Takjub Melihat Pesta Parak Iwak
Takjub Melihat Pesta Parak Iwak Festival Serayu Banjarnegara. Sebagai warga asli Banjarnegara, saya merasa takjub melihat antusias masyarakat Banjarnegara (khususnya) yang begitu tinggi untuk menyaksikan dan mengikuti Festival Parak Iwak.
Percaya atau tidak, Festtival tersebut merupakan event pertama kali yang diadakan di Indonesia. Acara ini sangat unik dan menarik, dimana seluruh peserta yang sudah mendaftarkan diri berhak mengikuti parak iwak di Sungai Serayu.
Pesta Parak Iwak Festival Serayu Banjarnegara juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sharif Cicip Sutardjo dan para reporter dari stasiun tv swasta pada hari Selasa, 27 Agustus. Sama halnya dengan Parade Budaya, event Pesta Parak Iwak pun menjadi Agenda inti Festival Seyaru Banjarnegara. Sebelum Pesta Parak Iwak dimulai, ada beberapa kegiatan yang mengiringi prosesi event ini.
Kirab Ulam Sari Tirta Nyawiji dan Tirakatan Pesta Parak Iwak
Kegiatan Kirab Ulam Sari Tirta Nyawiji dimulai dengan pengambilan benih ikan dari tujuh telaga di Dieng. Adalah Telaga Balekambang, Merdada, Sewiwi, Pengilon, Warna, Cebong dan Sendang Sedayu.
Pada masing-masing Telaga diambil satu ikan untuk diletakkan kedalam bokor (kendi). Ikan ini nantinya akan menjadi benih dan dilepas di Sungai Serayu Singamerta. Pada hari itu juga (16/8) setelah pengambilan ikan selesai, barulah kegiatan kirab dimulai. Kirab dilaksanakan secara iring-iringan menggunakan kendaraan (jeep) dan mobil terbuka.
Bokor yang berjumlah tujuh ini dibawa oleh Dewi Arimbi yang didampingi oleh Bima. Rute Kirab dimulai dari Pendopo Suharto Whitlam-Kec. Batur-Wanayasa-Karangkobar-Banjarnegara dan berakhir di Kec. Madukara.
Malam harinya (16/8) di Kec. Madukara, tepatnya di Lapangan Desa Talunamba dilaksanakan Tirakatan atau slametan, yang dihadiri oleh pejabat daerah dan masyarakat Banjarnegara. Pada acara ini diselingi berbagai kesenian daerah, ada wayang kulit, kuda kepang dll dll.
Festival Tenong
Sahabat tahu tenong, kan? Tenong tuh biasanya digunakan untuk meletakkan makanan. Jika di pasar tradisional daerah saya, tenong biasanya dipakai oleh para penjual tahu atau tempe untuk meletakkan dagangannya. Festival Tenong ini digelar beberapa menit sebelum pesta parak iwak dimulai. Tujuh ribu tenong dibawa oleh rombongan tenong mengikuti Dewi Arimbi dan Bima yang membawa Bokor.
Seluruh Tenong yang ada merupakan sumbangan. Setiap desa di Kab. Banjarnegara menyumbang minimal 10 tenong yang didalamnya berisi makanan. Festival Tenong ini digelar sebagai ungkapan masyarakat Banjarnegara yang cinta pada ke-gotongroyong-an atau kebersamaan dan saling memberi.
Upacara dan Pelepasan Benih Ikan
Merasa gugup pagi itu. Mendapat telephone dari salah satu teman yang sudah di lokasi tempat Pesta Parak Iwak, yaitu The Pikas. Si Dadidu mengabarkan, kalau masyarakat sudah mulai berdatangan, padahal masih pukul 06.30 WIB. Saya pun segera bergegas menuju lokasi. Jalan utama Madukara-Singamerta sementara ditutup untuk para pengendara sepeda motor. Hanya mobil angkutan saja yang bisa melewati jalan ini. Sepeda motor yang akan ke Singamerta atau ke lokasi parak iwak harus melalui jalan alternatif yang sudah disediakan oleh panitia.
Rencana upacara dimulai pukul 09.00 WIB karena harus menunggu Bapak Menteri. Upacara dilaksanakan di pinggiran kali serayu. Sudah disiapkan tempat untuk upacara dan peletakkan bakor (kendi).
Kira-kira pukul 07.00 WIB lokasi parak iwak sudah dipenuhi manusia, seperti lautan manusia. Beberapa sekolah juga ada yang meliburkan sekolahnya untuk menyaksikan dan mengikuti Parak Iwak. The Pikas penuh dengan Siswa, Guru, Masyarakat Banjarnegara, Kabupaten tetangga serta wisatawan.
Benar-benar berdesak-desakkan. Padahal lokasi yang dipilih ini tergolong strategis dan luas. Namun, ternyata masih kurang luas. Nyatanya beberapa masyarakat tidak bisa masuk lokasi dan memilih untuk menyaksikan. Pesta Parak Iwak di atas jembatan Singomadu.
Tadinya ada ritual upacara, tapi karena suatu hal akhirnya upacara tidak bisa dilaksanakan. Namun, prosesi pelepasan benih ikan tetap dilaksanakan, mski tempat bakor sudah runtuh diterjang masa.
Pesta Parak Iwak
H-1 setelah lingkaran jaring siap, ribuan ikan dari berbagai jenis ikan kurang lebih dua ton disebar di Sungai Serayu. Beberapa macam ikan dilepas dilingkar jaring tersebut. Ada beberapa ikan wader berwana merah diberi tanda berupa tindik pada siripnya. Siapa saja yang mendapat ikan bertindik ini, nantinya akan mendapat bingkisan dari Panitia. Unik, kan?
Syarat untuk mengikuti Pesta Parak Iwak yaitu peserta tidak boleh menggunakan jaring atau alat lain untuk menangkap ikan dan peserta harus dibubuhi cap oleh panitia sebagai tanda bukti (resmi) sebagai peserta Pesta Parak Iwak.
Kira-kira pukul 07.30 WIB, bagian Keamanan tidak bisa menahan pengunjung untuk tidak turun ke lokasi Parak Iwak. Nah, ini adalah suatu hal yang saya maksud di atas. Jumlah pengunjung yang datang jauh dari prediksi, membludak. Setelah beberapa pengunjung bersikeras untuk turun, tidak sabar (mungkin ada rasa takut tidak bisa nyebur kali serayu), akhirnya pertahanan jebol saudara-saudara. Mulai dari anak kecil sampai orang tua semuanya turun dan Pesta Parak Iwak pun dimulai. Hahahaha.
Dengan sangat terpaksa, Pesta Parak Iwak dimulai terlebih dahulu sebelum Upacara dimulai dan tentunya sebelum Bapak Menteri datang. Bapak Menteri baru datang kira-kira pukul 11.00 WIB. Beliau datang didampingi Bapak Bupati. Molor 1 jam dari jadwal.
Sudah dipastikan tidak tepat waktu dong, karena saat itu jalan macet. Sampai jalan utama (provinsi) juga macet. Macet mulai dari perbatasan Kab. Wonosobo sampai Parakancanggah. Sampai-sampai banyak wisatawan tidak bisa masuk lokasi parak iwak. Wooow, sambil koprol nih.
Kesan Pesan Menteri Kelautan dan Perikanan
Pada sambutannya setelah menyebar benih ikan, Beliau menyampaikan bahwa Beliau sangat mengapresiasi kegiatan parak iwak seperti ini. Kegiatan bernuansa kearifan lokal ini sangat efektif untuk mengajak masyarakat ikut menjaga dan merawat sungai serayu dan ekosistemnya. Selain itu Bapak Menteri juga berjanji akan memberikan bantuan untuk pengembangan minapolitan di Kabupaten Banjarnegara.
Minapolitan adalah konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan dengan prinsip : integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi. Kabupaten Banjarnegara sejak dua tahun lalu dicanangkan sebagai daerah minapolitan. Usaha perikanan di Banjarnegara memang cukup potensial. Nantinya, pusat-pusat pembenihan akan diperbanyak, sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk membudidayakan dan konsumsi ikan air tawar. Selain Kampung Gurami yang ada di Desa Blambangan, nantinya akan diperluas untuk Kampung Nila di Desa Gumiwang.
