Memposting Kuliner Banjarnegara di Foodie Banjarnegara

Memposting Kuliner Banjarnegara – Melakukan kegiatan sesuai hobi, tuh, asyik banget. Bebas, lepas, seperti tak kenal lelah untuk melakukannya. Berusaha untuk terus update ilmu baru dan melakukan hal-hal yang sekiranya dapat menambah skill. Pokoknya, apapun akan dilakukan supaya hobi terus  berjalan. Yaaa…sekalipun harus “bakar uang”. Betul apa betul? 😀

So, what’s your hobby, Dah?

Jajan merupakan salah satu hobi saya. Makanya ngga usah heran kalau makin ke sini, body makin seksi karena betul-betul dirawat dengan suplemen yang cukup. 😀 Duhh…siapa coba yang ngga suka ngemil? Siapa yang ngga doyan minuman seger? Siapa yang ngga pingin nyobain kalau lihat ada jajanan baru dan kelihatan endeus marendeus? SIAPAH? 😆

Hobi jajan, terus punya gawai yang lumayan bisa dimaksimalkan, gatal tangan ini kalau ngga mendokumentasikannya. Bikin konten lah, entah cuma foto atau kalau rajin juga ditambah video. Etapi lebih gatal lagi, kalau hasil dokumentasinya cuma nongkrong di file tanpa diunggah di akun Instagram. Rasanya ngga greget kalau ngga pamer, kurang afdhol. 😀 #congkaaak!

APLIKASI BERMANFAAT SAAT DI RUMAH

Memposting Kuliner Banjarnegara di Instagram.

Generasi millenial yang masih belia dan produktif seperti saya ini pastilah akrab dengan platform digital marketing. Diantara sekian banyak platform tersebut, saya paling sering menggunakannya yaitu Instagram. Termasuk untuk membagikan hasil dokumentasi jajanan pun di Instagram. Yaa…gimana, karena sebagian besar teman-teman saya lebih banyak aktif di Instagram. Saya pun ikut lumayan aktif di sana berharap ada interaksi dan juga manfaat. Yaa…biar ngga mlongo banget lah. 😀

Geeengs, gue belum punya produk apapun untuk dipromosikan di Instagram. Kebetulan hanya hobi jajan saja. Nah, dari hasil pemburuan jajan, lanjut saya bagikan ke akun instagram khusus jajan yaitu @foodie.banjarnegara. Akun instagram ini saya buat khusus sebagai media promosi jajanan atau kuliner yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Akun ini saya buat pada bulan Juli 2019. Sudah cukup lama, namun aktifnya baru-baru ini. Makanya pengikutnya pun belum sampai 100. Hahaha. Tapi saya ngga berharap banyak perihal pengikut karena konten masih terbatas dan update juga masih jarang. Hanya saja, saya berharap semoga akun ini bermanfaat bagi para penikmat kuliner atau orang-orang yang sedang mencari rekomendasi kuliner Banjarnegara. Dan yang paling penting bermanfaat bagi mereka para pelaku usaha jajan, bisa menambah angka kunjungan pelanggan, gitu.

Btw nih, Foodie Banjarnegara ini bukan akun repost. Saya mencantumkan keterarang tersebut di bio. Kenapa? Tentu karena saya ngga bisa merekomendasikan makanan yang belum pernah saya rekomendasikan. Khawatirnya, sih, jajanan atau makanan yang saya repost ternyata ngga sesuai dengan ekspektasi. 😆 Pengecualian untuk masa-masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Saya bersama teman-teman yang tergabung di Pendora lagi ada misi membantu para pedagang di Banjarnegara dengan cara memposting jajan yang mereka jual. Soalnya, banyak pedagang yang mengeluhkan hasil penjualannya.

Bukan Hanya Kuliner Banjarnegara, Kuliner Thailand Juga Enak-enak Banget!

