Mancing Mania di Kawah Sikidang, Berani?

Mancing Mania di Kawah Sikidang bukan lah program acara baru di televisi. Judulnya saja yang persis banget dengan salah satu acara di stasiun televisi. *gue ngga kreatif* Tapi, semisal mau ditayangkan di televisi bagus juga, lho. Jarang-jarang, kan, ada aktivitas memancing di Kawah. 😛

Sebelum mulai memancing, aku mau cerita alkisah dulu. Agak serius, nih. Semacam legenda tentang Kawah Sikidang. Ya…biar postingannya panjang sebagai pelengkap, gitu. 😛

Alkisah, seorang Pangeran kaya raya, Kidang Gurangan, telah memberanikan diri untuk melamar Puteri cantik bernama Shinta Dewi. Namun, karena Shinta Dewi syok saat melihat wajah Pangeran yang ternyata ngga setampan yang ia bayangkan (tubuh manusia, namun kepala mirip hewan Kijang atau dalam bahasa jawa Kidang), maka sebelum lamaran berlangsung, Shinta Dewi mengajukan satu syarat yang sebenarnya syarat tersebut adalah niat jahat supaya lamaran tidak akan berlangsung.

Sepertinya, perempuan berparas jelita memang dari dulu suka jual mahal, ya. Terbawa sampai sekarang, lho. Hahaha *bercanda* Sebut saja Roro Jonggrang. Saat akan dipersunting oleh Bandung Bondowoso, ia meminta dibuatkan 1000 candi, di mana pengerjaannya harus selesai dalam kurun waktu satu hari.

Sama halnya dengan Roro Jonggrang, Puteri Shinta Dewi juga mengajukan syarat kepada Pengeran Kidang Garungan untuk membuat sumur dalam ukuran besar. Padahal, Shinta sudah tahu bahwa di tempat yang akan dijadikan sumur, tuh, ngga bakal keluar air. Secara, Desa tersebut memang terkenal sebagai daerah yang selalu kurang air.

Niat jahatnya dimulai! Yaitu dengan cara menimbun sumur yang sedang digali oleh Pangeran. Padahal, Pangeran hampir menyelesaikan syaratnya. Tapi apa daya, orang-orang suruhan Shinta mengembalikan tanah hasil kerukan ke dalam sumur sampai akhirnya Pangeran tertimbun. Aaaw…kasihan, ya.

Kidang Garungan ini punya kesaktian. Karena merasa ditipu oleh Puteri Cantik tapi jahat, ia pun mengamuk di dalam sumur! Byuuur byaaak duaaar….! Jadilah sebuah Kawah dan Pangeran tetap di dalam sumur yang sekarang bernama Kawah Sikidang. Percintaan yang tragis, ya. Mending, kalau mau menolak lamaran, sampaikan saja dengan baik-baik. Ngga kebanyakan dosa. 😛

KAWAH SIKIDANG

Kembali ke acara Mancing Mania, ya. 😆 Kawah Sikidang merupakan salah satu objek wisata di Dataran Tinggi Dieng. Objek wisata tersebut berlokasi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Dalam satu kawasan wisata, banyak terdapat kawah yang masih aktif. Namun, hanya ada satu kawah utama, kawah Pangeran Kidang, yang letaknya kurang lebih 1 km dari pintu masuk objek.

Saat ini, banyak masyarakat yang mencari rejeki di sekitar kawasan objek wisata. Selain jajanan khas, ada beberapa orang yang standby di pinggir kawah utama. Mereka membuka jasa pemancingan, yaitu memancing telur di Kawah Sikidang.

Ada dua jenis telur yang mereka tawarkan, yaitu telur ayam dan puyuh. Satu bungkus telur puyuh berisi 10 biji, dan 1 bungkus telur ayam berisi 2 biji dijual dengan harga Rp 5.000 per bungkus. Jumlah telur bisa dikurangi, apalagi ditambah. Sesuai dengan keinginan pembeli.

MEMANCING DI KAWAH SIKIDANG
mancing maniaaak. . .

