Tadarus Berkelompok #KegiatanBulanRamadhan
Ketika hendak menulis tadarus berkelompok, kok mikirnya lama banget, ya. Apa karena bulan puasa, lalu mikirnya jadi lambat? Hahaha. Bukan, bukan karena itu. Hanya saja, saya sedang mengingat-ingat, kapan terakhir saya tadarus secara berkelompok, ya? Tuing tuing. . .
Berkelompok yang saya maksud di sini yaitu membentuk satu group yang terdiri dari beberapa orang dan memiliki satu pemimpin. Ya, ada pemimpin tadarus yang mempunyai tanggungjawab untuk menyimak. Dan kegiatan tadarus berkelompok semacam ini ada di tempat kerja saya selama bulan ramadhan.
Teknis dan sistem tadarusnya sama persis dengan tadarus di Masjid yang dilakukan setelah shalat tarawih. Hanya saja, karena ada pemimpinnya jadi kami merasa terkontrol dan diperhatikan. Selain itu, nilai tambah sistem berkelompok ini yaitu setelah selesai membaca, pemimpin tadarus mengevaluasi ayat-ayat yang telah dibaca.
Kalau tadarus di masjid kan biasanya langsung pada duduk berjejer tuh, ya. Sedangkan tadarus berkelompok ini, kami duduk membentuk lingkaran. Jadi, jama’ah shalat dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari 15 orang per kelompok. Cukup banyak, ya. Meski banyak, tapi sama sekali tidak merepotkan pemimpin tadarus.
Koq tahu kalau tidak merepotkan, Dah?”. Prediksi sekilas pandang saja, sih. Hahaha Tapi kenyataannya memang tidak riweuh kok, simpel. Tiap orang diberi kesempatan untuk membaca tujuh ayat.
Sama halnya dengan tadarus pada umumnya, dimana satu orang membaca dan yang lainnya menyimak. Usai membaca tujuh ayat, barulan pemimpin tadarus mengevaluasi hasil bacaannya. Khususnya pada kelompok saya, yang dipimpin oleh Bapak Amir, seringkali ada koreksi pada tajwid, pemberhentian ayat (waqaf) dan bacaan tasdidnya kurang mantap. Ini sering terjadi juga pada saya.
Ada dua dua waqaf yang terlupakan fungsinya. Waqaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan. Sedangkan dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.
Kedua waqaf atau tanda baca yang telah gagal saya pahami yaitu pada tanda zha bermaksud lebih baik tidak berhenti. Dan tanda sad menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti, namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Padahal, dahulu saya paham benar dengan waqaf. Dan sejauh ini, jika saya menjumpai ke dua tanda di atas, saya malah lebih memilih berhenti. Meski sisa nafas masih banyak.
Tapi, itu semua terjadi karena saya belum paham tentangnya. Dan sekarang perlahan paham karena mulai memahaminya. Semoga Allah mengampuni atas kesalahan-kesalahan saya dalam tilawah.
Tadarus berkelompok ini, memberi banyak manfaat dan menambah banyak ilmu. Baik ilmu dari Bapak Amir maupun dari Teman-Teman satu kelompok. Tadarus berkelompok ini baik juga diterapkan pada lingkungan keluarga. Belajar mempraktikkan ilmu tajwid dalam tilawah.
comtelcell
inyong malah dadi kangen tadarus berkelompok, kayane wis pirang ramadhan bae ora tau tadarus berkelompok… bisa dadi ide kieh… matur thank you yia….
Ngapa, si? Sibuk ya?
comtelcell
sibuk si ora, sok sibuk lah iya, hehehe…
Ciee sibuuks. ..
Lidya
ini pelajaran pascal di sekolah tentang tanda waqaf
Pernah belajar juga, tapi ada beberapa yang lupa. 🙂
Mugniar
Kesempatan belajar lagi di bulan Ramadhan ya Idah 🙂
Benar, Mba. . .
Nathalia DP
trakhir kali tadarus kelompok kayanya wkt msh sd 🙁
Waah, sudah lama juga ya, Mba. 😀
Nunu El Fasa
senengnya bisa saling menyemangati untuk saling tadarus 😀
Benar, Kakaa. . .
Yos Beda
wah mantap, dibulan yang suci ini berlomba-lomba dalam beribadah 🙂
Yuk, terus berlomba-lomba, Kak. .. 🙂
Lyliana Thia
aduh aku nggak inget2 lagi nih pelajaran ttg waqaf, kalau baca main tabrak aja… hiks.. 🙁
jd kangen tadarus berkelompok…
yaa aku hrs belajar lagi…
Tabarak2 itu nakutin ya, Mba. Hihihi
Uniek Kaswarganti
Wah, keren nih utk perbaikan mutu baca Quran. Aku aja masih sering salah2 utk urusan waqaf 🙁
Belajar bersama, Maak. .. 🙂
dobleh yang malang
terakhir tadarus kalau diajak abang sama teman teman pengajiannya tapi blue tetap saja milih di dalam mobil aza……..jadi tadarusnya tetap ketiduran…heheh
but blue sukai postingan ini
salam hangat dari blue
Hai Blue. Yuuk, mulai tadarus lagi. 😀
Icoel
aku kan kelompokmu juga, kelompok tadarus Online, kikikik :p
Yeaaaah, Maks. 😛
budi
sudah lama juga tidak ikut tadarus berkelompok malah lupa kapan terkahir melakukannya 🙁
Waah, yuuk mulai sekarang tadarus kelompok. Ke masjid bersama teman-teman. . .
Akhmad Muhaimin Azzet
Berarti tadarus berkelompok di bulan Ramadhan ini sangat bermanfaat ya, Mbak Idah. Sippp. Semangat terus mengharap ridha-Nya.
Leres sangte, Bapak. 😀
Akhmad Muhaimin Azzet
–
soeman jaya
Ikut Tadarusan selalu saja mengingatkan masa abg dikampung … nostalgia indah 🙂
Sekarang masih ABG kan, Pak? 😀 ^_*
Mechta
Aq malah blm pernah tadarus kelompok.. hiks.. *tutupmuka…
Trims sdh diingatkan ttg 2 waqaf itu, Idah..
Sukanya sendiri ya, Mba? Hehehe
kettyhusnia
selamat berpuasa ya mba 🙂
Selamat berpuasa juga, Mba. 😀
anazkia
Hiks, jadi kangen ngaji beginian, Dah 🙁
Dikampung mesti eneng, KaNaz. . .
Riri
berkunjung kemari, selamat menunaikan ibadah puasa ^_^. ditunggu kunjungan baliknya sist
Terima kasih sudah berkunjung, Ka. 🙂
totodwiarso.com
tadarusan itu membuat hati adem dan gayeng
Pikiran jernih. .. 😀