Rekomendasi Waterpark yang Asyik di Banjarnegara

Semenjak masih berdua, aku dan suami kerap mengisi akhir pekan yang tidak cukup panjang dengan kegiatan renang. Salah satu olahraga menyenangkan yang dapat kami lakukan bersama. Menyenangkan karena dapat menyehatkan badan, dompet dan yang tak kalah asyik tuh karena Banjarnegara mempunyai waterpark lebih dari satu.

Ini lah yang membuat kami tidak pernah bosan untuk renang. Terlebih saat ini ada si kecil, renang makin menyenangkan dan menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu. Cuma bedanya, dulu hampir tiap akhir pekan, sekarang satu bulan cukup sekali. Ini kalau mood kami lagi normal. Kalau mood sedang terjun, bisa sampai lupa rasanya main perosotan di kolam renang. 😛

Memang, waterpark di Banjarnegara belum setenar Owabong, waterpark di Purbalingga. Tapi, waterpark yang ada di Banjarnegara tidak kalah KEREN! Asli. Serius. Yakin.

Kagak percaya? Mari buktikan sekarang juga! 😆 😛 :mrgreen:

1. Surya Yudha Park

Sedari masih sendiri, aku memilih waterpark ini karena lebih mudah dijangkau dengan transportasi umum dan dekat dengan rumah, yaitu di Jl. Raya Karang Kobar KM. 1, Desa Rejasa, Madukara, Banjarnegara. Meski bukan waterpark favoritku, aku merekomendasikan SYP (Surya Yudha Park) sebagai pilihan pertama karena di sini tersedia berbagai jenis kolam untuk usia anak-anak sampai dewasa.

SYP ini waterpark favorit suami. Menurutnya, dia merasa nyaman dan betah renang di sini karena banyaknya wahana dan fasilitas yang disediakan. Seramai apapun, dia bisa menikmati. Lebih puas, katanya.

surya-yudha-park-banjarnegara

Fasilitas pendukung yang ada di SYP diantaranya yaitu Hotel bintang tiga, Cafe, Bioskop, Tempat fines, Berbagai spot menarik untuk berfoto, dan fasilitas lainnya seperti family karoke. Btw, si kecil juga suka banget kalau diajak ke sini. Soalnya banyak visualiasi yang membuatnya gemas. Seperti Onta yang ada di taman, atau patung merlion.

Meski HTM (Harga Tiket Masuk) cukup terjangkau, yaitu Rp 25.000 per orang, tapi waterpark ini kurang ramah untuk bayi sampai usia satu tahun. Kenapa? Karena SYP belum menyediakan air hangat yang dibutuhkan oleh bayi. Ya, supaya tubuh lebih fit dan nyaman, si kecil biasanya kumandikan dengan air hangat setelah renang.

2. D’Qiano Hot Spring Waterpark

Renang di Dataran Tinggi Dieng yang mana udara di sana dingiiiiiine pwoool. Pernah kebayang?

Ini kolam renang favoritku! Meski tidak begitu luas, tapi puas banget renang sekaligus berrendam di dalam air hangat alami. Iya, hangatnya kolam renang di D’Qiano ini alami dari aliran Sileri Dieng.

Kebayang nikmatnya, kan? Renang di waterpark tertinggi se Indonesia raya.

dqiano-dieng-banjarnegara

Seramai apapun D’Qiano, aku tetap betah berlama-lama di sini. Selain suguhan alamnya yang cakep abis, ada dua kolam dengan suhu lebih hangat dari kolam renang utama yang dapat digunakan untuk terapi. Kolam terapi ini airnya agak samar-samar aroma belerang, gitu.

Btw, di sekitar D’Qiano juga terdapat penginapan. Ya, menginap di sekitar D’Qiano, lalu paginya berrendam di kolam hangat. Asyik banget! Fasilitas penunjang seperti tempat makan, kamar ganti, toilet, dan mushala, telah disediakan.

HTM D’Qiano ini sangat terjangkau. Cukup membayar Rp 30.000, pengunjung bisa mulai renang dari jam 09.00 sampai jam 17.00 WIB. Renang sampai kulit keriput. Hahaha

Kami belum pernah mengajak si kecil ke sini karena lokasinya cukup jauh dari rumah. Tepatnya di Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara. Kurang lebih 90 menit dari rumahku. Padahal kalau dekat, tidak perlu repot-repot memesan air hangat untuk mandi si kecil karena air kolam sudah hangat, ya. 😛

3. Kolam Renang Serulingmas

Ini belum masuk waterpark. Masih sebatas kolam renang biasa. Kolam renang paling sederhana versi kami, tapi menjadi kolam renang andalan keluarga. Memang, tidak banyak mainan dan tipe kolam di sini, tapi kami nyaman di Kolam Renang Serulingmas.

Kolam renang ini satu lokasi dengan TRMS (Taman Rekreasi Marga Satwa) Serulingmas yaitu di Jalan Selamanik No. 35, Kutabanjarnegara. Ini salah satu alasan, mengapa kolam tersebut menjadi kolam favorit keluarga. Jika sedang punya banyak waktu, kami memilih untuk  keliling taman terlebih dahulu, melihat koleksi satwa TRMS.

seerulingmas-banjarnegara

Fasilitas yang disedakan sebanding dengan HTM yang murah meriah yaitu Rp 5.000 per orang, dan anak sampai usia 1 tahun gratis. Di sini serba sederhana, termasuk tempat ganti, toilet dan beberapa warung kecil yang menjajakan minuman dan makanan ringan. Sederhana, tapi pelayanan cukup memuaskan, baik dari bagian loket sampai warung-warung.

Selain satu lokasi dengan TRMS, alasan lain kenapa waterpark ini menjadi favorit kami yaitu karena ada satu warung yang menyediakan air hangat untuk mandi. Tidak hanya untuk bayi saja, orang dewasa juga boleh membeli air panas di warung.

