Ketika Ibu Menyusui Ingin Diet, Bolehkah?
Ketika Ibu Menyusui Ingin Diet, Bolehkah? – Proses menyusui menjadi salah satu momen yang sangat berharga bagi seorang Ibu. Iya, seluruh Ibu di dunia sangat menikmati proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya. Kulit ketemu kulit, mata ketemu mata, dan hati ketemu hati. Enggak ada yang bisa menggantikan momen seperti ini. Momen penuh kasih sayang antara Ibu dan anak.
Karena menjadi momen yang begitu berarti, enggak banyak perempuan yang memutuskan untuk menjalani program diet saat menyusui. Body tambah lebar, jarum timbangan terus ke kanan, pipi tambah chubby tapi sama sekali enggak menggemaskan, terabaikan seketika karena yang terpenting bagi Ibu menyusui yaitu bayi tumbuh sesuai standar tumbuh kembang bayi.
Barangkali kamu pernah mendengar atau membaca berita tentang seorang Ibu yang enggan memberikan ASI kepada anaknya dengan berbagai macam alasan, berbaik sangkalah. Enggak perlu ikut mengkritisi apalagi menghujat. Yakinlah bahwa pada dasarnya setelah perempuan melahirkan ingin terus dekat dengan bayinya, ingin memberikan ASI eksklusif, memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Maka berbaik sangkalah, ya. 😉
Penting! Fokus Pada ASI Eksklusif.
Berat badan wanita hamil bisa naik sampai 10 kg. Kemudian, setelah melahirkan berat badan biasanya turun tapi enggak banyak. Bagi sebagian perempuan yang sadar body banget atau memperhatikan keindahan tubuh, menimbang berat badan bisa menjadi rutinitas harian setelah melahirkan sebagai bentuk kontrol berat badan. Ada yang ingin kembali menormalkan berat badan, ada juga yang enggak terlalu peduli dengan berat badan setelah melahirkan. Ini enggak masalah karena kadang faktor kesehatan juga dapat dilihat dari berat badan. Berbeda dengan faktor seksi dan menarik bagi para perempuan karena mereka punya standar seksi versi masing-masing. Tetap merasa seksi dengan body bohai (baca: gemuk), misalnya. 😆
Namun, sebelum memutuskan untuk diet, penting banget untuk fokus terlebih dahulu pada pemberian ASI Eksklusif. Kita semua tahu, bahwa makanan utama bayi selama enam bulan pertama yaitu air susu. Untuk dapat menghasilkan ASI dengan kuantitas dan kualitas yang bagus tentu asupan makanan Ibu harus bernutrisi tinggi, dong. Dan faktanya, Busui membutuhkan tambahan kalori bisa lebih dari 1.000 kalori.
Nah! Sudah mulai terbayang, kan, untuk dapat memenuhi sampai 500 kalori itu harus makan apa saja? Makanya, ada baiknya fokus terlebih dahulu dengan ASI Eksklusif. Jangan buru-buru memutuskan untuk diet karena kalori yang dibutuhkan Busui tiap harinya enggak sedikit. Nikmatilah masa-masa boleh makan lebih banyak kalori demi kualitas dan kuantitas ASI lebih baik. Nikmatilah apa-apa yang kamu makan di tengah malam saat keluarga sudah pada tertidur pulas. Nikmatilah ketika makan mie instan khusus ibu menyusui pada dini hari. 😆
Pengalaman Diet yang Pernah Aku Jalankan.
Sampai titik usiaku saat ini 20++, aku baru pernah sekali merasakan diet yaitu saat hamil anak pertama, usia kandungan tujuh bulan. Itu pun aku enggak merasakan kalau sedang diet karena dietnya sangat ringan. Oiya, aku diminta diet oleh dokter kandungan favorit karena setelah USG ternyata berat janin saat itu sudah melebihi batas maksimal. Pak Dokter, tuh, inginkan kelahiran normal dan diet ini menjadi salah satu upaya supaya si jabang bayi di dalam enggak terlalu besar.
