Pentingnya Memiliki Asuransi Jiwa Sejak Dini
Pentingnya Memiliki Asuransi Jiwa Sejak Dini – Mbak Sarinah, namanya. Beliau adalah teman SMA Bapak yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan asuransi area Kabupaten Banjarnegara. Aku kenal dan paham dengannya karena hampir tiap bulan, tepatnya awal bulan dia datang ke rumah.
Waktu itu, usiaku kisaran 5 tahun. Masih ingat betul kebaikan-kebaikannya kepada keluarga kami. Tiap kali datang ke rumah, pasti dia bawa jajan untukku. Bahagia rasanya dibawain jajan. Apalagi yang dibawanya yaitu jajanan yang pastinya gurih karena mengandung micin bucin. π Kesukaan bangetlah. Sayangnya kebahagiaan itu hanya berhenti di aku, sementara Bapak kesal banget kalau aku menerima jajan dari Mbak Sarinah karena artinya Bapak haru keluar menemui Mbak Sarinah untuk membayar tagihan asuransi. π π π
Kira-kira seperti ini percakapan aku dan Bapak di awal bulan.
“Kalau Mbak Sarinah datang ke rumah, bilang saja Bapak tidak di rumah, ya.” Pesan Bapak di awal bulan yang mungkin lagi bokek. π
Pengalaman Membeli Asuransi.
“Siap!” Aku mengangkat tangan dan mendekatkan jemariku ke pelipis sebagai tanda siap dan hormat kepada Bapak. Kadang kalau lagi malas, aku cukup menganggukkan kepala sebagai isyarat kalau YES. Tapi pada kenyataannya, aku hanya ingin melegakan Bapak saja. Hahaha.
Puncaknya yaitu saat aku masuk bangku Sekolah Dasar, Mbak Sarinah datang ke rumah untuk memberikan uang kepada Bapak. Ini tidak seperti biasa. Awal bulan yang biasanya minta uang kepada Bapak, ini malah memberi uang. Bapak bahagia dong kalau diberi uang. π Sampai pada akhirnya, aku masuk SLTP dan baru paham kalau transaksi yang selama ini dilakukan Bapak yaitu asuransi, tepatnya asuransi pendidikan. Dan semenjak aku mulai bisa menghasilkan uang alias bekerja, aku mencoba untuk mencari tahu perihal asuransi beserta manfaatnya. Kenapa? Karena dulu uang yang diterima Bapak sangat bermanfaat, sangat membantu untuk menambah biaya pendidikan sekolah.
Nah, karena waktu itu aku sudah bekerja, aku pun mencari tahu perihal asuransi yang pas buatku. Dan pilihan jatuh pada Asuransi Jiwa. Asuransi iniΒ dapat memberikan keamanan finansial yang diperlukan bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Risiko kematian, misalnya.
Risiko yang satu ini dapat menyebabkan kerugian besar secara emosional, finansial, dan fisik. Kita juga tidak bisa mengendalikan atau memprediksinya, tetapi kita bisa melindungi diri dan juga keluarga apabila hal ini terjadi yaitu salah satunya dengan asuransi jiwa.
Kenapa Aku Lebih Memilih Asuransi Jiwa? Berikut Alasannya.
1. Sudah Punya Asuransi Kesehatan.
Bekerja di salah satu instansi pemerintahan, honor yang diterima tiap bulan sudah dipotong langsung untuk asuransi kesehatan. Karena merasa sudah cukup, aku pun tidak mengambil asuransi kesehatan. Beda cerita jika aku bekerja di swasta dan tidak mendapat asuransi kesehatan dari tempat kerja, pasti aku akan mendahulukan asuransi kesehatan karena asuransi tersebut tergolong penting dan memang sangat diperlukan seperti halnya asuransi jiwa.
2. Asuransi Jiwa Sebagai Bentuk Perlindungan Akibat Meninggal Dunia.
Tiap yang bernyawa pasti akan mati. Ini kenyataan. Dan yang namanya kematian itu rahasia Tuhan, tidak ada seorang pun yang tahu. Mau masih muda, lagi centil-centilnya, lagi gemes-gemesnya, atau lagi berada di titik tertinggi seseorang, tidak ada yang tahu kapan akan meninggal. Makanya untuk yang satu ini ada baiknya berjaga-jaga.
Banyak untung mengikuti asuransi ini. Salah satunya yaitu usia tercover. Kalau sudah begini, rasanya cukup lega jika memiliki asuransi jiwa. Apalagi manfaat asuransi jenis ini, tuh, insya allah meringankan beban yang ditinggal bila memang tutup usianya lebih cepat. Tapi na’udzubillaah. Yaa…siapa, sih, yang mau meninggal di usia muda, ya. Anggap saja ini sebagai bentuk persiapan untuk moment pernikahan. *eeeeh* HAHAHA.
Sebelum menentukan pilihan, kalian harus paham dan tahu manfaat asuransi jiwa karena ada banyak jenisnya. Kalau aku sendiri, sih, lebih memilih ke asuransi jiwa unit link supaya endingnya dapat geregetnya. Hihihi.
3. Sekalian Menabung.
Kalau ini istilahnya sekali mendayung. Niat baik mengumpulkan rezeki untuk asuransi ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara tepat untuk menabung. Bagiku menabung menunggu ada sisa uang setelah mendapatkan honor, tuh, cukup berat. Melihat sisa uang di dompet, kadang tangan gatal ingin beli ini itu yang tentu bukan kebutuhan primer. Beberapa kali mengagendakan untuk menabung dengan uang honor, sekalipun sudah prinsip, kadang tetap masih goyah. Hahaha. Makanya aku lebih memilih untuk ikut asuransi jiwa karena saat menyetorkan uang itu semacam ada keharusan, sedikit paksaan untuk investasi.
Asuransi jiwa juga dapat menjadi rekomendasi buat yang belum bisa berwirausaha atau memutarkan uang untuk keperluan bisnis. Beruntungnya lagi, asuransi ini tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Bagi sebagian orang, ini menjadi kelemahan. Namun, bagi mereka yang sudah mantap dan berniat asuransi, ini menjadi investasi jangka panjang. Betul-betul bisa dimanfaatkan.
Aku mulai mengenal dan ikut asuransi sejak bulan pertama masuk kerja. Usia masih kepala dua, gitu. Kebetulan waktu itu ada perusahaan asuransi datang ke kantor dan menawarkan produk-produknya. Usai membaca informasi yang ada di brosur, tanpa pikir panjang aku mendaftar asuransi jiwa yang meng-coverΒ sampai usia 80 tahun ditambah dengan manfaat nilai investasi juga.
Jadi, buat kalian yang masih muda belum berkeluarga, pengantin baru yang masih kinyis-kinyis, atau mama-mama muda, sempatkan untuk mencari tahu perihal asuransi. Dan jika ada uang lebih, boleh lah dibelokan ke asuransi. π
Eh, omong-omong kalian punya pengalaman dengan asuransi jiwa? Bolehlah berbagi pengetahuan lah. π