Kejutan dari Resto Nusantaraku, Semarang

Aku punya masalah serius tiap kali mendapat tugas ke Semarang. Harus sampai tujuan pukul 09.00 WIB, sesuai jadwal yang tertera pada undangan dinas. Jarak tempuh Banjarnegara-Semarang kurang lebih 120 Km, atau 5 jam perjalanan.

Paling ngga, aku berangkat dari rumah pukul 04.00 WIB atau setelah shalat Subuh. Inikah masalahnya? Bukan, sih. Ada yang lebih serius daripada bangun lebih awal. Adalah perkara tentang isi perut. 😛

Terbiasa dengan sarapan pagi, kadang aku merasa tak bertenaga kalau sudah waktunya sarapan, tapi belum menemukan nasi. Meski sudah makan roti atau makanan pengganjal perut lainnya, tetap saja badan masih kurang bergas. *perut ndeso* Masalahnya, saat melaksanakan perjalanan ke timur, aku jarang menjumpai rumah makan yang buka pagi, kira-kira pukul 07.00 WIB. Makanya, aku sering trial and trial untuk sarapan pagi di berbagai rumah makan.

Minggu lalu, aku mencoba sarapan di Resto Nusantaraku, Semarang. Iya, karena disepanjang perjalanan aku bobok manis, rumah makan di daerah Kretek atau Temanggung pun terlewatkan. Mas Midi yang mengendalikan mobil membangunkanku saat kami hampir sampai Hotel Patrajasa Semarang, tempat acara berlangsung. 😀

Resto Nusantaraku lokasinya cukup dekat dari Hotel Patrajasa. Kurang lebih lima belas menit perjalanan tanpa macet. Mas Midi merekomendasikan resto ini karena menurutnya menu masakannya enak. Dia pernah sekali ke sini, tapi hanya minum kopi saja. Ngopi sembari menunggu Pak Bos, katanya.

Lalu, dari mana dia bisa tahu kalau menu masakannya enak, padahal dia belum pernah mencicipi, ya. 😀

“Foto-foto yang tercetak di Banner, menunya enak semua, menggugah selera makan. Nyobain dulu. Siapa tahu cocok, bisa buat langganan.” Ujar Mas Midi kepadaku. *korban iklan* Tapi, karena saat itu kami bertiga; aku, Mas Midi, dan Pak Bos, aku pun hanya bisa pasrah. Tepatnya, sih, pasrah penuh harap.

Pada bagian depan, ada dua puluh set meja yang masing-masing terisi empat kursi. Sedangkan bagian belakang, tepatnya sebelah kiri Kasir tersedia lesehan dan juga lima set meja.

Resto Nusantaraku cukup luas, baik dalam maupun tempat parkirnya. Selain itu, yang paling penting adalah kenyamanan bagi pelanggan. Karena Resto ngga tertutup, udara bebas keluar masuk, ngga panas. Selain itu, Retonya bersih dan juga rapih.

Ngga hanya tampilan luarnya saja, sampai ke Toilet dan Mushala pun cukup bersih. Mungkin, ini salah satu yang menjadi bahan pertimbangan para Travel Agent untuk singgah di sini. Sebagai partner, gitu. Iya, pagi itu ada beberapa Travel yang berhenti di Resto Nusantaraku. Ada beberapa penumpang yang membeli buah tangan di Toko Oleh-oleh yang berada di samping kiri Resto.

Kesan pertama ke sini, aku yes dengan Resto ini. Pun dengan pelayanannya. Meski kami singgah masih tergolong pagi, Mas dan Mbak yang mengantar menu makan nampak segar dan semangat. Ngga lesu, apalagi ngantuk. 😀

Bukan makanan cepat saji yang kami pesan. Tapi, kurang lebih lima belas menit, pesanan kami datang. Kangkung Polos, Kepala Ikan Nila, Ayam Goreng Paha, dan Capcay Kuah.

“Selamat menikmati sajian dari kami. Semoga pas, ya.” Seorang perempuan yang mengenakan kemeja hitam mempersilakan kepada kami untuk segera menyantap hidangan. Seketika kami bengong elegan.

“Itu serius pesanan kamu, Dah? Untuk dilahap dua orang, sih, ya. Banyak banget, gitu.” Ternyata ngga hanya aku yang terkejut, kaget. Pak Bos pun demikian. Melihat Capcay dan Kepala Ikan seharga Rp 15.000 per porsi yang ternyata banyak banget. Aku ngga bakal sanggup menghabiskan satu porsi Capcay itu. 😀

Di Banjarnegara, harga satu porsi Capcay Kuah memang ngga semahal di Semarang. Kisaran Rp 8.000 per porsi. Tapi, porsinya sedikit. Ngga ada seperempatnya porsi dari Resto Nusantaraku. Andai tahu dari awal porsinya jumbo, bisa request kalik, ya. Soalnya, ini mubadzir banget. Mas Midi dan Pak Bos sama-sama sudah kenyang dengan pesanan masing-masing.

Masih ada dua hal lain yang unik dari Resto Nusantaraku, Semarang. Unik dan juga bikin kaget. Yaitu tentang pelayanan dan Es Buah versi Resto ini. Aku baru tahu, kalau pelayanan atau service untuk pelanggan, sekarang berbayar. Perhitungannya adalah 30% dari total bayar.

Sedangkan Es Buah versi Resto Nusantaraku, tuh, tanpa buah. Hanya mie, puding, dan cincau. Coba lihat foto makanan salah satu di atas, deh. Ada penampakan Es Buahnya. Eh, bisa jadi memang berbeda antara Es Buah Semarang dengan di Desaku.

Terlepas dari kejutan-kejutan di atas, aku suka masakan di Resto ini. Citarasa masakan rumahan, bumbu rempah-rempahnya sangat terasa pas nyeruput kuah Kepala Ikan Nila dan juga Kuah Capcay. Total bayar seluruh pesanan kami yaitu Rp 89.000. Cukup terjangkau kalau lagi punya duit. 😛

Baca juga: Saoto Bathok, Yogyakarta

Resto Nusantaraku, Semarang.

Alamat: Jl. Teuku Umar 258, Semarang.
Telp: (024) 8502885.