Wisanggeni, Sebentuk Candi di Bukit Pangonan
Wisanggeni atau yang memiliki nama lengkap Bambang Wisanggeni adalah nama seorang tokoh pewayangan yang dikenal sebagai putra Arjuna. Ia merupakan tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. Sifatnya begitu pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kesaktian luar biasa melebihi Gatutkaca. Ia tidak tinggal di dunia bersama para Pandawa, melainkan berada di kahyangan Sanghyang Wenang.
Menyoal tentang Kahyangan, Indonesia mempunyai tempat wisata yang dikenal dengan sebutan negeri para dewa. Sebuah nama atau sebutan yang telah dilekatkan pada sebuah dataran tinggi yang bernama Dieng. Pernyataan tersebut beralasan, dimana kesemuanya dapat ditelusuri dari peninggalan-peninggalan di daerah Dieng berupa candi yang konon merupakan tempat bersemayamnya para Dewa. Kompleks Candi Arjuna, misalnya.
Saat melihat antrean di depan loket masuk Candi Arjuna tambah memanjang, aku bersama seorang teman berputar arah. “Serius, panas gini mau trekking ke Bukit Pangonan? Tanya seorang juru parkir kompleks Candi Arjun yang saat itu membantu kami memarkirkan sepeda motor.
Sedari awal kami memang ingin melakukan trekking. Bukan masuk lokasi Candi Arjuna. Mas Juru Parkir mengira kalau kami akan masuk kompleks candi arjuna. Padahal, kami memang mempunyai keinginan untuk trekking di siang hari. Menikmati suguhan bukit pangonan yang kata Mas Ivan biasa banget viewnya.
Trekking ringan diawali dengan menapaki anak tangga Museum Dieng Kailasa. Melewati ladang milik warga, sampai pada tiga per empat perjalanan, kami harus jalan membungkuk karena ada pohon bambu dimana ujung daunnya menyatu membentuk goa.
Perjalanan yang ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam begitu mengasyikkan. Mas Ivan boleh saja mengatakan kalau pemandangan sekitar Bukit Pangonan biasa banget. Tapi menurutku anti biasa! Tidak hanya pemandangan bukit yang kami dapat. Telaga Merdada, Telaga Sumurup dan Candi tertinggi di Dieng adalah bonus dari yang didapat saat trekking ke Bukit Pangonan.
Candi tertinggi di Dieng yang aku maksud, tak lain adalah Candi Wisanggeni. Sebuah nama yang dilekatkan oleh Wakil Bupati Banjarnegara, Bapak Hadi Supeno.
Saat hampir sampai puncak bukit pangonan, aku cukup penasaran dengan sebuah papan panah yang menunjuk ke arah kanan jalan. Tidak tertulis kata apapun dalam papan tersebut. Kami mengira anak panah menandakan alternatif jalan. Tapi ternyata bukan. Di balik kerimbunan pohon, terdapat candi yang begitu mungil. Tepat di pinggir kanan puncak bukit.
Sepintas, aku sedikit ragu, apakah ini candi? Kok, ya, bangunannya mungil sekali. Beda jauh dengan ukuran bangunan Candi yang berada di kompleks Candi Arjuna. Tubuh candi pun belum terlihat seutuhnya. Entah yang ditemukan baru bagian atas candi, atau memang termasuk candi yang berukuran kecil. Begitu juga dengan bagian kaki candi, tidak ada sama sekali. Tapi saat melihat wujud kala di pintu depannya, aku pun mulai berkata: “Oooo…apa mungkin masih ada candi lain yang belum ditemukan di sekitarnya, ya?”.
Candi yang ditemukan oleh Bapak Saroji, Staf UPTD Pariwisata Dieng pada bulan September tahun 2013, berada pada ketinggian 2500 di atas permukaan laut. Aku hampir tidak percaya jika di puncak bukit terdapat ada sebuah candi. Candi dibangun di atas bukit! Menurutku keren dan juga unik.
Bisa jadi dahulu candi ini sempat digunakan sebagai tempat bertapa atau kegiatan lain. Sebab tak jauh dari lokasi Candi Wisanggeni, kurang lebih 200 meter ke sebelah timur, juga telah ditemukan situs kuno Dharmasala. Dan tidak mungkin sebuah situs dibangun tanpa manfaat dan tujuan yang jelas, kan? Beruntung sekali saat saya ke sana Dharmasala belum ditemukan. Jadi, lain waktu saya bisa menengok Si Wisanggeni sekaligus melihat situs bangunan kuno Dharmasala.
Teman-teman bisa baca juga jalur trekking ke Bukit Pangonan. ^_*
Makinoedin
keren lihat telaganya seperti bendungan, candinya jangan di ganti-ganti posisinya kalo udah berubah sejarah pun berubah
Ngga ganti sepertinya. π
Dwi Puspita Nurmalinda
Subhanallah…indah banget pemandangannya mbak π
Begitulah suguhanNya. π
Lidya
Aku baru tau Wisanggeni nama candi idah, TK keponakanku namanya Wisanggeni π
Nama sekolahnya, ya? Unik juga ya, Mbak. π
mawi wijna
Klo pikir saya ini semacam tempat menghaturkan sesaji saja. Bukan candi ukuran masif seperti kompleks Candi Arjuna itu.