Pertama mendengar kata diet saat kondisi sedang hamil, aku merasa khawatir banget. Bukan khawatir berat bayi bakal kurang, sih. Tapi khawatirnya aku enggak bisa menjalani diet. Tahu sendiri, kadang ibu hamil, tuh, ada-ada saja inginnya, ya. Banyak yang diinginkan terutama perihal makanan. Belum lagi kalau memang bawaan bayi. Eh…benar bawaan bayi enggak, sih? 😆
Baca tentang Hamil tujuh bulan dan diminta untuk diet.
Diminta buat mengurangi gorengan, tuh, ringan tapi berat. Asli. Rasanya ada yang kurang sehari enggak makan gorengan, tuh. 😆 Tapi demi dedek bayi, sih, oke banget. Hanya diminta mengurangi saja, enggak diminta buat setop makan gorengan. 😛
Awal Berat Badan Semakin Naik.
Mau ngomong kalau berat badan aku saat ini, tuh, sudah jauh dari ideal yaitu 55 lebihnya banyak. Duh…berat badan saja jadi rahasia, ya. Dasar perempuan! 😆
Nah, atas lebihnya berat bedan yang berlebih menimbulkan masalah yaitu mudah kantuk dan mudah capek. Ini aku rasakan tepatnya setelah aku dapat mutasi internal di kantor. Yups, pekerjaan harian yang semula kerjanya lebih banyak mengikuti update alias enggak monoton, tiba-tiba dimutasi ke bagian yang kerjanya itu-itu saja dan bisa selesai tepat waktu. 😛
Yups, beban kerja aku saat ini tidak terlalu berat, tidak banyak menguras pikiran dan tenaga, bisa haha hihi sewaktu-waktu, ya intinya lebih santai. Berawal dari sini, aku merasa merdeka banget dan tanpa disadari nafsu makan dan ngemil terus meninggi. Enggak hanya itu, aku juga lebih sering makan di luar dengan menu-menu yang sudah pasti bikin pan*tat makin lebar. Terus parahnya, aku jarang banget olahraga. Dududuh…ingin terapkan pola hidup sehat, kok, susahnya ya Alloh. 😆
Detoksifikasi atau detox yang merupakan proses pembuangan toksin, ini sangat aku butuhkan. Aku merasa harus membuang zat-zat yang tidak bermanfaat dan merugikan, khawatir banget makanan yang aku konsumsi banyak mengandung “umpan” . 😀
Tapi Aku Masih Menyusui. Boleh Diet Enggak, sih?
Niat utama aku yaitu menjalani detoksifikasi. Tapi karena berat badan semakin naik, akhirnya aku putuskan untuk diet. Aku sempat bimbang saat hendak memulai diet karena masih menyusui. Iya, anak kedua aku Wildan, saat ini berusia 17 bulan dan masih minum ASI. Sambil USG IUD yang sudah aku pasang selama setahun ini, aku sekalian saja menyampaikan niatku untuk diet ke Dokter kandungan. Ternyata dokternya enggak mempermasalahkan karena anak sudah mendapat makanan pendamping ASI.
Selain sudah mendapatkan makanan pendamping ASI, Pak Dokter juga memberikan informasi kalau ibu menyusui boleh-boleh saja diet minimal usia anak 9 bulan. Kenapa sembilan bulan? Karena setelah melahirkan, semua yang ada di tubuh menjadi lebih luas dan membutuhkan waktu sembilan bulan untuk mengembalikan tubuh ke bentuk semula. Tahu sendiri, setelah melahirkan, tuh, tubuh menjadi melebar, pun dengan panggul, tulang iga, dan anggota tubuh lainnya.
Baca lagi tentang Evaluasi sebagai Ibu Menyusui yang juga Berkerja.
Cara Diet Aman Bagi Ibu Menyusui.
Sangat tidak direkomendasikan bagi ibu menyusui untuk menjalani diet ketat karena masih banyak kalori yang dibutuhkan agar produksi ASI tetap lancar. Diet aman yang dilakukan Busui yaitu diet santai.
Diet ketat yang biasa dilakukan yaitu dengan mengurangi porsi makan harian. Diet ini bukan pilihan yang tepat lho, ya. Ibu menyusui bisa menerapkan pola makan small frequent feeding atau makan sedikit demi sedikit, tetapi sering. Caranya, ambil piring dan isi dengan makanan sehat dengan gizi seimbang. Makanlah setiap 2-3 jam sekali. Dengan pola seperti ini, kebutuhan nutrisi terpenuhi, tubuh akan mudah mencerna makanan, dan metabolisme pun meningkat.
