4 Potensi Desa Wisata Gumelem, Susukan
4 Potensi Desa Wisata Gumelem, Susukan – Obrolan tentang potensi pariwisata dan ekonomi kreatif memang selalu menarik untuk diikuti. Apalagi buat yang hobi travelingnya tidak sekadar melampiaskan rasa ingin jalan dan jajan saja, tapi juga pemerhati pariwisata. Selain menikmati perjalanan dan juga destinasinya, biasanya mulut suka keceplosan entah itu memuji, mengkritik, atau menjulid obyek wisata yang telah dikunjungi. 😆 Enggak apa-apa keceplosan, kok, asal jangan sering-sering, ya. Khawatir jadi latah. 😛
Ngomongin pariwisata, belum lama ini Bupati Banjarnegara melakukan kegiatan kunjungan kerja ke beberapa destinasi pariwisata di Banjarnegara bersama rombongan dari Dinas Pariwisata setempat. Saya melihat sekilas kegiatannya melalui media online, agak kepo-kepo dikit, lah. 😆 Tempat wisata yang dikunjungi Bupati adalah wisata yang sedang ramai dan juga berpotensi. Ehem…kalau “orang nomor satu” di daerah sampai turun kaki, sudah dipastikan destinasi wisatanya menjadi sorotan. Dan betul banget, banyak pemberitaan beredar di media online yang mengulas hasil kunjungannya. Wadadidaw banget, ya. 😉
Potensi Desa Wisata Gumelem yang terletak di Kecamatan Susukan menjadi salah satu wisata yang disorot karena Bupati menilai bakal menjadi wisata andalan setelah pariwisata Dieng yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Membaca beberapa judul artikel yang sudah dipublikasi di beberapa media online, saya pun jadi tertarik untuk menuliskan tentang daya tarik wisata di Kabupaten Banjarnegara bagian barat. 😆
Baca lagi tentang Gelar Budaya Desa Dawuhan, Wanayasa.
Saya sepakat dengan Pak Bupati kalau pariwisata Susukan, tuh, memang berpotensi untuk menjadi wisata andalan karena banyak sumber daya alam yang dapat menggugah jiwa piknik. Ada wisata religi, wisata alam, ekonomi kreatif, dan event-event yang sangat kental dengan adat budaya di Desa setempat. Bisa dibilang paket lengkap, sih. Apalagi kalau diselisik dari sejarahnya yang mana Gumelem pernah dipimpin oleh seorang Demang pada zaman Kerajaan Mataram. Buat yang suka wisata sejarah, asyik banget pastinya. 😉
Okai, guys! Berikut saya bagikan potensi Desa Wisata Gumelem yang bisa dijadikan referensi ketika kamu berkunjung ke Banyumas, Purbalingga, atau memang ada agenda wisata ke Banjarnegara.
1. Makam kuno Girilangan.
Pertama kali singgah ke makam kuno Girilangan, saya seperti berada di Permakaman Imogiri yang menjadi salah satu objek wisata di Bantul, Yogyakarta. Sekilas pemakaman kuno Girilangan memang mirip sekali dengan makam Imogiri. Nyaris sama jika dilihat dari arsitekturnya yang mana pemakaman tersebut dikelilingi oleh bata merah, bangunan kuno dan pintu dari kayu dengan ukiran atasnya yang khas.
Makam kuno ini merupakan makam Ki Ageng Giring, seorang ulama dan juga pembesar yang berasal dari keluarga kerajaan Mataram yang konon jasadnya hilang pada saat tanah yang digunakan untuk meletakkan keranda jenazahnya itu ambles di sebuah bukit yang pada akhirnya dinamakan Bukit Girilangan.
Medan atau akses jalan menuju makam Ki Ageng Giring masih berupa bebatuan. Namanya di bukit, sudah pasti jalan menanjak dan sesekali ada kelokan. Perihal akses jalan, katanya Bupati akan membantu memperbaiki jalan menuju obyek wisata ini dan obyek wisata lain yang ada di Susukan. Semoga segera realisasi, ya.
2. Batik Tulis Gumelem.
Saya menjadi salah satu dari sekian banyak masyarakat Banjarnegara yang ikut bangga karena Banjarnegara punya sentra batik tulis. Bagaimana tidak, batik Gumelem ini sudah sangat terkenal meski saat ini sudah mulai redup di pasaran. Selain minat masyarakat untuk membeli batik tulis cenderung turun, ternyata para pengrajin batik di Desa Gumelem mengeluh makin susah untuk memasarkan batiknya.
Batik Gumelem sudah ada sejak berdirinya Kademangan Gumelem. Pada saat itu, ada tukang batik yang bertugas membuat kain batik bagi keperluan busana keluarga, kerabat dan sentana dalem Kademangan. Motif batik tulis Gumelem terbagi menjadi dua corak, yaitu Klasik dan Kontemporer.
Ciri khas motif klasik pada batik Gumelem terletak pada corak warna coklat tanah dan hitam yang terkesan berwibawa, seperti motif Kawung, Udan Liris, dan batik khas kraton seperti Sidomukti dan Sidoluhur. Sementara untuk corak kontemporer, para pengrajin batik memilih potensi atau kekhasan Banjarnegara sebagai motifnya, seperti motif dawet ayu, candi, sungai serayu dan masih banyak inspirasi lainnya yang kemudian diangkat menjadi motif batik.
Buat yang suka membatik, beberapa sentra batik di Gumelem menyediakan waktu untuk belajar membatik. Jangan heran jika menemukan pembatik yang sudah lanjut usia, ya.
3. Pemandian Air Panas.
Sebagai salah satu potensi wisata alam, Gumelem mempunyai pemandian air panas dengan nama Dapit atau Daya Pikat Pingit. Air ini bersumber dari mata air alami dari perbukitan Kendeng. Awalnya, air panas ini hanya dimanfaatkan oleh warga setempat untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal karena diyakini ada kandungan belerang. Namun, karena dilihat seperti ada peluang untuk dijadikan obyek wisata, akhirnya pihak desa pun pelan-pelan menata pemandian air panas ini menjadi destinasi wisata.
Tempat wisata yang tidak begitu luas ini cukup banyak didatangi wisatawan. Akses jalan utama menuju pemandian air panas ini tergolong mudah karena sudah beraspal halus. Satu yang menjadi perhatian yaitu setibanya di lokasi wisatawan harus bersabar dan jalan pelan karena aksesnya belum begitu bagus, berupa jalan berundak dengan sebelah kanan atau kiri terdapat pegangan yang berbahan dari bambu tua.
Yuk, baca artikel tentang Wisata Tampomas!
4. Sentra Gula Merah.
Adanya Desa Wisata di tiap daerah diharapkan mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat salah satunya dengan adanya Usaha Kecil Menengah (UKM) atau Ekonomi Kreatif. Begitu juga yang terjadi di Desa Gumelem dengan sentra Gula Merah yang menjadi produk unggulan Kabupaten Banjarnegara. Yups, Desa Gumelem menjadi desa penghasil gula merah tertinggi di Banjarnegara.
Tidak sedikit masyarakat memilih untuk bertani dengan membuat gula merah. Tidak hanya itu, di sini pun terdapat koperasi khusus untuk mewadahi hasil pertanian gula merah. Kalau seperti ini, gula merah bisa menjadi potensi bisnis yang menguntungkan dan bisa diangkat menjadi komoditas.
Selain potensi pariwisata di atas, Desa Gumelem juga rutin menggelar event tahunan yaitu Gumelem Batik Carnival dan ritual adat Sadran Gede yang merupakan pelestarian kegiatan dari zaman Kademangan. Ritual nyadran ini dilakukan seminggu menjelang bulan suci Ramadan. Saya pernah mengikuti acara nyadran gede tahun beberapa tahun lalu. Keramahan dan kekompakan warga begitu terasa. Apalagi saat menyaksikan Ibu-ibu menyunggi tenong dari kompleks pemakaman Ki Ageng Gumelem menuju bukit Girilangan, ikut bahagia melihat semangatnya yang luar biasa.
Baca lagi tentang Nyadran Gede Desa Gumelem.
Ceritanya, dulu Ki Ageng Gumelem mengajak warganya berkumpul untuk kemudian berziarah ke makam leluhur. Kegiatan ini menjadi tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Ritual Nyadran Gede diawali dengan kirab dari Balai Desa Gumelem menuju makam Girilangan. Kirab ini diikuti oleh para sesepuh pria yang mengenakan baju adat Jawa lengkap dengan senjata tombak. Sementara para Ibu-ibu menyunggi tenong yang berisi makanan untuk nantinya dikepung bersama-sama di makam Ki Ageng Gumelem dan Ki Ageng Giring. Menarik, bukan?
Jangan Lupa Siapkan Paket Data untuk Eksplorasi, ya!
Naah! Tidak kalah penting ketika hendak eksplorasi pariwisata yaitu melakukan pengecekan ketersediaan jaringan internet baik untuk sekadar mencari titik lokasi tepat untuk destinasi wisatanya maupun bekal sharing ke media online. Untuk kebutuhan paket data internet, saya punya informasi baru bahwa Smartfren belum lama ini meluncurkan produk baru yaitu kartu perdana Gokil Max.
Kartu Perdana Gokil Max adalah kartu perdana prabayar yang menawarkan Kuota TerGOKIL yang bisa dipakai di kota kamu. Pada Kartu Perdana Gokil Max terdapat Kuota Lokal yang mana hanya bisa digunakan di lokasi sesuai dengan area atau kota yang sudah ditentukan. Kemudian, ketika hendak pergi ke luar kota, maka Kuota Lokal tidak bisa dipakai lagi. Nah, berikut detail paket Kartu Perdana Gokil Max:
- Rp30.000 mendapatkan total kuota 39 GB (Kuota Nasional 3 GB, Kuota Lokal 6 GB, Extra Kuota (01.00-05.00) 30 GB, dan masa berlaku 30 hari);
- Rp50.000 mendapatkan total kuota 71 GB (Kuota Nasional 7 GB, Kuota Lokal 14 GB, Extra Kuota 50 GB (01.00-05.00) dan masa berlaku 30 hari);
- Rp70.000 mendapatkan total kuota 106 GB (Kuota Nasional 12 GB, Kuota Lokal 24 GB, Extra Kuota 70 GB (01.00-05.00), dan masa berlaku 30 hari).
FYI, di Jawa Tengah kartu perdana Smartfren GOKIL MAX baru bisa dinikmati di 15 kota bagian utara alias pantura, yaitu Batang, Brebes, Kota Pekalongan, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Kota Tegal, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Kendal, Kota Semarang, Semarang, dan Kota Salatiga. Untuk informasi detailwww.smartfren.com/explore/product/gokil-max, ya!
Yuk, eksplorasi Desa Wisata Gumlem!
ainun
ternyata di Banjarnegara ada tempat wisata pemandian air panas ya mbak, baru tau aku
berharap suatu saat bisa mampir ke Banjarnegara dan explore kotanya
Rani R Tyas
Alhamdulillah di kotaku bisa ya berarti diakses nih smartfren yang GOKIL MAX? Aku di Kudus sih ini.
Btw Banjarnegara nih banyak yang bisa dieksplorasi ya daerah wisatanya
nurulrahma
mba Idaaahh aku mupeengg ke sini.
kapan hari, sodaraku juga pernah cerita seputar desa wsata Gumelem ini
dan aku pengin dong, ntar kalo pandemi dah resmi kelar… mupeng ke siniiii
Husnul Khotimah
Tempat-tempat yang memang belum banyak diketahui dan baru akan menjadi tujuan wisata kayak gini nih yang harus dicari dan dikunjungi. Saya sendiri kurang begitu bisa melihat dan meneliti tempat wisata mbak, paling ya jalan aja ehehehe
Suciarti Wahyuningtyas
Kalau salfok deh dengan motif batiknya, ini tuh longlast banget. Tapi emang kain batik itu aku suka banget, kadang setiap ke daerah yang ada pengrajin batiknya pasti selalu mampir untuk beli.
Lia Yuliani
Seneng ya bisa ngunjungin berbagai tempat di Gumelan. Ada Sentra batik tulis, pemandian air panas juga. Memang kalau pas jalan-jalan, butuh dokumentasi buat ditulis nanti. Jadi harus juga nyiapin hp, kamera sama paket data tentunya. Lumayan murmer juga ya pakai Smartfren, kuotanya banyak dengan harga miring
Katerina
Lewat tulisan ini, untuk pertama kalinya kau jadi tahu tentang desa wisata Gumelem. Ternyata potensinya luar biasa ya, dan hebatnya orang nomor satu di sana turun kaki, jadi bisa membantu meningkatkan pamor objek wisata yang hendak dipromosikan.
Smartfren kini semakin luas jangkauannya. Sangat membantu siapapun yang ingin tetap terhubung ke dunia maya lewat internet berkecepatan tinggi.
Mugniar
Idah, batik gumelem itu, yang di foto ini kan motif klasik ya, nah motif modern-nya ada jugakah?
