Sakit pada Rahang Atas, Depan Telinga

Senin (22/06), saya susah membuka dan menutup mulut. Pegal, sakit tepat pada rahang atas depan telinga. Tidak ada suara kletuk-kletuk seperti tulang geser gitu, sih. Hanya saja, untuk buka tutup mulut dan mengunyah makanan terasa sakit. Ada masalah dengan persendian rahang.

Saya menceritakan hal ini kepada Bu Umi, rekan kerja saya satu ruangan. Ternyata, anak Beliau pernah mengalami hal yang serupa. Hanya saja, dia pegal pas di belakang telinga. Menurutnya, tak perlu khawatir. Sebab, esok akan sembuh dengan sendirinya. Saya lega mendengar pernyataan Beliau.

Ibu saya juga berkata demikian. Orang desa bilang Sekelen, namanya. Posisi rahang atas sakit yang menyebabkan mulut tidak bisa mangap secara normal. Maksimal hanya setengah jari telunjuk saja. Tahukah kamu? Sakit banget kalau menguap. Nikmatnya masya Allah!

Sakitnya rahang yang saya alami ini tidak berkaitan dengan gigi. Ya, saya tidak sedang sakit gigi atau bermasalah dengan gigi.

Saya membiarkan rahang pegal selama tiga hari. Berharap akan pulih sendiri nantinya. Tapi, bertambah hari, kok rahang menjadi tambah kaku, gitu. Saya pun mencoba browsing dan menemukan artikel di Tribunnews yang membahas hal tentang sakit pada rahang.

Kini, jika sedikit saja merasa sakit, saya was was. Maklum, saya kan sedang hamil, tuh. Kasihan Ade yang ada dalam perut. Apalagi, kalau sampai harus berurusan dengan obat-obatan. Beuuh!

Pada artikel yang saya baca, sakit pada rahang atau gangguan pada sendi rahang dan otot-otot pengunyahan dikenal dengan istilah temporo-mandibular disorder. Meski penyebab sendi rahang masih belum bisa dipastikan, namun beberapa hal di bawah ini bisa jadi penyebabnya. Yaitu:

  • Trauma pada sendi rahang akibat terkena benturan.
  • Stres yang mengakibatkan otot-otot rahang tegang dan sering berkontraksi.
  • Radang pada sendi rahang.
  • Kebiasaan mengunyah hanya pada satu sisi rahang.

Bagi saya, point ke empat paling mendominasi. Sebab, saya memang lebih sering mengunyah makanan di sisi kiri. Ini masih sebatas perkiraan saya, sih. Terlebih, malam harinya, saya baru ngemil Opak dan juga Keripik Pisang. My favorite camilan. Ngemil hampir habis satu toples sangking sukanya. Mengunyah pun pada satu sisi saja. Sisi kiri, yang sekarang sedang sakit.

Ini baru perkiraan saya, sih. Ngga tahu nanti kalau periksa ke Dokter Saraf yang sampai Sabtu ini masih cuti. Masuk kembali hari Senin. Ya, setelah konsultasi ke Dokter Kandungan, saya dirujuk ke Dokter Saraf. Ini saran dari Mbak Myra juga supaya periksa ke Dokter Kandungan. Mengingat saya sedang hamil.

Saat saya menulis status di facebook perihal sakit rahang ini, saya mendapat saran dari beberapa teman Blogger. Berikut beberapa saran dari mereka:

  • Coba mengunyah permen karet pada sisi rahang yang sakit. ~Kak Riski
  • Dikerok, dipijit, atau dikompres yang anget-anget bagian yang sakit. Untuk mengendurkan kekakuan. ~Kak Ika Hardian, Kak Putu.
  • Coba berkumur daun sirih saat mau tidur. ~Kak Jarwadi, Bunda Monda.
  • Coba tempelin salonpas atau koyo. ~Om NH

Masih ada beberapa teman lain. Diantara untuk melakukan pijet refleksi. Satu per satu saya praktikkan saran dari teman-teman. Itung-itung sambil menunggu Dokter Saraf satu-satunya itu kembali praktik.

Apakah teman-teman pernah mengalami sakit rahang? Share, dong!

Menikmati Tiap Kilometer Perjalanan

Adakah diantara kamu yang jarang menikmati tiap kilometer perjalanan yang ditempuh tiap harinya? Saat menuju ke tempat kerja, misalnya. Ada banyak kilometer, kan?

Saya pribadi, tiap harinya menempuh perjalanan dari rumah sampai tempat kerja kurang lebih sepuluh kilometer yang saya tempuh dengan sepeda motor. Paling lama lima belas menit saya sampai di tempat kerja.

Memang cukup dekat jarak dari rumah ke tempat kerja. Tapi, sekarang terasa lama banget. Apalagi minggu-minggu ini. Bisa ditempuh dalam waktu setengah jam saja sudah beruntung. Jam kerja yang maju setengah jam pun seakan tak berpengaruh buat saya. Karena, sekarang saya lebih menikmati perjalanan dalam rangka bulan ramadhan. šŸ˜† *demi apa banget bohong*

Saya berangkat dari rumah tetap pukul 07.00 WIB. Sebab, pada tiap kilometer, entah berapa kilo tepatnya, saya pasti berhenti untuk menepi jalan raya. Lebih banyak membutuhkan waktu untuk berhenti. Minimal dua menit, dan maksimal lima menit. Tetap berada di atas motor, sih. Hanya menepi saja. Karena mual banget.

Sejak berbadan dua, hampir tiap pagi hari saya mual-mual. Wajar banget, ya, masih masuk tri semester pertama usia kandungan. Saya kira tuh, mualnya cukup setelah sahur saja. Secara, makanan, buah, susu, yang sudah masuk tumpah semua, tuh.

Maunya, sih, ya. Tapi, yang namanya rejeki ngga ada yang tahu kapan datang. Sedang asyik-asyik jalan selow, tiba-tiba mual. Hanya mual saja, sih. Ngga sampai keluar suatu apa dari mulut. Tapi, namanya dalam perjalanan, naik motor pula, kan was was, ya. Maka dari itu, memilih berhenti dahulu.

Tadinya cukup menepi, tetap duduk di atas motor. Tapi, pas hari Rabu kemarin, kok rasanya ngga sanggup kalau hanya duduk di atas motor. Lemasnya minta ampun. Mau ngga mau harus turun dari motor, kemudian memilih tempat yang bisa untuk sekadar duduk. Ngga mampu nongkrong, euy.

Ada teman yang bilang, kalau saya terlalu memaksakan tetap naik motor. Hmm…bukan tentang memaksakan, sih, sebenarnya. Hanya saja, agak takut kalau saya tidak bisa memenuhi kewajiban sebagai pekerja. Terlambat masuk, misalnya. Jadi, saya tetap naik motor selagi mampu.

Ada teman yang menyarankan untuk naik angkutan umum saja. Tapi, bagi saya terlalu banyak risiko. Namanya naik angkutan umum, khususnya di daerah saya, tidak bisa efisien waktu. Apalagi yang namanya angkutan desa, dimana Sopir bisa berhenti kapan saja dan dimana saja. Bisa berhenti pada tiap gang masuk Desa, pertigaan, untuk menunggu penumpang.

Selain itu, jika saya tiba-tiba mual, gimana coba? Masak mau minta berhenti, kemudian para penumpang diminta untuk menunggu di dalam angkot sampai saya agak lega. Emang saya anak sopir angkot, gitu? Serasa booking angkot, dong. šŸ˜€

Maka dari itu, saya lebih memilih tetap mengendarai sepeda motor. Menikmati tiap kilometer yang saya tempuh. Ngga mau merepotkan keluarga juga, sih. Ayang suami jelas ngga bisa mengantarkan. Secara, jam masuk kerja lebih awal dari saya. Lagipula, jalan kami berlawan arah. šŸ˜€

