Kejutan dari Sisa Makanan yang Menempel Pada Gigi

Kejutan dari Sisa Makanan yang Menempel Pada Gigi – Gimana rasanya ketika kalian berhasil mengambil selilit yang telah tertanam di sela-sela gigi? Bahagia? Puas? Gigit lagi? Langsung telan? Atau ada jawaban lain, silakan bisa manfaatkan phone a friends. 😀

Emmhh…tapi sepertinya lebih greget saat lidah mengungkit sisa makanan yang masuk ke dalam gigi berlubang, terus dapat, deh! 😀 Diih…ketahuan banget pernah melakukan hal demikian dan pernah punya pengalaman gigi berlubang, ya. Hahaha. Kejutan dari sisa makanan yang menempel di gigi, tuh, tidak hanya selilit. Mungkin yang paling terasa memang selilit karena dapat merasakan efeknya.

Dari sisa makanan yang sedikit demi sedikit telah menempel di gigi, kemudian tidak langsung dibersihkan, biasanya akan menimbulkan plak gigi. Ini yang paling bahaya. Secuil selilit yang menyusup di sela-sela gigi mah lewaaaaat. Soalnya kalau sudah muncul plak dan tidak segera diatasi, biasanya berujung pada nyeri gigi atau malah sakit gigi.

Tentang Sisa Makanan yang Menempel di Pada Gigi.

Plak gigi ini kinerjanya lambat tapi pasti. Ia tidak menunggu sampai terkumpul banya, namun bisa langsung merusak gigi. Saya menulis ini penuh dengan keyakinan tanpa terlebih dulu konsultasi dengan dokter gigi karena saya pernah punya pengalaman tentang plak gigi yang ternyata dapat membuat gigi hancur.

Iya, saya punya pengalaman super jelek perihal gigi, nih. Namun sebelumnya, saya mau bercerita tentang kebiasaan saya bersikat gigi. Kebiasaan yang bagus, tapi ternyata tidak tepat. 😀 Yups, saya punya kebiasaan gosok gigi sebelum mandi. 😆 Ada yang punya kebiasaan yang sama dengan saya?

Kebiasaan Bersikat Gigi yang Bagus Tapi Salah.

Jadi begini, ketika waktunya mandi, saya pasti mengambil sikat gigi dan mengoleskan pasta gigi di atasnya. Ini sudah reflek banget. Bagus, sih, lebih sering. Pagi hari, setelah mandi saya biasanya makan pagi, kemudian lanjut berangkat kerja tanpa sikat gigi lagi. Ini terjadi juga saat saya mandi siang atau sore. Setelah yaudah, makan dan ngemil semau gue dan sikat giginya ntar malam kalau sudah mau tidur. 😀

4 Cara Agar Tetap Betah di Rumah

Bagaimana? Ada yang punya kebiasaan sama dengan saya? Dududu…ini saya menanti teman, nih. Siapa tahu ada temannya, kan asyik bisa diajak ke Mal. 😀

Kebiasaan ini saya lakukan sejak kecil sampai pada akhirnya sadar kalau gigi saya butuh perhatian khusus karena mudah rapuh. Betul-betul bertolak belakang dengan hati ini yang selalu tegar, apapun keadaanya. 😆 Kebiasaan saya bersikat gigi yang salah, tentu tidak akan saya turunkan ke anak-anak, dong. Cukup saya saja yang merasakan cambukan dari dokter gigi saban bulan.

Kondisi Gigi Saya dan Keluarga Saat Ini.

“Haaah? Cabut gigi laaagi? Masih muda kok OMPONG!”

Begh…! Saya pernah dibilang seperti itu oleh Dokter Nugroho, dokter gigi senior di Banjarnegara. Tapi apa daya, karena itu fakta, saya hanya bisa kasih senyuman sok tjentil untuk beliau supaya mau mencabut gigi yang sudah terlanjur berlubang.

Iya, saya lebih memilih untuk mencabutnya karena jika gigi sudah berlubang, tuh, kadang menimbulkan bau mulut, gitu. Kasihan lawan bicara saya, kan. Yaaa…meski sebenarnya masih bisa diselamatkan dengan cara tambal gigi, tapi entahlah. Saya merasa lebih baik dicabut saja.

RESEP STEAK

Paraaah…paraah…paraaah! Super parah memang.

Lebih parahnya lagi, setelah saya berusaha sekuat jiwa raga untuk turut menjaga kebersihan gigi Kecemut, pada usia tiga tahun, saya terpaksa mengajaknya ke Dokter Gigi karena ada indikasi gigi berlubang. Runtuh seketika hati ini. Ikut sakit rasanya, Beeb.

Saat ini kondisi gigi Kecemut bisa dibilang jelek. Gigi bagian depan ada 3 yang gupis. Kemudian, gigi graham bawah sudah berlubang lumayan besar. Bertahan tetap bersih dan tidak berlubang yaitu gigi bagian atas (kecuali yang sudah gupis). Saya menjaga sekali supaya giginya tidak berlubang. Sampai mengganti pasta gigi pun saya jabanin, lho.

Haaah…ganti pasta gigi?

Pasta Gigi Pencegah Gigi Berlubang

Betul. Sudah lama ini saya berhijrah ke pasta gigi yang mengandung fluoride dan menjadikan gigi lebih kesat dan menimbulkan aroma fresh pada mulut. Adalah pasta gigi Sasha yang terkenal mengandung Siwak, gitu.

Sasha Pencegah Gigi Berlubang yang Mengandung Siwak Asli, Fluoride, dan Kalsium.

Fluoride pada pasta gigi berfungsi untuk melindungi gigi dari kerusakan gigi termasuk gigi berlubang dan mencegah bakteri pada mulut. Sementara Siwak, merupakan  akar pohon salvadora persica.

Manfaat siwak yaitu mampu melindungi dan memperkuat jaringan email gigi. Selain itu, Siwak juga dapat mengabrasi plak gigi, klorida untuk memutihkan gigi, dan vitamin C untuk membantu penyembuhan luka dalam mulut karena siwak mengandung zat-zat baik antara lain silica.

Tentang Siwak ini, mengingatkan saya kepada Nenek yang rajin banget bersiwak. Tiap kali keluar rumah, khususnya ke Masjid, siwak selalu dibawa. Siwak tersebut menempel pada tasbihnya. Ya, siwak yang kerap beliau bawa, tuh, dalam bentuk kayu. Dan saat ini, untuk mendapatkan manfaat dari siwak cukup membeli pasta gigi Sasha varian terbarunya yaitu Sasha pencegah gigi berlubang.

Sasha varian pencegah gigi berlubang merupakan salah satu bahan produk syariah dan aman digunakan sehari-hari untuk semua anggota keluarga muslim di rumah. Sasha ini merupakan pasta gigi pertama di Indonesia dengan Siwak asli dengan bahan alami yang dianjurkan secara syariah. Satu pasta gigi banyak manfaatnya.

Setelah tahu tentang produk pasta gigi dari Sasha, berikut keunggulan pasta gigi Sasha Pencegah Gigi Berlubang:
1. Melawan bakteri penyebab plak gigi dan bau mulut;
2. Memiliki perlindungan ganda untuk gigi dan rongga mulut;
3. Merawat kekuatan gigi dan bantu tangkal gigi berlubang.

Pengalaman setelah menggunakan pasta gigi Sasha pencegah gigi berlubang, gigi rasanya lebih bersih dan mulut terasa lebih fresh. Kalau sudah seperti ini, kejutan dari sisa makanan yang menempel pada gigi, otomatis tersapu karena gigi betul-betul terasa lebih kesat. 😉

Beruntungnya nih, pasta gigi ini aman untuk anak-anak di bawah 6 tahun dengan pemakaian sesuai aturan yaitu cukup menuangkannya dengan ukuran kira-kira sebesar satu biji jagung pada sikat giginya. Akhirnya, Kecemut dan suami juga beralih ke pasta gigi ini. 😀

Review Pasta Gigi Sasha

Oiya, harga pasta gigi Sasha pencegah gigi berlubang Rp 10.500 per 150 gram, dan Rp 4.500 per 65 gram. Produk dari Sasha bisa didapatkan di mini market terdekat atau kalau pingin beli online bisa langsung pesan melalui Kino Store.

Btw, apakah kalian pernah mencoba produk pasta gigi Sasha? Boleh dong berbagi pengalaman before afternya karena pasti ada perbedaan.

Ramadan di Masa COVID-19 Pasti Ada Hikmahnya

Ramadan di Masa COVID –  Siapa yang menginginkan suatu musibah menghampiri kita? Siapa yang mau negeri ini dihampiri virus corona sampai berdampak pada perekonomian masyarakat? Siapa yang mau dunia ini ramai membicarakan musibah?

Siapa yang mau?

Saya yakin tidak ada yang mau. Dalam setiap doa yang dipanjatkan setiap harinya saja, kita meminta untuk selalu dijauhkan dari segala musibah dan bahaya. Meminta untuk terus sehat, selalu dilimpahkan banyak rezeki yang halal dan baik. Namun, ketika Alloh sudah berkehendak, kita hanya bisa berdoa, memohon yang baik-baik kepadaNya.

Saya sempat syok dengan datangnya wabah COVID-19. Merasa tidak bisa biasa saja karena saat wabah ini datang, tepatnya Maret lalu, saya sedang hamil dengan usia kandungan 7 bulan. Panik sering menghampiri. Apalagi ketika mengikuti update berita tentang penyebaran virus ini, nyaris ketakutan saban harinya. Kerap khawatir jikalau sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan kehamilan ini. Na’udzubillaah. 🙁

Ramadan di Masa COVID-19 Pasti Ada Hikmahnya.

Pelan-pelan saya mencoba untuk biasa saja menyikapi datangnya musibah ini. Biasa, namun tetap waspada dan tetap mengikuti himbauan-himbauan yang dikeluarkan pemerintah. Saya atau bahkan kalian pasti sampai saat ini ada yang masih belum bisa menerima hadirnya virus corona di tengah-tengah kehidupan ini. Banyak yang bilang, virus ini menyusahkan umat. Banyak juga yang menyalahkan virus corona tanpa menyadari bahwa sebenarnya penyebarannya ini bergantung pada kesadaran manusia.

Semakin hari, kasus penyebaran virus corona di Indonesia terus meningkat. Mulai dari ODP, PDP, dan OTG. Sampai dalam suatu percakapan dengan seorang teman, dia sempat berkeluh; kenapa, sih, virus ini harus menyebar di Indonesia? Kenapa tidak menetap saja di China?

Menerima musibah yang seperti ini memang tidak mudah. Namun saya yakin selalu ada hikmah di balik musibah. Terlebih musibah ini masih berlangsung saat bulan ramadan tiba. Kira-kira, apa hikmah yang dapat kita ambil dengan adanya musibah COVID-19 yang masih terus “bergerak” sampai bulan ramadan?

Masyarakat Lebih Fokus Beribadah.

Ramadan di tengah pandemi ini betul-betul sepi karena seluruh masyarakat diminta untuk tidak sering keluar rumah kecuali ada keperluan yang sifatnya penting. Masyarakat diminta untuk tetap di rumah saja dan banyak beraktivitas dari rumah. Hasilnya, tempat ibadah yang biasanya dipenuhi jama’ah pada bulan ramadan, saat ini tidak ada aktivitas apapun.

Masyarakat fokus beribadah di rumah masing-masing. Saya yakin, banyak orang yang memohon, memanjatkan doa agar pandemi ini segera berakhir. Apalagi kita tahu, keika memanjatkan doa di bulan ramadan ini insya alloh banyak terkabul.

Semakin Peduli dengan Kesehatan.

Selain bulan untuk meningkatkan ibadah, Ramadan identik dengan kuliner. Berbeda dengan ramadan tahun lalu yang mana masyarakat masih bisa bebas pergi kemana saja untuk mencari takjil atau bekal buka puasa, tahun ini dengan segala pertimbangan, masyarakat membuat hidangan sendiri untuk bekal buka puasa. Artinya, asupan lebih terjamin dari sisi kesehatan, lebih higienis.

Di area kota tempat saya tinggal, saya masih melihat warung-warung yang menyediakan takjil dan masakan buat buka puasa, namun tidak seramai tahun lalu. Pun dengan pembelinya. Kesehatan tidak hanya pada masakan, namun masyarakat juga terlihat makin peduli dengan kesehatan lingkungan,  dan juga kebersihan rumahnya.

Btw, bagaimana suasana ramadan di kotamu, Gengs?

Tempat yang Ingin Dikunjungi Setelah Covid-19 Berakhir

Tempat yang Ingin Dikunjungi Setelah Covid-19 Berakhir – Di hari ke tujuh tantangan #30DayBlogChallenge yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network, saya menuliskan sebuah keinginan ketika Covid-19 berakhir. Keinginan sederhana, sih, namun yang sederhana biasanya akan memberi kebahagiaan dan menjadi momen tak terlupakan.

Dududuh…baru berandai-andai saja, bahagia rasanya. Ya bagaimana tidak, virus yang sejak Maret lalu masuk ke Indonesia, tuh, telah mengubah kehidupan nyaris 180 derajat terutama dalam perilaku keseharian dan gaya hidup.

Pemerintah tak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah. Tagar #DiRumahAja terus berseliweran baik di poster maupun linimasa sebagai salah satu kampanye sekaligus pengingat bahwa untuk saat ini masyarakat lebih aman di rumah saja sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Tema hari ke 14 #30DayBlogChallenge yaitu tentang tempat yang akan dikunjungi saat sudah bisa keluar rumah dengan bebas. Bisa dibilang tema ini memberi optimisme jika pandemi ini akan segera berakhir. Saya pun semangat untuk kembali merencanakan apa saja yang akan saya lakukan, tempat mana saja yang akan saya kunjungi nantinya. 😀

TEMPAT YANG INGIN DIKUNJUNGI SAAT COVID BERAKHIR

Tempat yang Ingin Saya Kunjungi Setelah Covid-19 Berakhir.

Nah, karena sekarang sedang dalam kondisi hamil tua, saya pun tidak berandai-andai terlalu tinggi dalam hal ini. Mau traveling? Mauuu dan sudah kangen banget! Tapi tunda dulu, baru punya bayi pasti lebih membutuhkan istirahat ketimbang traveling. Meregangkan otot-otot, gitu. 😀 Jadi, mau kemana setelah pandemi ini berakhir?

Staycation.

Salah satu rencana yang sempat tertunda adalah staycation. Lhooo, katanya tidak mau traveling? Eyyiim…tenang, tenaaang, ini murni staycation dan tidak akan menambah beban seorang Ibu yang baru melahirkan, apalagi bikin capek. 😀 Yups, salah satu cara meregangkan otot setelah melahirkan yaitu dengan melakukan staycation atau bobok cantik di hotel. 😀

Saya pernah punya rencana staycation sebelum ada wabah covid dan sebelum perut ini tambah buncit. Apa, tuh? Yaitu mengajak Kecemut staycation di salah satu hotel yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal yaitu di Purbalingga. Bobok cantik di hotel sekaligus babymoon ala-ala, gitu. Untuk lebih tepatnya hotel mana, rencanya sih di Hotel Owabong. Tapi ngga tahu nanti laah. 😀

Sumpeh, ya, hamil anak kedua ini rasanya lebih anteng. Dulu, pas hamil anak pertama, nyaris tiap bulan saya bikin rencana keluar kota buat sok yes babymoon, gitu. Malah kadang tiap akhir pekan sudah sok mikir mau kemana biar tambah sehat karena banyak gerak, gitu.

Aaah…semoga rencana staycation tidak menjadi wacana, ya. Udah pingin gendong bayi kemana-mana, dong.  😀

Silaturahim 

Siapa yang sudah mulai kangen nongkrong bareng teman-teman? Rumpi-rumpi asyik laaah, ya. Atau, buat yang sudah berkeluarga dan beda tempat asal seperti saya, siapa yang sudah kangen berkunjung ke rumah mertua? 😆 Silaturahim sekarang menjadi salah satu hal yang dikangenin karena memang terasa banget efek dari physical distancingYaaa…jangankan lintas daerah, silaturahim ke tetangga saja sudah mulai susah. Apalagi untuk lebaran besok sudah mulai keluar himbauan untuk tidak melakukan sholat idul fitri berjamaah dan tidak berkunjung ke rumah tetangga juga. Rasanya tambah kangen berkumpul.

Jadi, ketika nanti sudah ada pengumuman bahwa covid-19 di Indonesia telah berakhir, saya ingin bersilaturahim ke Wonosobo yaitu ke tempat mertua dan nongkrong asyik bareng teman-teman untuk kembali produktif. 😀

FESTIVAL KRAKATAU LAMPUNG (4)

Banyak hikmah yang saya rasakan dari masa pandemi seperti sekarang ini. Satu yang paling terasa yaitu tubuh lebih sehat karena banyak mengurangi aktivitas keluar termasuk jalan-jalan yang kadang membutuhkan tenaga lebih. 😆 Tapi bukan berarti di rumah cuma leyeh-leyeh dowang, ya. Tetap beraktivitas, hanya saja tidak terlalu berat. Termasuk saat akhir pekan tiba, yang biasanya selalu merencanakan pergi jalan-jalan, kali ini tetap di rumah saja dan melakukan kegiatan seru bersama keluarga supaya tetap betah di rumah. 🙂

Kawasan Wajib Memakai Masker

Kawasan Wajib Memakai MaskerMasker seketika menjadi salah satu barang yang paling hits dan banyak dicari oleh masyarakat ketika wabah virus covid-19 menjangkiti Indonesia. Bagaimana tidak? Seluruh masyarakat Indonesia yang hendak keluar rumah diwajibkan untuk mengenakan masker. Ya, seluruh lapisan masyarakat, tidak pandang buli, termasuk para petani yang hendak ke ladang. 😀

Pemakaian masker merupakan himbauan dari pemerintah sebagai salah satu upaya mengurangi risiko penyebaran virus corona. Kalau sudah seperti ini, permintaan masker pastinya melonjak, dong. Ya bayangkan saja, tiap orang membutuhkan minimal 2 masker dalam sehari. Ini golongan masyarakat biasa lho, yaa. Belum lagi para tenaga medis yang entah membutuhkan berapa masker dalam sehari. Mungkin 2 masker juga, tapi masker sekali pakai. Masker bedah, gitu. Coba dikalikan jumlah warga Indonesia. Bayangkan saja, cukup bayangkan, tidak usah repot berhitung. 😀

Masker pun mendadak langka! Oh, INDONESIA. 😆

Kira-kira awal Maret, teman saya diminta atasan untuk belanja kebutuhan pegawai sekaligus untuk pelayanan masyarakat berkaitan dengan penanganan covid-19 di lingkungan instansi. Saya cukup terkejut ketika dia mengabarkan bahwa stok masker di apotek habis, ludes, dan tidak tahu kapan ada stok lagi. Kan emejing banged!

Kawasan Wajib Memakai Masker.

Karena termasuk kebutuhan mendesak, dia pun mencoba untuk membeli masker secara online. Saya kembali terkejut ketika tahu bahwa harga masker ternyata tidak normal. Kalau tidak salah ingat, masker yang biasanya dijual dengan harga 3ribu/pcs, saat itu juga harganya mencapai 20ribu/pcs. Uniknya, nih, dengan harga segitu saja masih pre order! 😀 Dana, sih, ada. Tapi harus irit karena masih banyak kebutuhan lain yang harus dibeli. Tempat cuci tangan, misalnya.

MASKER KAIN UNTUK VIRUS CORONA

Agaknya bohong banget karena banyak beredar berita tentang penimbunan masker. Kalian masih ingat, dong? 😆

Teman saya pun akhirnya berikhtiar untuk mendapatkan masker dengan cara lain yaitu dengan melayangkan surat permohonan permintaan bantuan masker kepada dinas kesehatan setempat. Alhamdulillaah permohonan pun membuahkan hasil. Kami mendapatkan bantuan masker bedah kira-kira untuk stok selama 1 minggu. Lumayan, sembari menunggu ketersediaan di toko.

Kurangnya edukasi sejak dini tentang masker.

Dinas Kesehatan mungkin menyediakan banyak masker bedah untuk dibagikan kepada instansi yang membutuhkan berdasarkan prioritas. Sayangnya, karena tidak paham jenis-jenis masker, kami pun tetap mengenakan masker bedah. Padahal masker tersebut harusnya dipakai oleh para tenaga medis. Sementara kami bisa memakai masker kain. Ya maaf, telat tahu. 🙁

Oiya, pemakaian masker kain pun ternyata ada standarnya, tidak asal-asalan masker kain supaya tepat fungsi. Diusahkan masker kain agak tebal atau tiga lapis supaya dapat menghalau sebagian percikan air liur yang keluar saat berbicara, menghela napas, ataupun batuk dan bersin. Dan kalau sudah punya masker, jangan lupa dipakai saat bepergian. Apalagi ketika oergi ke tempat-tempat tertentu yang mengharuskan kalian memakai masker.

Kalian wajib memakai masker ketika mengunjungi tempat berikut!

Eh…emang ada kawasan wajib mengenakan masker? Ada, dong! Kawasan yang saya maksud adalah tempat-tempat tertentu yang memang telah menerapkan aturan atau kesepakatan untuk melawan penyebaran virus corona.

Berikut beberapa kawasan yang mengharuskan kalian untuk memakai masker.

Tempat layanan kesehatan.

Dua kali saya mengunjungi tempat layanan kesehatan dan satpam dengan tegas tidak memberikan izin masuk kepada masyarakat yang tidak memakai masker. Keperluan mereka saat itu untuk periksa. Namun karena sudah menjadi aturan, ya harus dilaksanakan.

Kawasan Perkantoran.

Ada yang betul-betul ketat, ada juga yang masih KKN. Tidak memakai masker, harap balik kanan, terus memakainya. Entah bagaimana cara mendapatkan masker. Tapi kalau sudah kenal dengan petugas, kadang tetap diberi izin masuk untuk mengurus keperluan. Ini namanya KKN. Namun dari sekian banyak kantor di Banjarnegara, baik instansi pemerintah maupun swasta, lebih banyak kantor yang mematuhi protokol kesehatan covid-19, ketimbang yang melanggar.

Tempat perbelanjaan.

Bukan pasar, bukan! Bisa dibilang supermarket atau mal. Kalau di Banjarnegara seperti Topaz dan Depo Pelita. Tempat perbelanjaan yang lumayan gede dan dijaga lumayan ketat di pintu masuk. Jika tidak memakai masker, kalian tidak bisa masuk ke tempat perbelanjaan.

Tapi tidak usah khawatir, karena ada tempat layanan kesehatan dan tempat perbelanjaan yang menyediakan masker khusus untuk masyarakat yang bandel. Ada yang gratis, ada juga yang bayar. Apapun itu, terpenting terus gunakan masker ketika keluar rumah, ya. Untuk hidup lebih sehat dan semoga terhindar dari virus corona. 😉

Btw, selain tiga kawasan wajib memakai masker di atas, adakah kawasan lain? Boleh dong share di kolom komentar, yaaaaa!

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19Saya termasuk orang yang paling parno ketika mendengar kabar tentang penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Saking parnonya, saban hari saya aktif melakukan update berita tentang virus tersebut melalui gawai.

Ada rasa khawatir bahkan takut ketika bertemu dengan rekan kerja yang berdomisili di zona merah. Yups, rekan kerja saya, tuh, dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Makanya hampir tiap hari saya update kota atau kabupaten yang sudah masuk zona merah. Kurang kerjaan banget ngga, sih? Dan lama-lama lelah otak ini, Sist. 🙁 Terlebih saat membaca berita tentang perjuangan para tenaga medis dan beberapa dari mereka ada yang pada meninggal dunia. Hati ini rasanya nyeri.

Keluarga, khususnya Ibu saya, sempat mengatakan bahwa saya terlalu berlebihan dalam menyikapi pandemi ini. Lha gimana saya bisa santai, ya, secara di dalam perut ini ada satu nyawa yang harus saya jaga. Ini yang paling membuat saya was was. Yaa…meski dengar-dengar virus tersebut kecil kemungkinan menyerang pada bayi yang masih dalam perut tapi sebagai seorang Ibu, saya harus ekstra menjaga kesehatan dan terus melakukan tindakan preventif agar terhindar dari penyebaran virus covid-19.

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19

Omong-omong tentang tindakan preventif, setidaknya ada 4 cara mengurangi risiko terinfeksi virus covid-19 dengan melakukan langkah pencegahan sebagai berikut:

Yuk! Sering Mencuci Tangan.

Sering mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Apakah kalian masih ingat ada peringatan hari cuci tangan sedunia? Sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Tata cara mencuci tangan dengan benar pun sering disosialisasikan, ya. Tidak asal-asalan. Disarankan banget, mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan menggunakan sabun. Ini cara paling efektif. Namun, jika tidak mendapatkan air bersih, kalian bisa menggunakan cairan antiseptic berbahan dasar alkohol.

Oiya, ada baiknya menyediakan air bersih atau antiseptic di depan rumah untuk para tetamu yang hendak masuk ke rumah. Lebih baik menjaga, bukan?

Tetap Jaga Jarak dengan Siapapun!

Ketika tempat-tempat umum mulai menerapkan himbauan untuk jaga jarak, tidak sedikit orang yang berkomentar bahwa hal ini berlebihan. Apalagi ditambah keluarnya himbauan untuk tidak berkerumun, sangat berlebihan, katanya. Namun, banyaknya edukasi perihal jaga jarak ini, pelan-pelan masyarakat dapat menerima dan melaksanakannya.

sumpit suki
Sendiok dibikin sumpit… 😀

Jaga jarak ini tidak hanya berlaku antara orang yang sehat dan sakit. Sesama orang sehat saja sekarang harus jaga jarak karena virus covid-19 ini dapat menular dengan mudah. Terlebih ketika berdekatan dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin, harus jaga jarak karena dikhawatirkan percikan yang dikeluarkan dapat membawa virus. Kebayang kalau tidak jaga jarak, kan? Bisa jadi dengan mudah menghirup atau terkena percikan tersebut padahal percikan ini dapat membawa virus. Nah, khawatirnya yang batuk atau bersin ini sudah terjangkit virus covid-19, lebih berjaga-jaga.

Gunakan Masker Tiap Keluar Rumah!

Gimana rasanya tiap keluar rumah harus memakai masker? Biasa saja, kan? 😀 Sebelum ada virus corona, tiap berangkat kerja juga saya memakai masker. Hanya saja fungsinya beda, saat itu hanya untuk meminimalisir masuknya polusi udara. Sementara sekarang, fungsi masker lebih untuk menjaga dan mengurangi risiko terinfeksi covid-19.

WHO memberikan dukungan dan menganjurkan untuk memakai masker karena aksi ini dirasa lebih efektif menekan penyebaran virus covid-19 seperti yang sebelumnya sudah diterapkan di Republik Ceko.

MASKER KAIN UNTUK VIRUS CORONA

Satu hal yang perlu diperhatikan tentang pemakaian masker yaitu dari bahannya. Pada dasarnya, masker yang sesuai standar pencegahan penularan virus adalah masker bedah, masker sekali pakai yang memiliki lapisan ganda. Namun karena ketersediaan masker tersebut sangat minim, masker tersebut diprioritaskan untuk para tenaga medis. Termasuk masker N95. Lalu, masker seperti apa yang dapat digunakan oleh masyarakat? Yaitu masker kain, masker yang bisa dicuci. Pemakaian masker kain ini juga sudah dianjurkan oleh WHO.

Masker kain ini juga hendaknya diganti setiap 4 jam sekali. Jangan lupa setelah selesai dipakai, ambil bagian tali yang disangkutkan ke telinga, jangan memegang bagian depan kain karena pasti sudah kotor. Cuci bersih menggunakan sabun supaya bisa digunakan lagi esoknya.

Tetap Tinggal di Rumah

Yups, jika tidak ada keperluan yang penting banget, usahakan untuk tetap di rumah. Apalagi jika kalian sedang merasa kurang sehat, lebih baik di rumah saja untuk lebih aman. Cari aktivitas atau kegiatan di rumah yang berfaedah, syukur-syukur bisa menghasilkan materi dari rumah. Alhamdulillaah. 🙂

Ikon Lampung 3

Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Virus Covid-19.

FYI, saat ini ada istilah OTG (Orang Tanpa Gejala), ya. OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19. OTG memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Kontak erat adalah aktivitas berupa kontak fisik, berada dalam ruangan, ataupun telah berkunjung, dalam radius 1 meter dengan pasien berstatus PDP atau positif Covid-19, dalam waktu 2 hari sebelum kasus timbulnya gejala, hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

Siapa saja yang termasuk kontak erat?

Menurut Kemenkes, individu dengan kategori ini, masuk dalam kategori kontak erat yaitu:

  • Petugas medis yang memeriksa, merawat, mengantar, dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus tanpa menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai standar.
  • Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan pasien virus corona (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, atau acara besar) dalam 2 hari sebelum pasien tersebut mengalami gejala dan hingga 14 hari setelahnya.
  • Orang yang bepergian bersama (dalam radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut maupun kendaraan dalam 2 hari sebelum pasien mengalami gejala, hingga 12 hari setelah timbul gejala.

