4 Alasan Pelepasan Ibu Waka Menjadi Istimewa
Pelepasan Ibu Waka atau Wakil Ketua di tempat aku bekerja bisa dibilang mendadak. Persis seperti ungkapan enggak ada hujan, enggak ada angin, tiba-tiba beliau masuk dalam daftar Tim Promosi Mutasi (TPM) pada akhir November lalu. Artinya, beliau pindah tugas.
Iya, mutasi ini terjadi tanpa ada kasak kasuk. Beliau pun kaget karena belum lama menjabat sebagai Wakil Ketua, kurang lebih tiga bulan. Terasa lagi “anget-angetnya” merealisasikan beberapa program kerjasama dan inovasi untuk memudahkan layanan kepada masyarakat, eh…kena mutasi. 😆
Mendapatkan pimpinan yang peduli, dapat berkomunikasi dan juga berkolaborasi dengan baik menjadi kebahagiaan tersendiri bagi bawahan, khususnya aku. Bagaimana tidak, setelah sekian purnama jarang ada gebrakan, datang pimpinan baru langsung diajak terbang. Asyik benar, kan. 😉
Kebetulan yang datang per Agustus lalu adalah Ketua dan Wakil Ketua. Kabar baiknya, mereka sama-sama masih muda. Jadi, pantas kalau enggak suka naik odong-odong. 😀 Iya, mulai dari awal masuk saja langsung rapat koordinasi, melakukan evaluasi pekerjaan sebagai acuan sekalipun tergolong orang baru di kantor, dan lanjut membuat program-program untuk memajukan kantor.
FYI, jabatan Wakil Ketua di kantor aku sudah cukup lama kosong. Sementara jabatan Ketua, belum lama ini terjadi mutasi atau pindah kerja ke satuan kerja lain. Namun sayangnya baru menjabat tiga bulan, Wakil Ketua kami kembali masuk ke dalam daftar TPM. Akhirnya, posisi Wakil Ketua pun kembali kosong di bulan November lalu. Sungguh menyedihkan.
Persiapan Pelepasan Ibu Wakil Ketua.
Ibu Fadiah, namanya. Seorang perempuan yang energik ini telah sukses menginspirasi banyak pegawai di tempat aku berkerja. Suasana kantor betul-betul terasa semakin hangat dan lebih hidup. Dan suasana kantor seperti ini sangat aku nantikan, sangat aku rindukan. Karena lagi-lagi, setelah sekian purnama bekerja lempeng-lempeng bae, gengs! 😆
Setelah ada pengumuman TPM, ternyata awal bulan Desember beliau sudah harus dilantik di tempat kerja yang baru. Enggak terbayang repotnya beliau mengurus ini itu karena tempat kerja yang baru berlokasi di luar Jawa. Dengan ketentuan pelantikan yang harus dilakukan secepat mungkin, Bapak Ketua pun harus membuat acara pelepasan secepat kilat. 😆 Enggak mungkin, dong, sudah sampai Kalimantan harus kembali ke Jawa hanya untuk menghadiri acara pelepasan. Kasihan, berang di ongkos. 😀
Persiapan acara pelepasan yang dilakukan secara mendadak biasanya enggak bisa maksimal. Tapi untuk acara perpisahan di kantor memang bisa dibilang datar-datar saja, sih. Jarang banget membuat acara yang spesial, jauh dari kata mewah apalagi megah. Ya kami ikut kata Pak Jokowi, ASN enggak boleh membuat acara atau bergaya hidup mewah. Seadanya saja, sesederhana mungkin. Hahaha. Tapi siapa sangka persiapan pelepasan yang hanya satu hari ternyata memberikan kesan istimewa.
Pelepasan Ibu Waka Menjadi Istimewa.
Ada teman yang membuatkan video untuk Bu Wakil. Lalu, teman-teman kantor juga mempersembahkan lagu bak paduan suara. Mulai dari teman-teman Hakim yang kesehariannya enggak lepas dari pegang palu saat persidangan, kali ini mereka megang mik untuk karokean. Kemudian, dari para pegawai juga dibagi beberapa group. Pokoknya sudah seperti lomba paduan suara. Bu-Ibu yang pada dasarnya punya suara B aja, percaya diri banget tampil di depan. Pecah banget suasana siang itu. 😆
Baru tiga bulan membersamai kami, tapi rasanya kami sudah begitu dekat dengan beliau. Seperti judul artikel aku beberapa tahun yang lalu, seperti enggan berpisah. Khususnya buat para BuIbu. 😆 Kenapa bisa seperti ini? Setidaknya ada 4 alasan kenapa pelepasan Ibu Waka menjadi istimewa.
1. Peduli.
Keadaan pantri di kantor memang jauh dari kata bersih. Bisa dibilang jorok karena kurang perhatian. Jarang ada yang peduli dengan kebersihan di area tersebut. Namun, di suatu pagi, saya pernah melihat beliau sedang membersihkan dapur ditemani Bu Ani.
Sikap memperhatikan yang dimiliki beliu bisa dibilang sangat tinggi. Enggah hanya untuk kebersihan kantor saja, tapi juga kepada teman-teman.
2. Bersahabat Seperti Tanpa Sekat.
Saya kerap melihat beliau melakukan komunikasi dengan teman-teman kantor baik melalui pesan singkat, panggilan menggunakan ponsel, maupun mendatangi langsung untuk mendapatkan informasi. Mulai dari penjaga pos, petugas kebersihan, petugas pelayanan, sampai para pegawai, beliau dengan nyaman menghubungi mereka untuk sebuah koordinasi.
Delapan tahun saya mengabdi, baru kali ini saya melihat ada pimpinan yang bisa bersahabat dengan siapa saja, seperti tanpa sekat.
3. Komitmennya Enggak Tanggung-tanggung.
Aku masih ingat betul kegigihan beliau dalam merealisasikan inovasi untuk memudahkan layanan kepada masyarakat. Beliau selalu memantau, memonitoring, sampai inovasi tersebut betul-betul siap dan dapat berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Komitmennya beliau emang enggak tanggung-tanggung, pokoknya apa yang sudah menjadi program diusahakan harus terwujud dengan cepat.
4. Semangat Berbagi dan Memberi.
Banyak orang berpegang pada ungkapan jawa “nguyahi segara” atau memberi garam untuk laut. Kata tersebut biasanya diungkapkan ketika kita akan berbagi atau memberi sesuatu kepada orang yang dianggap mampu. Ya…orang sudah mampu, kenapa harus diberi, sia-sia. Hebatnya, itu enggak berlaku untuk Bu Waka. Beliau semangat untuk berbagi dan memberi kepada siapa saja. Beliau juga kerap memberi jajan, makanan saat ada acara di kantor. Semua diberi, lho. Enggak pandang “bulu”. Dan kami golongan bawahan sering banget mendapatkan tambahan uang jajan dari beliau. Duh…rasanya jadi kehilangan yang teramat, nih. xixixi.
Ketika menjumpai orang yang mau berbagi dan memberi tanpa syarat dan enggak pandang bulu, tuh, rasanya bahagia. Konsep berbagi dan memberi adalah dorongan dalam diri dan kesadaran. Hati nurani tergerak, dan mata terpejam. Kalau kata orang tua aku, memberi karena tresna atau sayang. Dan jatuhnya, tuh, tulus, sekalipun memberi kepada orang yang dianggap mampu. Kalau udah ada label sayang, tuh, enggak ada lagi keraguan, bukan? 😆
Aku merasa dengan datangnya pimpinan baru kali ini, tuh, lebih semangat dalam bekerja. Karena support yang mereka berikan betul-betul sampai ke tulang-tulang. 😆 Selain itu, sebagai bawahan juga aku merasa lebih sering mendapatkan good mood, lebih semangat, dan kesehatan mental pun lebih terasa.
Ngomongin kesehatan mental karyawan, ini sangat penting untuk diperhatikan baik oleh diri sendiri maupun pimpinan. Karena bagaimana pun demi mewujudkan visi dan misi membutuhkan kinerja bagus dari para karyawan atau pegawai. Dan kesehatan mental ini punya pengaruh besar dalam kinerja para pegawai. Saking pentingnya mental health bagi para karyawan, The Golden Space Indonesia berkolaborasi dengan Markplus.Inc menyelenggarakan acara ALIVE Fest 2022 yang bertempat di Multifunction Hall Plaza Indonesia.
Di Acara ALIVE Fest 2022, JNE Berhasil Menjadi Bagian Dari Mindful Company Brand.
Kalian pasti sudah familiar dengan brand JNE. Perusahaan logistik dan ekspedisi barang asli Indonesia ini sudah menjalankan bisnisnya selama 32 tahun. Bisnis ini dapat bertahan sampai di usia ini pastinya hubungan di internalnya sangat bagus. Pondasi dari dalam sangat kuat. Makanya, tidak heran jika JNE dapat menjadi bagian dari mindful company brand 2022.
Era digitalisasi mengharuskan perusahaan semakin kompetitif akan keunggulannya masing-masing. Karyawan atau Talenta perusahaan dituntut untuk semakin produktif dan kreatif dalam bekerja. Sementara itu, enggak semua perusahaan mampu membangun ekosistem yang sehat untuk menjamin kesehatan mental talentanya, lho. Dan faktanya, 20 persen masyarakat tengah mengalami isu kesehatan mental dan sembilan juta diantaranya menderita depresi.
Diwakili oleh Bpk. Yance Arvan selaku Project Brand Specialist, JNE hadir dalam acara ALIVE Fest 2022 yang merupakan festival meditasi terbesar di Indonesia yang memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental, emosional, dan fisik. Aku baca artikel di https://jnewsonline.com/, JNE sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan logistik mendapatkan peringkat 1 dengan skor mindful: 0,781. Hebat, bukan.
Tentu di usia yang sudah tidak muda lagi, JNE sudah punya banyak pengalaman dalam dunia bisnis ekspedisi barang. Brand ini pun semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia karena terus memberikan pelayanan terbaik, terus berinovasi, dan yang tak kalah pentingnya yaitu sering bergabung untuk event-event sosial sesuai dengan filosofi JNE yaitu berbagi, memberi dan melayani.
Aku sangat berterima kasih kepada Bu Fadiah karena telah sukses kembali membangkitkan semangat bekerja dan sukses menjadi role model. Ini secara pibadi lho, ya. Tapi teman-teman lain, aku rasa hampir sama. Karena sebelum beliau resmi dilepas pada 28 November lalu, aku sempat mengambil potongan video bertajuk “Satu Kata Untuk Bu Wakil”. Dan aku lihat teman-teman dalam memberikan ucapan satu kata, tuh, penuh ekspresi dengan sejuta arti baik. Kalau kata Andmesh Kamaleng, buat hidupku lebih berarti. 😆
siti hairul
wah ini bu Fadiah pasti berkesan banget untuk para staff ya mb Idah. Senang ya kalau ketemu rekan kerja dan atasan yang kayak bu Fadiah. kerjaan jadi terasa kekeluargaannya
Nchie Hanie
Hal yang ga bisa dilupain tuh pas pelepasan Waka, ngakak deh ketika biasanya temen2 Hakim Idah pegang palu, trus pegang mic karokean, bener2 istimewa ya.
Bener2 Bu Waka ini istimewa kehadirannya, bener kata Andmesh
Helena
Biasa pegang palu ganti pegang mic, hihi…
Btw, kenapa yaa orang yg berdedikasi, berinovasi gini sering banget pindah padahal lagi semangat kerja dg beliau. Yaah gitulah namanya kerja, siap ditempatkan di mana saja. Semoga Bu Fadiah makin bersinar di tempat baru.
Ade UFi
Bener2 inspiratif ya ibu wakka nya, Mak. Kalau mau jadi pimpinan memang harus begitu. Bukan yang bossy ya yg peduli sama bawahannya dan menganggap spt sahabat. Bahkan peduli sama kedehatan jiwanya. Macam JNE aja yg juga peduli dengan kesehatan jiwa bukan umkm aja.
Nurul Rahma
Klo punya atasan yg baik dan leduki bgt tuh rasanya hepiiii bgt ya mba.
Kerjaan makin mindfull dan bs capai yg terbaik.
Semogaaa doa doa yg baik utk Ibu tsb yah
Lidhamaul
Saya sepakat lho dengan pernyataan kalau mendapat pimpinan yang peduli, yang bisa berkomunikasi, dan berkolaborasi adalah kebahagiaan bagi bawahan. Sudah merasakan sendiri bagaimana pimpinan yang baik mempengaruhi kenyamanan karyawannya. Bu Waka ini pasti istimewa ya
rach Alida
Senang banget pastinya mba punya pimpinan yang care dan memberikan kontribusi positif terhadap banyak orang ya mba. Semoga sukses juga Ibu Waka di tempat yang baru yaa 🙂
Dian Restu Agustina
Pantesan ibu waka dilepas dengan berat hati selain karena baru aja menjabat dengan gebrakan” kerennya membuat perbaikan kantor juga ada uang jajan tambahan buat bawahan eh…:) Sukses untuk Bu Waka dan semua yang di kantornya ya, Mak
Btw, keren nih JNE dapat menjadi bagian dari mindful company brand 2022. Salut!
Ovianty
Memang bos baik itu langka hehe.. Sedih pastinya kalau pergi jauh dan pindah tugas. Masalah karyawan ini seharusnya menjadi fokus setiap perusahaan, agar menjalankan perusahaan yang mindfull. Alhamdulillah, selamat buat JNE atas prestasinya. Sukses terus.
Ucig
Dapat bubos atau atasan yg sreg di hati itu anugrah, rezeki banget yaaa mba. Rasanya ih nggak. mau melepas haha. Jadi belum lama dan skrg udah dimutasi ya. Semoga sukses ibu waka, JNE jg ya, usia produktifnya banyak gebrakan sama nih kayak bu waka nya ^^…
Nyi
Persaingan makin ketat ya Mba untuk jasa ekspedisi ini, tapi JNE mampu bertahan dan justru kuat dalam melayani masyarakat dan sosialnya
Era
Aku pikir waka itu apa, ternyata waka wakil kepala mba, hehe… Semoga sukses selalu dan membawa manfaat dimanapun berada ya bu…
Nurul Sufitri
Masya Allah, acara pelepasan Ibu Waka ini teramat istimewa. Pasti beliau orangnya begitu disayang dan diperhatikan serta segala yang dilakukan bermanfaat 🙂 Menjadi pimpinan perusahaan tidaklah mudah. Selamat kepada JNE yang menjadi bagian dari mindful company brand. JNE mampu membangun kinerja karyawan dengan kesehatan mental yang baik sehingga produktif dan banyak meraih award.
Nanik Nara
Semoga bu Fadiah makin sukses di tempat baru.
Baru 3 bulan di tempat Idah aja udah bisa memberi warna yang berbeda, jadi saya yakin dimanapun beliau ditempatkan, pasti akan mendapat sambutan yang baik juga
Istiana
pantas jadi istimewa yaa, karena karakternya pun sebaik itu, jadi setelah beliau pergi juga kayanya bakal dikangenin deh yaa, hihihi
andiyani achmad
sosok leader idaman ya ibu waka ini, pasti dirindukan oleh semua yang pernah bekerjasama dengan beliau. semoga ibu waka sehat dan bahagia terus ya
Hidayah Sulistyowati
Saat ini kesehatan mental menjadi isu krusial yang menjadi perhatian banyak pihak, bahkan JNE juga.
Ini acara pelepasan Ibu Wakil Ketua greget juga ya, pasti karena hubungan baik yang terjalin selama bekerja bersama
lendyagassi
Suasana kerja kalau penuh rasa hangat dan saling menghargai ini enak banget ya..
Nyaman sehingga feels like a family.
Semoga dimanapun Ibu Waka dipindahkan, bisa semakin sukses dan melambungkan karir beliau. Seperti JNE yang dengan komitmennya sampai kini menjadi salah satu brand ekspedisi yang unggul di Indonesia.
Jiah Al Jafara
Kalau punya atasan, rekan kerja yang baik itu bikin kita semangat kerja karena rasanya lebih dihargai. Bu Wakil kaya JNE juga ya. Ngasih perhatian dan role model yang baik
Dian Kusumawardani
Wah senangnya ulang tahun JNE cukup meriah ya mbak
Baru tahu klo JNE Ini sudah berusia 32 tahun
April Hamsa | Mom Blogger
Kalau punya pimpinan yang sikapnya baik dan gak berjarak ma anak buah rasanya emang hari2 di kantor bakal terasa menyenangkan. Yaa sayangnya ibunya harus dipindah cepat yaaa ma atasan di tasnya lagi. Semoga sukses buat ibunya di mana pun berada dan moga penggantinya jg sama baiknya dlm memimpin institusinya.
JNE salah satu perusahaan yg jg punya pimpinan kek gtu yaa.
Lidya
Wah sedih dong bun di acara pelepasan ibu Waka yang istimewa ini. Masih baru lagi butuh penyesuaian eh udah pindah lagi, kaget banget pasti.
Mudah-mudahan pimpinan penggganti beliat juga peduli ya dan bisa berbagi kebahagiaan dengan karyawannya
Ririe Khayan
(baru) tiga bulan menempati posisi dan mengemban tugas sebagai WAKA, ujug-ujug masuk daftar tim promosi mutasi, dan dilepas dengan acara yang special….sangat jelas jika rekam jejak Ibu Waka pun istimewa, baik kinerja secara profesional maupun sebagai personal, sehingga secara natural beliau sukses merebut hati seisi kantor ya Mbak
Eni Martini
Wah, kok cepat sekali ya sudsh pelepasan. Apalagi berasa istimewa Ibu Waka, pasti ada rasa berat deh. Moga penggantinya juga istimewa ya