Familiarization Trip di Event Lampung Krakatau Festival 2021
Familiarization Trip di Event Lampung Krakatau Festival 2021 – Mana, nih, suaranya yang kangen Familiarization Trip atau Fam Trip? 😆 Teman-teman Blogger yang sebelum pandemi aktif banget mengikuti kegiatan Fam Trip ke daerah-daerah, pasti kangen menjelajahi pariwisata Indonesia. Hayo, mengaku saja!
Kalau aku, fix kangen banget eksplorasi pariwisata entah bareng keluarga maupun teman-teman. Makanya, saat ada undangan menghadiri Fam Trip Lampung yang merupakan salah satu agenda event Lampung Krakatau Festival 2021, aku langsung mengajukan cuti! 😀 Niat banget, ya. Ya…setidaknya dengan mengikuti Fam Trip ini dapat sedikit mengobati rasa rindu naik kendaraan umum, eksplorasi pariwisata dan haha hihi bareng teman-teman Blogger.
Mengunjungi Lampung untuk menjelajahi pariwisatanya, aku kembali mendapatkan pengalaman baru yang susah banget bikin move on dari Lampung. Ini menandakan bahwa pariwisata di Lampung, tuh, banyak banget dan sangat beragam.
Flashback dikit, ya.
Tahun 2018, ketika menghadiri LKF 2018, Lampung memberikan pengalaman yang sangat berharga dan enggak bakal terlupakan yaitu ketika aku bersama kurang lebih 100 peserta melakukan perjalanan ke Gunung Anak Krakatau untuk melakukan observasi, ekskursi. Ya…kapan lagi bisa sampai Anak Gunung Krakatau kalau enggak dalam rangka trip edukatif. Kemudian bisa melihat langsung karnaval budaya yang mana pesertanya dari setiap kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung. Peserta karnaval enggak hanya masyarakat Lampung, lho. Tapi ada beberapa Gajah yang menjadi ikon Lampung turut meramaikan dan ini menjadi pusat perhatian para penonton. Gajah-gajah ini didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas yang terkenal sebagai tempat konservasi gajah di Kabupaten Lampung Timur.
Ah…jadi nostalgia ke dua tahun yang lalu di mana kita semua bebas beraktivitas di luar rumah dan masih bisa pergi ke mana pun dengan bebas. Enggak seperti sekarang, keluar dari rumah harus dengan protokol kesehatan (prokes) dan wajib mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah. Pun dengan perjalanan aku ke Lampung untuk mengikuti rangkaian acara LKF 2021, prokesnya ketat luar biasa. Apalagi LKF adalah event tahunan yang masuk dalam calendar of events Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, aktivitas kami selalu dalam pantauan.
FYI, karena masih masa pandemi, Lampung Krakatau Festival 2021 digelar secara hybrid di Hotel Novotel Bandar Lampung. Dengan mengusung tema Wisdom to Victory (kebijaksanaan untuk Berjaya), berikut rangkaian acara Fam Trip di event Lampung Krakatau Festival 2021 yang berlangsung dari tanggal 4-6 November 2021:
Mengunjungi El’s Coffee Roastery.
Siapa sangka coffee shop yang dirintis sejak tahun 2013 akan menjadi salah satu tempat ngopi yang hits di Bandar Lampung. Pak Elki, pemilik El’s Coffee saja enggak pernah menyangka kalau brandnya bakal dikenal masyarakat luas, bahkan mendunia.
Lampung memang terkenal sebagai salah satu penghasil kopi yang dengan kualitas yang bagus. Enggak salah pilih panitia mengenalkan aneka kopi Lampung dengan mengajak para peserta Fam Trip ke El’s Coffee Roastery untuk melihat beragam produk kopi lampung yang diolah langsung dari mesinnya. Iya, kami diajak ke pabrik untuk melihat proses roasting kopi.
Sesampainya di El’s Coffee Roastery, aku terpukau banget dengan desain bangunannya, dong. Mulai dari atapnya saja sudah terlihat unik, berbentuk atap miring atau yang biasa dinamai dengan butterfly roof. Usai scan barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi, Pak Elki mengajak kami untuk melihat proses roasting menggunakan mesin roaster yang ternyata ukurannya gede banget banget. Pengunjung bisa dengan mudah melihat proses menyangrai biji kopi karena lokasinya berada di lantai satu dekat dengan bar yang berada di tengah kafe. Betul-betul konsep pabrik yang unik.
Buat kamu pencinta kopi, sempatkan untuk datang ke sini, ya. Di sini kamu bisa beli biji kopi, kopi kemasan, atau ngopi dengan beragam menu kopi. Baristanya baik-baik banget, cakap dan cakep-cakep! 😆
Lamban Gedung Kuning.
Mengunjungi Lamban Gedung Kuning (LGK), setidaknya aku menjadi tahu arti kata Lamban yang dalam bahasa Lampung ternyata rumah. Dan LGK adalah rumah pelestarian adat dan budaya Lampung yang dibangun oleh keluarga Dang Ike, mantan Kapolda Lampung.
LGK merupakan Istana bagi keluarga Dang Ike. Jadi, ini bukan istana kesultanan atau kerajaan, ya. Hanya saja, karena Dang Ike ingin melestarikan adat dan budaya Lampung, khususnya benda-benda yang pernah dipakai oleh orang tuanya saat menjadi prajurit, atau benda-benda milik kakeknya yang bergelar Raja. Baginya, benda-benda tersebut sangat bersejarah dan patut untuk dilestarikan setidaknya sebagai koleksi keluarga.
