Cara Asyik Menikmati Telaga Paling Memesona di Jawa Tengah
Jawa Tengah, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa mempunyai segudang destinasi wisata menarik. Asli. Tidak sedikit kota di Jawa Tengah mempunyai warisan Budaya yang tmasih terrekam sampai sekarang. Wisata Sejarah, Kuliner dan objek wisata yang saat ini makin banyak dicari, dikunjungi wisatawan. Adalah Wisata Alam.
Sebutlah Banjarnegara, salah satu Kabupaten di Jawa Tengah dimana destinasai Wisata Alamnya makin banyak. Tidak sedikit objek wisata alam yang baru-baru ini bermunculan di Banjarnegara, Jawa Tengah. Curug-curug tersembunyi di Desa-desa bagian atas, misalnya. Menambah daftar deretan wisata alam yang layak dikunjungi ketika singgah di Banjarnegara. Pun termasuk telaga yang paling memesona di Jawa Tengah. Memang, telaga ini bukan telaga baru, hanya saja gaungnya mulai terdengar.
Sore itu, hujan deras tiba-tiba mengguyur jalan Selomerto, Wonosobo. Kami yang tengah asyik menambah kecepatan laju sepeda motor, tanpa kompromi, menepi ke deretan Rumah Toko yang berada di pingir jalan raya.
“Pakai mantel, dan amankan barang bawaan, ya. Kita akan menerjang hujan sampai lokasi.” Mas Ganjar, lelaki yang memimpin perjalanan menuju Telaga, mengambil keputusan yang luar biasa. Nampak tidak ada rasa was was , atau takut, sedikitpun.
Ya…gimana lagi, menuju telaga paling indah di Jawa Tengah adalah salah satu napsu yang sempat memuncak dari zaman jahiliyah. Kebanyang lah, ya. Makanya jangan heran, Mas Ganjar sampai mengeluarkan jurus kuda lumping.
Tidak sampai sepuluh menit persiapan, kami kembali melaju. Alhamdulillaah… hujan deras hanya sampai Dieng Wetan, Wonosobo. Ya, untuk mencapai Telaga Dringo, telaga paling memesona di Jawa Tengah, kami memilih jalur Wonosobo dengan waktu tempuh kira-kira 90 menit dari tengah kota Banjarnegara. Alasan memilih akses ini tak lain karena jalan menuju Dringo lebih mudah dijangkau. Akses lainnya yaitu lewat jalur Banjarnegara kira-kira selisih 15 menit perjalanan. Memang lebih cepat, tapi kondisi jalan kurang bagus. Sejauh ini, akses menuju Telaga Dringo lebih nyaman melalui jalan Wonosobo-Dieng.
Melihat suguhan Telaga Dringo yang tidak hanya sekadar memesona, sekaligus perjalanan yang bisa dibilang cukup nekat ini menjadi moment yang susah dilupakan.
Mengendarai sepeda motor matic di jalan yang belum beraspal. Naik, temurun, dan beberapa kali sempat tidak percaya diri ketika menjumpai kelokan yang mana membuat gerogi. Nanjak, berkelok, dengan medan masih berupa tanah, dan bebatuan yang kurang tersusun.
Satu motor sempat terselip, motor matic yang dikendarai Mas Eko dan Lulu. Sementara motor satunya yang dikendarai Mas Ivan dan Winda sempat ngetril heboh karena KELEBIHAN MUATAN. HAHAHAHAHA *ngelirik Winda* Sedangkan motor Mas Ganjar aman, karena aku lebih memilih jalan kaki sampai lokasi meski bikin betis makin mlentis, tungkak pegal, dan si pahe makin kuat. Ini moment banget! Asli. Makanya, ke Telaga Dringo sampai tidak bermalam itu rugiiiii. Asli, rugiii banget. Kareba ada banyak cara asyik untuk menikmati keindahan alam Dringo.
Berikut cara asyik menikmati Telaga Dringo, telaga paling memesona di Jawa Tengah. Cara asyik yang pernah kami lakukan bersama.
Jogging
Udara Dringo di pagi hari khas banget. Belum banyak Petani berlalu lalang di sekitar Telaga. Pemandangan alam nan hijau, perbukitan kanan-kiri, hamparan rumput, serta banyaknya pohon di antara perbukitan, menggugah semangat pagi hari untuk jogging. Cukup satu putaran, sukses membuat napas ngos-ngosan, baju basah karena keringat. Memori kamera juga ikut fresh kareana full dengan lanskap pemandangan alam.
Ya…bagaimana tidak. Baru mau start jogging, sudah dihadapkan dengan pesona bukit Dringo yang segarnya melebihi Kang Al Ghazali abis mandi. Gunung yang berada di seberang, seakan berbisik: “jepret aku, jepret aku, dong. Jepret aku yang gagah, maskulin. Please.”
Telaga yang berada di perbatasan antara Kabupaten Batang dan Banjarnegara, dan lebih dikenal milik Banjarnegara ini asyik banget buat jogging. Jalan setapak yang kerap digunakan Petani sebagai akses menuju ladang, cukup membantu untuk olahraga Jogging. Sambil mencari embun, atau menanti Sunset. Jogging disekitar Dringo begitu mengasyikkan. Apalagi, teman seperjalanan pada semangat jogging. Nular, deh.
