Opak #CemilanFavorit
Opak, atas dasar suka dengan cemilan yang satu ini, saya pun ingin mengabadikan kegemaran saya ndlidis opak. 😆 Hampir setiap hari, cemilan ini…
Segala Hal beraroma Kuliner
Opak, atas dasar suka dengan cemilan yang satu ini, saya pun ingin mengabadikan kegemaran saya ndlidis opak. 😆 Hampir setiap hari, cemilan ini…
Moshi-Moshi Steak & Snack. Beberapa waktu yang lalu, ketika saya hendak mengambil berkas coretan di asrama Kodim 0707 Wonosobo, saya mejumpai Fais sedang…
Masakan Favorit. Judulnya maksa banget ya, Temans. Tetapi weekend kali ini memang sangat menyenangkan, ceria. Ceria bukan karena habis jeng-jeng, tetapi ceria karena di rumah sepi, sendiri, jadi senang dan bebaaaaaaaaas. Terus keluarga dan atau orang samping rumah sedang pada kemana? Mereka ada yang sedang nonton konser cherry belle dan ada yang sedang kondangan. Karena saya sedang tidak suka dengan keramaian, jadi saya memilih untuk di rumah.
Pagi tadi saya sarapan dengan nasi goreng plus krupuk, karena memang belum masak sayur. Menu untuk makan sore ini, adalah Tumis Pare. Tumis Pare ini masuk dalam daftar masakan favorit (kesukaan) saya lho. #gak tanya. Mungkin dari sekian sahabat ada yang tidak suka dengan Tumis Pare karena rasana pahit. Sebenarnya ada cara untuk membuat tumisan pare tidak terasa pahit sih. Tetapi jika tumis pare tidak terasa pahit, terus apa bedanya dengan tumis waluh jipang atau labu jipang? Setidaknya rasa pahit pada tumis pare ya harus ada lah, walaupun sedikit rasa pahitnya. bhuhuhuhu
Saya mengajak sahabat untuk ikut Ceria Bersama Tumis Pare. Tetaplah ceria, meski yang masak gadis desa seperti saya. Cara masak tumis pare versi saya seperti ini.
1. Kumpulkan semua bahan yang akan dimasak. Maaf, tempenya diabaikan saja, karena saya tidak jadi memakai tempe untuk campuran.
2. Belahsemua Pare, kemudian keluarkan semua biji pare dan iris secara melintang.
3. Setelah pare di iris semua, kemudian cabai merah di iris serong.
4. Buat racikan bumbu untuk tumisan pare. Brambang, Bawang, Cabai Rawit dan Garam, diulek.
5. Terakhir. Masukkan bumbu Tumis Pare dan Pare. Jika sudah terlihat setengah matang, baru Cabai Merah, Udang Kecil dan Kecambah ikut dicampurkan. Jangan lupa beri sedikut gula. Tunggu beberapa menit sampai Tumis Pare benar-benar matang. :chicken:
Bhuhuhuhhu,Bagaimana Tumis Paremasakan saya? Tumis Pare memang sangat biasa ya, tetapi Tumis Pare ini menjadi salah satu menu favorit saya. Saya sengaja menyelipkan beberapa foto Cara Memasak Tumis Pare, hanya untuk dokumentasi di sini dan sekedar sebagai pengingat saja kalau hari ini saya masak Tumis Pare Favorit sesuka hati. Lagian dari pada menuh-menuhin Memory Card lebih baik di share supaya bisa berbagi Ceria Bersama Tumis Pare Favorit.
Apakah sahabat suka dengan menu Tumis Pare? Atau lebih suka dengan Mie Gimbal dan Buncis?