Sebelum masuk LGK, di depan gedung kami disambut meriah oleh para penari. Uniknya, nih, enggak hanya tarian yang mereka suguhkan, tapi juga ada petasan yang sukses bikin kaget dan heboh. Katanya, sambutan semacam ini memang dilakukan untuk setiap tamu yang masuk ke LGK. Terus, ada ritual-ritual yang harus dilakukan oleh peserta Fam Trip sebelum masuk Gedung, salah satunya yaitu dengan menginjakkan kaki di atas nampan besi. Nampan ini ada istilahnya tersendiri. Tapi tiba-tiba aku enggak ingat namanya. 😀
Begitu masuk Gedung, aku tambah kagum karena dekorasi di dalamnya, tuh, mewah dan megah! Di sini, kami diajak tur oleh Dang Ike, melihat benda koleksi milik keluarganya. Aku senang karena beliau begitu hafal satu per satu koleksi yang ada di dalam LGK. Baju-baju yang di pajang, misalnya. Beliau hafal baju tersebut dipakai siapa, saat momen apa, terus kapan terakhir dipakai. Artinya, beliau begitu dekat dengan keluarga meskipun hari-harinya sibuk bekerja di luar rumah.
Benda-benda bersejarah yang dikoleksi bukan hanya milik keluarga besarnya saja, tapi ada juga display pelaminan pengantin dengan adat lampung, singgasana adat lampung, peralatan tempur, alat musik, dan masih banyak benda bersejarah lainnya di sini yang terus dirawat sehingga benda-bendanya bersih.
Penyambutan untuk peserta Fam Trip ternyata belum habis. Karena setelah tur, kami diajak lomba makan durian! Pingin tahu keseruannya? Aku tulis terpisah saja tentang LGK, ya.
Malam Pesona Kemilau Krakatau.
Bertempat di Hotel Novotel Bandar Lampung, malam Pesona Kemilau Krakatau berlangsung sangat meriah. Tamu yang diundang sangat terbatas. Bagi masyarakat yang enggak bisa melihat langsung acaranya, dapat menonton live streaming lewat kanal YouTube Pariwisata Lampung.
Pesona Kemilau Krakatau dibuka dengan beragam tarian khas Lampung. Ada Tari Bedana Kipas sebagai tari penyambutan untuk para tetamu, tari Nenemo dari Tulang Bawang Barat yang mempunyai karakteristik khusus, dan masih banyak tari lainnya yang sangat menghibur tamu undangan.
Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, mulai dari sambutan panitia, Ibu Wakil Gubernur, sampai dengan sambutan oleh Menteri Parekraf. Di sini aku merasakan bahwa penyelenggaraan festival ini sangat sukses meskipun dilakukan secara hybird. Aku melihat begitu kuat kolaborasi antara pemerintah, stakeholder, dan pemuda-pemudi Lampung. Terlihat saat acara fashion show dari beberapa perancang fashion ternama di Lampung dan penampilan band dari pemuda-pemudi yang dengan kompak menyanyikan beberapa lagu daerah.
Eksplorasi Pulau Pahawang.
Tentang Pulau Pahawang sudah enggak asing lagi di telingaku. Pasalnya, temanku yang asli Lampung yaitu Mama Boo kerap mengenalkan pulau-pulau yang ada di Lampung. Salah satunya yaitu Pulau Pahawang yang katanya asyik banget buat snorkeling karena airnya jernih banget.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari tempat kami menginap yaitu Batiqa Hotel, akhirnya kami sampai juga di Dermaga Ketapang. Dipandu oleh teman-teman dari Bumi Pahawang dan Restu Bumi Adventure, akhirnya kami bisa bersenang-senang di Pulau Kelagian Lunik sebelum pada akhirnya kami eksplorasi Pulau Pahawang. Yaps, ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Pahawang. Selain menikmati keindahan bawah laut atau snorkeling, kami juga mencoba Donat Boat, Banana Boat, Paddle Board, dan makan sampai kenyang di Bumi Pahawang Resort.
Aku enggak pernah menyangka bahwa Pahawang akan menjadi tempat pertamaku untuk snorkeling. Itu pun karena ada teman yang mendorongku buat nyebur laut. Dia adalah Mbak Tery. Tentang pengalaman pertama snokeling dengan segala keterbatasanku akan aku tulis terpisah karena betul-betul menjadi momen yang bakal susah dilupakan. 😀
Fam Trip Tetap Bikin Konten. Kenapa Tidak! Kan Ada Smartfren UNLIMITED!
Tujuan diadakan Fam Trip Lampung tak lain adalah mengenalkan segala potensi yang ada di Provinsi Bandar Lampung. Kebetulan yang diundang Fam Trip di event LKF 2021 adalah mereka para Blogger, Influencer, dan Content Creator. Sudah pasti selama kegiatan berlangsung, aku membuat konten dan mengunggah hasil konten di sosial media.
Panitia menargetkan setiap hari harus ada konten yang diunggah biar para pengikut di media sosial bisa turut merasakan serunya event LKF 2021 dan tempat-tempat yang kami kunjungi selama Fam Trip. Beruntung provider yang aku gunakan signalnya lancar. Jadi, mau bikin konten atau unggah konten pun enggak ada kendala.
Leave a Reply