Membayar Pajak Sepeda Motor Tahunan

Tiap tanggal 10 bulan Oktober, pemilik sepeda motor dengan plat nomor R 4567 DD *nomor tidak aseli* memiiki kewajiban membayar pajak tahunan, atau yang biasa disebut memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

(10.10.14) adalah kali kedua saya memperpanjang STNK di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Banjarnegara, tanpa meminta bantuan siapapun. Padahal, Fitty (panggilan kesayangan motor gueh) sudah bersama saya sejak Tahun 2006. Delapan tahun bersamanya, baru dua kali saya memperpanjang masa aktifnya. Kemana saja selama enam tahun ini?

Kantor Samsat Banjarnegara beroperasi mulai pukul 07.30-14.00 WIB. Jika akan memperpanjang STNK, ada baiknya kamu berangkat lebih awal dari jam operasional Kantor. Agar antrean belum terlalu banyak. Bisa hemat waktu.

Saat itu, saya sampai Kantor Samsat pukul 08.00 WIB. Hakaman parkir sudah mirip lautan sepeda motor. Tak lama kemudian, seorang Bapak Parkir mengarahkan saya untuk parkir. Fitty saya parkirkan agak mepet dengan kendaraan lainnya.

Kalau dihitung dari jam masuk kerja, berarti saya telat tiga puluh menit. Nikmat dari datang kesiangan yaitu saya mendapat nomor antrean 106. Asik banget, kan? :mrgreen Berikut tiga pengalaman baru yang saya dapat saat membayar pajak sepeda motor, atau memperpanjang STNK tahun 2014 di Kantor Samsat Banjarnegara.

Menyerahkan berkas persyaratan.

Dua tahun yang lalu, loket penyerahan berkas masih menyatu dengan loket pembayaran pajak. Atau, dalam arti semua aktifitas pembayaran pajak ada pada satu ruang. Namun, sekarang berbeda.

Sebentuk ruang kecil yang terletak di sebelah kanan tempat parkir difungsikan sebagai tempat penyerahan berkas, atau loket pendaftaran. Ruang tersebut, dalam papan nama tertulis Pendaftaran dan Pengambilan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Daerah (SPOPD).

Seluruh wajib pajak menyerahkan berkas persyaratan sesuai dengan tujuannya. Antrean pertama ada di loket ini. Tapi, tanpa nomor antrean. Wajib pajak menunggu dipanggil oleh petugas sesuai dengan urutan tumpukan berkas. Apa yang didapat dari loket ini? Jika lolos persyaratan administrasi, maka wajib pajak akan mendapat selembar SPOPD. Dan, jika belum lengkap, maka berkas akan dikembalikan. Kemudian, diminta untuk melengkapinya.

Masuk ruang pendaftaran.

Di ruang ini, map berkas diserahkan kembali kepada petugas pendaftaran. Dan wajib pajak akan diberi nomor antrean untuk membayar pajak dan mengambil STNK baru. Di ruang inilah saya mendapat nomor antrean 106.

Saat ini, di ruang pendaftaran lanjutan terdapat loket khusus untuk Lansia, Ibu hamil dan Menyusui. Jika yang membayar adalah orang tersebut, maka mereka akan didahulukan. Melalui jalur terpisah. Sebentuk pelayanan prima!

Melakukan pembayaran pajak di loket kasir.

Saat akan membayar sejumlah tagihan yang tertera pada SPOPD, ada baiknya kamu menyerahkan uang pas. Sebab, sangat membantu kasir, dan juga bisa mempercepat pelayanan. Kamu jangan kaget kalau tidak diberi senyum oleh bagian kasir, ya. Soalnya, saya perhatikan pelit banget senyumnya. Hihihi

Usai membayar keajiban, kamu akan mendapat bukti pembayaran berupa selembar bukti tanda terima yang nantinya digunakan untuk mengambil STNK Baru. Kamu bisa duduk kembali, sembari menunggu panggilan dari petugas bagian penyerahan STNK.

Mengambil STNK Baru.

Wajib pajak hanya menyodorkan selembar bukti pembayaran kepada petugas di loket pengambilan STNK. Setelehnya, petugas akan memberi STNK baru, dan seluruh berkas aseli yang telah digunakan sebagai persyaratan.

Setelah menghabiskan antrean sebanyak 105 antrean, akhirnya saya mendapat STNK baru. Kira-kira pukul 10.00 WIB, segala urusan terkait dengan perpanjangan STNK selesai! Alhamdulillaah…cukup lamo. Hihihi

Bagi kamu yang hendak membayar pajak tahunan kendaraan bermotor, siapkan dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat perpanjangan. Adapun dokumen yang diperlukan aalah sebagai berikut:

• Selembar Kartu identitas (KTP atau SIM) aseli sesuai dengan nama di STNK. Kartu Keluarga (KK) juga bisa digunakan sebagai identitas. Kalau Paspor, saya belum tahu. Bisa atau tidak.
• Selembar STNK Asli dan Fotokopi
• Selembar Fotokopi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Kalau belum memiliki BPKB karena motor masih mengangsur, kamu bisa menggunakan surat keterangan dari pihak ke tiga, yaitu tempat kamu mengangsur motor.

Seluruh berkas persyaratan di atas dimasukkan ke dalam map, biar tidak tercecer. Saya merasa puas bisa membayar pajak sepeda motor tanpa minta bantuan kepada Bapak, atau Adik. Semoga seterusnya juga begitu. Tidak merepotkan mereka lagi. Terlebih, sekarang sudah tidak ada pungutan liar up to Rp 5.000. Pembayaran sudah include sesuai yang tertera di STNK. Makin baik, ya.

Sedikit catatan tambahan untuk pembayaran pajak tahun ini. Usai keluar dari kantor samsat, saya mendekati mobil STNK keliling yang berada di halaman parkir. Maksudnya, sekarang kan kantor wilayah sudah menyediakan mobil untuk pelayanan perpanjangan STNK dengan sistem keliling Desa (bagian pelosok). Tapi, pegawai yang di dalam mobil itu wajahnya mbesengut. Mungkin mereka sudah lelah kalik, ya. Sudah pukul 10.00 WIB, sudah siang banget. Akhirnya, saya urungkan niat untuk bertanya ini itu. Keburu takut melihat wajah mereka.

Segala bentuk pembayaran yang berhubungan dengan Kas Negara, Daerah dan Desa, Birokrasi, sebenarnya prosedurnya cukup mudah asal bisa bersabar, mengerti, dan memahami. 😆 Jadi, bayar apa saja mending dilakukan sendiri. No titip deh.

 SELAMAT ULANG TAHUN, FITTY!!!

HAPPY ANNIVERSARY, OM DAN TANTE!!!

#telat