Ya, air panas dijual dengan harga Rp 1.000 per gayung. Nyenengin banget pokoknya. Cukup beli tiga gayung, badan si kecil nampak lebih fit. Bapake sama Mamake cukup pakai air segar di kamar mandi. 😛

4. Serayu Park

Baik weekday maupun weekend, waterboom ini serasa milik pribadi. Suasananya tidak terlalu ramai. Meski banyak anak-anak yang menikmati kolam ini, tapi suasana SP (Serayu Park) tetap saja adem. Sebenarnya, aku suka banget renang di sini, di waterpark yang lokasinya cukup dekat dengan Kolam Renang Serulingmas. Namun, suami agak malas-malasan kalau diajak ke sini, nih.

Kira-kira karena apa malasnya? Padahal, kolamnya sama bersih dengan ke tiga kolam di atas.

serayu-park-banjarnegaraBagi suami, kolam renang dewasa di SP kurang greget. Padahal, aku suka banget dengan kolam arusnya. Tapi, suami suka alasan banget, nih. Padahal, pelayanannya okejos. Pengalaman, aku pernah minta air hangat untuk mandi si kecil, tapi karena tidak ada fasilitas tersebut, karyawan SP yang berada di sekitar kolam menawarkan satu liter air mineral untuk dimasak. Baik banget kan, ya. Peduli.

Air hangat tersebut tentunya tidak gratis. Maklum, sih, air mineral saja beli. Masa mau gratis muluuuu, ih. Cukup membayar Rp 5.000 tanpa tips, si kecil bisa mandi dengan air hangat, yey!

Eh, pingin tahu alasan lain, kenapa Ayahnya Jasmine malas-malasan kalau diajak renang di SP?

“HTMnya sih murce, Rp 15.000 per orang. Tapi, makanan di restonya mihil-mihil. Males ah!”

Hihihi…biasanya yang malas masalah duit itu perempuan, ya. Tapi ini laki-laki punya rasa malas juga. Uhuy…yaiyalaaah, orang yang bayarin untuk renang beserta embel-embelnya kan Ayaaaaah! HAHAHAHA…Suami juga paham banget dengan kebiasaanku setelah renang di sini. Yaitu mampir ke Resto Bumbu Alam yang berada di dalam satu lokasi, gitu. Dan aku selalu memesan makanan dan camilan dobel dobel dobel yang harganya memang lumayan. 😆 😛 😛

Dasar susah ngirit kalau pergi sama suami. Apalagi kalau tahu dibayarin. Ambiil…ambiill..pesaan…pesaan! 😆 Oiya, di sini juga ada tempat karokenya. Cukup ramai karokenya. Dulu pas masih suka jeng-jeng sama Sekawan, tempat karoke di SP ini merupakan tempat karoke favorit! Duuh…jadi kangen karokean bareng kalian, Kawan. 😛

Kalau disuruh milih, kamu lebih suka waterpark yang mana dari keempat waterpark di atas. Pilih saja, gratis. Kagak bayar. Tenang, aku tidak akan mengajakmu renang kok. 😛

Menyegarkan Pikiran Cukup dengan Piknik Dalam Kota 

Bertempat tinggal di Bumi Banjarnegara sama sekali tidak menghentikan salah satu hobi yang selalu sukses bikin bahagia. Adalah Jalan Jajan. Meski tergolong kota yang tidak terlalu besar, Banjarnegara punya banyak tempat wisata, Kawan! Pokoknya tidak akan terucap kata “bingung mau ke mana”.

Apakabar otak yang tiap hari terus berputar, tanpa diberi penghargaan? Diputar terus-terusan, sampai kepala nyut-nyutan, migran, mata jireng, tangan pegal karena nyaris tiap hari menekan tuts keyboard. *tukang ketik* Beeeuh…usia berapa saat ini? Qiqiqi

Etapi asli, bukan karena usia. Melainkan kebutuhan. Sesekali piknik itu perlu diagendakan. Pikiran kita perlu banget banget untuk direfresh. Tidak harus tiap akhir pekan, minimal sebulan sekali sebagai pemulihan jiwa. 😀 😆

Menurutku, piknik tuh bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu piknik online dan offline. 

Sebagai Blogger tentunya paham, apa itu piknik online? Yaitu jalan-jalan ke situs yang memberi informasi seputar wisata. Atau, sebagai perempuan bisa memilih LARI ke situs online shop. MAPEMALL.COM, misalnya.

Salah satu situs tujuan gaya hidup premier di Indonesia dengan berbagai kategori produk yang tidak cukup hanya dengan satu klik, lalu puas.

mapemall
Hayook ke LONDON! Kapan?

😉

Banyak kategori produk tentunya banyak pilihan, dong. Diantaranya yaitu; perlengkapan make up, kebutuhan pakaian Dewasa, Anak, sampai kebutuhan Ttraveling ada di MAPEMALL.COM.

Sadar se sadar-sadarnya, sekarang aku punya baby yang belum bisa menikmati sensasi saat naik Kora-kora. Asyiknya menerjang jeram arus Sungai Serayu. Atau, perjalanan jauh ke luar kota, dua belas jam berada di dalam mobil.

Piknik dalam kota menjadi pilihan cerdas! Tidak terlalu berrisiko dan pastinya happy ending. Yakin itu!

Pertama kali kami piknik yang benar-benar terasa yaitu ke TRMS Serulingmas. Taman Rekreasi yang memang telah lama direncanakan jauh hari sebagai taman pertama untuk kami singgahi.

Yoyoi…sampai usia si kecil dua puluh bulan, Taman menjadi pilihan untuk menyegarkan pikiran bersama Ayah dan juga Si Kecil.

perlengkapan-traveling
Perlengkapan yang tidak ketinggalan!

Yoyoi…sampai usia si kecil dua puluh bulan, Taman menjadi pilihan untuk menyegarkan pikiran bersama Ayah dan juga Si Kecil.

Menyegarkan pikiran dengan cara piknik di dalam kota kami lakukan sebagai bekal, semacam belajar mempersiapkan segala kebutuhan untuk traveling ke liar kota, atau bahkan Luar Negeri. *ini doa* *aamiin aamin ya Rabb*

Review saat piknik ke TRMS Serulingmas, ternyata cukup banyak perlengkapan yang harus kami bawa. Terutama milik si kecil yang memang harus dibawa. Tidak bisa dibeli saat itu juga dengan pertimbangan efisiensi. Hahaha Yaa…kalau di rumah ada, kenapa harus beli lagi dan lagi, ya. 😆 😆 😆

taman-copy

Biarlah ransel manisku terisi penuh, asal itu isi perlengkapan penting traveling. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Kalimantan Timur. Cukup dengan piknik dalam kota untuk sekadar menyegarkan pikiran, melepas penat.

Pssst…untuk saat ini dan sejauh ini memang cukup piknik di dalam kota. Karena bulan depan kami ada acara family trip bersama Sekawan. Qiqiqiqi *tuuh…tidak konsisten* *maafkan ya* *bercanda* *misi utana tetap dalam kota* *serius*

Rekreasi ke Kebun Binatang Serulingmas. Ngapain Saja di Sana?

Rekreasi ke Kebun Binatang Serulingmas – Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Serulingmas menjadi satu-satunya kebun binatang di wilayah Eks. Karisedenan Kedu dan Banyumas. Satu-satunya, lho. Meski Purbalingga punya Sanggaluri dan River World, tetaplah beda.

Gimana, Sist? Secara potensi, termasuk aset yang luar biasa, kan? Andai tiap akhir pekan wisatawan dari Kabupaten tetangga silih berganti piknik ke Serulingmas. Beeuh…panggung hiburan bakal bergoyang sampai petang. 😆

Berlokasi kurang lebih 2 km dari alun-alun Banjarnegara, tepatnya  di Jl. Selamanik, TRMS Serulingmas lebih dikenal dengan nama Kebun Binatang Selamanik. Memang, belum banyak yang tahu keberadaan TRMS ini. Masih kalah pamor dengan Surya Yudha Park yang belum lama berdiri.

Tak terhitung sudah berapa kali kami memilih Serulingmas sebagai tempat untuk bersantai, melepas penat, bergembira bersama Si Kecil. Kebiasaan kami sebelum menuju Serulingmas, yaitu mencari camilan terlebih dahulu. Melipir ke mini market terdekat yang menyediakan aneka camilan. Alfamart, misalnya.

KEBUN BINATANG SERULINGMAS copy

Persiapan Snack untuk Rekreasi.

Alasan kami memilih Alfamart, karena hampir tiap hari mereka memberi promo dan diskon untuk produk tertentu. Namanya Bu-Ibu, melihat kata diskon mata langsung berbinar-binar. Apalagi, kalau melihat produk dengan label beli dua gratis satu. Girang banget! 😆 😆

Jajan yang kami beli yaitu camilan keripik kesukaan Ayah, snack, dan minuman. Buat bekal saat menyusuri Taman Burung sampai bagian paling ujung yaitu ada si ganteng Orang Utan.

Lupakan sejenak rutinitas harian: pekerjaan kantor dan atau rumah tangga yang tidak habisnya. Ajak keluarga kamu keluar rumah untuk piknik ke Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Serulingmas. Salah satu tempat wisata di Banjarnegara yang cocok untuk Family Time dan sebagai tempat untuk memanjakan diri.

Selain kebiasaan di atas, setelah membeli tiket masuk seharga Rp 15.000 per orang, kami berteduh terlebih dahulu di bawah pepohonan, duduk santai di area Taman Burung, menikmati semilir angin segar. Kurang lebih sepuluh menit, baru lah kami memulai perjalanan dari sebelah kanan, yang tak lain adalah Taman Burung.

SERULINGMAS copy

Ada Apa Saja di Kebun Binatang Serulingmas?

Taman Burung menghadirkan berbagai jenis burung di mana sebagian besar termasuk burung yang dilindungi. Namanya saja Taman Margasatwa, ya. Di mana taman ini adalah taman buatan yang di dalamnya terdapat hewan yang dipelihara. Selain sebagai tempat rekreasi, taman margasatwa juga berfunsi sebagai tempat riset, pendidikan, dan tempat konversi untuk satwa yang terancam punah.

Burung Elang dan Merak adalah salah dua burung yang dilindungi. Pada tiap sangkar diberi label yang berisi keterangan singkat mengenai burung yang ada di dalamnya. Termasuk perolehan burung tersebut. Sumbangan dari perorangan, misalnya.

BONBIN BANJARNEGARA copy

BURUNG MERAK copy

Area Taman Burung kami rasa lebih nyaman dan tertib jika dibandingkan dengan tempat Rusa Sumatera berada di sebelah kiri pintu masuk, atau dekat dengan area bermain anak-anak.

Dari area Taman Burung, kami turun melalui anak tangga dan meneruskan perjalanan untuk melihat Harimau dan Raja Hutan yang nampak santai di kandangnya. Ada yang tiduran, duduk santai sembari memperhatikan sekitarnya, termasuk manusia. Mungkin. Hahahaha

Di sekitar kandang Harimau cukup hot. Kami cukup melewatinya saja. Tidak ada interaksi, hanya say hello tanpa senyum. Wajah Si Hari nakutin, sih. Berbeda ketika menjumpai Orang Utan yang ternyata punya banyak penggemar. Hahaha

KEBUN BINATANG BANJARNEGARA copy

Bukan sihir, satwa ini memang sukses mencuri perhatian para wisatawan. Orang Utan ini idak lucu, tapi menarik. Pertama melihat Orang Utan yang gemuk ginuk-ginuk itu lumayan merinding. Meski sudah di krangkeng, tapi tetap saja was was. Apalagi melihat liriakan matanya. Ya ampuun…detak jantung makin kencang. Lirikan Won Bin saja tidak semesra itu, lho. Qiqiqiqi

Kami cukup lama bermain dengan Orang Utan karena memang ada interaksi. Di sini tidak ada larangan untuk memberi makan kepada Orang Utan, namun kami tidak memberi makan apapun. Pelit banget, ya. Hiiissh..

Bukan! Bukan karena pelit, tapi jajan yang kami beli sepertinya tidak cocok untunya. Padahal sebenarnya ada beberapa produk alfamart yang mungkin bisa diberikan untuknya. Kacang, misalnya. Mungkin kunjungan berikutnya kami akan memberi snack spesial untuknya. 😉

TAMAN REKREASI copy

Usai menengok satu per satu satwa Serulingmas, kami menepi ke Gazebo. Berbeda dengan zaman saat aku masih unyil. Tiap kali ke Serulingmas pasti membawa alas. Entah itu tikar, atau koran untuk sekadar bisa duduk aman.