Setelah kebutuhan nutrisi tubuh tercukupi, kebutuhan air juga harus tercukupi. Air ini sudah seperti bahan bakar untuk menghasilkan ASI. Tambahkan juga konsumsi jus atau smoothies biar makin lengkap karena dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh ternyata dapat membantu mengurangi nafsu makan, sehingga nafsu untuk makan makanan manis berlemak tinggi pun berkurang.
Terus, bagaimana kalau masih merasa lapar? Kembali lagi ambil piring, isi dengan camilan cheesecake dan red velvet, ya. Eh bercanda! 😆 Isi piring dengan makan makanan sehat, seperti buah segar, salad sayuran, atau kacang-kacangan. Ini aman banget buat diet a la Busui.
Yuk, Coba Detox dan Diet dengan Soona!
Eh, ada yang sudah mencoba konsumsi Soona belum? Soona adalah minuman dengan kandungan serat tinggi yang berfungsi untuk mengikat dan menghancurkan lemak, detoks dan bisa melangsingkan badan.
Yups, buat yang sedang mulai detox atau diet seperti aku, bisa banget usahanya ditambah konsumsi Soona. FYI, Soona by Siapa Mau Kurus aman buat Ibu menyusui, kok. Selain sudah terdaftar di BPOM dan Halal, Soona ini mengandung ekstrak buah dan sayuran yang terbukti efektif untuk mengikat dan mengurai zat-zat berbahaya yang tidak baik bagi tubuh dan dibuang melalui proses BAB.
Soona mengeluarkan dua varian produk yaitu Soona Anggur dan Soona Buah & Sayuran. Produk dengan 0% gula dan tinggi serat ini memang dapat membantu diet. Apalagi kandungan buah dan sayurnya cukup banyak yaitu 3 jenis sayur (bayam, brokoli dan wortel) dan 4 jenis buah (gojiberry, nanas, bit merah & plum). Nah, berikut aku bagikan detail kandungan Soona.
Kandungan dalam Soona Anggur:
- Sekam Psyllium: Berasal dari tanaman berserat tinggi yang telah teruji secara klinis dapat membuang kandungan lemak serta gula darah dalam tubuh;
- Ekstrak Buah (Anggur, Belimbing, Manggis dan Apel): Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, memelihara kesehatan usus dan menurunkan berat badan;
- Asam Kandis: Dipercaya untuk menjaga imunitas tubuh, menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan jantung;
- Bit Merah: Mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaat untuk detoks alami bagi tubuh, serta efektif meningkatkan stamina dan mencegah anemia;
- Buah Plum: Dikenal dengan manfaatnya dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan, menurunkan kolesterol dan efektif menurunkan berat badan;
- Rumput Gandum: Selain mencegah obesitas, rumbut gandum mengandung zat anti peradangan yang baik untuk mengatasi kulit berjerawat dan menegah penuaan dini.
Kandungan Soona Sayuran dan Buah-buahan:
- Sekam Psyllium: Berasal dari tanaman berserat tinggi yang telah teruji secara klinis dapat membuang kandungan lemak serta gula darah dalam tubuh;
- Guarana: Berasal dari lembah sungai Amazon, Guarana efektif membantu proses pembakaran lemak di tubuh dan mengurangi tanda-tanda penuaan, serta meningkatkan sistem imun;
- Garcinia Cambogia: Ekstrak buah ini menjadi salah satu andalan untuk menurunkan berat badan dan mengurangi gejala depresi serta mengurangi risiko kanker;
- Spirulina: Mengonsumsi tanaman ini memiliki manfaat untuk mengurangi berat badan, mengurangi masalah menstruasi, dan menurunkan kolesterol.
- Mix Fruits: Bermanfat untuk menahan nafsu makan, melancarkan pencernaan, mengandung antioksidan tinggi, dan menjaga fungsi syaraf.
- Mix Vegetables: Meningkatkan imunitas, sayuran tersebut juga bermanfaat untuk mencegah sembelit, menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, dan antianemia.
Gimana? Makin yakin untuk mencoba Soona, kan? Kandungan pada tiap 15 gram atau satu sachetnya sangat membantu program diet kamu, lho. 😉
Kenapa Memilih Soona?
Kita semua tahu bahwa ada banyak produk penurun berat badan di luar sana. Namun yang harus dipahami sebelum membeli dan mengonsumsinya yaitu keamanan, kandungan, dan manfaatnya. Namanya produk diet, pasti masing-masing produk mengunggulkan kualitasnya, dong. Tapi ada baiknya cari tahu terlebih dahulu detail kandungan atau melalui review produk. Pada review produk pun harus lebih teliti, ya. Maksud dari teliti ini disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Punya riwayat pernah sakit apa atau tubuh dalam keadaan sehat bugar.
Aku memilih Soona selain sudah terdaftar di BPOM dan Halal, tentu kandungannya sesuai dengan kebutuhan. Dan yang paling utama, aku dapat menikmati Soona tanpa merasa terbebani apalagi tersiksa. Iya, baca reviewnya di paragraf akhir, ya.
Review Soona, Diet Enak dan Aman Buat Busui.
Sumpeh ane zuzur dari lubuk hati yang paling dalam, aku konsumsi Soona untuk program diet, tuh, tubuh ini merasa aman dan nyaman banget. Seperti yang aku tulis sebelumnya, aku enggak merasakan tersiksa. Sama sekali enggak merasakan. Aku punya teman kantor yang pernah menjalani program diet juga, dia bolak-balik ke kamar mandi, tuh, enggak hitungan. Aku yang melihatnya merasa kasihan, dong. Ingin rasanya menghentikan dietnya, tapi kan enggak mungkin ya, Mbak El. 😆
Berbeda saat aku konsumsi Soona. Enggak ada bolak-balik ke kamar mandi sampai berkali-kali, lho. Perut malah merasa lebih nyaman, tubuh merasa lebih segar, dan sistem pencernaan pun aman terkendali. Enggak ada drama-drama apa pun sejak awal konsumsi. Enggak ada rasa yang aneh-aneh, gitu. Hanya saja, perut ini merasa kenyang terus. Ini aku nikmati banget, dong. Alhamdulillaah…mulut jadi enggak mengunyah terus.
Oiya, saat ini aku masih konsumsi Soona Buah dan Sayuran. Aku konsumsi Soona sehari sekali dan aku minum saat sore hari pukul 17.00 WIB. Soona bisa dikonsumsi kapan pun. Pagi, Siang atau Sore. Lalu, kenapa aku memilih sore hari? Karena bagiku sore hari, tuh, waktu rawan banget. Di rumah sudah enggak produktif, tapi bawaannya ingin ngemil terus dan kalau makan nasi, porsinya juga jumbo. 😆 Dan sejak aku konsumsi Soona, tuh, rasa kenyangnya lebih lama. Bawaan kenyang, enggak ingin makan. Tapi ini karena tekad yang kuat juga, sih. Tekad diet enggak sebagai wacana dowang.
Omong-omong, Soona ini bentuknya serbuk, ya. Mudah cara penyajiannya, tinggal sobek kemasannya dan seduh pakai air hangat atau air dingin, sesuai selera. Kalau aku pilih seduh pakai air hangat, lebih terasa lagi berada di jalan lurus alias diet. 😆
Tekstur Soona ini setelah diseduh bakal kental, ya. Saat mulai menyeruput, aromanya enak banget. Segar, enak dan enggak bikin enek. Mungkin kalau diseduhnya pakai es, tambah kayak es cincau. 😆 Satu box Soona isi 15 sachet dengan netto masing-masing sachet 15 gram. Sementara untuk harganya, bisa dibilang sangat terjangkau apalagi kalau dilihat dari sisi manfaat yang enggak hanya untuk sahabat diet, tapi juga dapat membantu mengatasi kulit berjerawat dan mencegah penuaan dini.
Kamu bisa beli produk Soona sekalian cek harga di Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli, ya. FYI, Soona juga open reseller, membuka peluang buat kamu yang ingin menjadi distributor atau agen, gitu. Ada banyak keuntungan, salah satunya yaitu keuntungan cuaan yagn bisa didapat hingga jutaan rupiah per bulan.
Jadi, selama konsumsi Soona, berat badan sudah turun berapa kilo, nih? Eeumh…masih rahasia. Tapi nanti akan aku update di akun instajram aku saja, ya. Doakan saja, semoga tambah sehat dan enggak ngantukan lagi, ya. Biar enggak mirip garfield. 😀
😉 Official Soona 😉
Website: www.soonaofficial.com
Instagram: @soonaofficial.id
Shopee: Soona Official ID
Parenting By Rey
Waahh baru tahu produk ini saya ya, dulu waktu menyusui ya BB ampun naik drastis, hanya awal aja saya nyusuin, makan banyak tapi BB tetap, setelah itu seiring sering lapar, kebanyakan makan, jadi embul deh saya.
Nggak tau deh, waktu nyusuin itu bawaannya lapar mulu, ga kenal waktu pula 😀
Padahal kalau konsumsi Soona bisa jadi detox ya buat tubuh 🙂
tha
aku juga pernah cobain soona mbaaa.. soalnya dulu BB ku naik sampai 20 kg pas abis hamil.. wekekek..
eh tapi baru tau loh ternyata aman untuk busui juga yaaa.. mungkin krn kandungannya herbal kali ya,.
Gina Nelwan
ini dia nih yang saya impikan dulu pas hamil Al, pengen diet tapi inget harus menyusui anak, jadi deh yasudah mengalah deh berkutat dengan body hihihi, sekarang untung ada produk ini yaa mba
Ida Tahmidah
Bisa diet asal aman ya ibu menyusui itu..salah satunya pakai produk soona ini ya . tapi aku dengan menyusui malah jadi cepat susut jadi ga perlu diet lagi sih…hehe…
Rach Alida
Halo mba.. Aku baru tahu Soona ini. Mnurutku kalau konsumsi ini jg bermanfaat bagi ibu ya kenapa tidak. Semangat ibu untuk makin sehat ya
indah savitri
jadiii.. kesimpulannya ibu menyusui pun lakukan diet seimbang dengan aman yaa Idah. Aku ingatnya setelah lepas menyusui baru berat badan melambung hehehe
Lidya
Biasanya gitu ya bun kalau BB nya udah kelebihan saat hamil disuruh diet. Kalau udah lahiran mau diet harus hati-hati ya apalagi masih menyusui. Jadi aku boleh nyicipin ga nih bun? hihihi
lendyagassi
Wah…diet tetap bahagia bersama Soona.
Aku dulu diet ya, bener-bener gak makan ((DIET SALAH)). Akhirnya daripada anak gak kepegang karena lemes, balik lagi makan apa aja, ehhehe… Tapi lebih ke diatur waktunya sama macam makanannya.
Bener yah, jadi perempuan itu banyak rahasianya.
Uniek Kaswarganti
Diet kalau tidak tepat malah bikin tubuh drop yaa.. apalagi busui nih, gizinya tetap harus terpenuhi.
Paling cepet emang kurangi gorengan Dah, bener tuh saran pak dokter pas hamil. Setelah melahirkan pun sebaiknya kurangi banget gorengan ini. Makan biasa didukung Soona pasti cepet turun yaaa..
Monica Anggen
Eh pas banget nih, 2 adikku dan 2 ipar kan masih menyusui dan mereka udah pada ribut tuh pengen diet karena badan pada tumbuh ke samping juga. Awalnya karena PPKM yang disalahkan… hahaha. Tapi bukan sih, emang makannya jadii banyak karena kegiatan MengASihi bikin lapar terus, kan? Nanti aku infoin ke mereka produk Soona ini deh
EkaRahmawatizone
Wahhh baru tahu soal si Soona nih mba. Seneng deh sekarang ada produk khusus diet untuk busui. Jadi lebih aman dan terjamin ya
Mendambakan Dokter Kandungan yang Asyik untuk USG -
[…] Baca tentang Diet Aman untuk Ibu Menyusui. […]
Susu Oat Alternatif yang Cocok Dipadukan dengan Segala Resep - ^_^ Langkah Baruku ^_^
[…] Oat adalah sumber serat larut yang kaya, yang terkenal baik untuk kesehatan pencernaan. Susu oat secara alami mengandung serat, yang membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan memperlancar pencernaan. Ini yang dibilang kalau Susu Oat ini cocok sebagai teman Diet sehat. […]