Ngomongin kulier memang enggak ada habisnya dan enggak ada puasnya. Mau kuliner Indonesia maupun Luar Negeri, seperti kuliner yang tersaji di Restaurant Thailand. Aku melihat-lihat di situs resmi desyclambar.com, ada banyak menu kuliner Thailan yang mereka tawarkan. Kalau melihat seafoodnya, beuh…bikin pingin nyobain buat masak sendiri dalam porsi besar. Hahaha.

Restaurant Thailand seperti Desy Clambar ini logonya adalah Udah segar. Terbayang nikmatnya makan udang segar di sana, ya. Hmmm…bikin pingin dimasak dalam segala rupa. Hahaha…kalap banget.

Instagram sangat bermanfaat saat di rumah.

Dari tiga platform digital marketing yang sering saya gunakan (FB, Instagram, WhatsApp), Instagram ini paling membutuhkan jaringan yang kuat. Beruntung, jaringan 4G+ sampai di rumah saya. Setelah rutinitas rumah selesai, saya lebih sering buka aplikasi instagram baik untuk memposting konten-konten kuliner, maupun mencari ide-ide untuk kegiatan di rumah termasuk angle atau sudut pandang foto karena saya masih lemah banget untuk perihal memotret. 😆

Culinary Iwak Gemuruh, Spesialis Kuliner Serba Ikan 

Culinary Iwak Gemuruh, Spesialis Kuliner Serba Ikan – Setidaknya, aku punya seorang teman perempuam yang ngga doyan daging; ayam, sapi, dan kambing. Sama sekali enggak doyan. Mau diolah seenak apa pun enggak bakal doyan.

Selain daging, dia juga agak susah kalau diajak makan seafood. Ngga bakal habis satu porsi. Bisa dibilang hanya ambil dua sampai tiga ekor udang, cumi, atau seafood lainnya yang udah dipesan. Selebihnya, aku yang menghabiskan. Asyik ya, punya teman macam ini. Hahaha. Milzana, namanya.

Sebagai teman baik, tiap kali kami ngedate, aku lebih sering mengajaknya kulineran ke warung yang menyediakan ikan. Biasanya sih di Saung Bu Mansur karena di sana menyediakan menu ikan Gurameh yang endeus. Ya…meski dia jarang memesan ikan, tapi setidaknya aku telah memberi pilihan terbaik untuknya. Qiqiqi.

Selain Saung Bu Mansur, ternyata sekarang ada Culinary “Iwak” yang juga menawarkan menu. Kabar baiknya, di sini banyak menu iwak atau ikan. Tidak terbatas pada Gurameh. Bisa dibilang, Culinary “Iwak” ini spesialis kuliner serba ikan. Kubilang spesialis karena di sini lebih dominan menyediakan kuliner ikan seperti: Iwak Kali, Betutu, Lele, Bawal, Gurameh, Mujahir, Nila, dll.

CULINARY IWAK GEMURUH BANJARNGARA 2

FYI, iwak dalam tanda kutip bukan berarti punya maksud lain. Arti nama warung yang terdiri dari dua kata, dan dua bahasa yaitu culinary yang berarti kuliner, sedangkan “iwak” diambil dari bahasa jawa yang berarti ikan air tawar. Menggunakan tanda kutip karena bukan dari bahasa nasional, melainkan bahasa daerah. Lidah mbanjar mbanget pokoke. *asli, ini penting banget dibahas* *padahal masih mungkin* *belum tanya pemiliknya* 😆

Ihh…tiba-tiba ngomongin Culinary “Iwak” Gemuruh

Sebelum mengajak Milzana ke sini, aku dan suami terlebih dahulu nyobain kulineran di sini. Bukan tanpa sebab, kami datang ke tempat makan yang lokasinya cukup jauh dari tengah kota, kurang lebih 2 km. Akhir bulan Maret, ada acara meet up bareng Blogger Banjarnegara yang bertempat di Culinary “Iwak”.

Kami, tuh, belum pernah singgah di sini. Tapi, karena tahu lokasi tepatnya, yaitu kurang lebuh 50 meter sebelum Perumahan Gemuruh Griya Indah, kami pun mudah mencarinya. Apalagi aku tahu, sebelum Culinary “Iwak” berdiri, tempat ini dimanfaatkan sebagai pasar ikan Gemuruh.

