Nostalgia Dieng Theater Wonosobo
“Haai…aku sudah sampai di Bioskop, dong. Mau nonton bareng film ini itu sama teman-teman.” Selain piknik, di beberapa group whats app yang aku ikuti sering memperlihatkan tiket nonton film baru. Atau, foto selfie di loket pembelian tiket. Beeuuh…aku cuma bisa sirik tak terhingga. 😀
Terlebih sekarang, cukup banyak film karya anak bangsa baik yang diangkat dari sebuah novel, atau bukan, dan menurutku layak untuk ditonton. Belum lagi film luar yang bagus-bagus banget, di mana aku hanya bisa nonton trailernya melalui internet. -_- Dan dengar-dengar, film yang pernah ngehits pada tahun 2000-an, katanya mau ada lanjutannya. Apalagi kalau bukan AADC yang ada mamas cakep Nicholas. Hahaha…tetep, ya, susah move on.
Aku yang hidup di kota kecil hanya bisa gigit stick es cream, kalau teman-teman sedang cerita film baru. 😀 Secara, di Banjarnegara belum dibangun bioskop lagi semenjak Cahyana, sebuah bioskop zaman Emak dan Babe aku muda, telah runtuh. *kembalikan Cahyana*
Aku ngga tahu persis tahun berapa Cahayana runtuh. Sebab, sejak tahu apa itu Film dan Bioskop, aku hanya mengenal Dieng Theater (DT) sebagai tempat untuk nonton film indie. Sebuah bioskop yang lokasinya cukup dekat dengan pusat kota ASRI, Wonosobo. Atau, kurang lebih enam puluh menit dari tempat tinggalku jika ditempuh dengan kendaraan umum.
Saat masih SMK, Dieng Theater ini laris banget, melebihi orang yang jualan Mie Aceh. Antreannya beeuh…! Antrean kantor pos saat awal bulan saja kalah. Banyak anak SMP dan SMA yang “mengular” di depan pintu masuk, padahal jam buka masih lama. 😀 Apalagi, kalau filmnya adalah film beraroma romantis, horror, atau film yang lagi anget-angetnya. Di Wonosobo masih anget, di kota sana mah udah basih.
Persiapan tea wal Tambi. Berkumpul di Dieng 3D Cinema! Dahulu kala, Dieng Theater namanya. ???????????? #TeaWalk #KebunTeh #Tambi #DiengCinema #ExploreWonosobo #PesonaWonosobo
Zaman SMK, beberapa tahun yang lalu dan udah lama banget. Sampai aku kuliah, Dieng Theater masih cukup ramai. Ketika melewati jalan ku sering melihat update film pada banner yang terpampang di gang masuk DT. Aku juga pernah, sesekali nonton. Meski kualitas filmnya ngga sebagus dulu. Layarnya juga kurang jelas. Tapi, meski demikian, aku tetap menikmati popcorn film dari tempat duduk yang sebenarnya sudah ngga nyaman karena kursi telah melebihi batas usia pakai. 😀
Dieng Theater Wonosobo yang dulu penampilannya amat sederhana, kini telah bertransformasi menjadi Dieng 3D Cinema Wonosobo di mana penampakan dari luar cukup wah. Lagi-lagi aku ngga tahu tepatnya kapan DT mengubah namanya menjadi Dieng Cinema (DC).
Aku tahu perubahan ini beberapa bulan yang lalu, saat aku mengikuti tea walk ke Tambi bareng pemenang lomba blog yang diselenggarakan oleh NJF Wonosobo.
“Seluruh peserta berkumpul di depan Dieng Cinema Wonosobo pukul 08.00 WIB.” Seperti itu keterangan yang tertera pada undangan. Aku agak bingung, dong. Di mana lokasi Dieng Cinema? Dan ternyata, Dieng Cinema adalah Dieng Theater yang dulu sering aku jadikan tempat kencan nongkrong. Sebuah bioskop yang kini menyajikan film 3D juga. Sedangkan disekitar DC, tepatnya di kawasan parkir terdapat lapangan futsal yang membuat DC terlihat ramai.
Aku sempat berkeliling bentar di area DC. Sayang banget ngga tersedia kursi untuk duduk di luar area DC. Jadi, aku mlaku-mlaku tak terarah sembari mengingat-ingat tiap sudut yang dulu pernah aku singgahi. Nostalgia gitu, deh. 😉
Dieng 3D Cinema Ex. Dieng Theater Wonosobo
Alamat: Jl. Sruni, Karangkajen, Wonosobo
Tiket Masuk: Rp 20.000,- per orang
Jam Tayang Film: Pukul 11.00, 14.00 dan16.00
Telephone: +62 286 6128159
Ayu Citraningtias
kece juga ya mbaa,, skrng ada cinema yg lebih bagus. kalo lamongan mah belum pernah ada eheheh..
Alris
Selamat tahun baru 2016. Semoga di tahun ini lebih baik lagi.
Lidya
ke sini yuk Idah kapan-kapan nonton di IMAX hehehe
Juvmom
Jaman emak masih muda katanya pernah nntn bbrp kali ke sana. Tapi ya gitu, isinya Roma Irama tok 😀
HM Zwan
dan,sampai sekarang aku belum pernah nonton 3D hahaha…
Mugniar
Nostalgianya bareng siapa?
*eh, pertanyaan gak mutu yah hihi*
Sekali2 nostalgia yah Idah …. :))
noniq
Selamat tahun baru mbak!!!!!! Maaf nih udah lama ngga mampir pliss jangan ditimpuk.
Btw, udah nonton Star Wars ? Hahahaha #tetep
Titi
Wuih keren bisa transfirmasi ke DC, klo dikotaku yang dulu mah kebanyakan ambruk kalah saingan sama XXI
Efi Fitriyyah
Tiketnya muraaaah banget ini, Idaah. Di Bandung aja yang nonton hemat paling murah 25 ribuan. Itu, teathrenya suruh pindah sink aja hehehe #ngayal
Aireni Biroe
Dieng theater mengikuti perkembangan perfilman yaa, upgrade menyediakan 3d hihi
Jarwadi MJ
Selamat menonton di bioskop. Hihi.
Jogja juga dulu agak lama tidak ada bioskop kok. Jadi aku juga tahu rasanya gimana ngga bisa nonton film baru.
brizki
cuma 20 ribu. murah banget…
Yuniari Nukti
Bioskop 3D harga 20 ribu?
Kalau aku sih gak masalah filmnya udah basih yang penting bisa nonton film efek 3D dengan harga murah, Daah 😀
Fitri Anita
waktu pulkam berasa rindu bioskop karena disana jarang2 mall apalagi bioskop he he he
Mei Wulandari
Yang sabar ya Idah meski di Banjarnegara gak ada bioskop, heuheeuu tapi pasti bosan juga deh
sekarang sudah terbayar dengan Dieng theaternya xiixiix
dey
Ajak2 aku ya kalau mau masuk bioskop ..
Jiah
Wonosobo waduk gajah mungkur itu kan??? Kata emakku dl prnh ke sana, wkt piyik. Lha mana aku inget?
rahmiaziza
Lumayan ya Idah buat hiburan. Kapan2 kalo aku ke wonosobo nobar sini po?
ariefsigli
enak kali lah ceritanya, kami di Aceh malah ngak ada bioskop :3
Bayik
Wah kangen sama Wonosobo dengan mie ongklok dan tempe kemulnya…
*gak nyambung sama bioskop yo hehehe salam kenal!*
Sumarti Saelan
Aku kok jadi ingat bioskop yang udah lenyap di kota tempat aku dibesarkan ik setelah baca ini ^_^