Watu Unik di Situs Watu Lembu, Banjarnegara
Akhir pekan asyiknya buat jalan-jalan yang dekat-dekat saja. Mengunjungi tempat wisata yang ada di Banjarnegara, kali ini saya berkunjung ke Situs Watu Lembu yang mana di dalamnya terdapat watu unik yang memiliki nilai sejarah. Watu ini masih ada kaitannya dengan Mangunyudo, seorang pemimpin kadipaten Banjarnegara yang terkenal keras dan gigih dalam sejarah perjuangannya.
Ada banyak peninggalan sejarah yang masih ada kaitannya dengan Banjarnegara. Semua bukti sejarah terkumpul di Museum Dieng Kailasa. Situs ini berisi batu-batu yang pernah dibuat oleh Mangunyudo beserta teman-temannya. Batu ini juga sebagai simbol sejarah, napak tilas sejarah Banjarnegara. Tiap tahun, upacara kirab hari jadi Banjarnegara dimulai dari Situs Watu Lembu, Pendopo Mangunyudo, kemudian baru diarak ke Kota.
Nama situsnya nJawa banget, kan? Watu Lembu; Watu yaitu Batu dan Lembu yaitu Sapi. Batu Sapi ini dulu digunakan sebagai simbol kadipaten dan pernah juga digunakan sebagai nama kadipaten. Yaitu Banjar Watu Lembu, yang sekarang sudah menjadi Banjarnegara.
Situs Watu Lembu terletak di Desa Banjarkulon, Banjarmangu, Banjarnegara. Kuang lebih 3km dari tengah kota. Saat itu, saya dan Ara ikut Adik yang akan bermain di rumah temannya, di Banjar Kulon. Nah, setelah silaturrahim, kami minta diantar ke Situs Watu Lembu. Jarak dari rumah temannya Adik gak begitu jauh, jalan kaki cuma 10 menit saja.
Situs Watu Lembu berada di area terbuka berukuran 2×2 meter dan sekelilingnya berpagar besi. Di area situs cukup hening, jarang ada kendaraan bersliweran. Mungkin karena tempatnya hampir dipojok Desa, dekat kebun warga gitu. Ketika hendak masuk ke situs ini, Ara seperti takut, katanya horror melihat batu yang ada di situs tersebut. Hihihiw
Pintu situs tidak dikunci, terbuka setiap saat. Kalau mau masuk situs ini, ada baiknya ijin sama pemerintah Desa. Ya, supaya diridhoi saja. Hahahaw. Tenang saja, gak dipungut biaya koq masuk situs ini. Daripada bengong kayak Ara, mending sih masuk situs saja, melihat lebih dekat batu yang ada.
Pada situs ini terdapat enam batu, dua watu lembu, watu kasur, watu guling, watu ganja dan watu umpak.
Dari pintu masuk, dua watu lembu terletak di samping kanan dan kiri. Diantara sebuah watu ganja. Watu lembu ini tidak ada yang sempurna. Yang satu kepalanya hanya separo, dan yang satunya lagi tanpa kepala. Mungkin pengerjaannya belum selesai kali, ya. Hehehew.
Dapat informasi dari Bapak Mulyono (Sekdes), dulunya seluruh watu ditemukan secara terpencar. Dua Watu Lembu ini ditemukan di kebun, dibawah pohon jati yang besar. Posisi dua watu lembu saling berhadapan dan lehernya diikat dengan tali yang dililitkan ke pohon jati. Perlakuan watu lembu ini koq hampir sama dengan lembu aseli, ya. Hehehew
Ketika watu lembu masih di kebun, katanya terlihat horror. Tak ada seorang pun yang berani mendekati watu lembu ini. Jangankan mendekati, melirik ke arah watu lembu saja tidak berani. Hohohow. Makin lama, batang pohon jati makin besar dan akhirnya tali pun putus dengan sendirinya.
Di atas adalah wujud dari Watu Kasur dan Watu Guling. Berwujud batu Gandhik dan Batu Pipisan. Mirip kasur dan guling gak, sih? Watu tersebut ada nama uniknya lho, yaitu Yona dan Yoni. Namanya mirip laki-perempuan, ya. Sepasang watu. Watu ini ditemukan di sekitar SD Banjar Kulon
Pas lihat batu di atas, saya kira adalah prasasti. Tapi ternyata bukan. Namanya Watu Ganja. Watu Ganja ini diperkirakan dulunya akan dipakai sebagai saka Kadipaten Banjar Watulembu. Lingkar watunya lumayan lebar, tidak seperti saka pada umumnya.
Watu yang terakhir ini namanya Watu Unpak. Watu ini digunakan sebagai atapnya sebuah saka. Pernah lihat dong, ya. Saka yang diatasnya ada satu benda seperti di atas ini. Opo jenenge? Ada yang paham?. Hahaha. Watu ini ditemukan disekitar pesantren yang ada di Banjar Kulon. Menurut Bapak Mulyono, kemungkinan masih ada beberapa watu yang belum ditemukan. Seperti Watu Ganja yang dimungkinkan ada pasangannya.
Watu-watu Unik di Situs Watu Lembu sampai sekarang terus dijaga dan dirawat oleh pemerintah desa juga masyarakat dan juga masyarakat setempat. Senang rasanya bisa berkunjung langsung ke Situs Watu Lembu. Ya, meski sudah lama berkunjungnya sih, namun baru bisa saya share di sini. Hehehew
IbuDzakyFaiRaffa (@fitrianita13460)
Reportasenya selalu keren dan informatif mba..jempol deh
Terima Kasih, Ibuuu. 🙂 ^_*
Dian Anthie
Wahhh ini merupakan peninggalan sejarah yang sangat berharga, trimakasih atas penjelasannya yang lengkap dan terperinci sehingga dapat menambah pengetahuan saya, dan salam kenal dari saya mba ^_^
Salam kenal kembali dari Idah ya, Mba Dian. 🙂 ^_*
M. Syafi'i
Jd pingin njelajah Mbak… 🙁
Terima kasih sharenya Mbak.
Lagi sibuk ya, Om? ^_*
keke naima
tiap watu ada sejarahnya masing2, ya 🙂
Thats right. . . 🙂 ^_*
Pakies
masak nglirik aja nggak ada yang berani ? kok segitu seremnya.
Duluuuu, Kang. Duluuuuuuuuuuuuu. . . ^_*
LAdangduters
Saya enggak berani lirik juga ah.. takut kualat jadi ganteng
Cieeee, yang punya wajah jelek. Ups. 😛 ^_*
ahlun sehat
wah,, banjarnegara? kayaknys gak jauh2 amat dari tmpat saya mbak
Tempatmu mana? ^_*
ndop
Kang pakies, mungkin nek ngelirik iso berubah dadi watu? Haha..
Btw kok enek coretane putih ya ndik watune? Kudune diilangi untuk menjaga keaslian.
itu semacam tanggal arsip, Mas Ndop. Di Inventaris. Hihihi ^_*
Liza
kalau bahasa gayo, batu itu atu… di aceh juga ada lho mbak tempat wisata betu seperti ini. namanya atu belah atau batu terbelah. terus ada juga goa putri pukes. putrinya menjadi batu di dalam gua tersebut
Si Putri Pukes kayak cerita Malin Kundang kah?^_*
ucu nurodin
ikutan nyimak gan, itu batunya unik unik bentuknya ya
Silakan, Gan! 😛 ^_*
Lidya
kepala puthulnya disengaja atau gak tuh Idah?
Itu udah dari dulu katanya, Mba. Belum selesai pengerjaan atau giman, saya gak tau tuh. ^_*
safar syuhada
Wah, bagus nieh buat wisata sejarah….
Mari berwisata! ^_*
mechta
eeh.. kirain watu ganja bentuknya daun.. hehe..
Loker Bolejuga
itu kenapa yang watu lembu kok gak ada yang berani meliriknya? Alasan mistik ya?
Wisata Unggulan Dieng, Banjarnegara | ~_~ Langkah Baruku ~_~
[…] warisan yang berada Ganesha, arca-arca para Dewa dalam agama Hindu, arca lembu yang mirip dengan Situs Watu Lembu di Banjarmangu, dan masih banyak lagi koleksi benda di museum […]