Tip Sukses Mencapai Kawah Gunung Bromo
Banyak orang bilang, butuh perjuangan untuk dapat menikmati pemandangan dua gunung sekaligus kawah dari Bukit Penanjakan. Serius butuh perjuangan? Emmmh…menurutku ngga juga, sih. Menuju bukit, tuh, ngga seberapa lelahnya dibanding dengan menunggu lamaran pacar yang udah jalan hampir tujuh tahun. *dezegh*
Usai menikmati sunrise Bromo dengan cara berdesak-desakkan dari atas Bukit Penanjakan, aku bersama beberapa teman turun menuju kaki Gunung Batok. Tujuan wisata selanjutnya memang bukan ke Gunung Batok. Namun, kami harus memarkirkan Jeep di kawasan tersebut.
Ini kali pertama aku piknik tanpa mencari tahu terlebih dahulu detil objek wisata. Aku terlalu cuek dengan Gunung Bromo dan sekitarnya. Uwuwuwu…mungkin aku terlanjur nyaman jalan bersama arek Suroboyo dan Malang. Haaai Mbak Yuni dan Om Misbach! 😉
Pikirku, perjalanan akan makin mudah, aman dan lancar, karena pendampingnya saja “orang dalam”. Dan kenyataannya memang demikian. Damai banget! Tapi, setelah melihat anak tangga yang jumlahnya ngga sedikit, mana bisa mengandalkan mereka. Mau minta gendong maksudnya? Hilang keperkasaanku, dong!
Naik anak tangga menuju Kawah, ini lah yang menurutku butuh perjuangan. Untuk sampai ke destinasi berikutnya, yaitu Kawah Gunung Bromo, kami harus melewati lebih dari 200 anak tangga. Mampukah aku? Harusnya mampu. Namun, hari sebelumnya telah kuhabiskan untuk jalan-jalan ke Eco Green Park, Jatim Park dan Kulineran bersama Mbak Yuni. Hasilnya, kaki gue udah gempor duluan, gemeteran melihat anak tangga dan banyaknya orang yang di tangga tersebut. Serius, aku lemas. Tulang seakan mau lepas gegara ngga pernah minum susu. Beeeuh, ternyata segitu dowang nyaliku, ya. Huwaa…memalukeun!
Kejadian yang pernah aku alami jangan sampai terjadi pada kamu kamu kamu Teman-teman. Cukup aku saja yang merasakan kepedihan gagal mencapai Kawah Bromo. Padahal, selain Pasir berbisik, bisa mencapai puncak Kawah Bromo adalah salah satu impianku. *impian kita, Bang*
Makanya, berdasarkan pengalaman, aku mau berbagi tip agar bisa sukses mencapai Kawah Gunung Bromo. Nah, baca tipnya, yuk!
Jadikan destinasi utama.
Please, jangan dulu menghabiskan wisata Malang, khususnya yang ada di Kota Batu jika kamu serius ingin mencapai Kawah Gunung Bromo. Menimbang jalan menuju Kawah lumayan bikin kaki senut-senut, aku saranin jadikan objek ini sebagai destinasi utama saat tenaga kamu masih full dan semangat selfie masih menggebu-gebu, serta baterai kamera masih full senyum masih lebar. Aku yakin, kamu akan sukses mencapai Kawah Gunung Bromo.
Perhatikan waktu.
Waktu yang menurutku paling pas untuk mencapai Kawah Bromo, yaitu pagi atau sore hari. Saat matahari belum begitu terik. Naik tangga siang-siang pasti bikin kamu mudah lwmas, keringat bercucuran. Yakinlah, kita akan lebih semangat berjalan jika ada banyak teman yang punya tujuan sama.
Selain itu, kamu harus memperhatikan cuaca. Rasanya nelangsa banget kalau hujan-hujan harus menghabiskan 200-an anak tangga. Perhatikan waktu dan cuaca, aku yakin kamu akan sukses mencapai Kawah Gunung Bromo.
Siapkan stamina.
“Halaah…200 anak tangga pasti bisa aku taklukan. Menaklukkan hati mertua aja bisaaaaa.” Hmmm…sombong! Pokoknya kamu harus makan apa dulu, deh, kalau mau sukses mencapai Kawah Gunung Bromo. Apalagi, bagi kamu yang pernah sakit magh. Jangan mencoba untuk mengosongkan perut, ya! Di sekitar kawasan Gunung Batok ada banyak orang yang jualan makanan. Beli apalah apalah di situ. Biar betis kamu makin berotot dan tenaga kamu kuat! 😛 Kamu juga bisa stok camilan dan minuman secukupnya untuk teman perjalanan.
Hanya membawa badan.
Ya, cukup membawa satu badan saja, ya. Ngga usah sok yes menggendong anak jika membawa badan sendiri saja terasa berat, Kakaak. 😀 Semisal kamu membawa tas, pastikan tas hanya berisi barang penting. Kamera, tongsis, masker dan perlengkapan P3K, misalnya. Barang lainnya diturunkan dahulu dan taruh di dalam mobil.
Pastikan akomodasi dan Transportasi.
Akomodasi bisa dibilang tip penunjang tapi penting. Akomodasi berupa penginapan di dekat objek wisata cukup banyak. Ada baiknya mencari penginapan yang ngga jauh dari Bromo. Lebih hemat waktu, dan juga tenaga. Pesan lah penginapan minimal sehari sebelumnya, supaya kamu bisa istirahat mengumpulkan banyak tenaga agar bisa sampai Kawah.
Sedangkan Transportasi, pastikan transportasi yang kamu sewa dalam kondisi baik. Sesampainya di kawasan Kawah Bromo, kamu bisa memanfaatkan Kuda untuk mengantarkanmu sampai kaki tangga. Ini akan sedikit mengirit tenaga.
Teman-teman ngga boleh meremehkan anak tangga menuju Kawah, ya. Meski hanya ratusan, tapi kita akan melewatinya dua kali, yaitu saat naik dan turun. Kemampuan yang kita punya hanya kita sendiri yang tahu. Jadi, pertimbangkan dengan baik jika ingin sukses mencapai Kawah Gunung Bromo. 😉
Adakah yang mau menambahi tip sukses mencapai Kawah Gunung Bromo?
Baca juga Piknik menuju Kawah Putih..
lidya
berarti nunggu anak-anak lebih besar dulu ya, Alvin takut minta gendong 🙂
Zizy Damanik
Yang paling utama itu tuh, menjaga stamina. Kemarin stamina saya berantakan karena seharian capek, jadi muntah2 masuk angin saat ke Bromo…
indah nuria Savitri
noteeeed…nanti temenin aku ke sini yaaa 🙂
Yuniari Nukti
Huahaha kura-kura nya nampang..
Sakjane naik tangga 200 kuat-kuat aja. Yang gak kuat jalan antara parkiraan jeep sampai ujung anak tangga. Gempor gempor deeh haha.. Hayati sudah lelah dihajar Idah muteri Jatim Park. Sampe Jatim Parknya tutup 😀
Pengalaman besok-besok ke Jatim Park gak usah ambil paket haha..
Misbach
hahaaaa…kapok.
salah e aku ora diajak nang Jatim Park
Yuniari Nukti
Oh iyo lalii, jadi kapan kita ke Museum Angkut? Haha..
cumilebay
Kalo gw ngak sanggup ngantri lama nya naikin tangga nya, terlalu banyak orang yg naik ihik ihik
Astin Astanti
Jadi, Jasmine kapan dibawa ke Bromo?
Beautyasti1
Waktu aku mau booking travelling ke jogja, salah satu objek wisata yang akan ku kunjungi bersama suami nantinya adalah bromo ini nih.. Pas googling bromo seperti apa, waaahhh.. Sama sekali gak romantiisss hehehe.. Bukan kita banget sih berpetualang begini. Tapi keren bisa kuat di tempat seperti ini 🙂
Mugniar
Tunggu dulu … ini mendakinya kapan? Waktu hamil?
mingkem
Pengen dari tahun lalu ke bromo, tapi belum kesampaian sampai detik ini, ntar aja deh kapan-kapan.. hehehe
Wooclip @Watch movie online
pengen sih, cuma stamina sepertinya kurang kuat. hikz
lianny hendrawati
Wah Bromo, pernah ke sana waktu SMA. Capek puoooll 😀
Misbach
Padahal aku udah yakin kalau Idah sanggup menaklukkan tangga Bromo.
Tapi, sesekali aku perhatikan hidungnya kembang kempis nahan nafas, sementara mbak Yun mesam mesem ae.
Hai dede’ Jasmine, Next trip ke Ranukumbolo ya de’.
Anggitha Devira
hallo kakak, blog yang menarik sekali! perkenalkan saya mahasiswa manajemen pemasaran pariwisata UPI, saya adalah panitia Indonesia Tourism Marketing Festival 2016 yang ingin mengajak kakak dengan travel blognya untuk mengikuti lomba “Travel Blog” yaitu lomba untuk tulisan mengenai pengalaman kakak ketika mengunjungi tujuan wisata dalam negeri yang telah membuat kakak terkesan dengan tema “Beauty of my Place”. Bila berminat silakan langsung mengunjungi website kami di itmfest .com ya kak, terimakasih^^
Wooclip @Nonton film gratis
duh pengen banget naek gunung, tapi ga pernah kesampaian 🙁
jamkho
bromo keren banget
wsc biolo asli
gunung yang penuh mistis