Camping
Telaga yang berada di ketinggian 2.222 m dpl merupakan telaga tertinggi di Pulau Jawa. Kebayang asyiknya camping di Dringo, kan? Camping di kawasan hutan yang -semoga- seterusnya akan terjaga kelesatariannya (aamiin), hutan heterogen, hutan yang membuat kami betah karena banyak pohon yang asyik banget buat pepotoan. Lha, ini pepotoan lagiii. 😆
“Cukup dengan tiga sampai empat jam di Dringo tanpa menginap!”
Duuh…serius? Camping laah…CAMPING! Meski Telaga ini belum ada yang “ngejagain”, tapi camping di sini aman. Panggil saja Mas Ivan via udara, jika ingin merasa lebih aman jiwa, raga dan juga perut. Dia akan siap menjaga kalian dengan syarat dan ketentuan berlaku. Qiqiqiqi
Penduduk setempat yaitu penduduk Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, sepertinya belum tergugah untuk andil mengelola Telaga sebagai objek wisata. Telaga ini sepenuhnya dikelola oleh Dinas Kehutaanan dan sampai sekarang belum dijadikan objek wisata. Hanya menitip jejak, atau camping sepuasnya di sini, tidak dikenakan biaya.
Naik Bukit!
Sist, kalau sudah sampai Telaga Dringo dan camping, please jangan cuma boboan di tenda, ya. Jangan hanya numpang makan dan minum di tenda. Naiklah ke Bukit. Ada kado spesial di atas sana.
Perjalanan menuju Telaga saja sudah penuh perjuangan, ya. Dari kompleks Candi Dieng, kurang lebih 30 menit dengan mengendarai sepeda motor. Belum lagi, treckkingnya yang membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dari jalan masuk, sesampainya kawasan hutan. Sayang banget kalau hanya menikmati dengan cara duduk di tepi Telaga.
Duuuh…galau ya, Sist? Qiqiqiqi
Dringo cukup dekat dengan obyek wisata Kawah Candradimuka dan Sumur Jalatunda. Pernah mendengar dua objek wisata tersebut, kan? Kalau belum pernah, browsing dulu, deh. Atau, langsung ke sini aja, merasakan sensasi medan off-road untuk melihat Kawah Candradimuka dan tentunya Telaga yang paling memesona di Pula Jawa. *serius, paling memesona di Pulau Jawa* *tidak hanya di Jawa Tengah* *tidak percaya* *makanya ke Dringo*
Salah satu objek wisata yang kusebut, yaitu Sumur Jalatunda, dapat dilihat diameternya dari bukit Dringo, dan itu nampak unik syekali. Lihat, tuh, foto di atas. Nampak ada lubang dekat kepalaku, kan? Itu Sumur Jalatunda yang dipercaya bisa membuatmu berhasil keliling dunia jika bisa melempar batu sampai seberang Sumur.
Hah? Ini serius?
Ya…coba saja tanya kepada penjaga objek wisata Sumur Jalatunda, ya. HAAAAAAP!
Di dekat bukit sebelah selatan, banyak tanaman Kentang yang mana perairannya mengambil dari Telaga Dringo. Bukit paling unik, dan sempat membuatku berpikir keras yaitu bukit yang berada di sebelah kanan, atau utara Telaga. Selain banyak pohon yang instagenic, di atas bukit ada pemakaman yang sama sekali tidak horror. 😆 😛
Uwoooo…semalam tenda kita, tempat bobok kita, ternyata dekat dengan pemakaman, ya! Sedaap benar!😛
Tidak usah menghayal, atau berpikir macam-macam, ya. Pemakaman ini bukan pemakaman pada umumnya, kok. Menurut penduduk setempat, beberapa tahun silam pernah ditemukan tulang-tulang di sekitar Bukit. Wara memilih untuk menguburnya. Tulang-tulang tersebut entah tulang manusia atau hewan, aku tidak ingat. Padahal, Lulu dan Winda sempat menanyakannya kepada salah seorang Petani yang sedan memanen Kentang di Ladang dekat bukit. Tapiii…aku lupa. 😆
Pepotoan!
Ini wajib banget dilakukan. Apalagi sebagai Blogger, tidak cukup dengan lima puluh jepretan. Meski hasil jepretaku biasa-biasa saja, tapi setidaknya punya dokumentasi di Dringo yang akan menjadi kenangan sepanjang masa. Dan yang paling penting, foto-foto yang diambil bisa dijadikan blog post, sekalipun itu foto narsiiiis. 😛
Ada banyak spot menarik di Telaga Dringo. Makanya, saat piknik ke Dieng, sempatkan untuk datang ke Telaga Dringo, telaga paling memesona di Pulau Jawa! 😉
Eiya…di kawasan Dringo ini masih bersih, dan akan terus bersih dari yang namanya sampah. Makanya, perlu banget menyiapkan wadah untuk membawa pulang sampah-sampah yang telah diciptakan manusia. Atau, korek api juga bisa. Siapa tahu ada plastik-plastik yang tertinggal di Dringo. Kita sama-sama menjaga Dringo supaya terus dan makin memesona.
Sekali lagi, jika sudah sampai kawasan Dataran Tinggi Dieng, atau Kawasan Candi Arjuna, Banjarnegara, singgah lah di Telaga Dringo, telaga paling memesona di Jawa Tengah. Jangan lupa, ceritakan pengalaman terbaikmu. Ceritakan kepada Dunia melalu media blog, instagram, twitter, facebook, atau media sosial lainnya. Ya ya ya…
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah