Karbohidrat: Cepat atau Lambat Diserap
“Health is not everything but without health everything is nothing”
Karbohidrat Cepat atau Lambat Serap. Selama proses pencernaan, karbohidrat didalam makanan dipecah menjadi molekul gula sederhana yang lebih kecil, seperti fruktosa, galaktosa, dan glukosa (juga disebut dekstrosa). Fruktosa alamai ditemukan didalam madu dan tanaman, sedangkan galaktosa ada didalam susu. Glukosa alami terdapat dalam berbagai jenis buah-buahan dan sayuran. Bahan ini merupakan bahan bakar utama otak karena dapat membantu mempertahankan konsentrasi, meningkatkan kewaspadaan, dan memberi kekuatan untuk semua kegiatan otak.
Glukosa penting bagi kesehatan dan fungsi optimal otak sehingga otak perlu mendapat pasokan glukosa secara konstan dan dalam jumlah cukup melalui peredaran darah diseluruh tubuh. Idealnya, ada sekitar 1-2 sendok teh glukosa yang larut dalam aliran darah setiap saat. Glukosa dalam darah akan diubah menjadi energi yang kemudian menjadi makanan bagi otot dan bahan bakar bagi otak.
Menyeimbangkan kadar gula dalam darah
Begitu makanan berkarbohidrat dicerna, glukosa akan dilepaskan. Jenis karbohidrat yang lambat dilepaskan terdapat dalam beras merah, pasta beras yang belum diproses, roti gandum, serta buah dan sayuran. Jenis makanan tersebut lebih “kompleks” ketimbang gula olahan atau makanan bergula. Selain itu, bahan-bahan tersebut mengandung lebih banyak serat yang dapat memperlambat proses pelepasan gula.
Karbohidrat yang mudah diserap terdapat dalam permen, madu, sereal bergula, dan roti putih. Makanan tersebut mengandung gula yang mudah dicerna. Makanan berkarbohidrat ini sudah diolah dan lebih mudah dipecah menjadi glukosa. Akibatnya darah akan “dibanjiri” oleh begitu banyak gula. Hal ini sangat tidak diharpkan karena perubahan kadar gula yang sangat cepat akan membuat tubuh dan otak mengalami lonjakan energi yang tidak nyaman. Lonjakan ini biasanya diikuti dengan turunnya pasokan glukosa secara drastis, terbatasnya jangkaun pandang, dan menurunnya kemampuan berkonsentrasi.
Fluktuasi gula darah akan menyebabkan seseorang sangat ingin memakan makanan dan minuman yang manis di pagi dan siang hari. Banyak orang merasa sulit melakukan kegiatan bila tidak didahului dengan secangkir kopi, teh, atau sepotong biskuit yang menyelingi dua waktu makan.
Dalam beberapa kasus, turunnya kadar gula darah akan menyebabkan ganguan fungsi normal otak. Jenis gangguan tersebut sangat beragam, mulai dari mudah marah, takut, depresi, panik, pelupa, vertigo, kelelaha luar biasa, dan insomnia. Makanan olahan bukan satu-satunya penyebab naik-turunnya kadar gula darah. Stres, kafein, alkohol, dan rokok dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan tubuh tidak seimbang sehingga mengakibatkan masalah-masalah seperti di atas.
Dalam pola makanan, kita perlu memasukan cukup banyak makanan berkarbohidrat yang lambat diserap dan kompleks, seperti padi-padian, gandum utuh, beras merah, jagung, sayuran, dan buah-buahan segar agar semua vitamin dan mineral utama penguat otak tercukupi.
Selalu sehati dengan sehat. . . *_*
Sumber gambar: http://gumirakece.wordpress.com/2008/02/13/nasi-merah-kornet-bombay-lada-hitam/
Diulas oleh: Gylang Tanzila. R
Lidya
beras merah lebih sehat ya daripada beras putih
Muhammad Alifianto
Udah jarang ni yang jual beras merah, emang karena barangnya langka, atau emang peminatnya yang langka.
Wong Cilik
nice info … tfs 😀