Adanya beberapa gazebo ini memberikan banyak manfaat bagi para pengunjung dan juga penjual makanan di sekitar panggung hiburan. Gazebo paling dekat dengan Mushala dan area jajan menjadi pilihan kami.

Banyak kalori yang sudah kami keluarkan meski hanya jalan santai, pelan-pelan. Makanya, kami memilih Gazebo yang dekat dengan warung-warung supaya saat menyantap makan siang yang telah kami pesan lebih nikmat.

Es Dawet Ayu khas Banjarnegara, ngemil rujak dan mendoan, atau memesan Bakso, adalah menu favorit kami saat berkunjung ke Serulingmas. Suguhan Taman yang begitu luas, pun dengan aliran sungai serayu membuat napsu makan makin menjadi. *dasar doyan makan* *tak ingat perut menggelambir*

TRMS SERULINGMAS copy

Pertimbangan lain, nih, ya. Karena gazebonya dekat dengan Mushala, kami bisa gantian beribadah tanpa banyak langkah. Ya maklum, Ayah masih suka panik kalau Jasmine rewel. Biar lebih dekat, gitu. Cukup delapan langkah. 😀

Belum adanya tiket terusan mengharuskan kami untuk membeli tiket lagi untuk berrenang bersama Si Kecil seharga Rp 5.000 per orang.  Sementara, Bayi masih GRATIS, cuy! Lumayaan…bisa ngeSoto pas pulang. 😀

Sebenarnya tujuan utama kami ke Serulingmas yaitu untuk renang. Tapi, sesekali kangen sama Elang boleh lah, ya. Mabelas ribuuuuw kali dua sama dengan jalan sehat bahagia. 😛

Kolam renang di sini menurut kami cukup aman dan nyaman karena fasilitas dan pelayanan sukses membuat kami puas. Spesial untuk Jasmine, kami lebih cocok renang di sini. Kenapa? Alasannya aku tulis di posting terpisah, ya. *kalau ingat* *yang penting niat* *udah dapat pahala*

KOLAM RENANG SERULINGMAS copy

Kolam renang di sini dibuka mulai jam 08.00 WIB-17.00 WIB. Kami kerap terkunci di dalam kolam renang, lho. Saking riweuhnya bersama Si Kecil. Ahh…dimana pun kami berada, sejauh ini menjadi tim rempong. Jangankan di Kolam Renang, di rumah saja sering rempong berjama’ah. Hihihi

Kami menyebutnya rempong-rempong bahagia!

Keluar paling akhir dari kolam renang dan juga tempat parkir. Di dalam tempat parkir yang cukup luas itu hanya tinggal beberapa kendaraan dowang. Penjaganya pasti kesal. Hahaha…Padahal, tidak sampai satu jam kami berrenag, lho. Tapi, namanya berrenang bersama Bayi memang sensasinya anti biasaaa! Banyak salingnya. 😛

Omong-omong, apakah kamu suka rekreasi ke Taman Margasatwa?

Pesona Alam Banjarnegara yang Menggoda Jiwa Petualangmu

Banjarnegara, sebentuk kabupaten yang kerap disebut dengan Kota Pensiun mempunyai banyak hidden paradise. Salah satu bentuk hidden paradisenya yaitu pesona alam banjarnegara yang kian hari makin dikenal dunia melalui media sosial. 😉

Kawasan Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu. Keberadaanya memang sudah dikenal oleh seluruh orang seantero jagat raya. Makanya, aku tidak akan menuliskannya di blog post ini. Lagipula, sudah banyak yang menuliskannya, kaaaan?

Tinggal dan hidup di Banjarnega mebuatku bahagia. SANGAT BAHAGIA. ASLI. Tidak hanya karena keluarga yang sebagian besar tinggal di sini, keberadaan Banjarnegara juga turut berkontribusi.  Tenang, damai, meski beberapa kali pernah mendapat musibah longsor.

Musibah yang pernah menghampiri Banjarnegara tidak menyurutkan niatku untuk terus mengenalkan Banjarnegara dengan segala potensinya. Pelan-pelan, aku terus mencoba berbagi kepada dunia tentang Banjarnegara melalui tulisan. Mengenalkan segala apa yang dimilikinya: potensi daerah.

Sekadar informasi, ada banyak potensi wisata menarik, unik, yang tersebar hingga Kecamatan paling ujung Banjarnegara, yaitu Batur. Di sana, ada sebentuk Telaga yang sukses membuatku betah camping di sana. Bangun pagi, kemudian dilanjut jogging mengelilingi Telaga.

Yang paling ngangenin, tuh, banyak pepohonan rindang, tidak terlalu tinggi. Segar dan juga teduh rasanya. Pohon kecil nan kokoh yang berada hampir di ujung bukit juga instagramable banget

Telaga apa itu? Temukan jawabannya di blog post ini, ya! 😆

Karena Banjarnegara dikelilingi Bukit dan juga Gunung, jadi pesona alam yang aku tulispun didominasi dengan hijaunya bumi Banjarnegara.  Berikut Pesona Alam Banjarnegara yang menggoda jiwa petualangmu:

1. Hiking Ke Pangonan. Bukit Paling Menarik di Banjarnegara.

Pangonan adalah satu-satunya Bukit yang menarik dan juga unik di Banjarnegara. Mengapa?

Sesampainya di puncak, padang savana yang nampak luas akan menggoda kamu untuk lekas turun. Yups…cekungan bekas danau ini dikenal dengan Lembah Sumurup.

BUKIT PANGONAN DIENG
Pict: IG @gsgumilar

Saat kemarau tiba, bukit Pangonan nampak cukup gersang. Namun, pesonanya tidak berkurang suatu apa. Apalagi jika kamu telah turun Lembah ditemani Ninja Hatori, kemudian menyusuri hutan yang berada di utara bukit. Banyak kejutan yang kamu dapat.

Makanya, jika sudah sampai bukit, kamu harus banget nget  nget masuk ke dalam hutan, kemudian bermain-main dengan pepohonan yang usianya ratusan tahun.

Candi Wisanggeni yang ditemukan tahun lalu di sekitar Bukit pun menjadikan Pangonan bukit ini unik. Secara, di bukit ada sebentuk candi. Langka, bukan?

