Pernik Cinta Oki Setiana Dewi: Sejuta Pelangi
Pernik Cinta Oki Setiana Dewi : Sejuta Pelangi adalah buku karya Oki Setiana Dewi (OSD) yang kedua setelah buku bestseller pertamanya yang berjudul Melukis Pelangi.
“Judul buku kedua yang kutulis ini, tetap menggunakan kata yang sama dengan buku pertamaku: “PELANGI”. Siapa yang tak senang melihat pelangi berwarna-warni? Semua orang pasti senang melihatnya. Indah dan memesona. Seperti itulah orang-orang yang kutemui dalam perjalaan hidupku.”
Kutipan kalimat di atas terdapat pada halaman 19 Tentang Sejuta Pelangi. Buku ini terdiri dari 293 halaman, yang didalamnya berisi 22 kisah perjalanan hidup OSD bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. 22 kiasah ini terdiri dari 14 cerita perjalanan hidup OSD, yang kemudian dirangkum dalam sebuah catatan oleh OSD. Sedangkan 8 kisahnya menceritakan Pernik Cinta Oki Setiana Dewi bersama sahabat, anak-anak yayasan dan orang-orang yang berada di Narapidana.
“Bermimpilah! Memeluk Bulan Sekalipun!” Judul tersebut ada dalam Catatan OSD yang ke lima. Kisah yang menceritakan tentang Akbar yang ingin menjadi orang besar. Muhammad Sandi Ramadana Akbar, itu nama lengkapnya. Akbar adalah anak yatim, sedangkan Ibunya bekerja sebagai pemulung sampah. Akbar sangat bangga dengan namanya, nama yang diberikan oleh almarhum Bapaknya dulu. Akbar selalu menghubungkan namanya dengan mimpi-mimpinya. Maksudnya, dengan memiliki nama Akbar yang berarti besar, dia mempunyai mimpi untuk menjadi orang besar, menghasilkan sesuatu yang besar dan bermanfaat bagi orang banyak. Sungguh anak yang optimistis, bukan? Untuk mewujudkan cita-citanya, dia bertekad harus sekolah dan belajar. Setelah lulus dari pendidikan Sekolah Dasar (SD), dia berjualan koran di terminal dan juga di sekeliling kampus OSD. Hasil dari jualan koran, ia berikan kepada Ibu dan sisanya ia tabung. Akbar sangat memahami kondisi keluarganya. Penghasilan Ibu yang pas-pasan ternyata tidak cukup untuk melanjutkan sekolah Akbar ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Walaupun demikian, ia tidak menyerah begitu saja. Setelah berjualan koran, ia dengan sengaja memanjat pagar SMP yang dekat dengan terminal untuk mendengarkan guru-guru yang sedang mengajar di kelas. Sekarang dia berusia 12 tahun, uang tabungan dari sisa jualan koran sekarang mencapai Rp. 720.000,-. Ia mempunyai rencana untuk melanjutkan sekolah ke SMP dekat termial.
“Namaku Sandi, Muhammad Sandi Ramadana Akbar. Tapi aku lebih suka dipangil Akbar, agar banyak orang yang mendoakanku menjadi orang besar. Seperti cita-citaku, seperti cita-cita bapak dan ibu”
Tanpa kita sadari, dibalik sebuah nama memang benar-benar dapat memberikan motivasi tersendiri untuk hidup kita. Apakah sahabat bisa menebak, kira-kira Akbar diterima di sekolah tersebut, tidak? :gembira:
Masih banyak kisah perjalanan hidup OSD yang membuat saya kagum dengannya. Buku yang ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, OSD telah berhasil menghanyutkan pembaca, karena kisah-kisah yang ditulis terasa begitu menyentuh. Disetiap kisah yang diceritakan OSD, terserak banyak hikmah. Kisah-kisahnya benar-benar variatif dan inspiratif . Saya tidak pernah menyangka, kalau OSD adalah pribadi yang sangat berjiwa sosial. Ditengah kesibukannya, ia masih bisa meluangkan waktu untuk bersilaruahim ke penjara Anak, bermain dan berkenalan dengan anak-anak di yayasan penyandang cacat, bersilaturahim ke pesantren jiwa, berinteraksi dengan narapidana, menghadiri wisuda para penghafal Al-Qur’an setelah syuting dan masih banyak lagi kisah inspiratif lainnya.
Pernik Cinta Oki Setiana Dewi: Sejuta Pelangi, layak dibaca untuk mengisi waktu luang sahabat. Terlebih pada saat long weekend seperti ini, jangan biarkan waktu sahabat terbuang begitu saja, tanpa ada kegiatan. Terimakasih untuk Pakde, atas buku Sejuta Pelangi ini. :lovekiss: