Konsultasi Gigi Berlubang: Pilih Tambal Gigi atau Cabut Gigi?

Tips Memilih Obat Sakit Gigi Anak

Konsultasi Gigi Berlubang – Setiap orang pasti punya momen yang membuat mereka sedikit gugup, dan untukku, momen itu adalah kunjungan pertama ke dokter gigi. Iya, aku yang selama ini merasa “ah, nanti saja periksanya” akhirnya harus berhadapan dengan realita: gigi belakangku mulai ngilu setiap kali makan sesuatu yang manis.

Aku sudah tahu ada lubang kecil di sana sejak lama, tapi, seperti kebanyakan orang, aku memilih untuk mengabaikannya. Hingga akhirnya, rasa sakit itu tak bisa ditahan lagi.

Suatu pagi yang cerah, aku memberanikan diri untuk membuat janji dengan dokter gigi terdekat. Kliniknya sederhana tapi bersih, dengan aroma khas yang entah kenapa selalu mengingatkan aku pada rumah sakit. Saat masuk, aku disambut oleh seorang resepsionis yang ramah. “Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?” tanyanya dengan senyum lebar.

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Dokter Umum

Pengalaman Pertama Konsultasi Gigi Berlubang.

“Saya mau konsultasi soal gigi berlubang,” jawabku sambil mencoba terdengar santai, meskipun dalam hati aku sedikit panik.

Beberapa menit kemudian, namaku dipanggil. Aku masuk ke ruang praktik dengan perasaan campur aduk. Dokternya, seorang wanita muda dengan kacamata dan wajah yang menenangkan, menyambutku. “Halo, saya Dokter Sulis. Silakan duduk, ya. Ceritakan dulu apa keluhannya,” katanya sambil mempersiapkan alat-alat.

Aku pun mulai bercerita tentang gigi belakangku yang berlubang dan rasa ngilu yang sering muncul. Dokter Sulis mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu memintaku membuka mulut untuk memeriksa. “Hmm, memang ada lubang kecil di gigi geraham bawah kananmu. Tapi jangan khawatir, ini masih bisa ditangani dengan tambalan,” jelasnya.

Mendengar kata “tambalan”, aku langsung terbayang suara bor gigi yang selama ini hanya aku lihat di film atau dengar dari cerita teman-teman. Dokter Sulis sepertinya menyadari ekspresi wajahku yang berubah tegang. “Tenang saja, prosesnya cepat dan kita pakai anestesi lokal, jadi kamu nggak akan merasa sakit,” ujarnya sambil tersenyum.

Langkah pertama adalah membersihkan gigi yang berlubang. Saat mesin bor mulai menyala, jantungku sempat berdegup lebih cepat. Tapi ternyata, tidak semenyeramkan yang aku bayangkan. Dokter Sulis bekerja dengan sangat hati-hati dan terus memberitahuku apa yang sedang dia lakukan. “Oke, sekarang kita bersihkan dulu area yang berlubang. Kalau merasa nggak nyaman, langsung angkat tangan, ya,” katanya.

Setelah beberapa menit, proses pembersihan selesai dan gigi berlubangku ditambal dengan bahan khusus. Saat bercermin, aku takjub melihat hasilnya. Lubang yang sebelumnya jelas terlihat sekarang sudah tertutup rapi, seolah tidak pernah ada masalah di sana.

Beberapa Hal yang Menjadi Catatan Saat Konsultasi Gigi Berlubang.

Pergi ke dokter gigi nggak semenyeramkan itu, kok! Malah, aku merasa lega karena masalah gigiku akhirnya bisa diatasi. Buat kalian yang masih ragu, coba deh beranikan diri untuk konsultasi. Kesehatan gigi itu penting banget, karena bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, ada beberapa catatan tentang konsultasi gigi berlubang. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi catatan.

Awalnya Meremehkan.

Jujur, aku termasuk orang yang sering meremehkan kesehatan gigi. Selama ini aku pikir, “Ah, cuma gigi berlubang kecil, nggak masalah.” Tapi, makin lama lubangnya makin besar, dan rasa ngilunya juga makin sering muncul, apalagi kalau makan yang manis atau minum dingin. Duh, rasanya nggak karuan! Akhirnya aku sadar, nggak bisa lagi nunda-nunda buat konsultasi ke dokter gigi.