CULINARY IWAK GEMURUH

“Pokoknya kanan jalan dari arah timur, setelah SMA Bawang, eks. pasar ikan Gemuruh.” Kataku kepada suami yang saat itu mengantarkanku, sekaligus hendak turut acara. Kurasa sudah cukup detail, tapi Suami masih belum paham, dong. Maklumin saja, ya, karena sampai sekarang dia masih belum hafal rute jalan di Banjarnegara. Jadi, kalau punya rencana main seputar Banjarnegara, aku ada di belakang, tapi sebagai sopir. “Nggemesin” banget, kan. Hahaha.

Kenapa Memilih Culinary Iwak Gemuruh?

Alasan utama karena tempatnya cocok banget buat kumpul bersama empat belas orang Blogger. Ini bukan tentang luasnya, tapi karena ruang terbuka, gitu. Ngumpul Blogger di ruang terbuka terasa lebih santai, dan segar. Terlebih, ditambah suguhan hamparan persawahan yang baru banget ditanami padi. Segeer, padhang njembrang!

Tempat seperti ini ternyata mempengaruhi semangat juga berdiskusi, ya. Jauh dari kata bosan, dan malah makin seru. Apalagi setelah menikmati ikan bakar, cocol sambal pedas, lengkap dengan urab daun ketela. Lidah dan perut betul-betul dimanjakan.

Alasan berikutnya, karena harga menu makanan cukup terjangkau. Kulihat di daftar menu, harga termahal untuk seporsi menu ikan yaitu Rp 20.000 per porsi. Kecuali Ikan Gurameh yang dihitung dengan harga beli per ons. Camilan seperti nugget ikan, harganya Rp 15.000 per porsi, dan ini camilan paling mahal di Culinary “Iwak”. Ngga bikin dompet kosong banget lah, ya.

Kemudian, yang menarik dari Culinary “Iwak”, selain makan-makan, pengunjung bisa santai di Kedai Kopi yang menawarkan berbagai macam kopi lokal, kopi yang dipanen dari berbagai penjuru Desa di Banjarnegara. Kedai Kopi Sabin, namanya. Pengunjung tinggal pilih; cukup menikmati kopi, perlu makan-makan, atau makan dan setelahnya ngopi-ngopi. 😀 Jarang, kan, tempat makan yang sekaligus ada kedai kopinya.

Lalu, Gimana dengan Fasilitasnya?

Memang, tempat ini eks. Pasar Ikan Gemuruh, namun fasilitas penting a la warung makan termasuk cukup, meski masih sederhana, dan seadanya. Mushola, misalnya. Mungkin pengunjung cukup susah menemukan Mushala di sini. Selain ngga ada tanda semacam kubah, pemilik Culinary “Iwak” belum membuat papan sign board yang dapat digunakan sebagai petunjuk menuju Mushola.

Aku juga awalnya cukup meraba buat mencarai Mushala karena diskusi waktu itu ternyata sampai sore. Tapi setelah bertemu dengan seorang Ibu yang sedang membakar ikan di sebelah Kedai, aku jadi tahu letak Mushala. Dan ternyata, fasilitas lain seperti: tempat wudhu, tempat cuci tangan, toilet, ada di di belakang Mushola. 😆 😀

CULINARY IWAK GEMURUH BANJARNGARA

Terlepas dari fasilitas yang masih seadanya, luasnya tempat parkir dan mudahnya akses menuju tempat makan ini menjadi kelebihan dari Culinary Iwak. Kendaraan dapat parkir di samping atau di depan warung. Jangan lupa helm di bawa masuk, dan ditaruh pada tempatnya yang terletak di pintu masuk supaya lebih tenang, dan aman. 🙂

Btw nih, ya. Kabupaten Banjarnegara masih terus mengembangkan sistem pengelolaan budi daya ikan air tawar di lahan sawah pertanian padi atau biasa dikenal dengan istilah minapadi. Ini betul-betul program bagus karena area persawahan di Kabupaten Banjarnegara masih tergolong luas. Selain hasilnya nanti dapat dijual, setidaknya pemerintah juga turut menyemangati program yang telah dicanangkan pemerintah yaitu Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARI).