Andiyani Achmad
menarik banget nih mak berkunjung ke banjarnegara desa wisata gumelem, banyak sekali hal yang bisa ditemui dan pengalaman seru juga ya
Ucig
jadi kangen berwisata nih akuuu hihi
itu gula merahnya waaaah, kompak2 ya warga desanya. Dan aku bayangin mandi di kucuran air panas, eh hangaaat.
Rasanya pasti tak terlupakan, pemandangannya masih asri..
Eri Udiyawati
Aku tu penasaran sama pemandian air panasnya di Gumelem. Pas main ke rumah temen dulu di Gumelem, gak sempet mampir ke sana karena sudah sore. Next time lah, semoga bisa ke pemandian air panasnya.
Mia Yunita
Paling seneng tuh sebenernya kalo pas jalan² ke luar kota bisa internetan dengan lancar. Kalo kenapa-kenapa dan perlu akses interner kan jadi enak. Smartfren jelas oke nih. Bisa mencapai ke daerah yg termasuk pedesaan. Mantap.
Lidya
Eh berarti aku juga udah pernah ke Gumelem ya bun hehehe, ini yang kita disambut tari-tarian bukan sih?
lendyagasshi
Batik tulisnya….mashaAllah~
Juara.
Aku gak paham mengenai filosofi setiap batik siih…tapi kalau diceritakan ibuku, dari mulai motif, jenis kain dan warna batik ini menandakan suatu hal. Jadi gak boleh dipakai sembarangan untuk batik-batik jenis tertentu.
Bahagianyaaa..
Berwisata ke Desa Gumelem.
Milda Ini
suka deh baca ulasannya, saya peranh nulis tentang batik nusantara. ini warna abatiknya khas ya kalem agak beda dengan batik khas Bengkulu, warnanya lebih cerah
Tanti Amelia
Keren banget sih batik Gumelem ini!
Ga nyangka ada di Banjar negara ya tempat pemakaman sekelas Imogiri (((sekelas)))
semoga tambah rame pariwisata di Gumelem ini aaamiiiin
Dian
wah ini di Banjarnegara ya mbak
banyak sekali potensi wisata yang bisa dikembangkan
jadi pengen jalan jalan kesini
Hidayah Sulistyowati
Loh aku kok baru tahu ada Perdana Gokil Max ya, padahal udah masuk kota Semarang.
Eh Yasmin ikut acaranya ya, asik nih bisa mengenalkan sejarah yang ada di Purbalingga pada anak-anak. Aku dulu diajak ke Batik Gumelem juga, bahkan sempat belanja kain batik nya
@hm_zwan
Wah, menarik sekali ini mbk. Ini wisata komplit ya, habis jalan jalan pulangnya bisa langsung beli oleh oleh gula merah sama batik tulis gumelem. Batik ya cantik, khas banget ya warna coklat, motifnya juga cantik cantik
Nunung
Waah berkali-kali ke Dieng aku baru tau mbak tentang Desa Gumelem ini. Sepertinya kapan-kapan harus ke sana deh kalau pas ke Dieng
Aswinda Utari
Aku baru tau kalo Desa Gumelem itu desa penghasil gula merah tertinggi di Banjarnegara. Asik jg nih kalo sesekali jalan2 ke banjarnegara
April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com
Wah desa wisatanya kyknya paket lengkap, mulai pemandian, makanan khas, sampai batik juga ada ya?
Iya nih kalau jalan tuh kudu banget yang namanya paket data ya, selain buat kebutuhan telekomunikasi jg untuk kebutuhan bikin konten hehe
Nanik Nara
Banjarnegara punya industri batik tulis juga rupanya. Semoga setelah dikunjungi pak Bupati, banyak yang menuliskannya, potensi wisata di Gumelem ini makin di kenal dan berkembang dengan baik ya mbak
nyi Penengah Dewanti
MasyaAllah ya Mba, potensi wisatanya luar biasa pun ada pengolahan gula jawa
ada Gita eh di situ, jaman dia masih belum nikah itu. Ada mba Pungky ya, ramee.
Yurmawita
Produkai gula merah di tempatku ga pakai plastik cuma pakai tempurung kelapa. Tapi mungkin mudah pas lepasin dari cetakan kali ya mak
Tirta - SenengDolan.com
Di Gumelem bisa sekalian belajar bikin gula merah nggak kak?