Kawasan kawah utama cukup berbahaya meski sudah dipagar kayu. Maka dari itu, bagi wisatawan yang ingin mencicipi “telur kawah”, bisa minta bantuan kepada penjualnya untuk memasukkan ke dalam keranjang kecil, kemudian merebusnya. Ya, pembeli tidak bisa masuk kawasan kawah bagian dalam. Jika ingin merasakan sensasi mancing mania di Kawah Sikidang, pembeli bisa minta tolong kepada penjual telur untuk mengganti pegangan pancing (ngga tahu namanya apa) yang lebih panjang.

Proses memancing telur ini ngga sampai lima menit sudah matang, untuk telur puyuh. Tapi, aku agak ngga tega mau makan. Soalnya, aroma belerang sudah tercium duluan. 😀 Berbeda dengan Ibuku yang bilang “Enak…enak…enaaak. Telur puyuhnya enak.”

Baca juga tentang Kawah Candradimuka. Ada Gatotkaca di sana, lho. :mrgreen:

Pesona Kawah Sikidang, Dieng

Pesona Kawah Sikidang, Dieng. Sebelum fokus dengan judul, sahabat perlu tahu tentang event besar yang akan segera dilatar belakangi oleh obsesi Gubernur Jawa Tengah. Event tersebut adalah Visit Jawa Tengah 2013. Visit Jawa Tengah 2013 adalah sebuah upaya untuk mendorong akselerasi pembangunan kebudayaan dan pariwisata provinsi Jawa Tengah yang melibatkan seluru stakholder (pemerintah, masyarakat, dan swasta). Menjadi titk kebangkitan budaya dan pariwisata Jawa Tengah di mata Indonesia dan Dunia. Upaya ini diselenggarakan demi tercapainnya visi mewujudkan Jawa Tengah sebagai pusat budaya dan destinasi unggulan pariwisata, baik bai wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Bagaimana menurut sahabat? Visi yang sangat baik dan perlu kita sambut dengan baik pula. Terlebih sebagai warga Jawa Tengah, sudah seharusnya kita semua bangga, ikut memeriahkan dan mensuport event ini. Mengapa saya membuat artikel tentang Pesona Kawah Sikidang, Dieng? Tentu saja karena Dieng merupakan destinasi utama kunjungan wisata Jawa Tengah. Terdapat empat paket dalam destinasi utama, yaitu:
1. Semarang-Karimunjawa
2. Solo-Sangiran
3. Borobudur-Dieng
4. Nusakambangan-Pangandaran
Dieng merupakan salah satu wisata yang dipaketkan dengan Borobudur. Tetapi untuk kali ini saya akan menulis tentang wisata di Dieng saja. 😆 Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Saya sebagai warga Banjarnegara tentunya bangga karena mempunyai Dieng. Sebenarnya banyak sekali objek wisata yang ada di Dieng, dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman saat saya berkunjung ke Kawah Sikidang bulan kemarin bersama tiga sahabat blogger,yaitu; Mba Alaika, Mba Rie dan Una. 😳
Sembari bernostalgia, saya mengajak sahabat semua untuk ikut menikmati Pesona Kawah Sikdang, Dieng. 🙂 Kawah Sikidang merupakan kawah yang terpopuler dan terbesar di Dieng, disamping letaknya yang mudah dijangkau fasilitas yang ada cukup lengkap, Seperti Mushola, Toilet, Area Parkir yang luas dan Pusat Perbelanjaan.
Di pintu masuk Kawah Sikidang, kita terdapat penyewaan sepeda. Sepeda ini bisa digunakan untuk menglilingi Kawah Sikidang. Tarif sewa sebesar Rp. 10.000,- bisa digunakan sepuasnya untuk mengelilingi objek wisata tersebut. Tidak ada batasan waktu penyewaan lho, jadi kita bisa dengan santai bersepedaan di objek wisata tersebut, sembari menikmati Pesona Kawah Sikidang. 🙂
Bagaimana view dari Kawah Sikidang? Tampak dari kejauhan, ada beberapa wisatawan yang sedang asyik melihat Kawah, ada juga yangmasih dalam perjalanan menuju kawah. Selain Kawah, tampak pemandangan pegunungan yang sangat indah, pepohonan nan hijau dan segar dipandang. Jarak dari tempat parkiran menuju Kawah, jika ditempuh dengan jalan kaki kira-kira 15 menit.
Hihihihi. . .Kawah Sikidangnya tidak tampak jelas ya? Kawahnyanya tuh sebenarnya indah lho. Sangking aktifnya, kawah tersebut benar-benar hampir tertutup uap air. 😆 Kawah ini dipagar, tetapi pagarnya dari bambu. Jadi, jika sahabat mengajak anak kecil, benar-benar harus didampingi. 🙂 Nama Kawah Sikidang diambil dari kidang dalam bahasa Indonesia=Kijang. Binatang ini memiliki karakteristik suka melompat lompat, Seperti halnya Uap air dan lava berwarna kelabu yang terdapat di kawah sikidang selalu bergolak dan munculnya berpindah-pindah bahkan melompat seperti seekor kidang atau kijang.
Penampakan aktivitas vulkanik ini memberi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan merupakan salah satu tujuan utama dari beragam obyek di Dieng yang paling sering dikujungi. Ketakjuban kian terasa saat mendekati bibir lubang kawah. Semburan air mendidih berwarna abu-abu pekat yang meloncat-loncat disertai asap putih mengepul. Kadang dari sekitar lokasi juga tercium aroma belerang yang menyengat tapi hal tersebut bukanlah penghalang untuk menikmati keindahan pesona kawah sikidang, karena kita bisa memakai masker. 😉
Bagi sahabat yang pernah berlibur ke Kawah Sikidang Dieng barangkali pernah melihat beberapa penduduk lokal berjualan batu belerang di sekitar area Lokasi.  Belerang tersebut dijual Rp. 5.000/bungkus. Belerang bukan sekedar batu. belerang atau sulfur yang asal muasalnya dari perut bumi ini, ternyata memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan. Secara Medis sudah terbukti bahwa air endapan belerang (sulfur) memiliki khasiat dapat menyembuhkan penyakit kulit karena kandungan belerang dapat membunuh kuman-kuman dan bakteri tertentu yang dapat menyebabkan penyakit kulit seperti panu, kadas dan jerawat. Saat itu, Una menghampiri penjual belerang, saya kira mau beli dan ternyata hanya tanya-tanya. 😆