Pertama Kali ke Dokter Gigi Setelah Lama.

Dengan penuh tekad (dan sedikit takut), aku akhirnya bikin janji ke klinik gigi dekat rumah. Pas sampai di sana, suasananya ternyata nyaman banget! Dokter dan stafnya juga ramah, jadi rasa cemas langsung agak berkurang. Mereka bahkan sempat ngajak ngobrol dulu sebelum mulai pemeriksaan, mungkin biar aku lebih rileks.

Proses Pemeriksaan.

Waktu pemeriksaan, dokter gigi mulai dengan ngecek kondisi gigiku secara menyeluruh. Beliau pakai cermin kecil dan alat khusus buat lihat lebih jelas bagian dalam gigi. Ternyata, gigi berlubangku udah lumayan parah dan perlu ditambal secepatnya. Dokternya juga kasih penjelasan lengkap soal apa yang harus dilakukan, mulai dari proses penambalan sampai perawatan setelahnya. Aku jadi merasa lebih paham dan nggak terlalu takut lagi.

Proses Penambalan.

Penambalan gigi ternyata nggak seseram yang aku bayangkan, lho! Pertama-tama, dokter bius area sekitar gigi dulu, jadi aku nggak merasa sakit sama sekali selama prosesnya. Setelah itu, lubang di gigiku dibersihkan dan diisi dengan bahan tambalan khusus. Prosesnya cepat banget, cuma sekitar 30 menit. Sebelum selesai, dokter juga pastiin tambalannya nyaman dan nggak mengganggu gigitan.

Perawatan Setelahnya.

Setelah penambalan, aku dikasih beberapa tips supaya tambalannya awet dan gigi tetap sehat. Dokter bilang, penting banget untuk rajin sikat gigi dua kali sehari dan pakai benang gigi untuk bersihin sisa makanan di sela-sela gigi. Aku juga disarankan buat cek rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Ngomongin tentang perawatan gigi, aku jadi ingat dengan salah satu klinik yang menawarkan layanan gigi umum yaitu dentalstockton.com. Mungkin belum banyak yang tahu tentang dentalstockton.com.

Stockton menawarkan layanan gigi umum serta prosedur kedokteran gigi endodontik seperti terapi saluran akar. Pusat gigi tersebut juga menawarkan kedokteran gigi sedasi, terutama bagi klien yang merasa cemas setiap kali duduk di kursi gigi. Teknik sedasi sangat aman dan efektif karena ditangani tim dokter gigi yang sangat terlatih dalam melakukan prosedur ini. Saat pasien dibius, Stockton akan memastikan untuk melihat dari dekat kemajuan pasien selama perawatan gigi.

Selain perawatan gigi umum dan endodontik, Stockton juga menawarkan prosedur kosmetik dan kedokteran gigi restoratif seperti pembersihan gigi rutin, implan gigi untuk menggantikan gigi yang hilang, pencabutan, veneer porselen, mahkota dan jembatan, onlay/inlay, dan perawatan ortodontik seperti kawat gigi dan gigi palsu.

Pengalamanku konsultasi gigi ini ternyata jauh dari kata menyeramkan. Bahkan, aku merasa lega dan bangga pada diriku sendiri karena akhirnya mengambil langkah untuk menjaga kesehatan gigi. Jadi, buat kamu yang masih ragu untuk periksa gigi, percayalah, itu tidak seburuk yang kamu pikirkan. Dokter gigi ada untuk membantu, bukan untuk menakut-nakuti. 🙂

“Nah, sekarang jangan lupa untuk lebih rajin menyikat gigi, terutama setelah makan manis. Kalau ada keluhan lagi, langsung datang, jangan tunggu sampai sakit, ya,” pesan Dokter Sulis sebelum aku pergi.

You Might Also Like

20 Comments

  1. Dwi Puspita Nurmalinda

    uwaaa,,aku yo takut kalau dengerin bor gigi mbak,,,mending nggak deh nggak usah ditambal…

    Jangan biarkan gigi berlubang. Wkwkwk

  2. 21inchs

    lha saya tiap hari malah dengering suara bor beneran..
    dan waktu dibor gigi saya, saya juga gak geli geli banget, dan malahan takut..

    Temannya Mbak Inul nih, tukang ngebor. wkwkwk

  3. Indi

    Kesehatan gigi memang penting sekali, ya. Aku pernah bedah impaksi dan sampai sekarang masih serem kalau bayangin, hehehe 😀

    Bedah, Ndi? Sereem yang ituu…

  4. cumilebay.com

    Ngomongin gigi kok gw jadi keinget mesti cabut 1 graham belakang yg dah ancur total ini 🙁

    Ngga apa2, yang penting hatinya masih menggumpal, Mas. Wkwkwk

  5. anazkia

    Belum pernah ke dokter gigi #kayaknya 😀

    Masih kayaknya, ya. 😛

  6. Indra Kusuma Sejati

    Kalau konsultasi untuk tambalan gigi yang berlubang dengan dokter wanita yang cantik saya juga mau Mba. Kalau yang ini kan ganteng ya dokternya, jadi ngobrolnya bisa agak lama gitu deh….. 😀

    Suka yang cantik rupanya ini Bapak Indra. Wkwkwk

  7. Saud Karrysta

    Salam kenal Mbak Idah. kunjungan Perdana info/tips menarik pas banget gigi baham saya sudah rapuh bisa kah Mbak untuk di tambal atau pake gigi palsu misalnya 🙂
    ijin follow blog nya ya Mbak Idah biar bisa saling membantu, terutama buat saya yang masih pemula di blogging. follow suksesfull. salam silaturrahim 🙂

    Grham maksudnya, ya? Makasih udah follow, ya.

  8. Saud Karrysta

    Wah komentar saya yang pertama koq gak muncul apa nunggu di approve ya Mbak Idah? semoga Mbak Bersedia jadi Teman blog saya amin 🙂

    Sangat bersediaa! 🙂 Tadi masuk spam, Kak.

  9. Fatahillah

    Ecieeee eciiee bapak dokter nya bicaranya lembut dan membuat mbak klepek klepek yah wkwkwk

    apaan inii? 😛

  10. ipah kholipah

    saya belum pernah di tambal giginya hehehe alhamdulilah engga ada yang bolong hihihihi

    Asyiik…rajin ngemut batu, Kak. 😀

  11. annosmile

    jadi inget udah lama ga cek kesehatan gigi 🙁

    Sehat-sehaaaaaaat! 😀

  12. liannyhendrawati

    Idah tiap tahun bersihin karang gigi?
    Aku baru sekali dan sampe keluar air mata, masih kebayang, tuh waktu disuruh kumur, merahnyaaaa .Setelahnya sih jadi keset, tapi ngeri juga klo mau bersihin lagi.

    Tergantung, Mbak. Bisa dua tahun satu kali. 😀

  13. Keke Naima

    suara bor memang ngeselin. Bikin ngilu 😀

    Zrrrrr…wkwkwk

  14. Anggi Agistia

    Aku belum pernah ngerasain gimana sakitnya sakit gigi, mbak. Kalau ke dokter gigi pun cuma untuk bersihin karang gigi. Jadi belum bisa rasain yang kata lagu dangdut itu yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati heheheh 😀

    Berapa bulan sekali bersihin karang gigi, Nggi?

  15. Hendra

    Kayaknya yang paling serem itu ke dokter gigi, ketimbang ke dokter yang lainnya, hehe 🙂

    Hahaha. . . Bisa jadi, Mas.

  16. Hendra

    kayaknya dokter gigi tempat yang paling menakutkan diantara dokter yang lainnya, hehe 🙂

    Dobel komen, deh. 😀

  17. Karjo

    Kalau mw bersihin karang gigi .siang jam brapa ?

  18. Toyota Cirebon

    aduh jadi ngerasa ngeri kalau harus ke dokter gigi dengan mendengar suara bor nya haduh, mudah mudahan gak ada sakit gigi deh

  19. Aran

    bakalan gak sanggup kalau harus ke dokter gigi, apalagi udah denegr suara bor waduh mendingan kabur haha

  20. Aran

    gara gara sakit gigi , nanti malah naksir sama dokternya hehehe bahaya tuh

Leave a Reply