Termasuk pemandangan alam di bawah ini. View Telaga Merdada dari Bukit Pangonan. Melihat yang seperti ini, hati ikut lapang.

BUKIT PANGONAN DIENG BANJARNEGARA
Tenanglah-tenaaang, Merdada. . .

Berada pada ketinggian di atas 2300 m dpl, hiking dapat ditempuh kurang lebih 30 menit melalui jalur pendakian belakang Museum Dieng Kailasa yang berlokasi di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Selain akses lewat Museum Kailasa, kini di Dusun Karangsari, Desa Dieng Kulon, tepatnya di samping SD N 2 Dieng Kulon telah dibangun basecamp Bukit Pangonan. Sebelum hiking, kamu harus registrasi senilai Rp 15.000 per orang. Semisal kamu takut KESASAR, kamu bisa minta ditemani pemandu wisata yang tak lain adalah warga setempat . 😉

2. Telaga Dringo, Pesona Alamnya Ngangenin.

Banyak yang bilang, Telaga Dringo ini Ranukumbolo-nya Dieng. Memang AGAK mirip dengan Ranukumbolo. Hijaunya alam sekitar Telaga, misalnya. Sebelas tiga belas dengan Ranukumbolo.

PESONA ALAM TELAGA DRINGO BANJARNEGARA

Satu hal yang paling nggemesyin dari Telaga Dringo yaitu wisatawan akan mendapat pandangan yang SELALU bikin kagum. Menangkap objek dari sudut manapun batin akan PHUUAS. Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing nampak lebih manis jika diteropong dari Dringo.

Hijaunya Savana juga akan menggoda kamu untuk guling-guling cantik seperti di film India, gitu. Atau, menari a la-a la Cinderela tanpa sepatu kaca. 😀

TELAGA DRINGO DIENG BANJARNEGARA

Btw, akses menuju Telaga yang berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, cukup menantang. Sepeda motor menjadi satu-satunya transportasi yang paling aman setelah Jeep untuk sampai lokasi. Coba baca Cara Mudah Menuju Telaga Dringo terlebih dahulu, ya. Sebagai gambaran kondisi jalan.

Sssst…ini telaga yang aku omongin itu, lho. Telaga yang ngangenin. Jika berniat camping di Telaga Dringo, jangan hanya tiduran di dalam tenda, please! Olahraga keliling Telaga, hutan, dan naiklah ke sebelah selatan. Di sana, kamu akan mendapat “miniatur Dieng”. Sumur Jalatunda saja nampak dari atas Telaga.

3. Rileksasi di Hot Spring D-Qiano.

Kelihatannya memang seperti KOLAM RENANG pada umumnya. Yang membedakan yaitu sumber mata air dan alam terbuka yang memberi kesegaran alami.

D-Qiano merupakan wahana wisata air yang berlokasi di Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

D'QIANO DIENG KEPAKISAN BATUR

Air kolam yang didapat dari sumber air dari Kawah Siler akan menggoda kamu untuk jeguran. Namanya kawah, sudah pasti panas, ya. Tapi kamu tidak usah khawatir, karena suhu kolam ini telah diatur. Tidak membahayakan pula.

D-Qiano juga menawarkan Kolam Refleksi Terapi dan Kolam Kèceh spesial untuk Balita. Cocok banget buat renang Jasmine dan 3A. 😉

DQIANO DIENG

Usai camping di Telaga Dringo, atau berkeliling wisata Dieng, renang di D-Qiano bisa menjadi pilihan paket wosata yang SAYANG BANGET kalau dilewati dowang.

Cukup dengan membayar tiket masuk Rp 25.000 per orang, kamu bisa renang mulai jam 08.00-17.00 WIB. Renang sampai lemas dan kulit keriput. Hahaha

Oya, di sini juga disediakan food court a la D-Qiano. Jadi, tidak usah khawatir bakal KELAPARAN, ya.

4. Fun Off-Road di Bumi Perkemahan.

Jangan underestimate tentang off-road di bumi perkemahan ini, ya. Off-road di sini tidak akan merusak alam. Sebab, di area tersebut memang sudah dibuat track khusus untuk off-road.

Track di sini tidak “segila” track yang sering buat olahraga Bos Shera, Off-roader dari Jogjes. Bagi kamu yang sama sekali belum pernah off-road, ada baiknya pacu adrenaline di bumi perkemahan Pagedongan.

Jika nyali sudah terkumpul, boleh lah melanjutkan track panjang, menyeberang sungai, melewati tebing, hutan untuk kembali mencari Rangga yang telah hilang 14 tahun yang lalu. 😛

OFF ROAD PAGEDONGAN

Bumi perkemahan yang berlokasi di Kecamatan Pagedongan, cukup jauh dari tengah kota. Kira-kira 60 menit. Buat kamu yang ingin merasakan off-road di Bumi Perkemahan Pagedongan, silakan bisa sewa Jeep. Aku menawarkan jasa sewa Jeep, lho. Tapi bayar dua kali lipat, ya. Wkwkwkk *bercanda* Baca pengalamanku

5. Uji Adrenaline di River Tubing CBA (Curug Blimbing Adventure).

Curug yang dimaksud di sini bukanlah air terjun. Melainkan sebentuk Dusun di Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Dusun Wondogiri Curug, tepatnya.

Selain jeram sungai serayu yang dimiliki oleh Banjarnegara, derasnya arus Sungai Blimbing yang digunakan untuk tubing juga tidak kalah menantang dan mungkin akan menggoda jiwa petualang kamu.

CURUG BLIMBING BLAMBANGAN
Pict: IG @curugblimbingadventure

Kamu takut air, tapi ingin merasakan sensasi river tubing Blimbing?

BISA BANGET!

Kamu tidak perlu was was. Kucinya tetaplah tenang meski arus terus menantang. Insya allah kamu akan tetap aman karena didampingi oleh rescue dan juga  tim pemandu  yang sudah berpengalaman.

River Tubing yang dikelola oleh para remaja Dusun Wondogiri menawarkan paket wisata seharga Rp 125.000 per orang dengan jarak tempuh 2 km atau 90 menit.

