Persiapan Sebelum Berangkat Kerja

Cuti hampir usai…cuti hampir usai…ngga hore…ngga hore…tapi sedih pisan. Iya, cuti besar pasca melahirkan alias jatah cuti melahirkan yang aku ajukan sampai tanggal 16 April 2016 akan segera berakhir. *notifikasi masa aktif* :mrgreen:

Semenjak mempunyai Jasmine, aku merasa seperti baru bangun dari alam antah berantah yang susah aku jelaskan di mana keseharianku berubah 150 derajadddd! Serius, ini ngga berlebihan.

Begitu berartinya “jarum jam” yang terus berputar tiada henti kecuali baterainya habis. :mrgreen: Berapapun waktu yang aku punya, begitu berarti untuk Jasmine, keluarga kecilku. Sampai ngga terasa, hampir menghabiskan sembilan puluh empat hari bersama Jasmine. Full time berada di dekatnya. Itu pun aku merasa masih kurang. Memang manusia ya, sudah dikasih hati ayam yang enaknya melebihi Ramen, masih minta daging ayam gretongan. 😆

Ngga lama lagi, aku akan kembali beraktivitas seperti sebelumnya. Sebelum aku mengajukan cuti, yaitu kembali pada rutinitas harian sebagai pekerja. Ya ampun…seperti ngga sanggup meninggalkan Kecemut (panggilan untuk puteri kesayangan) dari pagi sampai sore. Memang ngga ada yang mengharuskan aku untuk kembali bekerja, tapi ngga hanya Jakarta yang “keras”, Sist. Banjarnegara juga. Hahaha Makanya, aku benar-benar harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum kembali ke kursi merah yang dari pagi sampai sore siap menjadi sandaran hati punggung. 😛

TAS FURLA

Ada 3 hal yang aku persiapkan sebelum kembali bekerja, yaitu;

1. Mental

Aku harus menyiapkan mental ikhlas. Byuuuh…meninggalkan Kecemut hampir seharian pasti berat banget nget banget. Mungkin, akan ada drama pada hari pertama aku berangkat kerja. Duuuh…akan mengharukan. Bisa jadi, ada air mata menetes sepanjang perjalanan menuju tempat kerja. Fyuuh…kuatkan mental dan pasti bisa, dooooong!!!

2. Stamina

Selama cuti, aku menjalani hari-hariku sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Mengingat Ibuku yang udah ngga boleh terlalu capek, hampir seluruh pekerjaan rumah tangga aku handle. Pekerjaan sebagai IRT, tuh, lebih banyak daripada pekerjaan kantor. Lebih banyak yang harus diselesaikan dan sama saja harus ditarget, seperti halnya kerja kantoran. Harus pandai memanfaatkan waktu.

Nah, kalau udah masuk kerja, berarti pekerjaanku ganda, dong. Aku yakin, hari pertama masuk kerja akan kaget seluruh tulang ini. JETLAG. Hahaha…makanya aku harus menyiapkan stamina dengan cara menjaga tubuh agar terus sehat. Salah satunya dengan rajin olahraga. Uhuuy…pasti bisa, doooong!

3. Baju Kerja

Mengeluarkan satu per satu baju kerja. Itu lah yang aku lakukan belum lama ini. Agaknya bikin was was meski berat badanku ngga naik drastis pasca melahirkan, tapi namanya baru melahirkan dan menjadi Ibu menyusui, tuh, body makin aduhai. 😀

Dulu, masuk usia kehamilan tujuh bulan, kan, perut mulai besar, tuh. Baju kerja udah ngga muat, dong. Aku mulai pakai baju hamil, gamis dan busana muslim lainnya. Tapi, untuk besok ini ngga mungkin memakai gamis lagi lah, ya. Ngga fanteees!

Beruntungnya, aku terbiasa dan lebih nyaman pakai baju yang longgar, baik atasan maupun bawahan. Beruntungnya (lagi), bawahan yang sering aku kenakan, yaitu rok panjang, tuh, modelnya turun pinggang. Saat aku coba pakai lagi, semua baju masih muat! Alhamdulillaah…ngga perlu ke tukang jahit buat ngelonggarin baju. 😛

Tersisa sepuluh hari lagi full bersama Jamine. Bismillaah…doakan ngga ada drama diantara kami, ya. :mrgreen: :mrgreen: