Oleh-oleh Arisan Ilmu Purwokerto

Tak terasa sepuluh hari telah berlalu dari acara yang paling fenomenal se eks Karesidenan Banyumas. Adalah Arisan Ilmu Purwokerto (yang selanjutnya akan saya sebut #AIP) dimana peserta arisan adalah Blogger Perempuan member Kumpulan Emak Blogger (KEB).

Sudah kumpul semua, ya. Hayuuk…dibuka acaranya, Dah. Sudah pukul 13.30 WIB. Saat Pungki meminta saya untuk membuka acara yang berlangsung di rumahnya, seketika saya ingin lari ke kamar tidur, kunci pintu, kemudian tidur. Zzzzzz. . .

Tapi…mana mungkin saya bisa menolak perintah dari Srikandi Blogger Ngapak, ya. Secara, Jum’at malam saja, saya sudah mendapat jamuan hangat dari keluarga Galaksi. Mendapat banyak bonus pula. Diantaranya yaitu melihat anak kecil yang sudah pandai menskip iklan ads di youtube. Siapa lagi kalau bukan Wo Wo Sujiwo.

Sungguh hanya sebuah pencitraan saja. Mana bisa saya membuka acara, menjadi MC. 😆 Terlebih, saat itu yang hadir adalah Emak2 Blogger senior yang paling ngehits se Purwokerto: Mak April, Mak Wiwit, Mbak Ratih, Mak Meti, Mbak Ketty dan Mbak Dokter. Tanpa ada tongkat estafet, MakPuh beraksi membuka arisan. Sedangkan saya, sok sibuk mainan twitter.

Memang, sebelum acara dimulai, Pungky sudah memberi himbauan kepada para peserta, bahwa selama arisan berlangsung tidak boleh ada seorang pun yang Live Twitt, supaya ada interaksi antara pemateri dan peserta. Tapi, sebagai tanda bahwa kegiatan memang nyata adanya, saya minta izin untuk ngetwitt beberapa butir dengan mention akun twitter @Emak2Blogger.

Sesuai tema yang dipilih sesuai kesepakatan, yaitu Membangkitkan Gairah Menulis. Pungky, sebagai pemateri menyampaikan beberapa point penting atau lebih tepatnya tip bagaimana agar Blogger selalu semangat untuk mengupdate blognya. Mempunyai gairah menulis yang lebih dan terus meningkat. Empat point yang nyantol banget dalam memory internal saya yaitu:

1. Tujuan Ngeblog
Hindari banget tujuan ngeblog untuk mencari uang. Begitulah ucap Pungky. Menurutnya, kalau tujuan utama ngeBlog hanya untuk mencari uang, maka ia hanya akan update blog saat ada permintaan tulisan berbayar saja. Dan saat ngga ada permintaan, maka ia akan lemah, lemas, lunglai, malas menulis di blog dan membiarkan blog lumuten. Lebih sayang pada uang, ketimbang Blog. Money oriented!

Saat itu yang hadir adalah Blogger Perempuan. Jadi, ngga ada seorang pun yang protes. Karena kami lebih menyukai menulis, menumpahkan ide, perasaan dan emosi melalui media Blog. Dan ketika semua itu tumpah pada media blog, maka kita akan bahagia, bangga dan gairah menulis makin bertambah.

Pada akhirnya, sekira pukul 14.00 WIB, saat Pungky masih mengisi acara, kami mulai tergoda dengan potluck! Ada Pizza, Sarang Burung, Salad Buah, Kue Lapis Legit, Batagor, Sosis, Bakpia, beserta camilan lain. Sungguh menggoda camilannya. 😆 Lanjut ke materi, yaa. . .

2. Tampilan Blog
Jadikan Blog kamu sebagai rumah kedua. Buat tampilan blog senyaman mungkin. Minimal, nyaman buat kamu, sehingga kamu akan selalu rindu kepadanya. Rindu ingin membuka dashboard, kemudian mulai menulis. Ingat belum membalas komentar teman, kemudian musti log in blog. Setuju banget kalau tampilan blog itu termasuk prioritas, kan?

Terasa bangetlah, ya, ketika tampilan blog kita fresh, nyaman dilihat, pastinya akan terus balik nengokin Blog. Pengunjung betah berlama-lama membaca tulisan di blog kita, yang punya blog juga senang karena tulisannya banyak yang membaca.

3. Konsisten
Luas sekali memaknai kata yang satu ini, Konsisten. Tak sekadar diartikan terus menerus oleh Pungky. Namun, ia lebih memaknainya sebagai aktifitas yang tidak monoton.

Lebih baik satu bulan bisa menghasilkan lima tulisan dan tiap bulannya tetap mengasilkan lima tulisan atau lebih. Ketimbang satu bulan bisa one day one post, tapi bulan berikutnya ngga posting sama sekali. Gregetnya kurang! Dan kelihatan sekali gairah menulisnya tak menentu. 😆

4. Nikmati Proses Menulis
Seperti halnya menikmati suguhan potluck dan kado yang dibawa oleh para Emak, kamu juga harus bisa menikmati proses saat merangkai kata demi kata. Bahwa menulis itu menyenangkan! Itulah yang harus terpatri. Ngga perlu memikirkan bakal dikomen jelek atau baik, adakah yang membacanya, bakal terindex mesin pencari atau tulisan nantinya ngga akan dihargai oleh orang lain.

Ngga usah berpikir seperti di atas, ya. Entah hanya mau posting hasil jepretan atau menulis sebanyak empat larik. Tulislah.

Saya masih ingat ketika MakPuh dan beberapa teman berdiskusi tentang fokus dalam menulis. Postingan dengan jumlah kata sebanyak 500 kata, aman. Pembaca akan benar-benar membacanya dengan serius. Namun, ketika lebih dari 500 kata, bisa jadi beberapa paragraf akan dilewati. Ngga dibaca semua atau malah tutup tab saat melihat postingan mbleber dan memanjang. 😆

Dan postingan ini sudah lebih dari 500 kata. Menyentuh 900 kata. Hahaha Padahal, saya juga pernah berikrar pada postingan khusus, bahwa pada tiap postingan, saya akann menulis sebanyak 300 karakter. Namun apa yang terjadi, Temans? Banyak gagalnya! 😆

Pertemuan semacam arisan ini sungguh menyenangkan. Ada keakraban, ada makanan, ada buah tangan, ada keceriaan ditiap masakan. Hahaha Terima Kasih buat Pungky sudah mau direpotkan sebagai tuan rumah. Blogger Ngapakers yang pada semangat berdiskusi, membawa potluck serta hadiah. Mbak Indah (KEB) yang sudah bersedia hadir dan sharing banyak ilmu. ID Blog Network sebagai partner kami! Enam bulan lagi kita ketemu, ya. Arisan di rumahnya Mbak Wiwit. 😛