Ingin rasanya merepotkan Bapak ganteng. Tapi, ngga tega. :mrgreen: Selagi mampu, bisa sendiri, lakukan saja, ya. Terpenting tetap menjaga diri. Sebab, yang paling tahu baiknya seperti apa, ya hanya diri sendiri. šŸ˜‰

Nyobain LoSoSa Teriosa

Ada yang sudah tau tentang LoSoSa Teriosa? Hohohoho, ini Teriosa ditambah-tambahin saja. Aselinya sih hanya LoSoSa. LoSoSa adalah singkatan dari Low Sodium Salt…

Read more

Lemak Jenuh dan Esensial

ā€œHealth is not everything but without health everything is nothingā€ Apakah diantara Anda ada yang mecintai lemak? Sepertinya, hampir seluruh lapisan masyarakat tidak…

Read more

Karbohidrat: Cepat atau Lambat Diserap

ā€œHealth is not everything but without health everything is nothingā€

 

Karbohidrat Cepat atau Lambat Serap. Selama proses pencernaan, karbohidrat didalam makanan dipecah menjadi Ā molekul gula sederhana yang lebih kecil, seperti fruktosa, galaktosa, dan glukosa (juga disebut dekstrosa). Fruktosa alamai ditemukan didalam madu dan tanaman, sedangkan galaktosa ada didalam susu. Glukosa alami terdapat dalam berbagai jenis buah-buahan dan sayuran. Bahan ini merupakan bahan bakar utama otak karena dapat membantu mempertahankan konsentrasi, meningkatkan kewaspadaan, dan memberi kekuatan untuk semua kegiatan otak.

Glukosa penting bagi kesehatan dan fungsi optimal otak sehingga otak perlu mendapat pasokan glukosa secara konstan dan dalam jumlah cukup melalui peredaran darah diseluruh tubuh. Idealnya, ada sekitar 1-2 sendok teh glukosa yang larut dalam aliran darah setiap saat. Glukosa dalam darah akan diubah menjadi energi yang kemudian menjadiĀ  makanan bagi otot dan bahan bakar bagi otak.

Menyeimbangkan kadar gula dalam darah

Begitu makanan berkarbohidrat dicerna, glukosa akan dilepaskan. Jenis karbohidrat yangĀ  lambat dilepaskan terdapat dalam beras merah, pasta beras yang belum diproses, roti gandum, serta buah dan sayuran. Jenis makanan tersebut lebih ā€œkompleksā€ ketimbang gula olahan atau makanan bergula. Selain itu, bahan-bahan tersebut mengandung lebih banyak serat yang dapat memperlambat proses pelepasan gula.

Karbohidrat yang mudah diserap terdapat dalam permen, madu, sereal bergula, dan roti putih. Makanan tersebut mengandung gula yang mudah dicerna. Makanan berkarbohidrat ini sudah diolah dan lebih mudah dipecah menjadi glukosa. Akibatnya darah akan ā€œdibanjiriā€ oleh begitu banyak gula. Hal ini sangat tidak diharpkan karena perubahan kadar gula yang sangat cepat akan membuat tubuh dan otak mengalami lonjakan energi yang tidak nyaman. Lonjakan ini biasanya diikuti dengan turunnya pasokan glukosa secara drastis, terbatasnya jangkaun pandang, dan menurunnya kemampuan berkonsentrasi.

Fluktuasi gula darah akan menyebabkan seseorang sangat ingin memakan makanan dan minuman yang manis di pagi dan siang hari. Banyak orang merasa sulit melakukan kegiatan bila tidak didahului dengan secangkir kopi, teh, atau sepotong biskuit yang menyelingi dua waktu makan.

Dalam beberapa kasus, turunnya kadar gula darah akan menyebabkan ganguan fungsi normal otak. Jenis gangguan tersebut sangat beragam, mulai dari mudah marah, takut, depresi, panik, pelupa, vertigo, kelelaha luar biasa, dan insomnia. Makanan olahan bukan satu-satunya penyebab naik-turunnya kadar gula darah. Stres, kafein, alkohol, dan rokok dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan tubuh tidak seimbang sehingga mengakibatkan masalah-masalah seperti di atas.

Dalam pola makanan, kita perlu memasukan cukup banyak makanan berkarbohidrat yang lambat diserap dan kompleks, seperti padi-padian, gandum utuh, beras merah, jagung, sayuran, dan buah-buahan segar agar semua vitamin dan mineral utama penguat otak tercukupi.

Selalu sehati dengan sehat. . . *_*

 

Sumber gambar: http://gumirakece.wordpress.com/2008/02/13/nasi-merah-kornet-bombay-lada-hitam/

Diulas oleh: Gylang Tanzila. R

Protein Lengkap dan Tak Lengkap

Protein Lengkan dan Tak Lengkap. Protein diperlukan untuk memproduksi neurotransmitter. Selama proses pencernaan berlangsung, protein dipecah menjadi bagian kecil yang disebut asam amino.

Asam amino adalah komponen pembangun dasar pembangunan untuk seluruh jaringan tubuh, terutama untuk neurotransmitter. Tubuh memerlukan sekitar 22 asam amino yang dapat dibentuk dari beberapa asam amino esensial, seperti leusin, isoleusin, lisin, triptofan, threonin, metionin, fenilalamin, dan valin.

Asam amino tersebut bisa diibaratkan seperti huruf alfabet. Kombinasi susunan huruf yang berbeda akan membentuk kata yang berbeda pula. Kata-kata tersebut kemudian dapat dirangkai menjadi kalimat atau pesan mental. Dua asam amino, tirosin dan triptofan, berperan penting menghasilkan neurotransmitter, kunci yang bertugas mengatur suasana hati dan menyingkirkan depresi. Tirosin dan triptofan terdapat dalam bahan pangan yang mengandung susu, telur, oat, dan daging kalkun.

Ā Agar tubuh dapat menggunakan asam amino dengan tepat, delapan jenis asam amino esensial tersebut harus benar-benar tersedia pada saat bersamaan dan dalam proporsi yang tepat. Bila satu jenis asam amino hilang atau jumlahnya kurang, tubuh tidak dapat menghasilkan rangkaian asam amino lainnya. Hal ini sama dengan mencoba membuat kalimat dengan huruf yang tidak lengkap.

Tentang Protein Lengkap dan Tak Lengkap.

ProteinĀ  dalam makan bisa disebut ā€œlengkapā€ atau ā€œtak lengkapā€ dengan melihat kelengkapan kandungan asam amino esensial dalam makanan itu. Misalnya, pada umumnya daging, ikan, dan susu olahan mengandung delapan asam amino sehingga disebut protein lengkap. Biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan disebut protein tak lengkap karena mengandung sangat sedikit atau kekurangan satu jenis asam amino esensial. Makanan berprotein tak lengkap ini harus saling dikombinasikan agar bisa tersedia seluruh asam amino esensial dalam perbandingan yang tepat.

ā€œHealth is not everything but without health everything is nothingā€

Produk gandum biasanya kekurangan asam amino lisin, tetapi kaya dengan metionin. Hal sebaliknya berlaku untuk polong-polongan. Karena itu, protein lengkap dapat diperoleh dengan memadukan konsumsi polong-polongan dengan jagung, kacang-kacangan, beras, atau biji-bijian.

Ini tidak berarti bahwa protein lengkap lebih baik ketimbang kombinasi sayuran dalam memasok asam amino. Meskipun mampu memasok seluruh asam amino penting, daging, telur, dan produk susu juga kaya dengan lemak jenuh. Anjuran terbaik adalah memakan berbagai variasi makanan, baik yang mengandung protein yang lengkap ataupun tak lengkap, agar yakin bahwa kita mendapat cukup pasokan asam amino penting untuk meningkatkan kesehatan mental kita.

Selalu sehati dengan sehat. . . *_*

 

Sumber gambar: http://manfaat.org/manfaat-protein