Manis Sepetnya Kerupuk Salak
Manis Sepetnya Kerupuk Salak – Attention! Pas membaca sepet, “E” nya dibaca “E” pepet, ya! Ini penting banget, takut pada salah baca kan bisa beda arti. Maunya, sih, nulisnya menggunakan “E” pepet, tapi. . . Sudahlah.
Pernah saya menulis tentang salak pondoh dan ide bisnis berbahan dasar salak pondoh. Salak Pondoh masuk dalam jajaran komoditas tertinggi di Banjarnegara. Bahkan, dibeberapa kecamatan besar, seperti Kec. Sigaluh dan Kec. Madukara, Salak Pondoh menjadi penghasilan utama bagi para petani.
Adanya kelompok tani, dasa wisma dan para penggiat UMKM di Desa lah yang melatar belakangi terciptanya ide atau inovasi dari buah Salak Pondoh. Sebagai contoh produk inovasi dari buah salak pondoh yang telah direalisasikan, diantaranya adalah Jenang Salak, Kripik Salak, Manisan Salak, Juz Salak dan yang terakhir in adalah Kerupuk Salak.
Berkenalan dengan Kerupuk Salak
Pertama kali saya mengenal kerupuk salak yaitu ketika saya menghadiri acara Pesta Blogger Banjarnegara. Pesta Blogger ini didukung penuh oleh PEMDA dan juga RBM (Ruang Belajar Masyarakat) Banjarnegara. Dimana, didalam RBM terdapat orang-orang yang cerdas, yang selalu semangat untuk terus menggali ide serta mengembangkannya.
Namun, sayang sekali, saat itu saya tidak mencicipi cemilan tersebut karena enggak kebagian. Kerupuk laris manis. Tapi, sehari kemudian, saya bisa menikmati kerupuk salak dengan membelinya di Galleri Banjarnegara. Sebuah Galleri yang berlokasi di Terminal Induk Banjarnegara. Galleri yang menyediakan aneka macam cemilan dan karya wong mBanjar.
Memanfaatkan Buah Salak yang Berpotensi
Merasa penasaran dengan “dibalik layar” kerupuk salak, akhirnya saya beranikan diri untuk bertanya kepada Mas Galleri yang jaga pada saat itu.
Dan, elah-elaah. . . ternyata dibalik layar kerupuk salah adalah seorang Ibu yang tinggal di Madukara. Tepatnya Desa Kutayasa, Kec. Madukara. Ibu Suwarni namanya. Do you know, Teman-Teman? Kami bertetangga, tetangga Desa. Tapi, saya telat tahu tentang kerupuk salak ini.
Ide kerupuk salak ini datang dari Anak beliau. Sebelumnya, Ibu Suwarni merantau di sebuah pulau di Indonesia. Dan, Anaknya ingin sekali Ibunya kembali ke Banjarnegara lagi. Hidup bersama anak dan cucunya. Dari sinilah, Anak mulai mencari ide usaha yang ringan-ringan untuk Ibunya.
Melihat banyaknya salak yang dipanen tiap minggunya, Anak pun mempunyai ide untuk memanfaatkan salak tersebut menjadi sebuah cemilan. Cemilan yang berbahan dasar Salak Pondoh.
Pemasaran Kerupuk Salak
Mengenal Ibu Suwarni memang belum lama. Tapi, karena keramahan beliau, obrolah kami pun renyah banget seperti si kerupuk. Usaha ini diproduksi oleh beliau sendiri bersama suaminya. Home Industri.
Setelah saya bertanya tentang ide, obroloan berlanjut sampai ke pemasaran kerupuk salak. Agak kaget, ketika Ibu Suwarni bercerita, jika pemasaran produknya sudah sampai Bali. Hebat, ya. Saya mengatakan hetbat, karena beliau sama sekali tidak mempromosikan produknya via internet. Hanya bermodal dari mulut ke mulut dan handphone. Meski sudah sampai luar kota, luar provinsi, tetap pemasarannya masih harus ditingkatkan.
Seringnya mengikuti kegiatan workshop potensi daerah, baik di tingkat daerah, propinsi maupun nasional, memberi dampak positif terhadap pemasaran produk ini. Produk makin dikenal oleh masyarakat dan proses pendistribusian ke berbagai kota kian meningkat.
Harga Kerupuk Salak
Lalu, bagaimana dengan harga kerupuk salak? Ada beberapa orang yang berkomentar harganya mahal. Tapi, jika teman-teman melihat proses pembuatannya yang tidak mudah, harga yang dipatok oleh produsen tidaklah mahal. Untuk satu bungkus kerupuk yang sudah matang, beliau memasarkannya dengan harga Rp 9.000 per seratus gram. Sedangkan, kerupuk yang masih mentah Rp 8.000 per satu ons.
Mahalkah menurut teman-teman? Ibu Suwarni memilih buah salak yang diolah menjadi kerupuk ini bukan salak sembarangan. Adalah salak pilihan. Jika diklasifikasi, masuk pada salak kategori A. Jadi, kerupuknya berkualitas dan dikemas cantik pula. Sedangkan, untuk rasa, saya enggak bohong.
Kerupuk ini renyah banget. Pertama menikmati kerupuk salak, lidah akan mengecap rasa manis. Namun, selanjutnya, akan terasa manis sepetnya. Dan, ini yang membuat ketagihan. Ada yang bingung dengan rasa manis sepet? Saya bisa mengatasi kebingungan teman-teman dengan cara mencicipinya langsung.
Bagi teman-teman yang ingin merasakan manis sepetnya Kerupuk Salak, bisa menghubungi kontak ke nomor di bawah ini, ya. Melayani pembelian dalam jumlah besar juga, lho. Tentunya dengan harga yang berbeda.
Manis Sepetnya Kerupuk Salak
PIN BB: 765E67B3
WA: 085227622767
bebe
aku jadi kangen makan salak deh.. ahahaha
Main ke sini tak kasih, Mba.
stupid monkey
aku malah inget gunung salak, hehe 🙂
Udah pernah ke sana po, Mas? 😆
ndop
warnane kok iso berubah coklat peteng ngono ya Dah? Padahal salak khan putih? Why? hahahhaa..
Pernah lihat salak direbus gak, Mas Ndop? 😆
Nia Haryanto
Wuih…. ada ya kerupuk salak? Aku sangat suka dengan salak. Dalam bentuk apa pun. Mau buahnya langsung, asinan, atau pun manisan. Tapi kalo kerupuk, aku belom nyoba. Pengeeeeeen 😀
Order sini, Mba. 😆
Lusi
Waaah aku belum pernah ngicipi nih. Tapi salak kan putih dagingnya? Kalau jadi kripik warnanya berubah ya?
Soalnya udah udah direbus dulu, Mba. Plus ditambah gula jowo. Pernah lihat salak rebus, kan? 😆
ysalma
tau kok rasanya manis sepat, ya rasa salak, umkm di daerah mulai menggeliat ya, semoga kerupuk salak booming juga,
dan pestanya WB rame dan meriah.
Aamiin, Makasih doanya, Mba. 😆
kettyhusnia
di purwokerto sedang pameran produk nusantara..banjarnegara ikutan mba..ya bawa keripik en kerupuk dan minuman sari salak juga..tapi aku blm nyobain, hehehe dana terbatas..jadi cuma keliling2 ajah 🙂
datang yuk mbak ke alun2 pwkto..23-26 Mei ..ada produk luar daerah juga koq 🙂
Lain waktu ya, Mba. Kitah kopdaran. 😆
Sunandar
wah jadi pengen nyobain 😀 disaya ga ada tuh mbak kerupuk salak.. 🙂
Order deh, Ka. 😆
Wahab
Dulu pernah main ke Karangkobar tapi belum mencicipi yang namanya keripik salak buk, *ngecess 😀
Salam.
Ini bukan keripik, tapi kerupuk, Bapak. 😆
Rahmah
Sepet tp pasti enak…
Enaknya pake kriuk, Mba. . . 😆
Situs Software
Yang pernah saya tahu adalah: kripik salak dan untuk krupuk salak ini baru saya tahu dari blog ini.