Mbuh, sih. Melu papan wae. π
HM Zwan
keren ya,nggak kebayang bawa batunya gimana,candi diatas bukit gitu..
Orang jaman dulu gigih2 ya, Mbak.
ndop
Candine sih biasa banget ya, mungkin bener kata Mawi. Tapi telogone kuwi magnificent sekali! Wow.. rapih!
Semua luar biasa weeeks. . . π
neli tanzi
Kereen! Semoga tahun ini bisa ke dieng..
Tante pingin ke Dieng? π
Indi Sugar
Candinya mungil sekali. Pemandangannya indaaaaah π
Iya, Indiii. . π
Ririe
lihat penampakan telaga merdada, kok miripan coloseum yg di film Gladiator itu yak?
Cantikan ini, Mbak. π
Alid Abdul
Candinya sak uplik? Hmmm…
Biasanya klo seupil gitu hanya bangunan penanda batas wilayah tapi itu terlalu besar untuk batas penanda wilayah. Atau itu cuma gapura sebuah petilasan? Ah embuh wis π
Jarene candi kok, Mas. Manut wis. π
Maya Siswadi
cantik sekaliii pemandangannyaaa
Betuul betu betuul. . .:D
Putri
saya baru tau loh kalau ada tempat-tempat ini, boleh juga nih nyoba datang kesana π mksh y infonya
Silakeeun. ..
adi pradana
Telaganya sejuk banget, pen nyeblung…
Sungguh. .
alannobita
kayaknya malah bgian atasnya aja..
malah imajinasi liarku mungkin ada semacam kurcaci *abaikan
btw pemandangan telaganya sip bener π
Hahaha..ada kurcaci di gunung, ya. π
Mugniar
Pemandangannya indah koq … ada yang bilang biasa?
Idaah, foto2nya kurang, pengen liat yang lain lagi dunk π
Ada di album. . π
Nunung Yuni A
Waah candinya mungil banget yaah. Saya pernah ke komplek Candi Arjuna.
Asyik ya, pernah ke sana. π
Astin Astanti
candinya kecil tapi bersejarah ya daah
Pastinya, Mbak. π
Noniq
Wuah, candinya tidak seperti yang dibayangkan, tapi pemandangan sekitarnya indah ^^
terima kasih tulisannya makk ^^ semoga kapan-kapan bisa trekking juga ke sana.
Silakan, Mbak. Seruu!
Indra Kusuma Sejati
Masih banyak batu bongkahan candi yang terdapat di dalam tanah di daerah dataran tinggi Dieng, terakhir waktu ke sana saja di lokasi tempat pelebar jalan terdapat bongkahan batu candi yang ditemukan, Konon sih menurut informasi yang saya terima, sebagai besar di daerah Dieng masih banyak batu-batu candi yang tertanam di sana. Entah benar atau tidak itu memang belum di lakukan. bahakn ada yang mengatakan area tersebut merupakan kumpulan candi yang besar seperti Candi Borobudur yang ada di Magelang.he,, he,, he,,
Sepertinya benar, Pak. π
Sash
Sudah ke Dieng berkali-kali dan masih saja banyak tempat yang belum saya explore. Next trip melipir kesini ah π
Sama bebymya ya, Kak. π
Nathalia DP
cantik bgt pemandangan dr atas bukitnya…
candinya mungil begitu, misterius π
Bikin penasaran, ya. π
monda
pemandangannya asyik banget dan dapat bonus candi baru
ayo menjelajah lagi Idah …, mana tau bisa menemukan potongan2 candi Wisanggeni lainnya
Ayo bareng2, Bund. π
Tiyo Kamtiyono
Candinya tokoh favorit nih. Sayang masih blom bisa ke dieng juga π
Sempatkanlah. . .:D
winny
paling suka ama candiii
Paling suka sama cowok keren. . π
Rifqy Faiza Rahman
Wualah, baru tahu jika ada candi tertinggi di Dieng. Imut pula ya mbak! π
#Explore, Mas. π
Sumarti Saelan
Pemandangan mata yang benar2 menawan
Kamu juga mempesona, Kak. π
indah nuria Savitri
Imut banget candi nya daaah..tapi darat cerita…top viewnya keyeeeen. .
Alhamdulillaah, ya. π
Kayak di Telaga Merdada Dieng Banjarnegara | Langkah Baruku
[…] ngga ada aktivitas di sekitar Telaga, ya?” Batinku kala itu saat berada di kompleks Candi Wisanggeni, Candi mungil yang ada di Bukit Pangonan. Dan ketika aku tanyakan kepada tukang parkir dekat […]