Serius, saya takjub melihat pesta parak iwak festival serayu. Sebagai catatan (koreksi) untuk kegiatan tahun berikutnya. Ada baiknya masyarakat atau pengunjung lebih menghormati prosesi acara, menaati peraturan yang berlaku dan harus bisa memendam rasa ketidak kesabaran untuk terjun ke lokasi parak iwak. Supaya acara tidak menimbulkan makruh, ada baiknya sistem keamanan lebih diperkuat, baik di lokasi parak iwak atau lalu lintas jalan raya. Supaya pengguna jalan, khususnya para sopir Angkutan, BUS dan TRAVEL tidak ngambek. Perlu diperhatikan juga, bagaimana wisatawan yang berdatangan dari luar Kab,. Banjarnegara bisa masuk ke lokasi parak iwak dengan aman dan nyaman?
Sekian dulu pelampiasan rasa takjub melihat pesta parak iwak. Pengunjung memang membludak, tapi Alhamdulillah Pesta Parak Iwak berlangsung dengan lancar meski tidak tertib. Maaf, jika tulisannya sangat panjang.
Hanna HM Zwan
banyak kali tradisi banjarnegara ya mbk…acaranya menarik2 dri kmarin 😀
Warisan nenek moyang, Mba. . .^_*
Reza Fauzi
waaaah seru banget acara di sana ya, bejubel gitu orangnya ehehe
Iya, karena acara inti. . .^_*
yayats38
Selalu suka dengan kegiatan yang menonjolkan kekhasan daerah ..
Dan bagi saya kegiatan ini unik karena mungkin tidak dimiliki oleh daerah lainnya.
Trims sudah berbagi 🙂
Benar. Sepertinya di Indonesia baru pertama kali, Kang. . .^_*
marsudiyanto
Festifalnya kok lama banget dan macam2 acaranya…
Hahahahaaq. Padahal ini baru tiga acara yang saya share lho, Pak Mars. Tilik saja Jadwal Lengkap Festivalnya. Banyaaak agenda. . .^_*
Imam Sujaswanto
Lhooo woooo wooooo semarak sekali Mbk.
Ikut seneng lihatnya. Fotonya juga bagus-bagus.
Kalau Mbk Ida mau jadi jurnalis saya dukung deh,,,
Hehehee…
Wkwkwk, Terima Kasih atas dukungannya, Pak. 😛 ^_*
EventJogja
wah saya juga belum pernah liat mbak, kayaknya begitu meriah dan semarak 😀
Tahun besok ada lagi koq. . . ^_*
Keluyuran | Makan | Jalan-Jalan :D
Bewwwww,,,, ramai oy…. :0 kayaknya syk nch kalo ikutan, walau gak dapet ikan, minimal mail air dan lumpur… ciaaaaaat… 😀
Oooooo. .. ternyata suka mainan air juga, yak. 😛 ^_*
Pakies
reportase yang komplit, seolah saya hadir di sana. Dukungan masyarakat luar biasa, ini bisa menjadi event yang menarik sebagai promosi wisata daerah banjar negara. Apalagi acara in dilaksanakan beberapa hari dengan jenis acara yang bermacam-macam.
Coba The Pikas diganti nama dengan The Pakis, pasti lebih keren lagi … hhh kepala saya membesar seperti tenong
Hihihihi, Pakies buat sendiri dongs. The Pakies. 😛 ^_*
Muna
Wuuiihhh… Rame n seru bgt yah acara nya… Meriah euy. Kebayang oeg banjarnegara tumplek bleg dstu hehehe…
Sng ngra maritim mang pas bgt kl kita punya festival keren bgni yq mbak 🙂
Kaya bangeet negara kita ya, Mba. ^_*
Muhammad Alifianto
Aku juga ikutan, tapi aku ko gak ikut ke potret ya…
ikannya dapet berapa mba’?