Ada banyak fasilitas yang didapat dari paket tersebut, antara lain yaitu makan dan asuransi.

Mengutip dari pamflet CBA, Sungai Blimbing termasuk dalam jenis peralihan sungai hulu dan hilir dengan lebar sungai antara 2,5 – 7 meter. Wisata ini start dari Desa Blambangan dan finish di Desa Mantiranom.

Kamu dapat memesan paket wisata secara langsung di Basecamp CBA, yaitu di Jl. Raya Blambangan KM. 5 (depan barat SPBU Blambangan, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah). CBA mulai beroperasi: pagi (08.00 WIB – 11.30 WIB) dan  Siang (13.00 WIB – 15.30 WIB).

6. Sebelum Muncak Gunung Lanang, Singgah Dulu di Gunung Tampomas.

Tampomas yang santer diberitakan oleh media *lebay dikit* sebagai pasangan dari Gunung Lanang adalah satu-satunya Gunung di Banjarnegara yang banyak memberi berkah bagi masyarakat Desa Mendingin, khususnya.

Tidak disangka, legenda Gunung Tampomas yang bisa dibilang mengharukan endingnya dijadikan “tempat kerja” yang bisa diandalkan. Kekayaan alam berupa bebatuan dapat mereka dapat tiap hari. 

GUNUNG TAMPOMAS

Terik matahari pada siang hari tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus mencari rezeki dengan “menghancurkan” batuan beku Andesit.

Selain masyarakat Mendingin, sekarang mulai banyak rejama, wisatawan, yang datang ke Tampomas untuk menikmati pemandangan alamnya yang cukup menggoda. Bebatuan yang menjadi objek Tampomas tidak hanya dinikmati oleh para pekerja. Para petualang dan atau mereka yang hobi pe-poto-an pun makin banyak yang menyambangi Gunung ini.

Pemandangan di sekitar Tampomas akan menggoda jiwa petualang jika kamu tidak hanya duduk melamun memikirkan resuffle kabinet. Hutan pinus yang berada di sebelah kanan Tampomas, misalnya. Begitu menyenangkan untuk sekadar ngobrol atau boboan manja sama suami. 😆

TAMPOMAS BANJARNGARA

Seperti yang sudah kukatakan, tepatnya di sebelah selatan Tampomas terdapat Gunung Lanang yang menurut Bu Sukanto belum banyak orang yang menyambanginya.

Gimana? Apakah kamu tergoda untuk ekspedisi ke Gunung Lanang? Katakan, IYA! 😛

Cukup membayar Rp 3.000 per kendaraan, kamu bisa masuk kawasan Tampomas yang mempunyai akses jalan lumayan ekstriiiiiim. Dengan tiga ribu rupiah, kamu juga bisa foto prewedding di sini! Yips…Tampomas mulai ngetrend digunakan sebagai tempat foto Prewed. 😀 Tiga ribu rupiah untuk Mas Tukiman yang sudah membantu membukak patrol jalan menuju Tampomas 😀

7. Ada Lebih dari 10 Curug yang Menawan di Banjarnegara. Aku Ajak Kamu ke Curug Sikopel Dulu, ya!

Tengok kanan-kiri saat perjalanan menuju Curug Sikopel. Bukit, pepohonan salak, hutan pinus! Subhanallah Banjarnegara, ya. Kebayang hijaunya Bumi Banjarnegara, kan? Syesuatu!

Curug Sikopel terletak di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Sekadar informasi, untuk mencapai  Curug dengan ketinggian mencapai 70 meter, ada sedikit perjuangan yang harus kamu lalui demi berinteraksi dengan air yang dapat membuat kamu AWET MUDA! Bhahaha

YAKIN, gitu?

Kondisi jalan menuju Curug Sikopel membutuhkan cukup banyak waktu dan tenaga. Kira-kira 25 km dari pusat kota Banjarnegara. Satu jam perjalanan dari kota menuju Desa Babadan. Kemudian, dilanjut tracking untuk sampai Curug.

CURUG SIKOPEL
Pict: IG @tedyprastama

Saat mulai masuk hutan, kamu pasti akan merinding. Hiyaaaak…soalnya di dalam hutan banyak dedemit berkeliaran. Hayooolooh…takut kagak digoda adedemit? Wkwkwk *ini bohong banget* *maaf, yaak*

Kecamatan Pagentan, tuh, termasuk daerah pegunungan. Wajar lah udara di sekitar dingin. Terlebih di hutan. Tapi, mengingat waktu tempuh tracking kira-kira 25 menit, jadi habis dingin muncul lah keringat. GODRES dan NGOS-NGOSAN, pisan!

Sesampainya di depan Curug, dingin-dingin segar kembali menyapa. Debit air terjun Sikopel bisa dibilang cukup tinggi. Di sini tidak hanya terdapat Curug saja. Jika kamu tergolong manusia yang beruntung, akan bertemu dengan kerabat baik, yaitu Kera-kera yang suka godain pengunjung.

Gimana, kaki kamu merasa gatal pingin lekas ke marih?

Eiya...10 Curug, bahkan lebih, akan aku post tersendiri, ya. Biar makin menggoda kamu kamu kamu dan kamu untukpikni ke Banjarnegara. *janji* *doakan tidak “M”, ya”

8. Narsis Romantis di Bukit Asmara Situk.

Sesuai dengan namanya, Bukit Asmara, bukit ini disetting romantis pisan! Nampak dari ikon bukit ini yaitu dua lope-lope menyatu. Ikon yang Instagramable dan menjadi spot utama Tree Top.

Buat kamu yang takut ketinggian, boleh lah sesekali menguji detak jantung di Tree Top ini. 😛 Beberapa anak tangga HARUS kamu lalui untuk sampai ikon lope-lope dan rumah pohon yang cakepnya bikin pingin foto-foto terus di sana. Ada juga jembatan tambang, jembatan bambu, yang asyik banget buat goyang honey shake. :mrgreen:

BUKIT ASMARA SITUK SILUNDU

Tanjakan Pertemanan, Tanjakan Derita dan Tanjakan Bahagia. Kamu harus melalui tiga tanjakan tersebut untuk bisa NARSIS di BAS (Bukit Asmara Situk) yang berada tidak jauh dari Balai Desa Kalilunjar. Kurang lebih 350 anak tangga harus kamu taklukan dalam waktu kurang lebih 20 menit. Mampu, kan? 😛

Beeeuh…350, mah, kecwiiils! Apalagi kalau sudah sampai Tanjakan Bahagia. Kaki yang tadinya terasa ngilu tiba-tiba menjadi kuat. Mengambil gaya kuda-kuda, kamu akan lari karena tidak sabar untuk segera goyang gergaji di atas jembatan bambu. 😆

BUKIT ASMARA SITUK

Naik-turun tangga di Tree Top menjadi lebih semangat karena menawarkan tempat-tempat yang menarik untuk disinggahi. Rumah Pohon yang manis itu, misalnya.

SEMUA orang berusaha untuk mendapat foto terbaik di Rumah Pohon BAS. Aku yakin itu. YAKIN banget! Karenanya, demi kebahagiaan bersama, pengunjung hanya mendapat kesempatan berfoto selama tiga menit dengan kapasitas 4 orang.

Selain itu, pemandangan alam sekitar BAS juga menggoda banget. Alam bawah bukit, aliran Sungai Merawu yang nampak jelas dari atas bukit dan rumah warga menjadi background foto.

BUKIT ASMARA BANJARNEGARA
Waah…ada yang tertangkap kamera. Maaf ya, Bray.

Bukit Asmara Situk yang berlokasi di Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, tidak hanya menggoda kamu lewat pemandangan alamnya, masih ada objek lain yang membuatmu betah berlama-lama di sini. Susur Goa Silundu, misalnya. Hanya dengan membayar tiket terusan Rp 15.000 per orang, kamu bisa menikmati seluruh objek wisata yang ada di Bukit Asmara Situk.

Kamu juga bisa membeli tiket seharga Rp 5.000 jika tidak ingin goyang dumang di Tree Top. Hanya jalan-jalan di bawah Tree Top. Tidak bisa bernarsis di Rumah Pohon dan juga Jembatan Tambang.

Jadi, kapan ke Banjarnegara?

Aku tunggu, ya! Siapa tahu KITA bisa ngedate, jalan-jajan bareng, gituuuuuuu. ^_*

Depo Pelita Menjadi Alternatif Tempat Wisata Baru

Weekend terakhir menjelang Bulan Ramadhan, Ayah mengajak kami jalan jajan ke Kota. Selama dua hari, Sabtu-Minggu, ada enam objek yang kami kunjungi bersama si kecil.

Depo Pelita, pusat perbelanjaan yang saat ini sedang hits banget di Banjarnegara menjadi tujuan kami yang pertama. Ini, sih, untuk memenuhi kebutuhan Ayah. Mau beli kipas angin dan desk comp.

Suprise siang itu diawali dengan melihat tempat parkir Depo Pelita Banjarnegara (yang selanjutnya akan kutulis DPB) penuh dengan sepeda motor. Jika disuruh menghitung, aku memilih untuk mendekati seorang lelaki yang sedari awal memberi jalan kepada kami untuk menuju tempat parkir sepeda motor.

Mas, sudah nyobek berapa karcis sampai detik ini?” Kira-kira begitu lah cara untuk mendapat informasi pengunjung DPB saat itu. Tapi, siapa yang mau tanya, ya. Hahaha Tidak lah penting. 😛

Tanpa banyak tanya, berbekal karcis yang digunakan sebagai tanda bukti masuk sepeda motor, kami menuju tempat parkir. Khusus kendaraan roda dua, termpat parkir berada di sisi kanan DPB. Tersedia tiga lokasi untuk parkir motor. Sedangkan untuk roda empat, disediakan tempat parkir di depan Depo yang mempunyai halaman cukup luas.

DEPO PELITA BANJARNEGARA BAGIAN DEPAN

Niat awal datang ke DPB memang untuk memenuhi kebutuhan Ayah. Tapi…tapi..dan tapi…melihat banyaknya orang yang memenuhi lantai dasar, di mana di sini lah tempat peralatan rumah tangga berada, kami mengurungkan niat untuk ikut berdesak-desakkan.

“Alhamdulillaah…orang Banjarnegara sugih-sugih. Batinku saat itu. Padahal, aku tidak tahu mereka hanya melihat, atau juga membeli perabotan rumah tangga. Televisi, Kulkas, Mesin Cuci, banyak orang yang berlalu lalang di sekitar barang tersebut. Tajir banget mereka, ya. 😆

DEPO PELITA BANJARNEGARA INFORMASI

Ketimbang bengong, kami jalan-jalan ke lantai atas. FYI, baru ada dua lantai yang dibangun oleh Depo Pelita Banjarnegara. Entah baru, atau memang hanya akan ada dua lantai saja. Untuk menuju lantai dua, pengunjung bisa memanfaatkan eskalator yang telah disediakan. Yeeey…Eskalator sudah masuk Banjarnegara! *norak-norak cantik*

Duuh…racun banget di lantai dua. Banyak baju anak-anak yang cute abeeesssss. Niat tidak berbelanja akhirnya gagal. Meski tidak banyak barang yang kami beli untuk Jasmine, tetap saja dompet Ayah kebobolan. Skor sementara 1-0 untuk Jasmine. :mrgreen:

“Kacamata Kuda” agaknya berhasil kupakai. Aku tidak tergiur dengan aneka model baju. Hanya membeli jilbab buat Jasmine. Tadinya ingin membelikan legging juga buatnya, tapi stok tidak ada. Alhamdulillaah. 😆

DEPO PELITA BANJARNEGARA AREA BERMAIN

Dirasa cukup, karena kaki udah gempor, kami kembali meluruskan niat, yaitu ke lantai dasar untuk membeli kebutuhan Ayah. Alhamdulillaah…kawasan Elektronik sudah sepi. Ayah pun segera membeli Kipas Angin yang bisa ditempel di dinding. Dan ternyata, kipas angin tempel itu belum tersedia. Kipas angin berdiri, dan duduk paling mendominasi. 😆

Yasudah, kami melipir cantik ke toko yang jualan Komputer. Di etalase toko tersebut belum banyak barang yang siap jual. Nyebelinnya, mereka belum menyediakan desk comp. Adanya baru PC Unit, Notebook dan beberapa asesoris komputer.

