Tak Usah Menangis, Telaga Menjer
Dah, jangan lupa berhenti di Pasar Garung. Fokus pada kiri jalan, sampai kamu menenmukan sebentuk Gapura bertuliskan PLTA Garung. Kembali seorang teman, Rendra, mengingatkan saya berkenaan rute jalan yang akan saya tempuh untuk menikmati wisata alam.
Jika seorang mempunyai niat menjelajah Kota Wonosobo, maka yang terukir dibenaknya adalah Dieng. Kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang terletak di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Terlebih, sekarang sudah banyak agen travel yang menyediakan paket wisata Dieng. Banyak paket yang mereka tawarkan; paket wisata plus penginapan, paket wisata Bukit Sikunir, kawasan Dieng Plateau, Gunung Prau dan masih banyak paket tour lainnya.
Hampir seluruh tempat wisata yang saya sebut di atas menjadi destinasi para wisatawan ketika naik ke pegunungan Dieng. Hya…mau bagaimana lagi. Karena wisata di atas yang sering terekspose dan mudah aksesnya. Wisata yang berada di puncak gunung. Sebentuk puncak yang terkenal dengan sebutan negeri di atas awan.
Teman, perlu kamu tahu. Sebelum kamu menuju dataran tinggi Dieng, ada satu tempat wisata yang tak kalah manisnya dengan wisata yang ada di atas. Adalah Telaga Menjer.
Empat tahun menuntut ilmu di Kota ASRI, tapi saya belum pernah sekalipun mengunjungi Telaga -yang katanya- mengantongi banyak harta karun.
Untuk dapat mencapai Telaga, kamu harus mempunyai keberanian dalam berkendara. Khususnya, jika kamu menggunakan alat transportasi sepeda motor. Karena, saking banyak tikungan mesra dan juga tanjakan cinta.
Telaga ini terletak di desa Maron. Kalau tidak kobeng, tepat berada sebelah utara desa Menjer, kecamatan Garung. Eh, ini kenapa tidak dinamai Telaga Maron, ya. Hehehe
Harga tiket masuk Telaga Menjer cukup terjangkau. Berbekal tiket seharga Rp. 3000,-/orang (dewasa) dan Rp. 2.000,- (anak), kamu sudah bisa menikmati udara sejuk Telaga. Menurut penuturan dari penjaga tiket, belum banyak wisatawan asing yang mengunjungi Telaga ini. Padahal, menurut saya tempat wisata tersebut menyuguhkan pemandangan alam yang mampu memikat pengunjung. Benar-benar kawasan wisata yang masih perjaka. Belum ada penambahan suatu apa.
Telaga Menjer sebernarnya memiliki magnet yang kuat untuk sebuah objek wisata. Kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung, bisa dikarenakan masih minimnya alat transportasi yang menuju Telaga ini.
Telaga yang memiliki kedalaman 50 meter ini tidak begitu jauh dari Kota Wonosobo. Kurang lebih 10 km. Jika dari kota, transportasinya cukup mudah. Kamu bisa naik angkutan berwarna kuning “jurusan Garung” dengan membayar biaya transportasi sebesar Rp. 4.000,-. Kemudian, kamu turun di Pasar Garung.
Sesampainya di Pasar Garung, kamu bisa memilih transportasi Ojek untuk menuju ke Telaga dengan biaya kisaran Rp. 15.000,-. Jika tidak mempunyai banyak waktu, saya sarankan untuk naik ojek saja. Karena, setahu saya angkutan umum untuk ke Telaga masih minim. Dikhawatirkan waktu kamu habis untuk menunggu angkutan umum.
Prahu Prahu Prahu– Dua lelaki terus aktif menghampiri para wisatawan. Menawarkan kepada mereka untuk berwisata prahu. Di Telaga baru ada dua perahu yang dimanfaatkan untuk mengantarkan para wisatawan berkeliling sekitar Telaga. Biaya untuk sewa perahu yaitu Rp. 70.000,-/ perahu. Dan atau Rp. 7.000,-/ penumpang. Perahu ini baru bisa diberangkatkan, jika penumpang mencapai 8 orang, batas minimum. Jika masih kurang dari 8 orang, berarti Rp. 70.000,- dibagi sejumlah penumpang. Pira jal? Hahahaha
Apakah yang bisa dinikmati di Telaga Menjer hanya seperti itu dowang? Kurang lebih ya seperti itu, namanya saja Telaga, ya. Tak mungkin ada mal di sini. Tapi, kamu jika kamu merasa haus, jangan khawatir. Berada di dekat pintu masuk Telaga, terdapat beberapa warung yang menyajikan minuman dan aneka makanan ringan. Jajanan yang mereka sediakan masih standard. Seperti; chiki miki, rotaro, jelijel dll.
Sayang sekali di kawasan ini tidak ada seorang pun yang menawarkan makanan, kudapan atau cemilan khas Wonosobo. Tapi, tak usah menangis, Telaga Menjer. Tak usah menunggu lama, kamu akan menjadi objek wisata yang mendunia. Karena, kamu akan dimasukkan dalam paket wisata Dieng (juga).
Tak usah menangis, Telaga Menjer. Kamu sudah cukup manis dan mempunyai daya tarik tersendiri. Di sekeliling kamu, nanti akan dibangun sebentuk home theater yang menceritakan asal muasal, kegiatan penduduk sekitar dan sampai seberapa manfaatkah kamu untuk penduduk.
Tak usah menangis, Telaga Menjer. Tak usah menunggu lama, akan ada sebuah resto mungil yang mendampingi kamu. Resto ini bisa menambah keceriaan di wajah kamu. Yakinlah!
Untuk menjaga mood dan tingkat kepuasan dalam berkunjung, saya sarankan kamu mengunjungi Telaga Menjer sebelum pukul 13.00 WIB. Supaya bisa melihat manisnya Telaga, tanpa tertutup kabut.
Selamat ulang tahun yang ke-189 untuk Kota ASRI. Semoga makin ASRI dan maju dalam segala bidang. Dan, semoga tempat parkir di sekitar Pasar Induk bisa lebih cantik dari sebelumnya. Hahaha