Kebersamaan pada Malam Tirakatan di Desa Pekauman
Peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-67 benar-benar menjadi kenangan tersendiri untuk saya. Tahun 2012, merupakan tahun pertama kami sebagai Karang Taruna bersikap serius untuk tetap maju mengembangkan potensi apa saja yang ada di Desa.
Malam berkumpulnya seluruh warga Desa Pekauman di Balai Desa untuk memperingati malam tujuhbelas agustus, ngepung tumpeng bersama-sama dan mendengar sambutan-sambutan dari Pemerintah Desa dan Motivator. Malam seperti itulah yang biasa kami sebut dengan Malam Tirakatan.
Persiapan menyambut hari kemerdekaan dimulai dari pembentukan panitia perlombaan dan penyusunan agenda perlombaan, pelaksanaan perlombaan, Malam Anugerah Pekauman Idol sampai dengan Malam Tirakatan, semua terkordinasi dan berjalan dengan baik. Kordinasi yang baik tentu saja dilatar belakangi oleh kerja tim dan kebersamaan yang baik pula.
Kebersamaan pada Malam Tirakatan di Desa Pekauman sangatlah gayeng dan ramai. Panitia yang tentunya adalah pemuda Karang Taruna menyiapkan semua keperluan untuk malam tirakatan.
Kebersamaan dan kekompakan pemuda dibelakang layar sangatlah terasa. Persiapannya dimulai dari Sound System, Snack, tempat parkir, penerima tamu sampai dengan hadiah yang akan dibagikan untuk lomba tumpeng dan K3, semua sudah disiapkan oleh panitia. Lomba K3 dimulai sejak tanggal 1-16 Agustus 2012, sedangkan lomba tumpeng dilaksanakan pada saat malam tirakatan. Iya, lomba tumpeng dilaksanakan bebarengan dengan malam tirakatan, dengan maksud supaya tumpeng bisa dinikmati bersama-sama oleh warga. :senyum:
Malam itu seluruh warga berbondong-bondong menuju Balai Desa Pekauman untuk memenuhi undangan Malam Tirakatan. Alhamdulillah, dengan kordinasi dan kerjasama yang baik semua kursi terisi penuh. Panitia berusaha mengambil stok kursi yang masih ada untuk beberapa warga yang masih diluar. Tetapi ada dua nenek yang tetap tidak mau masuk, saya kurang tau alasannya apa, yang jelas dua nenek tersebut tetap ingin diluar. 😆
Sebelum acara dimulai, seluruh warga yang berada dalam tiga ruang berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesa Raya yang dipimpin oleh Mba Dian. Kekompakan dan suara yang menyatu membuat suasana malam tirakatan semakin hangat. Apalagi ditengah-tengah mereka ada tumpeng-tumpeng hasil karya masing-masing RT, jadi tambah bersemangat. :lovekiss:
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, seluruh tamu undangan dipersilahkan untuk duduk. #mba-mba MC mempersilahkan duduk. Inilah acara yang membuat deg-degan khususnya seluruh ibu-ibu yang hadir. Setelah dilihat sejak awal masuk ruangan, akhirnya perlombaan tumpeng dimulai. Desa Pekauman terdiri dari 9 RT, jadi ada 9 tumpeng yang diikut sertakan untuk lomba. Bagaimana menurut anda, tumpeng kreasi ibu-ibu? Tumpengnya cantik-cantik kan, teman? :hmm:
Kebersamaan pada Malam Tirakatan di Desa Pekauman semakin terasa saat dewan juri mulai menilai tumpeng hasil karya ibu-ibu. Ibu Dewan Juri yaitu Bu Indri sebagai Bidan di Polindes dan Bu Chusnul sebagai ahli gizi yang bekerja di puskesmas mandiraja mulai menilai satu per satu hasil tumpeng hasil karya ibu-ibu. Kata beliau yang nilai untuk perlombaan tumpeng antara lain: Rasa, Nilai Gizi, Kreatifitas, Tampilan dan lain sebagainya. Penilaian untuk 9 tumpeng ternyata tidak memakan waktu lama, jadi bisa langsung masuk pada acara berikutnya. :entahlah:
Sembari menunggu keputusan dewan juri tentang siapa yang berhak membawa lemari es dan perabotan rumah tangga lainnya, dengan penuh hikmat kami mendengar ceramah dari motivator yaitu Om Wahono, beliau aktif juga dalam kegiatan kepemudaan di Kabupaten Banjarnegara. Interaksi tanya dan jawab mulai ramai, saat beliau menyampaikan tentang potensi alam yang ada di Desa dan Kabupaten. Suasa ramai, ada yang berpendapat, menyinggah ada juga yang hanya menyinggung dan ngerasani wong. Jika acara diskusi dengan sang motivator dibiarkan, mungkin acara malam tirakatan tidak akan selesai. :entahlah:
Berdasarkan hasil diskusi ibu dewan juri dan pemerintah desa, maka diputuskan juara-juara untuk K3 dan juara tumpeng. Inilah juara-juara perlombaan K3 dan Tumpeng. :salaman:
Inilah saat yang ditunggu-tunggu pada malam tirakatan, yaitu ngepung tumpeng. Setelah doa yang dipimpin oleh Bapak Samhudi selesai, secara serempak seluruh warga lari untuk menikmati tumpeng bersamasama. Paling banyak yang diserbu masa adalah tumpeng yang ada urabnya. Nikmatnya makan dengan orang sak desa, walaupun berdesak-desakkan karena berrebut tumpeng tapi tetap nikmat. :tutupmulut:
Sangat terasa MERDEKA seutuhnya, saat makan bersama-sama dan melihat orang lain pada sibuk ngetan-ngulon untuk berebut mencari lauk ditumpeng. Sangatlah indah pada malam itu, malam yang hanya terjadi setahun sekali. Kebersamaan pada Malam Tirakatan di Desa Pekauman mendapatkan banyak ranggapan positif dari Desa sekitar. Keinginan dan harapan, semoga tahun depan masih bisa berjumpa, merasakan dan menikmati malam tirakatan lagi dengan lebih semangat dan lebih baik. Aamiin. . . :lovekiss: