tuh KOPDAR. πŸ˜‰ Sebelum ke Gubernuran, saya janjian dengan salah satu sahabat di Ada Swalayan. Adalah Citra. Setelah dijemput Citra, saya langsung ke singgah sejenak di rumah Mba Noorma bersama Citra, Mas Adnan danΒ  Mas Soleh. Kedua Mas ini teman saya yang kebetulan sedang ada di Semarang. Di rumah Mboke Noofa tidak ada dokumentasinya. πŸ˜† #Hoooeek

Foto di atas diambil oleh Kety pada malam hari di depan Kantor Gubernuran, Semarang. Di depan kantor gubernuran lah saya janjian dan bertemu dengan Ibu Guru Cheila. πŸ™‚ Kesan pertama melihat Mba Cheila tuuuuuh, apa ya? Emmmm. . .Orangnya baik, senyumnya manis, ramah dan cowoknya tuh tinggi. πŸ˜† #gak nyambung. Ya, Mba Cheila datang bersama mamasnya. πŸ™‚Β  Kami di depan gubernuran tidak lama, karena semua pada lapar. Jadi, kami langsung cap-cus ke Pujasera yang ada di Simpang Lima. Tapi sayangnya Mba Cheila tigak ikut, karena dia sudah makan.

Pujasera Simpang Lima
Mas Soleh, Saya, Siapa, Citra dan Kety

Di Pujasera kami langsung cari makan, semua pesen satu jenis makanan, yaitu PECEL SAYUR. Kata Citra tuh pecelnya enak, jadi saya penasaran dengan rasa pecelnya. Saat makan tuh rasanya buru-buru banget, karena setelah makan mau langsung jalan ke Lawang Sewu bersama Mba Cheila juga. Saya memang berniat ke Lawang Sewu saat malam hari, sekalian uji nyali gitu. πŸ˜†

Lawang Sewu Semarang
Penampakan Satu-Satu

Suasana malam hari di “Lawang Sewu tuh benar-benar tidak syereeeeem. Mengapa? Karena di Lawang Sewu kami jungkir balik bernasis ria. πŸ˜† Jadi, suasana mistisnya benar-benar hancur karena kenarsisan kami, narsis disamping Lawang. πŸ˜† Eh, Tapi Mba Cheila katanya merinding gitu, meski merinding tapi dia tetap enjoy untuk berfotoria koq. Foto prewedding. πŸ˜›

McDonald's Simpang Lima
Kety, Citra, Ibu Budhi dan Saya

Nah, ini muara terakhir nih. Bertemu dengan Ibu Budhi di McDonald’s. Saat itu jalan memang macet, jadi Mba Esti sedikit terbata-bata dijalan.nSesuai dengan anjuran dari Mba Esti, kami pun memesan makanan dulu sembari menunggunya. Eh . .Belum mulai makan, akhirnya Mba Esti datang juga. Mba Esti nyari-nyari saya di McD, dimana dimana dimana? Gak ada dak ada gak ada koq. . . πŸ˜† Tapi, selang beberapa menit kahirnya kami dipertemukan. πŸ™‚ Iiiiih. . . Ibu Budi tuh mirip orang china lho, putiiiih bangeeet, sipit, baik dan ramah juga. Pinginnya sih foto berdua saja sama Ibu Budi, sambil berpelukan gitu. πŸ˜† Tapi karena Bapak Budi tidak dapat tempat parkir, jadi Ibu Budi keluar untuk menjemputnya dan akhirnya tidak balik lagi ke McD deh. πŸ˜† Simpang Lima maceet pakai bangeet. . . πŸ˜›

Semua teman saya tuh baik-baik, jadi jangan pernah menyangka kalau saya orang buruk ya? πŸ˜† #ngaco. Dari Gubernuran Sampai McDonald’s SemarangΒ saya mbonceng Kety. Ngaku nih ya. . .Β  Terima Kasih untuk Citra, Kety, Mba Cheila, Mba Esti,Β  Mas Andim dan keluarga. Semoga semua kebaikan kalian mendapatkan balasan dariNya dan sampai berjumpa dilain kesempatan. ^_*

Lawang Sewu

Ingin Jadi Milyarder?