Terus, maunya dipotret? Gituu? Saya gak ikuut paraknya. .. 😀 ^_*
Ika Koentjoro
Seru banget acaranya ya Dah. Jadi pengen ikutan nyebur juga nih 🙂
Oya, kamu pakai font apaan Dah, kok agak susah dibacanya
Masih dari jenis “family” sih, Mba. Udah pingin ganti, tapi masih pikir2. Hihihi ^_*
tsumugi
wah rame yak mbk,
sayang gk bisa ikutan..
Kenapa gak bisa? Hihihihi ^_*
keke naima
yg bikin sy seneng bacanya, selain masih byknya festival kas, masyarakatnya masih antusias. Semoga dipertahankan terus 🙂
Aamiin. Katanya sih tahun depan ada lagi, Teh. ^_*
Ayu Citraningtias
di desaku gak ada tradisi beginian mbak, paling pas musim kemarau rame2 nguras telaga trus ambilin ikan buat dibagiin satu kampung.
Nguras telaga? Haaah? Kalau ditempat saya paling irigasi saja, telaga gak boleh. 🙂 ^_*
yuniarinukti
Tujuh ribu tenon? Wik.. buanyak kali..
Acaranya meriah ya, dan seperti yang Pak Mars bilang, ritualnya banyak bangeet..
Semoga dengan acara ini kota Banjarnegara semakin di kenal.. 🙂
Aamiin. . .Sampai kancah dunia ya, Mba. Hihihihi. ^_*
Ejawantah Wisata
Masing-masing daerah di Indonesia sangat memiliki ciri khas tradisi untuk merayakan suatu kegaiatn pesta rakyat yang mengangkat suatu citra nilai tradisi dan seni budaya daerah yang bersangkutan.
Nuansa unik dan klasik merupakan suatu pemandangan yang memiliki filosofi tersendiri dari pesan nomar dan moral yang di sampaikan dalam suatu kegaitan seperti ini.
Semoga kegiatan ini dapat bisa terus dilestarikan, dan lebih terlihat rapih dan nyaman, agar dapat sebagai kegaiatan yang dapat mendatangkan para wisatwan dari luar daerah, bahkan mancanegara.
Terimakasih atas liputannya. Semoga tahun yang akan datang bisa lebih meriah, dan ada dunia usaha yang dapat ikut serta membantu untuk mempromosikan kegiatan seperti ini.
Salam wisata
Bangsa kita begitu kaya akan budaya, Pak. Aamiin, Pak. Terima Kasih juga atas doanya ya, Pak. 🙂 ^_*
prih
Postingan ini menguarkan dan menularkan ketakjuban pada pesta parak iwak festival Serayu. Terima kasih non berbagi keindahan budaya Banjarnegara.
Iyyaa, karena saya benar2 takjub, Bu. ^_*
Sukadi
Rame banget yo Mbak, kalau festival serayu saya pernah baca beritanya di koran juga, tapi belum pernah lihat langsung acaranya 🙂
Saat itu, di koran jadi headline terus Festival Serayu ini. ^_*
Susindra
Kalo benih ikannya diambil 1 dan mati di saat kirab, piye…?
Ketidakteraturan para penonton sebenarnya bisa disiasati para panitia dengan mengundang para tamu lebih awal. Aku pernah ikut acara serupa, dan penonton tak sabar menunggu para pejabat dan penjabat (yang ebih sering telat datang).
Insya Allah engak koq, Mba. Karena diberi rongga, gak tertutup rapet-pet. Iya, ini akan menjadi koreksi untuk event tahun berikutnya. Terima Kasih. ^_*
Unik
itu pestanya bisa meriah gitu bukan karena ada bapak menteri hadir tapi karena ada acara nangkep ikan rame2… haha. jadi pengen ikutaan kalo ada lagi
Moment paling ditunggu2 paraknya nih. Hihihihi. Tahun besok ikut ya, Mba. ^_*
hanari
sekarang-sekarang ini banyak event di banjarnegara sayangnya setelah saya pergi merantau.hiks..hiks…
Merantau dimana, Mas Han? ^_*
ecaaa
terimakasih sudah memberikan info dan membantu saya mengerjakan tugas kuliah hehe