Maka dari itu, jadilah masyarakat yang patuh pada peraturan dan lakukan 4 cara di atas untuk mengurangi risiko terinfeksi virus covid-19. Sebagai tambahan pengetahuan dan informasi, bagi kalian yang ingin test virus corona, silakan langsung menuju laman web Halodoc.

Baca juga:

Pengaruh Covid-19 Terhadap Kehidupan Sehari-hari

Pengaruh Covid-19 Terhadap Kehidupan Sehari-hari – Seorang teman dari Blora, Mas Ari, membagikan titik penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dalam sebuah peta di wilayah Jawa Timur melalui WhatsApp storynyaDalam statusnya, dia menuliskan bahwa ada penambahan ODP (Orang Dalam Pengawasan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), dan Positif COVID di beberapa daerah yang mengakibatkan perubahan status suatu Kabupaten yang sebelumnya masih zona hijau menjadi zona merah.

Ingin tahu kabar dia sekaligus perkembangan COVID di seputar Blora, saya pun mengomentari statusnya dengan melempar pertanyaan.

Apa kabar, Mas Ari? Makin banyak merah, ya. Apa karena sudah banyak masyarakat yang mudik?” Percakapan ringan pun dimulai.

Halooo, kabar baik. Cuma tidak bisa kemana-mana karena Covid, nih. Sepertinya memang sudah banyak yang balik kampung, nih.

Kami ngobrol cukup lama. Selain Covid, kami juga ngobrol perihal pariwisata di mana saya mengenal Mas Ari ini lewat suatu komunitas relawan pariwisata. Saya yakin Mas Ari pasti jenuh banget di rumah. Kenapa? Karena saya cukup tahu rutinitas hariannya yang sok sibuk sebagai relawan di berbagai bidang dan nyaris tiap hari beraktivitas di luar rumah. Dipastikan ada rasa kangen ingin kembali menjadi relawan dengan langsung terjun ke daerah-daerah seperti sebelum masa pandemi Covid ini. Namun, karena himbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai bentuk antisipasi, dia pun hanya aktif di media online untuk sharing berbagai informasi.

Pengaruh Covid-19 Terhadap Kehidupan Sehari-hari
Pengaruh Covid-19 Terhadap Kehidupan Sehari-hari.

Ya, menghadapi masa-masa pandemi COVID-19, aktivitas masyarakat sangat dibatasi guna mengurangi angka penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Himbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah sekaligus membatasi aktivitas di luar rumah ternyata sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak, banyak masyarakat yang memilih untuk tetap di rumah, mengurangi komunikasi langsung, berinteraksi, sampai melakukan transaksi jika tidak urgent. Hal ini lah yang mengakibatkan dunia sepi dari hiruk pikuk kehidupan. 🙁

Pengaruh Positif Atas Covid-19 Terhadap Kehidupan Sehari-hari.

Pengaruh COVID-19 terhadap kehidupan sehari-hari memang sangat terasa. Seberapa besar pengaruhnya, kalau saya bilang sangat besar. Nah, berikut beberapa hal yang sangat terpengaruh ketika penyebaran Covid-19  masuk ke Indonesia.

Makin Intens dengan Keluarga. 😀

Pengaruhnya mulai dari yang senang-senang dulu, ya! Bahagia itu…ketika pagi-pagi lagi aktivitas di dapur, terus Kecemut udah bisa bantuin nyuci-nyuci sayur atau gelas. Makin bahagia itu…ketika pukul 07.00 WIB, cucian sudah siap untuk dijemur karena suami makin rajin nyuci pakaian punya sekeluarga. 😆

Pengaruh Covid-19

Eeehh…sebenarnya kegiatan bersama keluarga itu berjalan seperti biasa, seperti sebelum ada covid. Hanya saja, karena jam kerja saya berkurang (yang tadinya pulang kerja pukul 16.30 WIB menjadi pukul 13.00 WIB), saya mearasa waktu saya lebih banyak untuk keluarga. Apalagi dengan adanya batasan-batasan seperti social distancing, makin banyak di rumah, dong. Banyak kegiatan tambahan yang produktif seperti membuat camilan, berkebun, dan mengaji bersama lebih banyak waktu. Pokoknya begitu asyik! 😉

Masyarakat Lebih Peduli Akan Kesehatan. 🙂

Melihat masyarakat rajin mencuci tangan dengan sabun, menyuruh anak-anaknya juga untuk melakukan hal yang sama, senang rasanya. Selain himbauan untuk tetap di rumah, pemerintah terus mengedukasi kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sebagai salah satu cara untuk memerangi virus corona. Tidak hanya mencuci tangan, penggunaan masker ketika ke luar rumah pun dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Tidak hanya di lingkungan saya saja. Artinya, masyarakat makin peduli dengan kesehatan dirinya sendiri.

Melihat kekompakan antara pemerintah desa dan masyarakat dalam mengantisipasi covid, rasanya ikut senang. Belum lagi sekarang hampir di tiap jalan masuk desa diberi patrol, disediakan disinfektan, dan alat cuci tangan bagi masyarakat yang baru mengadakan perjalanan ke luar desa. Masyarakat secara giliran menjaga patrol, lho. Saya melihat tidak ada rasa sungkan, masyarakat bertanggung jawab meski mereka memiliki kesibukan.

Pengaruh Negatif Atas Covid-19 Terhadap Kehidupan Sehari-hari.

Aktivitas Sosial di Masyarakat. 🙁

Hidup di desa tanpa adanya aktivitas atau kegiatan sosial kemasyarakatan, tuh, rasanya hambar banget. Masyarakat yang biasanya tiap hari Minggu mengadakan kerja bakti, bersih-bersih lingkungan, senam sehat, sekarang aktivitas tersebut ditiadakan. Ada tetangga yang punya hajat dengan terpaksa tidak dapat menghadiri. Parahnya, ketika ada saudara sakit pun tidak diziinkan untuk menjenguknya baik di Rumah Sakit maupun di rumah. Lebih parahnya lagi, nyaris kegiatan keagamaan seperti pengajian pun dihentikan. Ini pengaruh paling terasa dengan adanya Covid karena seluruh masyarakat di bumi pertiwi khususnya, diminta untuk menjaga jarak atau melakukan pembatasan sosial.

Tapi tidak mengapa, toh, pembatasan sosial seperti ini merupakan suatu cara paling efektif untuk memutus rantai virus covid. Ya, dengan tidak melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan masa, ada harapan covid segera berakhir.

Duhh…Bagaimana Nasib yang Jualan Jajan? 🙁

Meski saya merasa lebih tenang karena jatah uang jajan kecemut bisa terkumpul, tapi di sisi lain menyedihkan. Sungguh ini menyedihkan. Para penjual jajan khususnya yang jualan keliling desa, saat ini pasti sudah banting stir alias mencari pekerjaan lain karena jualan jajan ini sudah tidak bisa diandalkan sebagai mata pencaharian. Kenapa? Karena sekarang hampir tiap di desa di daerahku melarang para pedagang jajan masuk desa.

MAKANAN KHAS REMBANG

Sedih banget, yaaa. Tapi namanya kesepakatan dan peraturan, tuh, harus dilaksanakan. Saya berharap, semoga para penjual jajanan keliling itu sudah mendapat pekerjaan yang paling tidak penghasilannya bisa untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. 🙂 

Kemana Para Petani Bertransaksi? 🙁

Hidup di desa yang mana sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah bertani, saya sedikit tahu keluh kesah para petani tentang penjualan hasil bumi. Mereka masih melakukan penjualan hasil pertanian ke pasar tradisional. Hanya saja, beberapa pasar di sini sepi pembeli. Apalagi pasar yang khusus untuk transaksi hasil bumi seperti ketela, misalnya.

AGROWISATA JOLLONG KEBUN BUAH NAGA 4

Minggu lalu saya berniat membeli kacang tanah buat camilan di rumah, sesampainya di pasar hasil bumi, pasar sepi banget. Tapi masih beruntung, untuk para petani sayuran masih aman karena Ibu-Ibu Rumah Tangga saat sedang pandemi seperti ini stok kebutuhan dapur bisa dua kali lipat karena keluarga banyak melakukan aktivias di rumah, apalagi anak-anak pada libur sekolah, pasangan pada work from home (WFH), pokoknya dikit-dikit ngemil, dikit-dikit lapar. 😆

Sebenarnya Bukan Tidak Butuh Piknik, Sih!

Bukan rahasia lagi kalau sektor pariwisata saat ini nyaris tidak ada aktivitas, seolah-olah masyarakat tidak membutuhkan piknik. Pemerintah pernah memberi diskon besar-besaran untuk beberapa maskapai penerbangan menuju tempat wisata saat masih awal-awal pandemi covid. Kalian masih ingat? Kalau dipikir-pikir untuk saat ini, kebijakan yang diambil pada waktu itu rasanya mubadzir banget, yaa. Tapi namanya kebijakan, bukan berarti tidak berpikir panjang, tapi lebih pada kebutuhan saat itu juga, maybe. Dan sebenarnya masyarakat bukan tidak butuh piknik, mereka hanya mengikuti himbauan pemerintah dan lebih menjaga diri.

MEMBATIK DI RUMAH MERAH LASEM

Nah, setelah pemerintah memberikan subsidi untuk beberapa bidang, kali ini giliran para pelaku pariwisata sebagai salah satu penyumbang devisa terbanyak memberikan suaranya. Meski belum 100% obyek wisata ditutup, masyarakat Indonesia yang memilih untuk tidak berwisata. Kebayang kan, kondisi perekonomian para pelaku pariwisata sekarang seperti apa? Mulai dari pemandu wisata, toko oleh-oleh, biro perjalanan, sampai dengan pengelola wisata itu sendiri. Untuk toko oleh-oleh sendiri mungkin masih bisa beroperasi, apalagi yang sudah melakukan pemasaran online. Masih bisa sedikit bernapas. Semoga. 🙂

Saya jadi ingat percakapan dengan Mas Ari terkait dengan keputusan yang diambil pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Pemerintah mengambil keputusan Darurat Sipil, bukan Karantina Wilayah. Menurut Mas Ari, dengan mengambil keputusan Karantina Wilayah akan lebih efektif. Saya memang tidak begitu paham tentang keputusan tersebut meski Mas Ari sudah menjelaskan kelebihan dan kekurangan keputusannya dengan detail. 😆 Tapi saya yakin, keputusan yang diambil pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan semoga yang terbaik sehingga pandemi Covid-19 akan pulih dengan cepat. 🙂

Kurma, Daging dan Bijinya Sama-sama Bermanfaat

“Waaah…udah mulai banyak Kurma, Bu. Beragam merek, dengan harga yang berbeda pula. Bedanya apa, sih?”

Nampak penasaran, suami melihat satu per satu Kurma yang sudah di kemas. Kurma yang berderet di atas etalase mini market langganan kami memang ngga hanya satu merek. Kalau ditanya perbedaanya, yang jelas beda merek, kemasan, dan berat netto. Hahaha.

“Kurma makin empuk, semakin enak lho, Mbak. Pilih yang besar, bijinya kecil, dan warnanya lebih gelap.”

Mbak Mawar (bukan nama sebenarnya), kasir mini market, kelihatannya cukup paham dengan buah yang memiliki nama ilmiah Phoenik dactylifera. Dia pun merekomendasikan kurma dengan merek tertentu kepada kami. Etapi, gimana bisa tau kalau kurma yang udah dikemas ini empuk-empuuuuk. Kan ngga megang. Hahaha.

Kalau suami, sih, terpenting dibeliin. Ngga mandang empuk, apalagi merek. Karena pada dasarnya, dia memang doyan kurma yang merupakan salah satu tanaman buah dari timur tengah ini.

Buah dengan warna coklat dan memiliki rasa yang manis ini mengandung karbohidrat sederhana yang dapat dengan mudah dicerna tubuh untuk diolah menjadi energi. Kurma biasanya dijadikan sebagai buah wajib untuk orang berpuasa karena dapat menjadi sumber energi serta membuat tidak mudah lapar.

Umumnya, yang sering dikonsumsi dari buah kurma adalah dagingnya atau diambil sarinya. Namun, ternyata biji kurma juga bermanfaat. Iya, ngga hanya daging, dan sarinya saja. Berikut beberapa manfaat biji kurma yang diambil dari beberapa sumber artikel.

Pertama adalah dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kopi. Khasiat dari kopi biji buah timur tengah tersebut yaitu:

  • Menyembuhkan diabetes.
  • Menjaga stamina dan menghilangkan lesu dan capek.
  • Menghangatkan badan.
  • Merilekskan tubuh.
  • Mengobatimasuk angin, gatal-gatal, keputihan dan kembung.
  • Melancarkan peredaran darah.

Untuk membuat kopi dari biji Phoenik dactylifera, caranya yaitu:

  • Siapkan biji kurma, lalu cuci bersih dengan cara di gosok dengan sikat gigi dan air.
  • Jemur biji hingga kering di tempat yang jauh dari debu dan gangguan semut. Jika panas matahari cukup terik maka hanya membutuhkan waktu selama 2 hari agar benar-benar kering.
  • Sangrai hingga warnanya kehitaman dan mengeluarkan aroma yang sedap agar bakteri pada biji yang masih menempel dapat terbunuh.
  • Tumbuk hingga halus seperti kopi.
  • Seduh 1 sdm kopi Phoenik dactylifera dengan 1 sdm gula pasir dan Anda dapat mengkonsumsinya hingga 3x sehari.

Kedua adalah membantu untuk menguatkan tulang dan gigi.

Kurma memiliki kalsium yang cukup tinggi sehingga dapat membantu untuk menjaga agar tulang dan gigi menjadi lebih kuat. Membantu untuk mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang sejak masih muda.

Ketiga yaitu membantu untuk memperlancar pencernaan dan mengatasi sembelit.

Phoenik dactylifera memiliki kandungan serat yang tinggi dan manfaatnya sama seperti mengkonsumsi oatmeal. Untuk mengatasi sembelit, cara yang dapat dilakukan adalah dengan merendam buah yang rasanya manis tersebut selama satu malam di dalam air matang. Konsumsi air rendaman tersebut keesokan harinya.

Keempat adalah membantu untuk merawat kesehatan mata karena adanya kandungan vitamin A.

Biji buah yang berasal dari timur tengah tersebut dapat dikombinasikan dengan mengkonsumsi daging buahnya untuk menjaga agar mata tetap sehat terutama bagi kamu yang sering duduk di depan komputer. Ini cukup membantu.

Kelima adalah bagus untuk penderita anemia.

Tiap butir buah kurma ternyata juga mengandung zat besi. Artinya, ini bagus untuk memproduksi sel darah merah sehingga tidak mudah lemah.

BUAH KURMA YANG ENAK

Manfaat lainnya dari kurma yaitu untuk membantu menjaga kesehatan tubuh diantaranya:

  • Mengurangi adanya risiko jantung koroner karena dalam Phoenik dactylifera terdapat kandungan kalium yang bagus untuk mengendalikan denyut jantung.
  • Membantu mempercepat pembekuan darah sehingga meminimalkan risiko kehilangan darah yang terlalu banyak. Terutama saat kamu mengalami kecelakaan atau mendapatkan luka.
  • Meningkatkan responsivitas karena kandungan kalium untuk membantu menyehatkan sistem syaraf.
  • Membantu untuk mencerdaskan dan mengoptimalkan pertumbuhan otak pada bayi saat masih dalam kandungan. Nah ini, mengingatkanku saat hamil, dulu. Hampir tiap hari konsumsi sari kurma.

Ternyata banyak banget manfaat buah Kurma, ya. Terlebih untuk bijinya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Sejauh ini, kalau melihat biji kurma, sih, pasti aku buang. Setelah tahu manfaatnya, tiba-tiba pingin buat kopi dari biji kurma. Hahaha. Tantangan, nih. 😛

Makasih buat rekomendasi Kurma yang empuk ya, Mbak Kasiiiiiir. 😉

Kenapa Check-Up Tahunan itu Penting?

Sebelum nulis ini, aku mencoba cari inforamsi tentang berapa banyak masyarakat Indonesia yang rutin melakukan check up tahunan. Informasi yang kucari lengkap banget dibahas oleh Kompas. Bahwa kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan masih tergolong rendah.

Hayook…siapa yang sama sekali belum pernah health check-up

Aku pernah sekali melakukan pemeriksaan kesehatan, yaitu pas lagi progam hamil. Itu pun tidak menyeluruh. Asli. Sampai aku menulis tentang health check-up ini, aku belum pernah melakukan health check-up full version. 😆 😀 😛

Melihat minimnya masyarakat Indonesia yang melakukan health check-up, ternyata ada beragam alasan yang membuat mereka enggan melakukan tes kesehatan tahunan. Mulai dari biaya tes atau pemeriksaan yang dirasa mahal, ketidakbiasaan dengan perawatan medis, hingga ketakutan karena jadi tahu masalah kesehatan.

Menjadi tahu masalah kesehatan! Ini yang bikin aku sendiri takut memeriksakan kesehatan tahunan. Tidak haran, jika hanya 1 dari 3 responden di kota besar yang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin tiap tahun. Padahal pemeriksaan kesehatan tahunan adalah hal yang penting.

Kenapa Pemeriksaan Kesehatan Tahunan Penting?

  • Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Check-up secara rutin dapat membantu Dokter untuk mengetahui masalah kesehatan sejak dini. Jika ada masalah ditemukan, Dokter bisa langsung memberi informasi mengenai pilihan pengobatan yang tersedia. Masalah kesehatan yang diatasi secara dini dapat mencegah komplikasi.

Sudah tahu risikonya, tapi tetap saja aku enggan melakukan pemeriksaan kesehatan secara tahunan, ya. Padahal baik banget jika pemeriksaan kesehatan tahunan ini menjadi tradisi.

Keuntungan jika ternyata keadaan tubuh sehat, tidak ada masalah, hasil ini akan membantu mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Meski tidak ada masalah, Dokter biasanya tetap memberikan tip apa yang harus diperhatikan, bagaimana pola makan yang baik, olahraga apa yang sebaiknya dilakukan, dan lain-lain.

  • Memotong Biaya Rumah Sakit

Memang, biaya checkup cukup besar. Tapi tanpa disadari, ini bisa menyelamatkan tabungan dalam jangka panjang. Semisal ada penyakit serius dalam tubuh dan tidak diketahui sejak awal, lama kelamaan penyakit tersebut berkembang dan membutuhkan penanganan khusus. Pastinya, biaya untuk penanganan tersebut jauh lebih mahal. Ya, kaaan?

Sebenarnya, apa Saja yang Dilakukan dalam Pemeriksaan Kesehatan Tahunan?

Jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam pemeriksaan tahunan, antara lain: tes tekanan darah, pemeriksaan kadar kolesterol, pemeriksaan indeks massa tubuh dan tes kegemukan, tes diabetes, dan pap-smear (khusus bagi perempuan). Paket pemeriksaan tahunan yang ditawarkan rumah sakit berbeda-beda. Apalagi pemeriksaan detil sampai organ tubuh seperti Jantung. Masih sangat jarang untuk paket ini.

Biasanya sebelum pemeriksaan kesehatan secara tahunan, pasien diminta untuk puasa paling tidak 12 jam. Ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan maksimal. Mulai saja berjaga-berjaga. Ini hampir akhir tahun, lho.

Teman-teman pasti rutin untuk periksa keehatan tahunan, kan? Yuuk..sama-sama jaga kesehatan, Kawans! 😉

Konsumsi Maggo dan Katakan Bye Untuk Maag!

Sakit Maag. Katanya, sih, perutnya perih yang banget banget bangeet! Dan biasanya, kalau sudah candu dengan satu obat yang langsung bikin jegreg sembuh, ditelan lah obat itu. Tapi, apakah sebelumnya sudah tahu efek samping dari obat tersebut? Atau, telan saja, asal maag sembuh? Hayoo loooh!

Tante menjadi satu-satunya perempuan di keluarga kami yang punya gangguan pencernaan, maag. Tapi, dia tidak suka konsumsi obat tablet karena ngeselin. Ceritanya, dia pernah punya pengalaman minum obat maag bentuk tablet dan tersendak. Obat itu seakan terus menyangkut di tenggorokan. Makanya, dia lebih memilih untuk membuat obat tradisional yaitu dengan memarut kunyit.

Tapiii…tapii…tapiiii….

Semenjak kukenalkan dengan si Maggo, Tante udah ogahan meramu obat sendiri. Sudah terlanjur asyik, tinggal seduuh…seduuh dan tleguuuk! 😆

Maggo, obat tradisional menjadi alternatif bagi kamu yang mulai jenuh konsumsi obat maag dalam bentuk tablet. Selain sebagai obat maag, Maggo juga dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan. Dan yang paling penting tuh, ya, Maggo ini TANPA EFEK SAMIPNG!

maggo-obat-maag-alamiRutinitasnya sebelum sarapan pagi, Tante menyiapkan bekal, camilan, untuk dibawa ke tempat kerja. Ini dilakukannya supaya lebih tertib waktu makan.

Aktivitasnya di tempat kerja memang tergolong padat. Camilan yang dibawa kadang masih utuh sampai jam istirahat tiba. Bandel. Kuakui, Tante memang kadang sedikit acuh soal makan. Bisa, lho, makan itu tergantung mood. Sayang banget kalau seporsi Soto dibiarkan sampai dingin gegara sedang tidak mood makan. Padahal, dia tahu kalau bermasalah dengan sistem pencernaannya.

Satu atau dua kali, mungkin khilaf. Ini hampir tiap hari telat buka camilan dan juga telat makan. Bandel, ya. Tapi, saat melihat Tante mulai merintih perih karena maagnya kambuh, seakan kami turut merasakan. 

Ya…meski awalnya ingin bertepuk tangan, nyorakin, tapi tetap saja tidak tega melihat kedua tangan terus meremas-remas perutnya. Maklum, saudara baik, sih. Etaapiendingnya KADANG terlontar kata: “RASAIIIIIN”. HAHAHAHA

Maggo adalah jamu tradisional yang diproduksi oleh PT. Era Suka, Lembang-Indonesia. Obat maag tradisional berupa serbuk ini dibuat dengan formula khusus yang berkhasiat mengatasi gangguan lambung akut maupun kronis dalam bentuk nyeri lambung maupun kembung karena asam lambung berlebihan.

Nah, kamu perlu tahu fomula khusus Maggo, yaitu Alpinia Galanga atau Lengkuas, Phaeolus Aureus atau Kacang HijauAuricularia Polyricha atau Jamur Kuping, Curcuma Longa atau Kunyit dan Syzygium Aromaticum atau Cengkih.

Gimana? Tidak ada bahan kimia ataupun antasida, kan. Sama sekali tidak ada. Semua bahan alami, termasuk Kunyit. Dan itu alasan Tante  malas memarut Kunyit. Karena dalam satu vial Maggo sudah terdapat Kunyit.

Selain aromanya tidak seperti jamu pada umumnya yang kadang aroma sejenis tanah begitu terasa, Maggo sudah mempunyai izin resmi BPOM TR.1333 270 301 dan izin MUI 01271099010414. Halal dan Aman. Makanya. Tante makin yakin konsumsi jamu untuk sakit maag ini. Apalagi packagingnya aman, rapih, dan ringkes dibawa ke mana-mana. Kemungkinan serbuk jamu tumpah itu sangat minim karena tutupnya terbuat dari karet dan disegel.

obat-maag-alami

Sesuai aturan pakai, untuk mengantisipasi maag akut, setelah minum Maggo disarankan agar tidak mengkonsumsi makanan dan atau minuman lain hingga 30 menit kemudian. Pun sebelum mengkonsumsinya. Baik pagi hari sebelum makan atau malam hari sebelum tidur, perut dalam keadaan kosong. Ini dilakukan supaya penyerapannya lebih sempurnya. Hanya menyerap jamu Maggo saja.

Bisa dibilang, penyakit maag Tante sudah cukup memprihatinkan. Nyaris tiap telat makan, perutnya merasa perih. Makan santan atau pedas sedikit dowang, gangguan pencernaan datang. Kasihan.

Konsumsi Maggo cukup sekali dalam sehari. CUKUP SEKALI dan cukup menyeduh satu vial Maggo @5g dengan air mendidih 150cc. SATU VIAL. Cukup satu botol imut yang dikemas cantik dan menggemaskan.

maggo-obat-maag-alami

Pertama meneguknya, jika diseduh utuh, memang pahit. Seperti polemik antara Pak Mario Teguh dan Mas Dedy. Begitu pahiiiit.

Dalam takaran satu gelas Maggo, biasanya Tante menambahkan satu sendok teh madu supaya ada rasa manis di dalam jamunya. Btw, kamu bisa juga menambahkan perasa lainnya, jika memang menambah nikmat dan kamu doyan. 😛

Untuk penuntasan, minimal konsumsi Maggo 2 dus yang berarti 12 hari konsumsi jamu Maggo tanpa putus. Terus berlanjut! Bagi penderita maag, pasti akan merasakan perbedaanya. Menurut Tante, perut jadi adem dan lambung terasa lebih nyaman.

obat-maag-alami

Jadi, sebelum mulai konsumsi Maggo, kamu harus memastikan dulu bahwa kamu benar-benar sakit maag. HARUS, TIDAK BOLEH DITAWAR. Kenapa? Ya itu tadiii…Agar kamu dapat merasakan khasiat penyembuhan nyata dari Maggo. Seperti Tanteku yang pelan-pelan sudah merasakan khasiatnya.

Dan setelah benar-benar sembuh nantinya, katakan bye untuk sakit maag, ya! BYE BYE BYE, Maag! 😛 😆 :mrgreen:

Cara Berlangganan Menu Catering Harian Sehat

Berlangganan menu catering kadang bikin candu bagi sebagian Ibu pekerja. Selain praktis, di beberapa kota justeru lebih irit menu catering daripada masak sendiri. Emmh…mungkin malah bukan hanya Ibu pekerja, hampir seluruh Ibu yang tiap pagi sudah repot dengan anak, kadang lebih memilih menu catering ketimbang anggota keluarganya sampai telat makan.

Melarikan diri ke warung makan untuk membeli lauk, atau berlangganan menu catering dilakukan tidak semata-mata karena Ibu telat bangun, sedang malas memasak, atau tidak sempat memasak. Ini hanya tentang menjaga kesehatan. Serius. Apalagi yang punya riwayat sakit maag.

Maag hingga infeksi lambung memang menjadi penyakit yang paling sering diderita oleh anak muda saat ini. Mungkin, faktor utama yang menyebabkan sakit maag yaitu konsumsi makanan kurang sehat dan polanya juga tak terjaga. Ya maklum, anak muda sekarang susah banget diawasi, kan. Sementara orqng tua kadang terlalu percaya dengan anak. Makan apa? Makan di mana? Makan sama siapa? Endingnya malah jadi “Polisi”.  Hihihi

Penyakit maag datang bisa dikarenakan kegiatan yang semakin padat sehingga tidak memungkinkan mereka memasak, sarapan pagi, telat makan, malas keluar rumah dan pada akhirnya penyakit-penyakit datang menjangkiti.

MENU MAKAN SIANG

Untuk menghindarinya bisa dimulai dengan pola makan yang teratur. Jika kamu tidak punya banyak waktu untuk memasak, kamu bisa berlangganan jasa catering. Jasa yang biasanya ditawarkan yaitu menu catering harian dengan menu yang selalu bervariasi dan sehat dikonsumsi.  

Jasa catering harian Berry sudah cukup populer. Tak hanya di kota-kota besar saja. Kamu sendiri bisa mulai berlangganan dengan sangat mudah, berikut ini paling tidak cara yang bisa kamu coba, yaitu: 

  1. Carilah informasi mengenai beberapa jasa penyedia catering harian tersebut, sebelum memilih tentunya kamu harus mempertimbangkan beberapa aspek terlebih dahulu, dari kualitas makanan, hingga rasa.
  2. Pertimbangkan rekomendasi dari teman, biasanya teman kamu yang sudah lama berlangganan bisa memberikan masukan terkait jasa yang mereka gunakan. Jika bagus kamu juga bisa ikut bergabung.
  3. Kenali kebutuhan kamu. Maksudnya adalah apakah kamu termasuk orang yang mudah bosan atau tidak. Jika memang demikian, maka pilihlah paket yang sekali atau 2 kali dalam sehari saja. Selebihnya bisa mencari makanan dari luar. Paling tidak ini untuk menghindari rasa bosan atau menjadi lebih boros.
  4. Jangan lupa untuk datang secara langsung ke tempatnya sebelum berlangganan. Kamu bisa melihat bagaimana proses pengolahan makanan tersebut, kebersihannya dan kualitas bahan yang digunakan.
  5. Saat kamu cocok bisa langsung membayar uang muka sebagai tanda kamu juga ingin bergabung dengan jasa tersebut. 

CATERING ONLINE

Keberadaan jasa semacam ini tak hanya membantu kamu sendiri, melainkan juga orang tua yang senantiasa khawatir dengan pola makan anak. Para orang tua bisa langsung mencarikan jasa catering untuk melihat sendiri bahwa anak mereka akan secara teratur dengan asupan nutrisi yang berkualitas. Pastinya pilih menu catering harian yang tawarkan variasi agar kamu tak mudah bosan.

Apakah Teman-teman suka memesan makanan lewat catering?