Aku memaklumi, sih, karena Depo ini belum lama dibuka. Kalau tidak salah ingat, baru beroperasi sejak awal bulan lalu. Ketimbang nihil, kami pun iseng mampir tempat bermain anak. 😉 Seusia Jasmine yang kini genap lima bulan, belum paham tempat mainan. Tapi, Jasmine bahagia jika berada di keramaian. Makanya, kami mengajaknya ke tempat bermain anak. Dan yes, dia rusuh. Tidak nyaman digendong, seperti minta turun.

DEPO PELITA BANJARNEGARA FOODCOURT

Bahagia yang berujung pada rewel. Jasmine berusaha untuk keluar dari zona gendongan. 😆 Daripada rewel di dalam, kami memilih untuk keluar dari Depo yang saat itu hot banget. Kebayang lah, di lantai dua saja AC mati, dan di lantai dasar banyak orang berlalu-lalang. Jadi, mending keluar untuk jajan!

Baca post Jasmine mencari posisi nyaman.

Di luar ruang, terdapat beberapa stand yang menjual aneka jajan, camilan. Belum ada makanan berat seperti nasi. Karena perut kami begitu lapar, camilan pun tidak jadi dibeli. Kami memilih makan di luar. 😛

Maybe, jika barang, fasilitas dan aneka makanan sudah lengkap, Depo Pelita bisa menjadi alternatif tempat wisata baru. Wisata belanja, dan kuliner, khususnya. Berbelanja sekaligus mengajak anak bermain cukup dalam satu tempat. ^-*

Cara Mudah Menuju Telaga Dringo

Cara Menuju Telaga Dringo – Telaga tertinggi di Dataran Dieng, yang mana -menurut saya- Dringo merupakan Telaga yang paling memesona di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Tidak hanya suguhan telaga yang didapat, namun ada dua objek lain yang wajib disambangi ketika sudah sampai Dringo. 😉

Untuk mencapai Telaga Dringo, kami lewat jalur timur, yaitu Wonosobo-Dieng. Kamu bisa banget lewat jalur barat, yang tak lain adalah arah Banjarnegara-Dieng. Akan tetapi, perjalanan akan terasa lebih dekat jika lewat jalur timur. Padahal, tempat tinggal kami di Banjarnegara. 😆 Mungkin, ini karena kebiasaan. Ya, kami terbiasa berangkat lewat jalur timur. Barulan pulang lewat jalur barat. 😉

Beruntung, saat itu ada Mas Ivan yang sudah paham benar perihal akses menuju Telaga Drigo. Jadi, kami tidak banyak berhenti, langsung menuju Dringo.

Setibanya di Desa Pekasiran, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, yang tak lain adalah lokasi Telaga Dringo, saya cukup surprise dengan kondisi atau akses jalan-nya saat itu. Namanya telaga tertinggi, tak heran jika lokasinya pun cukup jauh, ya. Berada di pucuk Desa.

TELAGA DRINGO BANJARNEGARA
Sesampainya di kawasan Dringo. . . .

FYI, jika kamu berniat piknik ke Telaga Dringo, ada dua alternatif moda transportasi yang bisa kamu pilih. Pertama yaitu transportasi umum, dimana kamu harus ekstra sabar untuk mendapatkannya. Angkutan tersebut akan mengantarkan kamu sampai jalan utama Desa Pekasiran. Setelahnya, perjalanan bisa dilanjutkan dengan treking atau sewa jasa ojek.

Selain transportasi umum, kamu juga bisa mengendarai sepeda motor atau sewa mobil jeep. Tansportasi ini lebih menghemat waktu dan juga tenaga.

Jika ingin menggunakan sepeda motor, saya sarankan jangan menggunakan motor matic. Tapi, bukan berarti dengan menggunakan sepeda motor matic kamu ngga bisa sampai. Hanya saja, kasihan matic unyu punya kamu dipaksa untuk tancap gas terus di jalan rolak. 😉 Ada baiknya kamu mengajak teman yang ahli nyetir.

AKSES MENUJU TELAGA DRINGO
Harus melewati jalan ini. . .

Lalu, kenapa saya menyarankan Mobil Jeep atau mobil sejenisnya yang cukup tangguh? Karena memang tipe jalan-nya cocok banget untuk olahraga off road. Medannya cukup mendebarkan! Batu pecahan, dua tanjakan yang ngga biasa, dan satu jalan temurun, cukup memicu adrenalin. Ngga kebayang jika menggunakan honda jaz. Kasihan mobilnya, bukan? 😉

Sekadar informasi, jika menggunakan mobil, kamu hanya bisa memarkirkannya di jalan masuk kawasan Telaga Dringo. Sebab, untuk benar-benar sampai depan persis Telaga, hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik sepeda motor.

Perjuangan menuju Dringo tidak hanya sampai pada jalan utama yang belum beraspal itu. Kamu masih harus menyusuri hutan, melewati jalan setapak yang hanya cukup untuk jalan satu sepeda motor.

Saat hari mulai gelap dan kamu belum sampai Telaga, kamu tidak perlu was was atau takut saat perjalanan menuju Telaga. Ada banyak penduduk setempat yang bertani sampai sore hari. Terpenting, kamu harus bisa membawa, menjaga barang bawaan kamu dengan baik. Kalau bisa, seluruh bawaan masuk tas ransel supaya aman dan kamu lebih tenang menikmati perjalanan.

Kami mengunjungi Telaga Dringo pada waktu yang kurang tepat, dimana masih pada musim penghujan. Cukup banyak kabut di atas telaga dan risiko banget harus melewati jalan tanah becek, yang membuat motor keselip. Hanya motor Mas Ivan saja yang selamat, meski sempat ngetril saat ditanjakan karena kelebihan muatan. *lirik winda* 😆

Nah, buktikan kalau kamu memang berjiwa petualang. Taklukan medan menuju Telaga Dringo. Ngetril, motor macet, keselip, tuh hanya secuil pengantar dari sebuah perjalanan menuju Dringo. Setelahnya, kamu akan mendapat kejutan yang luar biasa dari Telaga Dringo, yang tak hanya sebatas Telaga.