Selamat, sudah tahu. 😆
nunu
Emang bahasa indonesianya sepet itu apa ya mbak?
Enggak bisa diungkapkan dengan bahasa, Mba. 😆
Tanti Amelia
Waah.. baru tahu euy, aqda kerupuk salak… ck ck ck makin kreatif aja bangsa ini!
Benar, Mba! 😆
Yuni Andriyani
wah rasanya sepertinya kriuk banget itu…entar coba kalau ke brebes tak lewat banjarnegara
Colek2 saya yo, Mba. 😆
stupid monkey
kira kira rasanya kaya gimana yah … 🙂
selamat HUT buat Webe, semoga makin jaya di udara 🙂
Udah dibilang manis dan sepet. Huuu. Makasih, Mas StuMon. 😆
Kang Jum
Baru tahu ada krupuk salak mbak. Salam kenal.
Salama kenal kembali ya, Kang. 😆
Siti Fatimah Ahmad
Assalaamu’alaikum wr.wb, Idah…
Didoakan Idah sihat. Tidak menyangka bahawa buah salak bisa jadi kerupuk. Di sini juga banyak buah salak dan harganya pula relatif mahal.
Ingin juga merasai gimana rasanya kerupuk salak ini. Semoga sukses dalam lombanya.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. )
SWa’alaikumsaalaam, Bunda. Alhamdulillaah, lama enggak bersua ya, Bunda. SEmoga Bunda sehat selalu. Harga salak di situ berapa, Bunda? 😆
Rahmah (@amma_chemist)
Meski sepet pasti enak 🙂
Pasti dong, Mba. 😆
Chandra Iman
mauuuuuu kirimin dong idah
Kemana, Om? 😛
Akhmad Muhaimin Azzet
Saya belum pernah mencoba yang ini neh….
semoga ga lama lagiiii
Hahahaha. Nek ke Jogja insya Allah ya, Pak. 😆
aira
baru tau ada krupuk salak :D,pengen nyoba… salam kenal ya mak
Salam kenal kembali, Mba.:lol:
prih
Jempol untuk Ibu Suwarni dan mbak Idah yang mengolahnya jadi postingan, semakin anyak yang kenal karya unggulan Banjarnegara. Salam
Semoga makin dikenal ya, Bu. 🙂
Hastira
kayaknya kalau jadi kerupuk salak kalau sdh digoreng jadi tdk keras ya, krn saya pernah nyoba kripik salak buatan malang menurutku sih keras
Ini kerupuk, bukan keripik. Jadinya renyah. hehehe
kania
Jadi ingin coba..gimana ya salak jadi kerupuk..
Order dong, Mba. 😆
Lyliana Thia
bentuknya kotak2 gitu yah Idah? kalau aku pernah makan keripik salak, bentuknya nggak beda jauh dengan salak aslinya..
berarti kerupuk dan keripik emang beda kali yah.. hehe
keren idenya anak bu Suwarni.. kreatif:-)
Beda banget, Mba. 😆
Keke Naima
kalau saya pernah makan keripik salak. Kira2 rasanya sama gak, ya? 😀
Enggak. Beda 360 derajat, Mba. 😆
Lidya
waduh ternyata ada ya krepik salak, aku mauuuu 🙂
Kirim by email ya, Mba. 😆
Arifah Abdul Majid (@arifah_feibiii)
Saya doyannya yang gurih-gurih mbak :p hehe.. Tapi unik ya, belum pernah dengar ada kerupuk salak 🙂
Berarti es krim gak suka, ya. 😆
tuteh
Selamat, Kakak Idah sukses membuat saya NGILER tengah malam! -_-
Ini tisuenya, Ka. 😆
kutukamus
Halo Idah, kalau agen/toko dekat alun-alun ada nggak ya? Soalnya kalau pas lewat mBanjar biasanya udah mulai gelap dan kalau belak-belok nggak tau jalan. 🙂
Enggak ada, Kak. Adanya dekat terminal baru. 🙂
Epy
waah…boleh ga aku di ajari bikinnya?
Boleh. Langsung ke pembuatnya saja, Mba. Kontak by email saya enggak apa-apa.