Semangat Malam Banjarnegara
Semangat Malam Banjarnegara. Sapa semangat untuk kalian semua. Lihatlah, beberapa wargamu masih semangat menjalani aktivitas pada malam hari. Alhamdulillaah. . .malam ini Banjarnegara tidak hujan. Padahal pas siang-sore hujan. Tidak hujan tandanya bisa jeng-jeng dong? Benaar, daripada di rumah sepi mending cari hiburan di luar. Apalagi didukung Bapak sedang tidak di rumah. Rasanyaaaa tuh “ayye” bangeet.
Malam hari enaknya emang jalan-jalan di sekitar Jl. Veteran atau Jl. Dipayuda. Selalu memilih dua jalan ini sebagai tempat hiburan.
Saya pernah berceloteh, kalau di Jl. Dipayuda tuh banyak terdapat Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditumplek di Taman Wisata Kuliner. Jadi, tentu saja kalau ke sini pastilah mencari makan, minum dan atau cemilan. Tapi, untuk malam ini saya dan adik tidak ke TamWisKul. Jalan-jalan disekitar Jl. Veteran.
Di Jl. Veteran, mulai dari depan Polres Banjarnegara sampai Pasar Induk masih banyak ruko (pakaian) yang dibuka. Ya meski tidak ada niat shopping, tapi bisa mampir ke ruko untuk sekedar melihat apa yang bisa dilihat. Lalu, apa yang saya saya dapat malam ini?
Adalah semangat Ibu dan Anak yang duduk dipelataran salah satu ruko. Sang Anak berjualan aneka gorengan, kecuali Bakwan. Sedangkan Ibunya berjualan pecel dan gorengan Bakwan.
Saat saya mendekati mereka, tepat pukul 18.30 WIB. Dagangan milik Ibu laris, Bakwan satu baskom tinggal seperempatnya. Begitu juga milik anaknya. Saya bahagia, sungguh bahagia. Melihat semangat mereka mengais rejeki saja saya senang. Ditambah lagi dagangannya laris. Bahagia full malam ini melihat potret keluarga yang penuh semangat ini.
Karena kami belum makan malam, adik pun memilih membeli pecel dan gorengan. Saya suka dong, apalagi Ibu saya suka banget Pecel berkecombrang.
Kalian tau gak kami beli berapa? Beli 1 porsi, dibungkus plastik dengan harga Rp 3.000,-. Terus, beli Bakwannya tiga dowang, karena di rumah masih ada tahu. Kesannya ngirit bangett. Tapi 1 porsinya ufah cukup banyaak. Cukup untuk berdua. Hyaa. . .daripada mubadzir kan, ya. Alasan lain, karena kami masih berrencana membeli jajan lain. Jadi, belinya dikit saja. Hehehe.
Oiya, mereka rumahnya di SmarKid alias Semarang Kidul. Karena rumahnya deket dengan kota, jadi mereka standby di depan Ruko sampai malam. Kira-kira sampai pukul 22.00 WIB.
Testimoni:
Pecelnya gurih. Sambal kacangnya buket. Meski tidak pedas, tapi bikin ketagihan. Apalagi bakwannya, banyak wortel dan kobisnya. Makasih ya, Bu. Semoga laris manis. Semangat Malam Ibu Pecel. Semangat Malam Banjarnegara.