Goa yang Paling Memesona di Goa Lawa
“Kenapa harus piknik ke Goa, sih? Aku takut kalau masuk Goa. Gelap, pengap dan susah mendapat udara segar di sana.” Tante sama sekali ngga punya semangat saat aku mengajaknya ke Goa Lawa. Sebentuk goa di mana di dalamnya banyak terdapat kelelawar atau dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan Lawa.
Memang ngga banyak orang yang suka piknik ke Goa, ya. Terlebih, jika lokasinya susah dijangkau dan belum tersedia banyak transportasi umum menuju objek wisata. Seperti Goa Lawa ini, yang mana lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Kurang lebih 25 km atau satu jam perjalanan dari tengah Kota Perwira, dan belum banyak tansportasi umum menuju Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, lokasi Goa Lawa berada.
Belum lagi, banyak kelelawar di dalamnya. Pasti sudah kebayang aroma kelelawar yang nantinya bisa mengganggu kenyamanan saat berkeliling goa, maupun pernapasan. Tapi, aroma yang kadang bikin mual, pusing itu akan terasa samar saat masuk Goa Lawa. Ngga begitu menyengat. Mengapa? Karena, ada lebih dari 10 lubang di atas goa sebagai fentilasi. Lubang-lubang tersebut bukan buatan manusia, melainkan terbentuk karena proses alam. Lubang atap goa ini memberi penerangan sekaligus sebagai sirkulasi udara. Adanya lampu penerangan pada lorong jalan pun membuat goa ini lebih terang.
Aku, Tante, beserta Umi mengendarai sepeda motor untuk menuju ke sana. Perjalanan kami ngga begitu lancar. Banyak berhenti untuk sekadar bertanya kepada penduduk setempat. Karena, ngga ada satupun dari kami yang tahu Desa Siwarak. Selain itu, jalannya seperti “naik-naik ke puncak gunung” pula. Anak solehah ngga berani main gas motor terlalu kencang, dong. Keep calm on the road. 😉
Sesampainya di kawasan Desa Wisata Siwarak, yang berarti seratus meter lagi akan menjumpai pintu gerbang Objek Wisata Goa Lawa, rasanya harus memegang erat pergelangan tangan Evan Sanders. *Ayuh…jalan bareng, Mas* Ditambah lagi, saat melihat dua teman mulai senyum, nampak ceria saat bersantai di rumah pohon dan taman kenangan dengan rumputnya yang segar. Cukup nyaman untuk duduk, sambil ngobrol cantik, meski tanpa camilan.
Begitu pun denganku. Lebih dari bahagia saat membaca pada papan informasi, bahwa di dalam Goa Lawa terdapat banyak Goa. Masih dalam satu kawasan wisata, ada Goa Lorong Kereta. Ada juga Goa dalam Goa. Maksudnya, dalam satu Goa terdapat 16 gua! Yaitu; Goa Angin, Goa Pos, Pancuran Slamet, Balai Pertemuan Agung, Goa Lorong Panembahan, Goa Langgar, Goa Danau, Goa Naga, Goa Batu Semar, Goa Waringin Seto, Goa Dada Lawa, Goa Museum Batu, Goa Rahayu, Goa Batu Keris, Goa Cepet dan Goa Ratu Ayu. Mantaaabs! 😉
By the way, nama goa-nya unik-unik, ya. Semua goa yang aku sebut di atas, masing-masing punya cerita. Goa Batu Semar, misalnya. Selain dari wujudnya yang terkadang dimirip-miripkan menyerupai Semar, ada banyak hal yang melatarbelakanginya. Dari enam belas goa yang ada di bagian dalam Goa Lawa, goa yang paling bikin aku betah berlama-lama, tuh, di Goa Danau. Goa yang paling memesona menurutku.