 

Selain ada sewa sepeda, di sekitar kawah ada juga sewa kuda. Kuda tunggangan ini milik warga lokal. Berkuda mengelilingi objek wisata Kawah Sikidang. 😉 Ya, sahabat bisa menggunakan kuda untuk mengelilingi Kawah Sikidang, tanpa atau dengan didampingi si empunya kuda . Kuda ini juga bisa diajak foto-foto bareng. 😉 Untuk berkeliling menggunakan kuda, sahabat cukup membayar Rp. 20.ooo, sedangkan untuk foto Rp. 5.000/jepret. 🙂

Untuk sahabat yang berada di dalam maupun luar kota Banjarnegara, jangan bingung untuk masalah transportasi menuju kawasan Dieng. Meski untuk menuju kawasan Dieng lumayan jarang transportasi, tetapi sekarang The Pikas menawarkan paket Offroad Dieng Jeep Tour. Dengan biaya yang relatif terjangkau, yaitu Rp. 400.000/orang, sahabat bisa menikmati objek wisata yang ada di Dieng. Beberapa objek wisatanya, antara lain; Candi Dieng, Telaga Warna, Kawah Sikidang, Dieng Museum. Banyak fasilitas yang bisa sahabat nikmati dari pakte Dieng Jeep Tour ini.

Pesona Kawah Sikidang, Dieng ini memang sangat istimewa, kan? Disamping menikmati keindahan alam ciptaanyNya, dengan jalan-jalan ke Dieng berarti sahabat pernah menginjak objek wisata yang merupakan destinasi utama Visit Jawa Tengah 2013. 😉

 

The Pikas, Resort & Artventure

Base Camp :

Ds. Kutayasa, Kec. Madukara, Kab. Banjarnegara,
Jawa Tengah-Indonesia
Phone / Fax : +62 286 593000
HP : +62 81 22 66 21 55 (Fajar)
+62 81 32 71 43 559 (Firdaus)
+62 81 58 53 86 575 (Gundul)
Email : banyuwong@yahoo.com
Facebook : Bannyu Wong