Warung makan seperti Culinary Iwak ini rekomendasi bagi kalian yang ingin mencicipi beragam menu ikan yang merupakan bahan pangan sehat yang bergizi tinggi. Tersedia juga aneka menu khas Desa seperti Nasi Jagung, lengkap dengan urab. Di sini juga menyediakan menu Ayam, kok. Cocok lah buat ngajak Milzana ngedate. 😛 😛

Culinary Iwak Gemuruh, Banjarnegara.

  • Alamat: Jl. Raya Gemuruh (50 meter sebelum Perumahan Gemuruh Griya Indah)
  • Pemesanan: 0853 2727 0707 atau 0822 2635 5594 (Elly)
  • Jam buka: 09.00-22.00 WIB
  • Instagram: @culinary_iwak

Green Chili Banjarnegara

Kuliner Banjarnegara – Jalan-jalan, ngobrol-ngobrol, kongkow, santai, makan-makan, intinya berkumpul dengan teman, itulah yang biasa kami sebut dengan jeng-jeng. Kata jeng-jeng itu sendiri saya kurang tahu darimana datangnya, tapi kata jeng-jeng memang sudah familiar sekali di telinga saya dan teman-teman. Biasanya yang sering memakai kata tersebut hanyalah anak-anak sekolah, khususnya anak SMA. Waw sekali, karena kami ikut-ikutan memakai kata tersebut, padahal sudah lulus SMA sejak doeloe. :silau:

Kalau weekend tiba, memang paling enak untuk jeng-jeng bersama teman-teman sak grudugan. Walaupun dengan orang itu-itu saja, tanpa mengurangi senyum keceriaan dan kebahagiaan selalu datang. Tingkah laku, duduk bersama dan obrolan yang terkadang serius, ngebanyol sampai obrolan yang tidak penting, itu yang membuat kami kangen. Seperti biasa saya jeng-jeng bersama teman SMA doeloe Gita, Uut dan Muji. :kiss: Kalau mau jeng-jeng memang harus berunding dulu, mulai dari tempat duduk sampai dengan makanan. Wiken kali ini kami tidak ke angkringan, tapi ke Green Chili.

Cafe and Resto Green Chili ini tergolong baru, karena dulunya hanya menyediakan ice cream saja atau bisa disebut pusat ice cream di Banjarnegara. Memang sebagai pusat ice cream, karena segala jenis ice cream ada di sini. Sekarang sudah tidak lagi menjadi pusat es krim, akan tetapi Green Chili masih menyediakan es krim untuk konsumennya. Black Forest, American Club, Chocolate Chip, itulah salah tiga es krim yang disediakan. Ada juga Tape Ketan dan Rujak Ice Cream.

Suasana di dalam Cafe

Saya kenalkan dulu dengan teman-teman yang dulunya satu SMA yang biasa jeng-jeng. Dari Kiri yang pakai jilbab ungu namanya Uut, yang tengah pakai baju coklat namanya Gita dan yang kanan pakai baju oranye namanya Muji. Itulah mereka, teman jeng-jeng saya, pas wiken tiba.

Bagaimana suasana Cafe and Resto Green Chili menurut teman-teman? Menurut saya sangat romantis, ada lampu lampion, agak redup dan musik dangdutnya juga asoi. Iya, kami mendengarkan musik dangdut era 70an. Hadeeeh, entah pemiliknya yang suka dangdut atau karyawan-karyawannya ya? Rasanya sungguhlah tidak pas dengan suasana.