:gembira: Kedatangan artis dari Sidoarjo memang rasanya sesuatu banget. #pinjam sesuatunya Tante Syahrini. Gak nyangka saja bisa ketemu dia secepat ini. :ting: Niar Sri Sadono Ningrum, iya dia adalah Niar. Sebenarnya artis papan atas ini datang ke Jogjakarta hanya untuk bersinggah, beristirahat dan bermalam di tempat Budhenya. Kemudian, paginya rencana Pukul 08.00 WIB, Niar beserta keluarga akan melanjutkan perjalanan ke Solo untuk menghadiri acara pernikahan saudaranya. Jadi, aku pribadi minta maaf untuk temans Blogger yang ada di Jogjakarta, karena aku lupa tidak memberi kabar kalau mau ada kopdar. :kiss:
Waktu yang bernar-benar singkat itu kita manfaatkan untuk bersantai, jalan-jalan dan menikmati jajan di Sunday Morning (Sunmor) Lembah UGM. Selain ada Niar, ada Mas Furqon a.k.a Mas Mf, dan Mas Opick juga lho. Sempat merasa bersalah juga sama Niar dan Mas Mf, karena mereka sepertinya repot sekali mencari alamat kos Tante Nunu. Iya, aku bermalam di kos Tante Nunu. Sebenarnya Hotel tempat Niar bermalam yaitu di Hotel Paku Mas (hotel milik Budhenya Niar) letaknya tidak jauh dari kosnya tante. Tetapi karena penunjuk jalannya (aku) kurang paham arah Lor-Kidul, jadi mereka mubeng-mubeng dulu. :silau:
Haiiisst…ramainya suasana di Sunday Morning (SunMor) Lembah UGM, ternyata membuyarkan pandangan Niar lho. Aku ke Sunmor mbonceng Niar, dengan mata hatinya dia merasakan kalau Mas Mf lurus menelusuri jalan. Padahal sudah melewati Sunmor lho. Hahahahaaha :tutupmulut: Akhrinya kita kebablasen, Temans. :megaphone: Mas Mf kemungkinan gak melihat kita bablas, jadi dia nyariin kita. Pasti paniklah, karena dua gadis dibelakang dia tiba-tiba hilang. :kacapembesar:
Mari bersma-sama kita nikmati suasana Sunday Morning (Sunmor) Lembah UGM, walaupun hari ini bukan Sunday dan bukan Morning lagi :
Pertama masuk Sunmor, tepatnya setelah keluar dari area parkir, Niar langsung gatel mata dan tangannya. :melet: Di Sunmor memang banyak pedagang dan banyak barang-barang yang dujual dengan harga yang lumayan ramah dengan kantong.
Pagi-pagi memeluk Shaun yang gedennya se Niar serasa memeluk semut. :melet: Eh, ternyata dibelakag kita ada Mas Mf sedang menebar senyum kepada sejuta umat. :pelayan:
Yang ini nih, naluri seorang perempuan keluar. Melihat pernak-pernik yang banyak pasti mata dan tangan susah dikendalikan. Pergi dari satu lapak ke lapak lainnya. 😉
Kalau aku ke Sunmor sama Tante Nunu pasti beli yang namanya “otak-otak“. Niar kuajak mencicipi otak-otak. Kalau Mas Mf dan mas Opick gak mauuu. Mungkin malu kali ya? :tinju:
Adegan ini adalah adegan disengaja, Temans. Ada yang sibuk makan, sibuk lihat kamera dan bengong tujuh turunan. :gembira:
Bukan Chibi Biasa. Hahahahaha. :melet: Mas Mf dan Mas Opick, sebagai fotografer mungkin sudah tidak heran lagi dengan tingkah kita ya, Niar. :semangat!:
Ayoo, dipilh-dipilih. . yang es teh, es capucino, es susu dan es bakar. Eh, es bakarnya belum ada. :melet:
Sengaja nempelin foto ini, karena wajah Mas Mf sunguh memelaskan. Gigit jari dan perut sudah lapar tapi belum pada makan, karena masih foto-foto. :chicken:
Sedari duduk di tempat makan, ayahnya Niar sudah menelphone terus. Jadi, sedikit gugup gitu, takut Niar ditinggal. 😀 Gugup? Ehm, gak gugup ding, kami masih sempat bernda dan foto-foto ria koq. 😛 Apalagi si Niar, masih ngincer celana batik. :ha?: Seperti biasa, sebelum pulang, kami mampir ke stan Teh Pucuk untuk minta tolong difotoin. 😆 Untung saja mas-masnya baik, jadilah foto di bawah. :lovekiss:
Kopdar ber empat tetap saja menyisakan senyum dan kenangan. Apalagi ditemani duo bersaudara Mas Mf dan Mas Opick, menambar suasana penuh dengan cekakak-cekikik. Terimakasih untuk Niar, yang sudah meluangkan waktu untuk kopdar bersama nyong dan wong nJogja. Terimakasih untuk tweetynya ya, Niar. :malaikat:
Terimakasih juga untuk Mas Mf dan Mas Opick, karena sudah menyempatkan diri untuk datang dan menemani kita jalan-jalan. :ting: Cerita dan Kenangan Kopdar Sunday Morning (SunMor) Lembah UGM belum berakhir, masih ada cerita selanjutnya di Blognya Niar. #Next. :salaman:
Ps. Saya mohon maaf kepada teman-teman semua. Mungkin mulai dari besok sampai tanggal 21 November, saya tidak bisa blogwalking dan mengandalkan posting terjadwal. Saya pamit mau belajar dulu. Doakan saya, Temans.
” NEK DOLAN MARING MBANJAR, URUNG LENGKAP NEK URUNG NICIPI DAWET AYU KHAS BANJARNEGARA” Dawet Ayu Lele, Minuman Unik Khas Banjarnegara. Eceiye. .…
Kopdar Untuk Menanggulangi Tawuran di Resto Pondok Cabe. Pripun kabare rencang-rencang sedoyo? Mogi-mugio sami sehat wal afiat ngiih. Rupa-rupanya mulai sedikit konslet ini otak, mungkin karena terlalu banyak muatan positif. :entahlah: Aaah, aku tidak akan pidato di sini, jadi mukadimahnya sekedar say hai saja. :tutupmulut: Tujuan utama menulis untuk kali ini, hanya ingin meluapkan dan mengungkapkan rasa bahagia setelah kopdar kemarin di Jogjakarta. Sekarang, simaklah cerita pengantar kopdar untuk menanggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe versi Idah Ceris. :peace:
Haiiist. . .[lagi] kopdar di Jogjakarta itu memang sangat WAW, sudah tiga kali ini aku kopdar di Jogjakarta. Setelah Kopdar pertamaku yang bertajuk Amplaz Mba Phie Zahrana dan kopdar keduaku yang bertajuk Lesehan Maharani, kali ini adalah kopdar ketiga yang bertajuk Menanggulangi Tawuran. :silau:
Jum’at siang aku tiba di Jogjakarta, hampir setiap Jum’at aku mempunyai jadwal khusus di sana. Inginku si langsung menemui Macgyver from Jombang di salah satu hotel dekat malboure, tapi karena teman-temanku minta jalan-jalan ke bringharjo akhirnya aku menemani mereka dulu. Sore hari Jogjakarta hujan lebat, aku juga keujanan saat pulang dari malboure. Waah. . .payah iki kalau nanti malam sampai hujan, bisa-bisa aku tidak bisa menghadiri tawuran. Aku mulai ngeromed dalam hati.
Alhamdulillah, pukul 17.00 WIB langit cerah kembali dan tandanya aku bisa bertemu dengan teman-teman yang diagendakan berkumpul pukul 18.00 WIB di Resto Pondok Cabe yang beralamat di Jl. Taman Siswa. Ayyye. . .aku memang udah berniat untuk berkumpul tepat waktu, tapi apa daya kamar mandi antriiii boooooo. #alasan.
Atas ijin Alloh, pukul 19.20 WIB, aku sampai di Resto Pondok Cabe bersama kedua tamanku untuk bertemu dengan tamu spesial yaitu Pakde Cholik dan bertemu dengan teman-teman blogger lain yaitu Uda Vizon (datang bersama istri dan kedua anaknya), Pak Azzet, Mas Mf, Mas Opick dan Mba Tiffa. Kira-kira seperti inilah cara untuk menaggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe:
Sabar menunggu teman yang datang terlambat. Seperti yang sudah aku jelaskan tadi, bahwa aku telat datang temans. Alhamdulillah, untung saja Bapak Komandan tidak menyuruhku untuk push up. Waduuh. . .mereka sudah siap untuk menikmati hidangan, daku belum pesen. Ngalamat deeeeeh. . . :omg:
Budayakan hidup antri. Karena mereka sudah memesan makan terlebih dahulu, jadi aku harus sabar menunggu sampai pesanan datang. Aku pesene aneh-aneh, karena pondok cabe jadi untuk teman manakan disediakan berbagai macam jenis sambel. Aku pesen sambel mercon, eh malah gak ada. Malam itu suasana resto lumayam ramai, jadi harus antri euuy. :megaphone:
Ciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Sembari menunggu makananku datang, akhirnya suasana tawuran berhasil dihentikan dan berubah 180 derajat menjadi suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Pada suasana hangat tersebut, aku sempat tanya-tanya sama Uda Vizon tentang Kontes yang diselenggarakan oleh Komandan BlogCamp di Taman Blogger. Pertanyaanku seperti ini “Kira-kira sudah sampai tahap apa untuk seleksi kontes tawuran itu, Uda? Banyak banget yang ikut kontes ya, pasti susah menilainya?”. Pertanyaan itu dijawab apa tidak ya oleh Uda, aku lali je. Oiiya. . .Pakde menerangkan cara ampuh tur simpel untuk seleksi kontes, yaitu: Artikel pendek dan penjelasan tidak sesuai tema “CORET”, Link tidak nyala “CORET” 😆 Ketika Pakde sedang bilang CORET, jannnn. . .mantep banget yakiiin. :semangat!:
Suasana malam itu sangatlah indah, rasanya senang sekali bisa bertemu dengan Pakde dan teman-teman Blogger lain. Satu moment yang masih jadi penggalih untuk aku yaitu pas aku mau berkenalan dengan Mas Opick. Sebelumnya aku menanyakan keberadaan mas opick kepada mas mf, dan ternyata mas opick ada disebelah kanan pakde. #maaf, dari awal salaman gak langsung bekenalan. Pas aku tau kalau mas opick ada disebelah pakde, secara reflek aku aku langsung menyodorkan tanganku di depan pakde untuk berkenalan dengan mas opick. Terus apa yang terjadi saudara-saudara. . . Pakde ngendika kados niki “Walah, kenalan koq ning ngaarep congore pak komandan. Waduuh, gak sopan blas”. Haphaphaphaphap. . .Maafin Idah ya, dhe. Soale reflek getooo, sangking senengnya bisa lihat dan duduk di samping pakde siii. :senyum: Maafkanlah. . .
Mengabadikan Moment atau foto bersama. Cara ini merupakan cara terakhir dan paling ampuh untuk menanggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe. Walaupun tema resto pedes cabe, tapi pencahayaan atau penerangan resto kurang pedes alias redup alias ora padhang, jadi fotonya kurang pedes. Inilah moment terakhir sebelum kami berpisah, foto-foto dengan blogger serasa foto dengan artis. :sttt:
Aihihihi. . .malam itu aku narsis senarsisnya. Foto bersama Mas Mf dan Mas Opick. Itu Pak Ustadz Azzet sedang sibuk dengan kameranya. :swt:
Eh. . .ini aku bersama Mba Cahaya a.k.a Mba Tiffa. Aku belum pernah bewe ke sana, eh ini malah langsung ketemu di kopdar. Alhamdulillaah deh, bisa berkenalan langsung dengan Mba Psikiater. :senyum:
Kalau lihat foto yang ini bawaanya pingin mringis muluuu. Ini sebenarnya mau serius foto sama Uda Vizon, eh malah dibelakang ada artis Indiahe. 😆
Ayyyeeeeeeees. . .Akhirnya bisa poto bareng komandan yang gagah, ganteng dan baik hati ini. Serasa mimpi, karena telah menghabiskan lima biji tahu berasma Bapak Komandan. :gembira:
Ini ni paling OK dan TOP. Aku nenteng buku terus ya, maklum aku gak bawa tas dan takut diambil curut. :kiss: Berdampingan dengan Pak Ustadz Azzet dan Pakde. So, gue paling cantik kan? :melet:
Entah mengapa, sampai aku menulis postingan ini suasana kebahagiaan pada acara kopdar untuk menanggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe masih terasa. Eiiyyaa, mengapa aku mengambil judul untuk kopdar kali ini “Kopdar Untuk Menanggulangi Tawuran di Resto Pondok Cabe?”. Jawabannya, karena pakde datang ke Jogjakarta selain untuk bersilaturrahim dengan kawan blogger, pakde mempunyai tujuan khusus yaitu bertemu dengan Dewan Juri kontes Indonesia Bersatu yang bertajuk Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran. :manja: Terimkasih kepada Pakde, Uda Vizon, Pak Azzet, Mas Mf, Mas Opick dan Mba Tiffa untuk Kopdar dan silaturrahimnya. Akhir kata, semoga kita senantiasa diberi kesehatan olehNya sehingga bisa dipertemukan kembali pada moment Kopdar Akbar alias Kopdar Kubro. Setujukah untuk teman-teman Blogger semuanya? :kiss:
Note: Beberapa foto diambil dari dokumentasinya pak ustadz azzet.