Bagaimana ngga betah coba? Masuk Goa Danau, kita akan melewati jembatan besi di mana di bawah jembatan terdapat air. Andai ngga ada jembatan, mirip banget dengan danau. Lembabnya goa, dan tetesan air dari dinding goa di dalam Goa Danau bikin segar. Apalagi jika melihat sekitar goa yang begitu bersih dan lebih sejuk dari pada goa lainnya. Dan satu yang paling penting itu adalah pencahayaannya apik. Untuk berfoto, tuh, bagus. Si Objek nampak mempesona. Wkwkwk
FYI, Goa Lawa tergolong oa yang unik. Goa yang terletak di lereng timur Gunung Slamet ini terbentuk dari proses pendinginan lava, aliran lava dari Gunung Slamet. Proses inilah yang membuat tekstur dan struktur bebatuan di Goa Lawa menjadi lebih kuat dengan warna lebih gelap. Ngga seperti goa pada umumnya yang terbentuk dari batuan kapur.
Teman-teman ada yang penasaran dengan datangnya air yang banyak ini di dalam goa ini? Aku penasaran banget! Mungkin, sih, mata air alami, ya. Tapi, rasanya ingin tahu lebih banyak. Sayangnya, jasa pemandu wisata di Goa Lawa, tuh, ngga bertebaran. Katanya, sih, ada beberapa guide, gitu. Tapi, kita harus memesan terlebih dahulu. Ngga bisa mendadak. Gue sedih, deh.
Selain -menurutku- goa yang paling memesona, Goa Danau ini juga nyaman banget. Banyak orang beristirahat di sini. Berjejer. Padahal, jembatannya ngga cukup lebar. Untuk jalan berdua saja, serasa dunia ini sempit banget. Beruntungnya, jembatan ini adalah jembatan satu arah. Jadi, ngga bakal berpapasan dengan si ganteng Nicholas Saputra, Evan Sanders, atau Zumi Zola. 😛
Narsisable di pintu keluar…
Goa Lawa Purbalingga:
- Lokasi: Desa Siwarak, Kecamatan Karangsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
- Tiket Masuk: Rp 7.500 per orang (weekend), Rp 6.000 (weekday), dan Rp 12.500 (hari raya natal dan tahun baru)
- Biaya Parkir: Mulai dari Rp 1.000-Rp 2.000 per roda dua. Tergantung hari berkunjung.
titi esti
lawanya cantik dan bisa menyalaaa hehe.. aku terakhir ke sini pas SD 30tahun lalu
Idah Ceris
Kata Ibuku, pas aku masih TK juga pernah ke sini. Tapi, aku ngga ingat apa2. 😀
Ririe Khayan
Namanya gua Lawa?
e.e.eeh, bukannya kebanyakan di gua-gua itu memang terdapat kelelawar atau Lawa/Lowo ya?
Idah Ceris
Iyaaa, Gua Lawa. Ada Banyak Gua Lawa di Indonesia lho, Kak. 😉
Aku ngga paham, sih. Banyak atau ngga jumlah gua yang ada kelelawarnya. Tapi, yang jelas kalau piknik ke Gua Sriti atau Gua Baru ngga ketemu Kelelawa. 😛
dina istiqomah
wahh ini daerah purbalingga ya, kalau probolinggo sama dengan purbalingga gak ya?
Idah Ceris
Benten, Mbak. Purbalingga masuk Jawa Tengah. Sedangkan, Probolinggo tuh Jawa Timur. 😉
Dunia Ely
Cantik ya goanya, sepertinya nyaman berjalan jalan di dalamnya.
Waya Komala
Gua yang unik ya.. Harga tiket masuknya juga murah. Semoga suatu hari nanti ada kesempatan buat main ke sana 🙂
Diarysivika
Kalo malam pasti ngeri yah hehehe
Asop
*Ngeliat judulnya*
Ooooh, jadi elu yang paling mempesona di gua itu? 😀
Hehehe
Btw, itu kolam air yang di dalam gua itu, dalem nggak? Boleh berenang? 😀 *haha
Ristin
Goa yg sudah didandanin yaa..
Lidya
Idah berani ih masuk gua ya, aku kok takut 🙂
Nathalia DP
wow… keren banget ada banyak gua di dalam gua…
bukanrastaman
gambar kelelawar ( lawa ) di lampu itu oke juga ya kak
Ade anita
Kalo dah komersial gini udah gak ada kelelawarnya kali ya
Ranii
nampak seruuuu main-main ke Gua.. aku belum pernah kak 😀
Coba ahh searching Gua di Bogor
D Sukmana Adi
kalau seperti ini rasanya pengen keliling jawa tengah yang ujung barat 🙂