Berlabuh Di Laundry Roemah Coeci

Berlabuh Di Laundry Roemah Coeci. Sebelum berlabuh, awal kisahnya seperti ini. Pernah saya katakan sebelumnya, hampir setiap akhir pekan sepupu imut tidur dengan saya. Jum’at malam, dia tidur dengan saya dan sangking nyenyaknya, dia tidak ngelilir sekalipun. Padahal, kalau ngelilir bakal dibuat heboh olehnya. Biasanya kalau ngelilir dia minta dibuatkan teh anget atau sekedar minum putih. Jum’at malam keadaan masih normal, sampai pagi menjelang.

***

Sabtu malam, tanpa meminta dia sudah tidur dan berselimut tebal punya saya. Malam itu dia beberapa kali bangun dan minta dibuatkan teh anget. Saya sudah wanti-wanti β€œNanti kalau pingin pipis bangunin saya ya?” Dia pun menganggukkan kepala, tanda paham. Adzan subuh berkumandang, dia masih ngringkuk di dalam selimut. Saya mencoba cek baju dia, siapa tahu dia ngompol. Iya, dia memang sudah kelas 4 SD, tetapi kalau sebelum tidur ia minum terlalu banyak, sangat berpotensi untuk ngompol. πŸ˜†

Setelah subuhan, saya mencoba mengambil selimut yang dipakainya. Alhamdulillah, masih kering. Saya pun dengan tenang menyalakan laptop dan mulai input nilai ujian praktek komputer. Selang beberapa menit, dia bangun dan minta ke kamar mandi. β€œMba, temenin ke kamar mandi, pingin pipis” Saya pun segera bergegas dan langsung ngusuh-ngusuh dia, takutnya dia ngompol di tempat.

Sesampainya di kamar mandi dia bilang β€œMba, aku sudah ngompol” Hah? Hyaah, saya hanya bisa ndoplong dan melempar senyuman maut padanya.

Ara benar-benar terlihat malu, dia juga berkata lirih pada saya tentang kejadian ijin ke kamar mandi. Jadi, dia tuh merasa sudah ijin untuk pergi ke kamar mandi pada saya, eh malah kejadiannya hanya ada dalam mimpi. Saya tidak menyalahkan atas peristiwa seperti ini, karena dulu juga saya pernah mengalaminya saat masih kecil. Adalah perasaan dimana sudah bilang dan diantar pula oleh mama ke kamar mandi untuk pipis, eh ternyata tetap saja ngompol. πŸ˜†

***

Merasa bersalah, dia ingin mencucui selimut sendiri. Saya tidak mungkin tega, meski ia tetap ngeyel. Akhirnya selimut kami bawa ke Roemah Coeci.

Berlabuh Di Laundry Roemah Coeci

Roemah Coeci yakni laundry atau jasa cuci pakaian yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah kami. Kata Ara sih nyucinya bersih, harum, bisa ditunggu dan murah. πŸ˜† Respsionis atau tempat penerimaan laundry lumayan kecil, kurang rapih tapi pelayanan ramah. πŸ™‚ Berkaitan dengan harga, Roemah Coeci menyediakan paketan khusus, misalnya paket selimut, seprei, bad cover, keset, karpet dan lain sebagainya yang terlihat besar. Sedangkan yang ukuran kecil, berarti masuk dan dihitung per kilo. Untuk satu kilonya yaitu Rp. 6.000,- Nah, untuk selimut saya yang berbau ompol, harganya sama denga satu kilo pakaian. Murah atau mahal?

Slimut Tweety

Selimutnya tidak saya tunggu, karena kata mba resepsionis, laundry sedang lumayan penuh. SayaΒ Berlabuh Di Laundry Roemah Coeci Jam 18.00 WIB. Lumayanlah, malamnya bisa berselimut tweety lagi. πŸ˜†

Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama dengan sepupu saya, ijin dalam mimpi? πŸ˜†