5 Aktivitas Menarik di Pantai Pulau Merah
Sebelum sampai Bali, aku pernah berencana untuk piknik ke Banyuwangi terlebih dahulu. Sebentuk Kecamatan sekaligus Kabupaten yang banyak terdapat tempat wisata.
Untuk menuju Banyuwangi dari Banjarnegara sangatlah mudah. Selain akses, aku bisa menggunakan jasa transportasi Bus atau Travel. Namun, saat itu aku tidak sendirian. Bersama Tika, seorang teman dari Jogja dan dia memilih untuk tidak singgah di Banyuwangi barang sebentar. Alasnnya, sih, mau fokus mencari awowok berewok di Bali. 😛
Meeting point kami saat itu di Jogjakarta, tepatnya di bandara Adi Sucipto. Ia memilih untuk langsung ke Bali dengan banyak pertimbangan, salah satunya yaitu waktu.
Tujuan wisata di Banyuwangi yang paling aku idamkan yaitu Pantai Pulau Merah. Aku memilih Pantai tersebut karena transportasi menuju pantai ini tidaklah susah. Tidak seperti membelah durian tanpa pisau.
Mau carter, pakai mobil pribadi, aksesnya begitu mudah. Banyak petunjuk jalan pada tiap pertigaan, perempatan atau perselingkuhan. Transportasi yang paling direkomendasikan yaiu menggunakan jasa ojek atau kalau bisa bawa motor, ya, sewa sepeda motor. Akan lebih mudah, cepat dan hemat, tentunya.
Selain nama, empat hal lain yang membuat pantai ini unik yaitu berpasir merah, dikelilingi bukit, berombak cukup besar dan terdapat Pura yang tak jauh dari Pantai.
Dari 4 keunikan di atas, setidaknya aku bisa melakukan 5 aktivitas di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, yang menurutku cukup menarik.
1. Berselancar
Aku bisa berselancar. Yakin? 😉 Jangan dikira hanya kamu kamu kamu orang kota saja yang bisa berselancar, ya. Aku, perempuan manis yang tinggal di Desa juga bisa berselancar. Tidak percaya? Bawa aku ke Pantai Pulau Merah! Jemput aku menggunakan pesawat buatan Pak Habibie, ya. Eh, no pict itu hoax, kan? Berarti….emmmh! 😆
Ombak yang cukup tinggi berkisar 3-5 meter menjadikan Pantai Pulau Merah sebagai sasaran para wisatawan untuk berselancar (surfing). Menurut beberapa artikel yang pernah aku baca, Pantai Pulau Merah ini cocok bagi peselancar yang baru-baru, pemula.
2. Camping
Pantai Menganti, Kebumen, menjadi pantai pertama yang aku jadikan tempat camping. Alasanku camping di sana, ya, tidak ada bedanya dengan Pantai Pulau Merah, yaitu karena Pantainya dikelilingi bukit. Segeeer!
Bukit kecil yang berada di tepian pantai dengan ketinggian mencapai 200 meter membuatku ingin mendirikan tenda di sini.
Aku belum tahu perizinan mendirikan tenda di Pantai ini. Biasanya, sih, ada warga setempat atau Mas-mas Karang Taruna yang turut mengelola dan menjaga objek wisat. Jika memang aman,bisa jadi camping syantiiiik di Pantai Pulau Merah.
3. Upacara Keagamaan
Ini unik banget. Ada sebentuk Pura yang tak jauh dari Pantai Pulau Merah, berdekatan dengan area parkir. Pura ini kerap digunakan sebagai lokasi ritual pada saat-saat tertentu oleh umat Hindu yang tinggal di sekitar Pantai Pulau Merah.
Nah, aku ingin ke pantai ini pas ada event upacara keagamaan umat Hindu, gitu. Siapa tahu Pemangku mengizinkan kami masuk Pura. Jadi, ini wisatanya plus-plus. 😉
4. Cekreeek Action!
Banyak yang menyebutnya hanya Pulau Merah. Mendengar namanya saja membuatku penasaran. Banyaknya foto yang telah diunggah, baik di media sosial maupun web blog, tidak menyurutkan keinginanku untuk ke sana. Maaph, ya, gue bukan tipe orang yang bisa lega hanya dengan melihat foto. Mending menghirup Freshcare kalau mau dapat legaaaaa.
Keluar rumah dalam waktu cukup lama, apalagi untuk berwisata, tanpa cekrek-cekrek alias pepotoan alias mengambil gambar atau bernarsis parah, rasanya tidak mungkin, ya. Bagiku, sih. Terlebih jika objek wisatanya pantai. Beuuuh…rugi banget jika tidak mendokumentasikan spot satupun.
Nah, di Pantai Pulau Merah ini viewnya manis banget. Mau pepotoan di sebelah mana saja, lalu diunggah di Instagram, pasti banyak yang naksir kamu. 😆
5. Bermain Pasir
Ini aktivitas paling standard yang bisa dilakukan di pantai. Namun, karena adanya pasir merah yabg berada di bibir pantai, menjadikan aktivitas bermain pasir menjadi istimewa.
Membuat undak-undakan, atau sekadar luluran pakai pasir merah. Ini juga sangat aku idamkan. Apalagi nanti pas ke sini sama Jasmine, dia udah gede. Aku pastikan akan senang! Awww…semoga pasir merah yang di Pantai Pulau Merah tidak akan pernah habis, ya. Jadi, bisa aku bawa pulang menggunakan truck.
Kawasan wisata pantai yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan, juga bisa dibilang termasuk pantai yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Mungkin karena jarak dari Kota menuju pantai cukup jauh, yaitu kisaran 80 km dari jantung kota Banyuwangi. Lumayan jauh. 😉
Setelah menikmati Pantai Pulau Merah dari sore sampai pagi hari karena Camping, aku ingin juga jalan-jalan ke kota. Mencicipi kuliner khas, atau mendatangi sentra industri yang ada di Banyuwangi.
Selain itu, kami ingin menginap di salah satu Hotel di Bayuwangi. Meski kota ini tidak terlalu besar, tapi ada hotel yang ingin aku singgahi karena menurutku hotel yang satu ini nampak nyaman. Yaitu Ketapang Indah Hotel. Hotel dengan suasana yang asri karena banyak pepohonan disekitar hotel. Pohon Kelapa, misalnya.
Sebelum kehabisan kamar hotel, ada baiknya pesan terlebih dahulu melalui situs booking online. Bisa melalui telephone, aplikasi atau menuju websitenya langsung.
Karena Tika saat ini sedang berkelana di negeri orang, tidak menutup kemungkinan aku akan berwisata ke Pulau Pantai Merah bersama Jasmine dan Ayah. Family Trip, gitu. Doakan kami semoga bisa FamTrip ke Banyuwangi. Dan doakan Jasmine cepet gede, yaa yaa yaaaa. 😆
Pantai Pulau Merah, Banyuwangi
- Lokasi: Dusun Pancer, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur
- HTM: Rp 5.000