Kuliner Banjarnegara – Jalan-jalan, ngobrol-ngobrol, kongkow, santai, makan-makan, intinya berkumpul dengan teman, itulah yang biasa kami sebut dengan jeng-jeng. Kata jeng-jeng itu sendiri saya kurang tahu darimana datangnya, tapi kata jeng-jeng memang sudah familiar sekali di telinga saya dan teman-teman. Biasanya yang sering memakai kata tersebut hanyalah anak-anak sekolah, khususnya anak SMA. Waw sekali, karena kami ikut-ikutan memakai kata tersebut, padahal sudah lulus SMA sejak doeloe. :silau:
Kalau weekend tiba, memang paling enak untuk jeng-jeng bersama teman-teman sak grudugan. Walaupun dengan orang itu-itu saja, tanpa mengurangi senyum keceriaan dan kebahagiaan selalu datang. Tingkah laku, duduk bersama dan obrolan yang terkadang serius, ngebanyol sampai obrolan yang tidak penting, itu yang membuat kami kangen. Seperti biasa saya jeng-jeng bersama teman SMA doeloe Gita, Uut dan Muji. :kiss: Kalau mau jeng-jeng memang harus berunding dulu, mulai dari tempat duduk sampai dengan makanan. Wiken kali ini kami tidak ke angkringan, tapi ke Green Chili.
Cafe and Resto Green Chili ini tergolong baru, karena dulunya hanya menyediakan ice cream saja atau bisa disebut pusat ice cream di Banjarnegara. Memang sebagai pusat ice cream, karena segala jenis ice cream ada di sini. Sekarang sudah tidak lagi menjadi pusat es krim, akan tetapi Green Chili masih menyediakan es krim untuk konsumennya. Black Forest, American Club, Chocolate Chip, itulah salah tiga es krim yang disediakan. Ada juga Tape Ketan dan Rujak Ice Cream.
Saya kenalkan dulu dengan teman-teman yang dulunya satu SMA yang biasa jeng-jeng. Dari Kiri yang pakai jilbab ungu namanya Uut, yang tengah pakai baju coklat namanya Gita dan yang kanan pakai baju oranye namanya Muji. Itulah mereka, teman jeng-jeng saya, pas wiken tiba.
Bagaimana suasana Cafe and Resto Green Chili menurut teman-teman? Menurut saya sangat romantis, ada lampu lampion, agak redup dan musik dangdutnya juga asoi. Iya, kami mendengarkan musik dangdut era 70an. Hadeeeh, entah pemiliknya yang suka dangdut atau karyawan-karyawannya ya? Rasanya sungguhlah tidak pas dengan suasana.
Cafe and Resto Green Chili dalah salah satu Cafe yang menyediakan Chinese Food dan Seafood. Untuk penggemar seafood, cocok sekali jika mau jeng-jeng di sini. Ssssst, saya baru pertama kali mau mencicipi Chinese Food lho. #katrok banget ya? Aaaah. . .tidak apa-apa yang penting masih hidup. #apa hubungannya. Pas dikasih daftar menu, kami langsung memilih menu yang tentunya sesuai dengan selara masing-masing. Kami ber empat tidak ada yang alergi seafood, apapun makananya kami suka suka suka dan suka. Perlu diingat dan dicatat, harga makanan di cafe ini sangat bersahabat dan sangat memasyarakat.
Makanan yang saya pesan tentunya yang menjadi favorite dan enak di lidah. Apalagi kalau bukan udang. Udang Saus Padang, itu yang saya pesan. Muji pesan Cumi-cumi Lada Hitam, uut pesan Sop Saus Seafood dan Gita pesan Gurame Lada Hitam. Menu dengan Lada hitam memang belum pernah dicoba, maklumlah biasanya kan jeng-jengnya di angkringan. 😆 Pas menunggu makanan tiba, lamanya minta ampun. Masak seafood mungkin susah kali ya? Untung minuan cepat datangnya. Jus Strawberry dan Teh manis. :lovekiss: Tetap eksis dengan Kaos BHSB. :kiss:
Kurang lebih 30 menit, makanan baru lengkap. Makanan yang kami pesan datangnya satu-satu, jadi menunggu makanan datang semua, baru kami lahap dan langsung cap cus. Bagaimana penampakan makanannya, teman? Sopnya super jumbo, jika dimakan sendiri, saya jamin sop tidak habis. Sopnya benar-benar banyak, yah seperti biasa saling icip-menicip. Semua menu yang kami pesan benar-benar enak, pokoknya pas deeeeeh.
Saos pedes ini ada pada paketan gurame dan cumi. Subahanalloh, pedesnya minta ampuuuuun. Saya memang suka sekali dengan pedas, tapi dengan saus ini saya masih komentar “pedasnya menggigit”. Cocok sekali untuk di colek dengan cumi-cumi punya muji. Saos inilah yang membuat meler dan menangis. Kalau saya biasa saja, hanya sedikit huh hah huh hah. Sama saja dengan yang lain. . . :pelayan:
Makan dengan khusyuk, menikmati walau sambil ngobrol-ngobrol dan icip-icip milik tetangga pun selesai, karena memang sudah habis. Mulai ngobrol lagi, sembari menghabiskan minum dan menunggu sms dari orang rumah. Dari awal kami masuk sampai habis makannannya, rasanya sudah ada beberapa orang yang datang kemudian pergi. Tetapi kami masih enjoy duduk, foto-foto dan cerita-cerita. Untung kami tidak diusir ya? :tutupmulut:
Satu persatu, panggilan dari rumah mulai terdengar. Saatnya pulang, jangan lupa bayar dulu ke mas-mas kasir dan jangan lupa sebelum jeng-jeng berakhir harus mejeng sama-sama dulu, minta tolong mas-mas kasir. #biasa, narsis tak harus pakai karcis kan? Tagihan punya saya Rp. 20.000,- Uut Rp. 23.000,- Gita Rp. 23.000,- dan Muji Rp. 23.000,-. Mahal tidak? :peace:
Bagi anda yang sedang singgah di Banjarnegara dan suka dengan Chinese Food, Seafood serta Ice Cream, saya sarankan untuk datang ke Green Chili. Tempatnya tidak jauh dari kota, beralamat di Jalan DI. Panjaitan No. 59, Banjarnegara. Cafe and Resto Green Chili juga siap untuk melayani pesan-antar atau Delivery Order. Tapi saya kurang tau jika yang pesan makanan adalah orang luar Banjarnegara. :pelayan:
Oiya, resep menu makanan di atas bisa di tanyakan ke mba erwin yang jago masak chinese. Jeng-jeng untuk wiken kali ini sudah berakhir, nantikan jeng-jeng selanjutnya hanya ada di Langkah Baruku. :senyum:
Hai, SiDara. . .tambah cantik saja. :ninja: SiDara bukanlah nama seorang cewek cantik, melainkan nama lain dari “pertemuan” dengan para Blogger. Kopdar atau Kopi Darat, kata tersebut yang biasanya dipakai oleh Blogger ketika sekian lama hanya bisa bertemu di dunia maya “Blog” dan kemudian bisa bertemu di dunia nyata. SiDara atau Silaturahim Darat adalah nama lain dari Kopdar. Kata SiDara muncul begitu saja dari aktor tampan “baba” ketika saya hendak ke Jogjakarta untuk menyelesaikan kewajiban saya. :lovekiss:
Minggu kemarin saya baru saja bertemu dengan bubu manis di Amplaz, dan sabtu kemarin sambil menyelesaikan tugas, saya kembali lagi bertemu dengan bubu phie serta teman-teman Blogger lainnya yang berdomisili di Jogjakarta.
Petemuan di agendakan oleh teman-teman pukul 09.30 dan bertempat di RM. Lesehan Maharani. Ternyata pukul 9.30 saya belum siap-siap karena semalam begadang dengan Tante NuNu, al hasil masih ngantuk bangun dan tidur lagi. :lovekiss: Telat oooh telat, sya kira begitu dan Alhamdulillah pas saya sampai, Maharani belum buka. 😆
Kira-kira kami kumpul di RM. Lesehan Maharani pukul 10.30 WIB. Pak Ustadz Azzet datang berwama istri dan Amel (ponakan), Baba Irham datang bersama istri dan kedua anaknya, Saya datang bersama Tante NuNu, Mba Phie datang bersama motornya dan terakhir Mas MF Abdullah datang terlambat bersama motornya. :gembira: Walaupun Lesehan belum buka, kami boleh menunggunya di dalam lho. Mungkin karena muka kami yang memelas, jadi mereka mengijinkan kami masuk. Kami juga diberi daftar menu makan dan bubu mulai menulis menu makanan pilihan masing-masing. :ngiler:
Amel yang menggemaskan langsung mendekati bubu untuk ikut memesan makanan juga,”Jus melon sama Nila bakar ya? Gak pakai sambel“. Amel terlihat semangat sekali untuk memesan makanan. Kedua Putra dan Putri Baba Irham juga masih sibuk melihat kura-kura dan ikan. :kiss: eh, itu Tante NuNu sedang memandang siapa di sana.
Obrolan tentang Blog serta tips-tips semakin ramai, ada yang bercerita, ada yang mendengarkan, ada juga yang narsis. Saya narsis saja lah dengan Si Amel Bakapo.
Makanan datang, obrolan dilanjut nanti ya? :kembang: “Menu makanan, untuk Ikan bisa saja sama dengan RM yang lain, tapi sambelnya yang beda, mantap dan maksyuus“. Baba Irham dan Pak Ustadz Azzet mencoba ngiming-ngimingi saya dan Tante NuNu yang sedang diet. 😆 Wiiish, Babel dan Tante Ulfa sibuk sendiri, Mba Phie sama Pak Azzet juga sibuk milih sambel. Haiiist, tidak sedang mengadakan Give Away, tapi Pak Azzet memberi kenang-kenangan buku kepada kami. hihihihi Alhamdulillaah, dapat buku Hikmah Utama Hidup Mulia. Semoga bisa ditamatkan dengan segera. :senyum: Oiya, belum pada tahu kan? Istrinya Pak Ustadz dan Baba yang mana? #jawabnya harus “belum tahu”. Saya kenalkan dengan istrinya Pak Ustadz Azzet, itu yang pakai kerudung putih dan yang menggendong si kecil pakai baju merah, itu istrinya Baba Irham. Cantik-cantik, kan? Eaaaaa pasti laaah, lha wong sudah dipilih sama dua aktor tampan asal Jogja. :melet:
SiDara Lesehan Maharani memang OK dan TOP Markotip. Apalagi setelah kedatangan aktor tampan, Mas MF Abdullah. Tambah OK, TOP dan JOSpleng. :ok: Mba Phie, Mas Abdullah, Pak Azzet dan Baba Irham, terimakasih untuk SiDaranya, untuk kebersamaanya dan untuk kenang-kenangannya. :bungkus: Semoga lain waktu jika saya ke Jogja lagi, kita bisa bertemu lagi dan pastinya sudah tambah aktor dan aktrisnya. Buat aktris cantik, yaitu Mba Puji yang tidak bisa datang karena sedang sakit, semoga lekas sembuh. :kiss:
Pulang dari Jojakarta kira-kira Pukul 14.30 WiB, di anter Tante sampai terminal Jombor. Jam 14.30 itu lagi enak-enaknya untuk bobo siang. Jadi pantes saja kalau saya di Bus ngantuk, apalagi ada mas pengamen yang suaranya bagus. Mari dengarkan sama-sama suara Mas Pengamen dengan Butiran Debu. :tepuktangan:
Sebelum menuju Amplaz Jogjakarta untuk kopdar bersama Mbak Phie, yang lebih akrab saya panggil Bubu Phie, saya mau menceritakan maksud atau tujuan datang ke Jogjakarta.…