Daftar Menu Makan dan Minum

Cafe and Resto Green Chili dalah salah satu Cafe yang menyediakan Chinese Food dan Seafood. Untuk penggemar seafood, cocok sekali jika mau jeng-jeng di sini. Ssssst, saya baru pertama kali mau mencicipi Chinese Food lho. #katrok banget ya? Aaaah. . .tidak apa-apa yang penting masih hidup. #apa hubungannya. Pas dikasih daftar menu, kami langsung memilih menu yang tentunya sesuai dengan selara masing-masing. Kami ber empat tidak ada yang alergi seafood, apapun makananya kami suka suka suka dan suka. Perlu diingat dan dicatat, harga makanan di cafe ini sangat bersahabat dan sangat memasyarakat.

Bertiga Eksis

Makanan yang saya pesan tentunya yang menjadi favorite dan enak di lidah. Apalagi kalau bukan udang. Udang Saus Padang, itu yang saya pesan. Muji pesan Cumi-cumi Lada Hitam, uut pesan Sop Saus Seafood dan Gita pesan Gurame Lada Hitam. Menu dengan Lada hitam memang belum pernah dicoba, maklumlah biasanya kan jeng-jengnya di angkringan. 😆 Pas menunggu makanan tiba, lamanya minta ampun. Masak seafood mungkin susah kali ya? Untung minuan cepat datangnya. Jus Strawberry dan Teh manis. :lovekiss:  Tetap eksis dengan Kaos BHSB. :kiss:

Makanan pesanan datang

Kurang lebih 30 menit, makanan baru lengkap. Makanan yang kami pesan datangnya satu-satu, jadi menunggu makanan datang semua, baru kami lahap dan langsung cap cus. Bagaimana penampakan makanannya, teman? Sopnya super jumbo, jika dimakan sendiri, saya jamin sop tidak habis. Sopnya benar-benar banyak, yah seperti biasa saling icip-menicip. Semua menu yang kami pesan benar-benar enak, pokoknya pas deeeeeh.

Saos super pedas

Saos pedes ini ada pada paketan gurame dan cumi. Subahanalloh, pedesnya minta ampuuuuun. Saya memang suka sekali dengan pedas, tapi dengan saus ini saya masih komentar “pedasnya menggigit”. Cocok sekali untuk di colek dengan cumi-cumi punya muji. Saos inilah yang membuat meler dan menangis. Kalau saya biasa saja, hanya sedikit huh hah huh hah. Sama saja dengan yang lain. . . :pelayan:

Makanan Habis

Makan dengan khusyuk, menikmati walau sambil ngobrol-ngobrol dan icip-icip milik tetangga pun selesai, karena memang sudah habis. Mulai ngobrol lagi, sembari menghabiskan minum dan menunggu sms dari orang rumah. Dari awal kami masuk sampai habis makannannya, rasanya sudah ada beberapa orang yang datang kemudian pergi. Tetapi kami masih enjoy duduk, foto-foto dan cerita-cerita. Untung kami tidak diusir ya?  :tutupmulut:

Eksis sebelum pulang

Satu persatu, panggilan dari rumah mulai terdengar. Saatnya pulang, jangan lupa bayar dulu ke mas-mas kasir dan jangan lupa sebelum jeng-jeng berakhir harus mejeng sama-sama dulu, minta tolong mas-mas kasir. #biasa, narsis tak harus pakai karcis kan? Tagihan punya saya Rp. 20.000,- Uut Rp. 23.000,- Gita Rp. 23.000,- dan Muji Rp. 23.000,-. Mahal tidak? :peace:

Bagi anda yang sedang singgah di Banjarnegara dan suka dengan Chinese Food, Seafood serta Ice Cream, saya sarankan untuk datang ke Green Chili. Tempatnya tidak jauh dari kota, beralamat di Jalan DI. Panjaitan No. 59, Banjarnegara. Cafe and Resto Green Chili juga siap untuk melayani pesan-antar atau Delivery Order. Tapi saya kurang tau jika yang pesan makanan adalah orang luar Banjarnegara. :pelayan:

Oiya, resep menu makanan di atas bisa di tanyakan ke mba erwin yang jago masak chinese. Jeng-jeng untuk wiken kali ini sudah berakhir, nantikan jeng-jeng selanjutnya hanya ada di Langkah Baruku. :senyum: