Sebatas Doa dan Tenaga

surat mini untuk mamah

Assalaamu’alaikum, Mah. . .

Selamat pagi, Mamah? Mari senyum-senyum dahulu sebelum aku ambil sosis untuk nyemil. :lovekiss: Hari ini, Sabtu, 22 Desember 2012 adalah Hari Ibu. Mamah juga pasti ingat, kan? Ternyata satu tahun itu bukan waktu yang lama, aku masih ingat setahun yang lalu aku pernah menulis ungkapan sederhana di Hari Ibu. Ungkapan dalam bentuk surat mini tersebut masih ada gak, mah? Semoga saja masih disimpan. Aku berharap Alloh memberikan umur panjang dan kesehatan, jadi besok pagi masih bisa memeluk mamah dan memberikan surat ini kepada mamah. #nulis malam-malam sambil ngantuk. :melet:

Halau, Mamah. Dari semalam aku melihat mamah dalam keadaan baik dan sehat wal afiat. Senyum, mesem yang khas itu pun menambah sumringah dan membuat mamah tambah cantik. Alhamdulillah, sejak aku mengenal yang namanya teknologi, ini merupakan kesekian kalinya aku memberikan surat untuk mamah. Baik surat permohonan, surat pengeyelan, surat ucapan terimakasih, surat perjalanan jeng-jeng dan masih banyak lagi jenis surat yang harus aku tulis sebagai salah satu syarat dan bukti. Kalau surat jenis-jenis seperti ini, aku yakin pasti suratnya masih tertata rapih di ordner. Ulalaaaaaaaaaaaa. . .

Mamah

Mamah yang cantik, tahun ini aku benar-benar merasa bahagia. Bahagiaku melebihi tahun-tahun sebelumnya dan tentunya semua ini atas izin Alloh, ridho kedua orang tua dan dukungan dari saudara. Memiliki keluarga yang utuh, di mana semua anggota mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri itu juga merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri untukku, Mah. Ada Papa Dul yang selalu bertanggung jawab, membimbing dan memberikan semangat dalam menjalani hidup dan kehidupan untuk kita semua. Mamah yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang dan tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk keluarga. Adik yang selalu menunjukkan sifat baik nan manis. Bukankah itu merupakan satu kesatuan, Mah? Kekompakan dan kebersamaan, satu paket yang bisa saling menguatkan.

Mah, aku benar-benar menyadari kekuranganku. Ternyata sampai di hari ini, di hari ibu ini, aku juga belum bisa memberikan apa-apa untuk mamah dan keluarga, baru sebatas doa dan tenaga saja. Doa yang terbaik untuk mamah, keluarga, selalu aku panjatkan kepadaNya. Jika aku sehat dan mampu, tenaga akan selalu saya berikan untuk membantu mamah, keluarga dan insan yang membutuhkan. Mah, terimakasih atas waktu yang mamah berikan selama ini, atas perhatian, kasih sayang yang tak terbatas. Tidak ada yang bisa menandingi keikhlasanmu dalam menyayangi kami, Mah. Meskipun tidak ada yang bisa aku berikan Hari Ibu ini, tetapi mamah harus tau bahwa anak gadis mamah ini sangat menyangi mamah, mencintai mamah, ingin membuat mamah bahagia dan selalu tersenyum ketika melihat anak-anaknya tambah besar plus sukses nanti. Saling mendoakan ya, Mah. I Love You, Mamah. . .

SELAMAT HARI IBU

Wassalaamu’alaikum. . .